CIVeng: Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

25
(FIVE YEARS 25)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Lembaga Publikasi Ilmiah Dan Penerbitan Universitas Muhammadiyah Purwokerto

2774-8413

2022 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
Author(s):  
Teguh Marhendi

Perkembangan peningkatan sedimentasi yang masuk Waduk Pangsar Soedirman sejak tahun 1989 hingga tahun 2018 sudah mencapai 77% atau sekitar 114 juta m³. Beberapa pemicu peningkatan sedimentasi  di Waduk Pangsar Soedirman antara lain perubahan penggunaan lahan di Daerah Aliran Sungai bagian hulu dan faktor kelerengan lahan. Peningkatan sedimentasi ini mendorong pihak pengelola Waduk Pangsar Soedirman untuk melakukan upaya mengurangi peningkatan sedimentasi yang masuk ke waduk. Kegiatan Flushing menjadi salah satu upaya yang rutin dilakukan sepanjang tahun dengan jumlah yang bervariasi antara 2 hingga 30 kali dalam  setahun. Penelitian ini bertujuan untuk  menganalisis efektivitas flushing dalam upaya reduksi sedimentasi terhadap valume air waduk yang terbuang saat pelaksanaan. Data penelitian berupa data Sedimen dan data Flushing Waduk Mrica periode tahun 1992-2018. Hasil analisis menunjukkan bahwa  jumlah total sedimentasi yang terbuang selama ini dari tahun 1992-2018 sebesar 13.058.611,99 m3 atau 3,327 % dari total air dan sedimen yang terbuang saat flushing. Sedangkan volume air yang terbuang sebesar 379.389.296,00 m3 atau 96,673 % atau efektivitas penggunaan model flushing terhadap reduksi peningkatan sedimen sebesar 3,44 %.


2022 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
Author(s):  
Fauzia Nur Amrulloh ◽  
Amris Azizi

Daya dukung tanah merupakan hal yang sangat perlu diperhatikan dalam perencanaan pekerjaan konstruksi bangunan maupun jalan. Hal ini dikarenakan tanah berfungsi sebagai media penahan beban dari konstruksi yang ada di atasnya. Stabilisasi menggunakan bahan tambah pasir merupakan salah satu cara untuk memperbaiki daya duukung tanah. Dalam penelitian ini tanah yang distabilisasi adalah jenis tanah lempung berlanau yang berasal dari ruas Jalan Banjarparakan–Menganti pada sta 0+175 sampai 0+225, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas–Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan campuran pasir dengan variasi campuran 10%, 15%, 20%, dan 25%. Uji dilakukan untuk mendapatkan nilai CBR (California Bearing Ratio), berat jenis, batas– batas Attereberg sampel tanah. Hasil uji diperoleh kadar air optimum 36,1% dengan kepadatan kering maksimum 1,29 gr/cm3 dan nilai daya dukung tanah sebesar 8,20% untuk sampel tanah tanpa penambahan pasir. Untuk sampel tanah dengan campuran pasir 10% diperoleh nilai kadar air optimum 34,5% dengan kepadatan kering maksimum 1,33 gr/cm3 dan nilai daya dukung tanah sebesar 10%. Untuk sampel tanah dengan campuran pasir 15% diperoleh nilai kadar air optimum 32,6% dengan kepadatan kering maksimum 1,35 gr/cm3 dan nilai daya dukung tanah sebesar 11,1%. Untuk sampel tanah dengan campuran pasir 20% diperoleh nilai nilai kadar air optimum 30,1% dengan kepadatan kering maksimum 1,37 gr/cm3 dan nilai daya dukung tanah sebesar 12,3%. Untuk sampel tanah dengan campuran pasir 25% diperoleh nilai nilai kadar air optimum 28,05% dengan kepadatan kering maksimum 1,39 gr/cm3 dan nilai daya dukung tanah sebesar 12,7%.


