Indonesian Journal of Fisheries Community Empowerment
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

34
(FIVE YEARS 34)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Mataram

2776-0847

2021 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 231-239
Author(s):  
Rovina Andriani ◽  
Fatma Muchdar ◽  
Khamsiah Ahmad ◽  
Juharni

Pakan merupakan salah satu komponen strategis yang sangat menentukan keberhasilan usaha budidaya. Pada kegiatan tersebut, hampir 60-70% dari total biaya produksi digunakan untuk pembelian pakan. Tujuan pelaksanaan kegiatan pelatihan pembuatan pakan ikan ini adalah untuk membantu pembudidaya ikan dalam memenuhi ketersediaan pakan selama budidaya sehingga dapat menekan biaya pakan yang relatif mahal. Pengabdian masyarakat dilaksanakan pada bulan Juli 2021 yang bertempat di Laboratorium Sistem dan Teknologi Budidaya, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Khairun dengan melibatkan keterwakilan pelaku usaha budidaya dan mahasiswa program studi budidaya perairan. Metode pelatihan terdiri dari penyuluhan langsung bagaimana membuat pakan yang baik dengan menggunakan bahan-bahan yang ada di sekitar dan mudah didapat serta murah. Kesimpulan yang dapat diambil yaitu pembuatan pakan ikan dapat dilakukan oleh pembudidaya ikan dengan mudah, bahan baku yang digunakan dalam pembuatan pakan dapat diperoleh di wilayah sekitar sehingga mempermudah pembudidaya untuk membuat pakan sendiri tanpa tergantung dari pakan komersial (pabrik), hal ini dapat membantu menekan biaya pakan yang selama ini menjadi masalah ditingkat pembudidaya.


2021 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 210-224
Author(s):  
Winda Eka Putri ◽  
Tri Rima Setyawati ◽  
Diah Wulandari Rousdy

Rajungan (Portunus pelagicus) merupakan biota akuatik yang memiliki komoditas ekonomi dan dimanfaatkan oleh masyarakat pesisir mangrove Kecamatan Batu Ampar, sehingga perlu mendapat pengawasan keberadaannya di alam. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah mengetahui kepadatan, pola sebaran, dan mengetahui korelasi karakteristik habitat rajungan dengan kepadatan. Penelitian ini dilaksanakan selama bulan Desember 2019-Februari 2020.  Pengambilan sampel dilakukan pada 3 stasiun penelitian menggunakan gill net berukuran 4 inchi. Data yang diperoleh kemudian dianalisis meliputi kepadatan dan pola sebaran. Korelasi karakteristik habitat dianalisis menggunakan Principal Component Analysis (PCA). Pengaruh stasiun dan waktu penangkapan dianalisis menggunakan Anova dua jalur. Kepadatan rajungan berkisar 222-2581 ind/km2 dan berbeda selama bulan Desember-Februari. Pola Sebaran pada bulan Desember dan Januari termasuk seragam dan mengelompok, bulan Februari memiliki sebaran seragam dan acak. Stasiun penelitian tidak berpengaruh terhadap kepadatan rajungan, sedangkan waktu penelitian di Pesisir Batu Ampar memberikan pengaruh. Kepadatan populasi rajungan dan pola sebaran rajungan berkorelasi positif terhadap kedalaman, kecerahan, salinitas, pH air, kecepatan arus air, kecepatan angin, suhu air, DO, dan CO2 bebas.


2021 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 240-247
Author(s):  
Ismail Failu ◽  
Bahtiar Hamar ◽  
Abdul Hadi Bone ◽  
Azelia Monica Azizu

Pesisir pantai Kaluku terletak di wilayah Kota Baubau mempunyai sumberdaya laut yang sangat melimpah, salah satu diantaranya adalah rumput laut. Masyarakat pantai Kaluku didominasi oleh mata pencaharian sebagai nelayan yang aktivitasnya membudidayakan rumput laut, namun kendala yang dihadapi adalah adanya pengaruh pada pertumbuhan rumput laut yang disebabkan oleh hama penyakit yang menempel dan kurangnya pengetahuan tentang penggunaan teknologi pengembangan pertumbuhan rumput laut. Oleh karena itu, kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) ini bertujuan memberikan pengetahuan kepada masyarakat terhadap penanganan kesehatan rumput laut secara efektif guna meningkatkan taraf pendapatan Ekonomi Masyarakat Pesisir Pantai Kaluku Kota Baubau melalui produksi rumput laut di era pandemi Covid-19. Kegiatan PkM ini dimulai dengan konsultasi ke Pemerintah Desa dan koordinasi dengan pihak mitra, kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi dan pelatihan penanganan kesehatan rumput laut. Hasil dari kegiatan adalah terbentuknya mitra produksi yang memproduksi rumput laut beserta pemasarannya. Selain itu, produk rumput laut akan dimanfaatkan sebagai bahan utama pembuatan oleh-oleh khas Kota Baubau, Kampung Lingkungan Kaluku


