shop drawing
Recently Published Documents


TOTAL DOCUMENTS

25
(FIVE YEARS 10)

H-INDEX

2
(FIVE YEARS 1)

INFOMANPRO ◽  
2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 1-10
Author(s):  
Ruli Saefudin ◽  
Lalu Mulyadi ◽  
Tiong Iskandar ◽  
Lies K Wulandari
Keyword(s):  

Strategi yang harus dilakukan kontraktor dengan  keterbatasan Lingkungan kerja yang sempit yaitu  membuat Cetakan Tribun di luar Area, Membuat Kerangka Atap di luar Area. Dan membuat Cetakan Kusen di luar Area. sediakan shop drawing untuk  membuat kerangka acuan kerja (KAK) dan spesifikasi teknis sesuai dengan perencanaan yang lebih lengkap dan teliti serta mengikuti dan mengejar ketinggalan  time scedulle kurva S yang sudah ditentukan, Menyelesaikan  dengan perencanaan yang lebih lengkap dan teliti, Mapping suatu pekerjaan untuk  membuat analisa baik dalam penggunaan peralatan, bahan ataupun tenaga sehingga tepat waktu, mutu dan  biaya.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
Author(s):  
Rizqa Zain ◽  
Amris Azizi ◽  
M. Agus Salim Al Fathoni
Keyword(s):  

Pondasi merupakan bagian penting dari suatu bangunan sipil, pondasi sebagai dasar penahan beban terdasar dari suatu konstruksi. Pondasi bertugas meletakkan bangunan dan meneruskan beban bangunan atas ke dasar tanah yang cukup kuat mendukungnya. Tujuan dari penelitian ini untuk menghitung daya dukung dan penurunan tiang bor, dimana kapasitas daya dukung pondasi dihitung berdasarkan data SPT dengan menggunakan 2 Metode yaitu Metode Meyerhoff dan Metode Reese & Wright. Dari hasil Analisa dan perhitungan daya dukung tiang kedalaman 18 m, diameter d1 = 0,4m dan diameter d2 = 0,6m. Berdasarkan Metode Meyerhoff, daya dukung tiang tunggal (Qull) sebesar Qu1 = 902,674 ton dan Qu2 = 466,6 ton, sedangkan menggunakan Metode Reese & Wright daya dukung tiang tunggal (Qull) sebesar Qu1 = 474,884 ton dan Qu2 = 296,107 ton. Dari analisa data Shop Drawing dan As Built Drawing  dan perhitungan ulang beban aksial menggunakan Etabs 19, cek aman beban aksial yang di pikul oleh bore pile dengan Metode Meyerhoff maupun Metode Reese & Wright setelah dilakukan perbandingan dengan daya dukung izin tiap kelompok, seluruh pondasi tiang bor  mampu menahan beban yang bekerja diatasnya, sehingga pondasi dikategorikan aman (Qall > Pp). Perbandingan daya dukung ijin tiang sebesar 1:0,639. Penurunan pondasi yang terjadi pada setiap tiang dikatagorikan aman karena penurunan tidak lebih besar dari penurunan maksimum yang diizinkan.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 1-12
Author(s):  
Rinova Firman Cahyani ◽  
Aunur Rafik ◽  
Sahlan Hadi
Keyword(s):  

Penggunaan kayu/plywood untuk bekisting pada proses pengecoran pelat lantai konvensional dalam sudut pandang konstruksi dianggap memiliki beberapa kelemahan serta berdampak pada kerusakan ekosistem. Sehingga perlu dicari alternatif dan inovasi material lain yang memiliki keunggulan dan dapat mengurangi bahkan menggantikan penggunaan kayu pada pembangunan konstruksi. Produk material yang dimaksud adalah bondek yaitu jenis baja ringan berlapis galvanis dengan tekstur bergelombang yang rapi dan kokoh. Pada penelitian ini dibahas perbandingan biaya(RAB) pembangunan pelat lantai konvensional menggunakan bekisting kayu dengan biaya(RAB) pembangunan pelat lantai komposit menggunakan bekisting  bondek pada pembangunan Aula Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah(BPSDMD) Provinsi Kalimantan Selatan di Banjarbaru. Berdasarkan shop drawing, data spesifikasi bahan, harga satuan bahan dan upah, serta referensi lainnya dibuat analisa harga satuan pekerjaan dengan mengacu pada standar Analisa Harga Satuan Pekerjaan SNI  Tahun 2016 dan Harga Satuan Bahan dan Upah Banjarbaru Tahun 2019 oleh Kementerian PUPR kemudian dilakukan perhitungan biaya(RAB) pembangunan pelat lantai. Menggunakan metode komparatif biaya(RAB) pembangunan biaya pelat lantai konvensional dibandingkan dengan biaya pembangunan pelat lantai komposit(bondek).  Dari hasil perhitungan diperoleh biaya pembangunan pelat lantai konvensional sebesar Rp. 2.850.731.000,- dan biaya pembangunan pelat lantai komposit(bondek) sebesar Rp. 2.138. 501.000,- dengan selisih Rp. 230.230.000,- atau 24.98% lebih murah pelat lantai komposit(bondek).