2022 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
Author(s):  
Amris Azizi ◽  
M. Agus Salim Al Fathoni ◽  
Sulfah Anjarwati
Keyword(s):  

Gedung “K” Universitas Muhammadiyah Purwokerto dirancang menggunakan pondasi tiang bor dengan kedalaman ujung mencapai 16 meter. Dalam pelaksanaan pekerjaan pondasi, sering dijumpai kondisi tanah pada kedalaman yang sama mempunyai karakteristik yang berbeda. Hal ini dapat mempengaruhi ketercapaian kedalaman pondasi yang direncanakan, mempengaruhi kualitas, kapasitas dukung dan besarnya penurunan pondasi. Penelitian ini menganalisis besarnya penurunan pondasi tiang menggunakan metode statik (pendekatan teoritis) kemudian dibandingkan dengan penurunan pondasi tiang hasil uji beban metode Pile Driving Analyzer (PDA). Analisis diperlukan untuk memastikan penurunan pondasi terpasang masih dalam batas-batas yang diijinkan.Hasil analisis menunjukkan penurunan pondasi tiang dengan cara statik pada tiang BP4 dan BP6 adalah 0,25 dan 0,24 mm, jauh lebih kecil dibandingkan dengan penurunan pondasi tiang hasil uji pembebanan dilapangan, yaitu sebesar 3 mm. Penurunan pondasi tiang tunggal dengan cara statik maupun hasil uji lapangan masih dibawah batas maksimum penurunan yang diijinkan.


2022 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
Author(s):  
Amir Lutfi Awwalu S ◽  
M. Agus Salim Al Fathoni ◽  
Besty Afriandini

Pasir Galian Semaya dan Pasir Galian Sikasur yang berada di Kabupaten Pemalang, Kecamatan Belik. Digunakan oleh masyarakat sebagai bahan campuran pembuatan beton. Kandungan lumpur yang berada di Pasir Galian Semaya dan Pasir Galian Sikasur berbeda-beda. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen untuk mengetahui kandungan lumpur pada pasir terhadap kuat tekan beton. Untuk mengetahui kuat tekan beton digunakan benda uji berbentuk silinder dengan diameter 15 cm x 30 cm dengan menggunakan variasi Pasir Galian Semaya dan Pasir Galian Sikasur dengan pengujian kuat tekan rencana 19,3 MPa pada umur beton 7 hari. Hasil penelitian menunjukan bahwa pasir Semaya memiliki kandungan lumpur sebesar 2,53%, sedangkan pasir Sikasur memiliki kandungan lumpur sebesar 3,1%. 


2022 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
Author(s):  
Mukti Agung Wibowo
Keyword(s):  

Campuran agregat dengan void minimal dalam perkerasan flexible memberikan distribusi beban yang baik kelapisan dibawahnya. Sehingga beban berat dapat di distribusikan dengan baik kelapisan bawahnya yang berkualitas lebih rendah. Penelitian dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh agregat dengan void minimal pada propertis beton. Untuk komparasi propertis antara beton yang menggunakan agregat dengan void minimal terhadap beton tanpa memperhatikan void, dan beton yang menggunakan agregat dengan void maksimal digunakan acuan mix design  Department of Environment. Pengaruh agregat dengan void minimal memberikan void beton lebihkecil, meningkatkan kuat tekan beton, dan meningkatkan kuat tarik belah betonnya dengan perbedaan yang tidak signifikan. 


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
Author(s):  
Teguh Marhendi ◽  
Imtinan Khoirunissa