2021 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 202-209
Author(s):  
Baiq Novi Suprianti ◽  
Dina Istagina ◽  
Siti Halimiaty ◽  
Nurliah Buhari

Desa Lembar Selatan merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat. Selain memiliki potensi wisata hutan mangrove juga memiliki potensi pantai yang dapat dikembangkan sebagai objek wisata Salah satu pantai tersebut adalah Pantai Napak Tilas. Pantai ini merupakan pantai berpasir dan mempunyai pemandangan yang unik. Tujuan pengabdian ini adalah melakukan pengembangan dan penataan destinasi wisata Pantai Napak Tilas. Kegiatan pengabdian ini dilakukan melalui program Kuliah Keja Nyata (KKN) selama 30 hari pada bulan Juni – Juli 2021. Kegiatan yang dilakukan dimulai dengan survei potensi wisata, penataan, dan pengembangan wisata. Survei dilakukan dengan cara observasi dan wawancara dengan pemerintah desa. Penataan dan pengembangan wisata dilakukan dengan  membuat program kerja sesuai dengan permasalahan yang ditemukan saat survei. Seluruh program yang direncanakan untuk mengembangkan Pantai Napak Tilas seperti kegiatan bersih pantai, pembuatan sarana pendukung dan promosi melalui media sosial dapat terlaksana dengan baik berkat kerjasama antara mahasiswa, pemerintah desa, dan masyarakat. Pelaksanaan kegiatan mengikuti protokol Covid-19. Namun demikian, masalah sampah kiriman menjadi tantangan besar terbesar dalam pengelolaan Pantai Napak Tilas sehingga diperlukan kerjasama lebih lanjut antara masyarakat, pemerintah desa, dan pihak swasta untuk menanganinya.


2021 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 188-195
Author(s):  
Rizky kusma Pratiwi ◽  
Diana Arfiati

Pengolahan limbah cair sisa budidaya udang di tambak perlu dilakukan sebelum air limbah tersebut masuk ke perairan umum. Dalam proses penurunan bahan organik selalu diperoleh kadar CO2 yang tinggi bahkan melebihi ambang batas untuk perairan umum. Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk mendapatkan kadar bahan organik terendah dan mengetahui kepadatan terbaik dari  mikroalga (Chlorella sp.) yang dapat menurunkan kadar CO2 sampai tingkat terendah dengan waktu tercepat. Metode penelitian adalah RAL dengan 6 perlakuan , 2 kontrol dan 3 ulangan. Masing-masing bak perlakuan diisi 4 liter air (sisa Budidaya Udang Vaname selama 118 hari) dan di tambahkan konsorsium bakteri 3 gram/L lalu ditambahkan mikroalga dengan kepadatan 104 sel/ml, 105 sel/ml dan 106 sel/ml. Pengamatan fisika kimia air dan mikroalga dilakukan setiap 6 jam selama 72 jam. Hasil penelitian menunjukkan semua perlakuan mengalami penurunan bahan organik yang nilainya hampir sama dengan  kontrol. Kadar karbondioksida mengalami penurunan dari kadar 11,88 mg/ L menjadi 0 mg/L setelah 72 jam. Kadar bahan organik mengalami penurunan dari 39.2 mg/l menjadi 0.2 mg/l setelah 54 jam. Selama penelitian suhu berkisar antara 23 - 26°C, pH 7 - 9, oksigen terlarut 6,0 – 9,3 mg/l, salinitas 10 – 13 mg/l. Dapat disimpulkan bahwa bahan organik dapat menurun sampai dengan 99,7 % setelah 54 jam dan CO2 dapat menurun sampai 100 % setelah 72 jam. Apabila diperlukan penambahan mikroalga untuk membantu menurunkan kadar CO2, maka disarankan menggunakan kepadatan mikroalga 106 sel/ml atau 55.5 ml/L agar tidak terjadi blooming mikroalga di perairan umum.