2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 78
Author(s):  
Amris Azizi ◽  
M. Agus Salim ◽  
Gilang Ramadhon
Keyword(s):  

Pondasi merupakan bagian penting dari suatu bangunan yang berfungsi memikul beban bangunan dan beban lainnya dan meneruskannya ke dalam tanah sampai ke lapisan atau kedalaman tertentu. Dalam perencanaan pondasi terlebih dahulu harus dihitung dan ditentukan kapasitas dukung rencana. Hal lain yang penting diperhitungkan adalah besarnya penurunan pondasi. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis daya dukung dan penurunan pondasi tiang pancang pada proyek gedung DPRD Kabupaten Pemalang. Penelitian dilakukan dengan menganalisis data berupa hasil uji test SPT dan shop drawing. Berdasarkan hasil analisis didapat seluruh pondasi tiang pancang mampu menahan beban yang bekerja diatasnya, sehingga pondasi dikategorikan aman (Qall > Pp). Dengan perbandingan dari beban terbesar pada pondasi tipe 1 sebesar 145,727 ton > 49,962 ton, pondasi tipe 2 sebesar 290,710 ton > 107,077 ton, pondasi tipe 3 sebesar 579,930 ton >380,931 ton dan pondasi tipe 4 sebesar 727,396 ton > 489,773 ton. Penurunan yang terjadi pada pondasi sedalam 0,029 m atau lebih kecil dari penurunan ijinnya yaitu sebesar 10% diameter.


Author(s):  
Ryan Immanuel ◽  
Bambang Endro Yuwono

<span><em>Construction project implementation mostly faced by rework. Rework couldn’t be avoided and is experienced </em><span><em>in a construction world. Rework is defined as all physical work of construction committed more than once or </em><span><em>re-work which is done by contractor in the implementation stage, and or an activity to eliminate works that </em><span><em>have been done before as a part of construction project out of resource context, where there is no change order </em><span><em>and making up the cost from the owner. Rework could give a bad impact to performance, work productivity,</em><br /><span><em>and cost directly or indirectly having it has a quite significant consequences. By considering the bad impact </em><span><em>obtained has far-reaching consequences, hence efforts to reduce the occurrence of rework in construction </em><span><em>project stage is highly needed. </em><span><em>This research was conducted to prove the maturity of Shop Drawing as a </em><span><em>Determinant of Rework Project Construction of Multilevel Buildings Research carried out by using </em><span><em>questionnaires. Respondents at the main survey stage were shown to contractors who were carrying out </em><span><em>multistorey construction projects in the DKI Jakarta and surrounding areas. Respondents who filled in the</em><br /><span><em>Project Manager questionnaire were 3 people, 7 Site Managers, 5 Supervisors, 6 Quality Controls, 4 </em><span><em>Engineering staff. In this study, data analysis techniques are determined using the AHP (Analytical Hierarchy </em><span><em>Process) method, aiming to determine the dominant factors (ranking) of the factors that cause rework in</em><br /><span><em>construction work to prove the maturity of Shop Drawing As Determine Project Rework Construction of </em><span><em>multistorey buildings. The results of this study indicate that the maturity of shop drawings greatly determines </em><span><em>the occurrence of rework in multistorey building projects.</em></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><br class="Apple-interchange-newline" /></span></span>


2020 ◽  
Vol 26 (63) ◽  
pp. 445-448
Author(s):  
Naohiro NIITSUMA ◽  
Keiichi KUDO ◽  
Takeshi HIWAKI ◽  
Yoshihisa NAKATA ◽  
Shuzo OTSUKA ◽  
...  