Daerah Irigasi Serayu berada di bawah pengelolaan Perwakilan Balai Wilayah Tajum, Balai PSDA Serayu Citanduy Dinas PSDA Propinsi Jawa Tengah. Daerah Irigasi Serayu terletak di Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Daerah irigasi ini memiliki total daerah cakupan pengairan lebih kurang 210 km2 yang terbentang di 3 Kabupaten, yaitu Kabupaten Banyumas, Kabupaten Cilacap dan sebagian wilayah Kabupaten Kebumen. Pada tahun 2019 lalu, kebutuhan air irigasi serayu direncanakan sudah cukup memenuhi kebutuhan. Namun pada hasilnya masih terdapat kekurangan yang disebabkan karena adanya perbaikan-perbaikan saluran yang membuat faktor kehilangan air menjadi tinggi. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui kebutuhan air irigasi di daerah irigasi Serayu di Kecamatan Sumpiuh dengan acuan Pola Tanam tahun 2020. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada kebutuhan air irigasi saluran sekunder sumpiuh hasil perhitungan, angka terbesarnya ada pada MT I bulan November periode II yaitu 423,14 lt/dt sedangkan angka terkecilnya di MT III bulan Juni periode 1 yaitu 146,82 lt/dt. Lalu kebutuhan air irigasi saluran sekunder sumpiuh di lapangan, angka terbesarnya ada pada MT I bulan Oktober periode II dan MT III bulan September periode II yaitu 267,00 lt/dt sedangkan angka terkecilnya di MT II bulan April periode 1 yaitu 136,00 lt/dt. Pada kebutuhan air irigasi saluran sekunder selandaka hasil perhitungan, angka terbesarnya ada pada MT I bulan November periode II yaitu 13,66 lt/dt sedangkan angka terkecilnya di MT III bulan Juni periode 1 yaitu 39,36 lt/dt. Lalu kebutuhan air irigasi saluran sekunder sumpiuh di lapangan, angka terbesarnya ada pada MT I bulan Oktober periode II dan MT III bulan September periode II yaitu 25,00 lt/dt sedangkan angka terkecilnya di MT II bulan Maret periode 1 yaitu 8,00 lt/dt.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
Author(s):  
Iskahar Iskahar ◽  
Sulfah Anjarwati ◽  
Livia Oktafiani Rejeki

Jalan Jenderal Soedirman Sokaraja, Banyumas, Jawa Tengah mmerupakan jalur utama yang menghubungkan beberapa provinsi, kota dan kabupaten. Jalan tersebut banyak dilalui kendaraan berat maupun kendaraan ringan hal ini dapat menyebabkan kerusakan jalan salah satunya adalah berkurang kemampuan struktur perkerasan jalan dalam menjalankan fungsinya sebanding dengan bertambahnya umur perkerasan dan bertambahnya beban lalu lintas yang di pikul dari kondisi awal apalagi dengan adanya kendaraan dengan beban berlebih terhadap lapisan perkerasan. Hal ini menjadi alasan untuk menganalisis Pengaruh Beban Berlebih Terhadap Umur Rencana Perkerasan Jalan (Studi Kasus Ruas Jalan Jenderal Soedirman Sokaraja). Pada analisis ini akan dilihat sejauh mana pengaruh dari kelebihan beban kendaraan terhadap umur perkerasan jalan dengan menggunakan metode Bina Marga. Angka ekivalen kendaraaan dihitung dan (ESAL) dihitung dalam keadaan normal dan beban berlebih. Persenn umur perkerasan dihitung sehingga dapat ditarik kesimpulan seberapa pengaruh kelebihan muatan kendaraan terhadap umur pererasan jalan. Dalam penelitian ini dapat dilihat dengan asumsi penambahan beban lalu lintas sebesar 5%, 10%, 15% dan dari hasil dapat disimpulkan bahwa terjadi penguranagn umur rencana dengan persentase 0% terjadi diantara tahun ke-9 dan tahun ke-10 dari umur rencana normal 10 tahun. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kelebihan beban kendaraan terhadap perkerasan jalan sangat berpengaruh terhadap pengurangan umur perkerasan jalan.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
Author(s):  
Rizqa Zain ◽  
Amris Azizi ◽  
M. Agus Salim Al Fathoni
Keyword(s):  