2021 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 180-187
Author(s):  
Ni Putu Dian Kusuma ◽  
Endang Yuli Herawati ◽  
Abu Bakar Sambah
Keyword(s):  

Sungai Dumoga di Sulawesi Utara memiliki potensi benih sidat yang melimpah karena dekat dengan lokasi pemijahan. Lokasi pemijahan Anguilla borneensis dan Anguilla celebesensis berada di laut lepas Sulawesi dan Teluk Tomini. Lokasi pemijahan Anguilla marmorata dan Anguilla bicolor pacifica berada di bagian barat Pasifik Utara. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi penting bagi langkah penelitian ikan sidat di Indonesia sehingga dapat berkontribusi untuk pengembangan strategi pengelolaannya. Spesies sidat diperoleh di muara Sungai Dumoga terdiri dari A. marmorata sebanyak 1.106 ekor, A. bic. pacifica sebanyak 854 ekor dan Anguilla spp sebanyak 291 ekor. Nilai anodorsal terbagi dalam tiga kelompok yaitu ±15,57% (A. marmorata); ±1,18% (A. bicolor pacifica) dan ±7,09% (Anguilla spp.). Nilai meristik A. marmorata untuk Tulang Belakang (TB) total 104-106 buah, pre-dorsal TB 17-19 buah, pre-anal TB 36-39 buah dan ano-dorsal TB 18-20 buah. Nilai meristik  A. bicolor pacifica untuk tulang belakang (TB) total 108-112 buah, pre-dorsal TB 32-36 buah, pre-anal TB 32-39 buah dan ano-dorsal TB 0-3 buah. Nilai meristik Anguilla spp untuk tulang belakang (TB) total 100-106 buah, pre-dorsal TB 27-29 buah, pre-anal TB 30-33 buah dan ano-dorsal TB 6-12 buah. Pola pertumbuhan sidat dewasa bersifat allometrik negatif, yakni pertambahan panjang tubuh lebih cepat dibandingkan dengan pertambahan berat tubuh yang lebih lambat. Kondisi sidat dewasa di Sungai Dumoga tidak gemuk karena faktor kondisinya berkisar antara 0,0024-0,0036. Panjang rata-rata sidat dewasa 58.92cm pada Anguilla marmorata (IKG 1,57–2,90%); 54,2cm pada A. bicolor pacifica (IKG 1,27–2,79%) dan 52,32cm pada Anguilla spp (IKG 0,97-2,50%).


2021 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 225-230
Author(s):  
Dini Alvateha ◽  
Diana Arfiati ◽  
Shofiatul Lailiyah
Keyword(s):  

Air limbah tambak udang yang akan dibuang ke perairan umum harus memenuhi baku mutu yang berlaku agar tidak mencemari perairan setempat. Manajemen limbah budidaya yang baik merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan. Penambahan konsorsium bakteri dan aerasi diduga mampu mempercepat penurunan bahan organik pada air limbah. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendapatkan penurunan kadar bahan organik dan kadar karbondioksida terbanyak dengan waktu tersingkat pada air sisa budidaya udang vaname (Litopenaeus vannamei) dengan penambahan konsorsium bakteri dan aerasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen. Rancangan penelitian disusun dalam rancangan acak lengkap menggunakan 6 perlakuan yakni perlakuan aerasi, tanpa aerasi, tutupan, kontrol aerasi, kontrol tanpa aerasi, dan kontrol tutupan dengan 4 kali ulangan. Berdasarkan uji Tukey hasil terbaik dalam penurunan bahan organik didapatkan pada perlakuan tutupan dengan penambahan konsorsium bakteri pada jam ke-30 yang mengalami penurunan 99,34%, kadar bahan organik awal 61 mg/L menjadi 0,4 mg/L. Penurunan kadar karbondioksida tercepat yakni pada perlakuan penambahan aerasi dan konsorsium bakteri pada jam ke-186 dapat menurunkan kadar karbondioksida (dari kadar awal 29,6 mg/L menjadi 0 mg/L). Kualitas air dapat mempengaruhi kerja dari bakteri yang menguraikan bahan organik dan menghasilkan karbondioksida. Penurunan kadar bahan organik terbanyak dengan waktu tersingkat yakni dengan perlakuan tutupan pada jam ke-30, dan penurunan karbondioksida terbanyak dengan waktu tersingkat dengan perlakuan aerasi pada jam ke-186.


2021 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 248-253
Author(s):  
Fariq Azhar ◽  
Alis Mukhlis ◽  
Dewi Nur'aeni Setyowati ◽  
Salnida Yuniarti Lumbessy ◽  
Dewi Putri Lestari