Author(s):  
Fakhruddin ◽  
Herman Parung ◽  
Muhammad Wihardi Tjaronge ◽  
Rudy Djamaluddin ◽  
Rita Irmawaty ◽  
...  

Building Information Modelling (BIM) adalah sebuah pendekatan untuk desain bangunan, konstruksi, dan manajemen. Software Tekla merupakan revolusi baru dalam bidang rekayasa struktur yang memiliki beberapa keunggulan dibanding program aplikasi lainnya. Tekla Structures merupakan perangkat lunak Building Information Modelling (BIM) yang memungkinkan untuk membuat dan mengelola data secara akurat dan rinci, serta dapat membuat model struktur 3D tanpa melupakan material dan struktur yang kompleks. Penggunaan BIM di Indonesia masih hanya sebatas menjawab persoalan bagaimana mengefisiensikan kebutuhan tenaga kerja, waktu dan uang. Jika kita berkaca pada bagaimana pengaplikasian metode BIM di negara lain, potensi yang dicapai dari pengaplikasian metode BIM di Indonesia masih jauh dari kata maksimal. Tantangan selanjutnya adalah bagaimana mengenalkan teknologi aplikasi BIM ini dan mendorong penerapan BIM ini ke seluruh pihak stakeholder sektor konstruksi yang terkait. Maka dari itu, kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengenalan tentang Building Information Modelling dan memberikan keterampilan dasar dalam penggunaan aplikasi teknologi BIM dengan software Tekla Structures. Kegiatan ini dilaksanakan di Departemen Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin yang dihadiri oleh 35 peserta yang berasal dari kalangan praktisi dan akademisi. Tahapan kegiatan pengabdian meliputi kegiatan sosialiasi ke stakeholder melalui mitra Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan (LPJKP Sul-Sel), pengumpulan data berupa shop drawing, pembuatan modul, pemodelan dan laporan berupa quantity dan gambar kerja.


2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Antonia Karima Yanti ◽  
Erwin Sitompul

Machine cost is one of the components of production cost. Accurate record of machine usage time is thus crucial to obtain accurate production cost calculation. Besides, machine usage time can be used as parameter to assess the performance of the machine operator. Furthermore, the data can be used as input to the machine’s maintenance and reparation plan. The author is motivated by the current problems found at Akademi Teknik Mesin Industri (ATMI) Cikarang, where it is still possible to use one machine simultaneously by more than one operator. This causes inaccuracy in calculation of machine usage time and production cost. In this paper, the author proposed a design of device to record detailed data of shop drawing and machine usage time. By the use of this device, a certain machine will be activated and deactivated by using RFID technology, with the whole system controlled by Arduino Mega 2560 microcontroller. Furthermore, the shop drawing and machine usage time will be able to be accessed through a Windows-based interface application, implemented by using Visual Studio. A database is also made available by using Microsoft Access. The use of the proposed device makes possible of accurate measurement of production time efficiency and machine operator performance. Through this improved accuracy, further analysis can be made in order to achieve production improvements in planning, process, and maintenance.


2019 ◽  
Vol 9 (9) ◽  
pp. 1732 ◽  
Author(s):  
Mooyoung Yoo ◽  
Jaejun Kim ◽  
Changsik Choi

Small- and medium-sized enterprises (SMEs) are part of the building construction industry. Although many effect analyses of applying building information modeling (BIM) to projects have been conducted, analyses from the perspective of SMEs are lacking. We propose a BIM-based construction of prefabricated steel framework from the perspective of SMEs. We derive the essential functions of the system from the viewpoint of SMEs and verify the qualitative effect through a case analysis of prefabricated steel frame construction that is based on BIM. The following system functions and qualitative effects are analyzed according to project stages that are based on interviews of working groups participating in system development and case projects. (1) Preconstruction stage: extraction of fabrication drawing and review of shop drawing, (2) fabrication stage: prefabrication review, steel member removal, and field loading review, and (3) construction phase: integrated management of cost and schedule and quality management. The expected effects of applying the system are qualitatively and quantitatively analyzed through expert group interviews and surveys. For the quantitative analysis, an evaluation index is used for the end-user computing satisfaction survey. Further analysis of the finishing and installation work is required. Future research should also analyze the effect of system application on human resource management.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document