Pondasi merupakan bagian penting dari suatu bangunan sipil, pondasi sebagai dasar penahan beban terdasar dari suatu konstruksi. Pondasi bertugas meletakkan bangunan dan meneruskan beban bangunan atas ke dasar tanah yang cukup kuat mendukungnya. Tujuan dari penelitian ini untuk menghitung daya dukung dan penurunan tiang bor, dimana kapasitas daya dukung pondasi dihitung berdasarkan data SPT dengan menggunakan 2 Metode yaitu Metode Meyerhoff dan Metode Reese & Wright. Dari hasil Analisa dan perhitungan daya dukung tiang kedalaman 18 m, diameter d1 = 0,4m dan diameter d2 = 0,6m. Berdasarkan Metode Meyerhoff, daya dukung tiang tunggal (Qull) sebesar Qu1 = 902,674 ton dan Qu2 = 466,6 ton, sedangkan menggunakan Metode Reese & Wright daya dukung tiang tunggal (Qull) sebesar Qu1 = 474,884 ton dan Qu2 = 296,107 ton. Dari analisa data Shop Drawing dan As Built Drawing  dan perhitungan ulang beban aksial menggunakan Etabs 19, cek aman beban aksial yang di pikul oleh bore pile dengan Metode Meyerhoff maupun Metode Reese & Wright setelah dilakukan perbandingan dengan daya dukung izin tiap kelompok, seluruh pondasi tiang bor  mampu menahan beban yang bekerja diatasnya, sehingga pondasi dikategorikan aman (Qall > Pp). Perbandingan daya dukung ijin tiang sebesar 1:0,639. Penurunan pondasi yang terjadi pada setiap tiang dikatagorikan aman karena penurunan tidak lebih besar dari penurunan maksimum yang diizinkan.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
Author(s):  
Dewi Laras Sulastri Ningsih

Dalam mencapai keberhasilan proyek diperlukan manajemen yang baik dari penjadwalan proyek, penyusunan kegiatan dan hubungan antar kerja yang terperinci dan detail. Dengan tujuan untuk membantu evaluasi proyek dan mengetahui percepatan waktu dengan biaya semaksimal mungkin dalam pelaksanaan proyek pembangunan Breakwater Pangandaran. Metode yang dilakukan untuk analisis ini menggunakan metode crashing dengan bantuan program Primavera Planner, untuk mengetahui waktu pekerjaan yang efektif dan biaya yang efisiensi dengan melakukan percepatan. Dari hasil analisis didapatkan waktu normal 118 hari menajdi 106 hari dengan penambahan waktu lembur 4 jam perhari dan biaya awal proyek sebesar Rp. 16.519915.006,00 menjadi Rp. 16.311.347.006,00.Sehingga mengalami penurunan waktu yang efektif sebesar 10,17% dengan efisiensi biaya sebesar Rp. 183.676.000,00 untuk proyek pembangunan breakwater Pangandaran.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
Author(s):  
Amris Azizi ◽  
M. Agus Salim Al Fathoni

Kajian struktur ruang zona berpotensi longsor merupakan kajian terhadap struktur ruang pada wilayah dengan kondisi terrain dan geologi yang sangat peka terhadap gangguan luar, baik bersifat alami maupun karena aktivitas manusia sebagai faktor pemicu gerakan tanah, sehingga berpotensi longsor. Pentingnya kajian struktur ruang adalah sebagai upaya antisipasi kemungkinan terjadinya longsor, dapat mencegah atau memperkecil kemungkinan terjadinya longsor, dan meminimalkan kerugian yang terjadi akibat bencana longsor, baik korban jiwa maupun materi, melalui penataan ruang. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan struktur ruang kawasan atau zona berpotensi longsor di Desa Binangun Kecamatan Banyumas. Struktur ruang yang sudah terbentuk apakah ada kesesuaian dengan peraturan tata ruang atau kebijakan tata ruang yang ada. Analisis dilakukan dengan membandingkan kesesuaian data primer dan sekunder dengan peraturan atau kebijakan yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur ruang Desa Binangun terbentuk secara alami. Masyarakat membangun permukiman tanpa mempertimbangkan fungsi lahan. Permukiman dibangun secara sporadis dengan memotong lereng dengan kemiringan yang cukup curam. Kondisi ini menambah tingkat kerawanan terhadap bahaya longsor. Pemanfaatan lahan di Desa Binangun untuk permukiman belum diatur secara tegas dalam RTRW Kabupaten Banyumas. Sistem prasarana yang lain sudah tersedia namun perlu pengembangan, terutama sistem prasarana dan sarana transportasi, sumberdaya air, dan prasarana lainnya.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document