Permaslahan yang ditemui pada mitra usaha Milenial Jaya pada kegiatan penyuluhan ini adalah   dalam pemberian pakan, para pembudidaya masih menebar pakan secara manual dan tidak tidak berpatokan pada waktu makan dan laju pengosongan lambung ikan. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah memperkenalkan mesin pakan ikan otomatis yang dapat membantu memudahkan para pembudidaya dalam memberikan pakan pada ikan. Metode yang digunakan pada kegiatan ini menggunakan metode Focus Group Discussion (FGD) dengan menyampaikan informasi kepada pembudidaya terkait teknologi mesin pakan ikan otomatis (Fish Auto Feeder) dengan sistem timer listrik dan demonstrasi pengoprasian teknologi mesin pakan ikan otomatis. Hasil dari kegiatan pengabdian ini cukup baik yakni masyarakat cukup antusias dan tertarik dengan kegiatan penyuluhan yang dilakukan, hal tersebut terlihat dari banyaknya peserta yang hadir dan bertanya terkait mesin pakan yang didemonstrasikan. Dari kegiatan penyuluhan dapat membantu pembudidaya dalam memanajemen pemberian pakan secara efektif menggunakan teknologi modern yang dapat memperbaiki dan meningkatkan mutu kualitas produk budidaya mitra usaha Milenial Jaya di Desa Gontoran Kecamatan Lingsar.


2021 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 196-201
Author(s):  
Woro Kusumaningtyas Perwitasari ◽  
Fuad Muhammad ◽  
Jaffran Wasiq Hidayat
Keyword(s):  

Meningkatnya pertumbuhan populasi penduduk di dunia akan mengakibatkan peningkatan eksploitasi sumberdaya alam. Desa Mororejo berada di kawasan pesisir Kabupaten Kendal dengan jumlah penduduk sekitar 4.258 jiwa. 60% dari jumlah penduduk tersebut bekerja sebagai petani tambak yang memanfaatkan lahan di pesisir.  Budidaya tambak dengan sistem silvofishery/wanamina telah banyak diterapkan di Indonesia. Wanamina sebagai sebuah konsep usaha terpadu antara hutan mangrove dan perikanan budidaya yaitu budidaya di tambak menjadi alternatif usaha yang prospektif dan sejalan dengan prinsip blue economy. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menentukan sistem silvofishery/wanamina yang diterapkan di desa Mororejo, Kabupaten Kendal dan mengetahui produktivitas primer perairan tambak silvofishery yang ada di desa Mororejo. Metode kegiatan berupa pengamatan lokasi dan pengambilan sampel paramaterdi tambak. Hasil kegiatan adalah sistem silvofishery yang banyak diterapkan di desa Mororejo adalah sistem empang parit dengan jenis tanaman mangrove Rizophora sp dan Avicenia sp. Sedangkan produktivitas primer tambak sebesar 118 gC/cm/tahun dan nilai klorofil α 1.7 – 2.2 µg/L dengan nilai DO 3-7 ppm, salinitas 25-32 ppt, suhu 28-300C, pH sebesar 7-8 , nitrat sebesar 0,1 – 0,18 mg/L dan ammoniak sebesar 0,01 ppm. Silvofishery atau wanamina yang ada di desa Mororejo, Kendal masih dalam kondisi layak untuk mendukung budidaya berkelanjutan.


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 171-178
Author(s):  
Andre Rachmat Scabra ◽  
Muhammad Ihsan Abdurrahman ◽  
Ubaidillah Az Zuhud ◽  
Aristantia Sukma Widodo
Keyword(s):  

Urban farming merupakan usaha produksi pangan dengan memanfaatkan lahan sempit. Produk yang dihasilkan dapat berupa tanaman, sayuran, ikan atau produk pangan lainnya. Kegiatan urban farming menjadi suatu hal yang cukup fundamental pada masa-masa pandemi wabah virus corona. Melalui kegiatan urban farming tersebut, setiap orang diharapkan dapat melakukan kegiatan produktif, yaitu menghasilkan pangan mandiri untuk kebuhtuhan sehari-hari. Salah satu kegiatan urban farming pada sektor perikanan budidaya adalah dengan melakukan kegiatan budikdamber (budidaya ikan di dalam ember). Budidaya ikan pada wabah berupa ember memiliki keterbatasan, yaitu kapasitas produksi dan pemahaman akan tekhnologinya yang masih terbatas. Oleh karena itu, diperlukan suatu upaya agar dapat memaksimalkan kegiatan budidaya ikan yang dilakukan pada lahan yang sangat sempit tersebut sehingga mampu menghasilkan produk ikan dengan kapasitas yang maksimal. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan memberikan bimbingan tekhnis kepada mitra yang terlibat dalam hal aplikasi tekhnologi budikdamber (budidaya ikan dalam ember). Target luaran yang ingin dicapai dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah pemahaman dan kemampuan masyarakat yang baik dalam mengelola budidaya ikan terutama menggunakan lahan yang sempit. Bagi pelaksana kegiatan, kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan sebuah artikel ilmiah bidang pengabdian yang disubmit pada jurnal nasional terakreditasi Sinta. Selain itu, luaran yang diharapkan tercapai adalah surat pernyataan pemanfaatan hasil riset oleh mitra masyarakat.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document