Matriks Teknik Sipil
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

181
(FIVE YEARS 99)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Sebelas Maret

2354-8630

2021 ◽  
Vol 8 (4) ◽  
pp. 387
Author(s):  
Oktavian Farrozy Hartono

<p><strong>Abstrak</strong></p><p> </p><p>Penelitian ini akan mengkaji seberapa besar pengaruh <em>reinforcment ratio </em>terhadap kapasitas geser balok beton bertulang HVFA–SCC dengan kadar <em>f</em><em>ly </em><em>a</em><em>sh</em> 50 %. Benda uji yang digunakan 2 jenis balok beton bertulang dengan ukuran 10 cm x 18,5 cm x 155 cm dengan <em>reinforcement ratio</em> sebesar 1,77 % dan 2,68 %. Pengujian kapasitas geser menggunakan alat <em>loading frame</em> dengan 2 titik dengan jarak antar beban sebesar 20 cm. Dari pengujian ini akan didapatkan grafik hubungan beban-lendutan serta selisih kapasitas geser balok beton HVFA-SCC 50% dengan <em>ρ </em>sebesar 0,177.  Berdasarkan hasil penelitian ini kapasitas geser pada pengujian balok HVFA beton bertulang HVFA-SCC 50% memiliki nilai sebesar 23,5 kN yang diuji pada umur 28 hari.</p><p> </p><p><strong>Kata Kunci </strong>: <em>fly ash, hvfa-scc,</em> kapasitas geser.</p>


2021 ◽  
Vol 8 (3) ◽  
pp. 362
Author(s):  
Febri Arifia

<p><em>SCC (Self Compacting Concrete) </em>merupakan salah satu inovasi dalam mempermudah pekerjaan infrastruktur<em>. Fly ash</em> adalah sisa-sisa pembakaran batu bara yang berbentuk partikel halus dan merupakan bahan anorganik yang terbentuk dari perubahan bahan mineral karena proses pembakaran dari proses pembakaran batubara. Sifat kimia <em>fly ash</em> menjadikan <em>fly ash</em> digunakan sebagai bahan pengganti semen. Penelitian ini akan mengkaji seberapa besar kapasitas geser balok beton bertulang <em>High Volume Fly Ash </em><em>– </em><em>Self Compacting Concrete</em><em> </em>(HVFA – SCC) dengan kadar <em>f</em><em>ly </em><em>a</em><em>sh</em> 50 % dan kemudian akan dibandingkan dengan balok beton normal. Benda uji yang digunakan balok beton bertulang dengan luas penampang 10 cm x 18,5 cm dengan panjang 130 cm. Pengujian kapasitas geser  menggunakan alat <em>loading frame</em> dengan melakukan 2 titik pembebanan. Dari pengujian ini akan didapatkan grafik hubungan beban-lendutan serta perhitungan kapasitas geser balok beton HVFA-SCC 50%. Berdasarkan hasil penelitian ini kapasitas geser pengujian balok beton HVFA-SCC550% memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan dengan kapasitas geser hasil pengujian balok beton normal yang diuji pada umur 28 hari yakni sebesar 30,5  kN untuk HVFA-SCC 50% dan 31,29 kN untuk beton normal.</p>


2020 ◽  
Vol 8 (4) ◽  
pp. 415
Author(s):  
Athaya Salsabila ◽  
Setiono Setiono ◽  
Sugiyarto Sugiyarto

<p><strong>Abstrak</strong></p><p>Kebutuhan akan tempat tinggal merupakan suatu hal yang sangat penting bagi masyarakat  pada perkembangan dunia modern dan globalisasi saat ini. Hal ini menyebabkan permintaan kebutuhan masyarakat di bidang properti semakin meningkat. Namun tingkat keinginan masyarakat tidak sebanding dengan luas lahan yang tersedia dan juga mengakibatkan tingginya harga lahan. Oleh sebab itu, hunian vertikal seperti apartemen adalah pilihan yang menarik bagi masyarakat. Hal ini menjadi daya tarik developer untuk berlomba-lomba mendirikan apartemen dengan hunian yang terjangkau dan fasilitas yang memadai. Maka dari itu, perlunya melakukan penelitian terkait kecenderungan masyarakat dalam pememilihan apartemen yang selaras dengan kebutuhan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari faktor apa saja yang paling berpengaruh pada masyarakat dalam memilih sebuah apartemen. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode <em>Fuzzy Analytical Hierarchy Process (F-AHP) </em>dengan pengisian kuisioner oleh masyarakat. Serta program yang digunakan adalah program <em>software Microsoft Excel 2010. </em>Hasil dari pengolahan data yang telah dilakukan, faktor yang memiliki bobot paling besar dan juga merupakan faktor yang paling berpengaruh pada masyarakat dalam pemilihan apartemen adalah faktor legalitas.</p><p> </p><p><strong>Kata Kunci :</strong> Kecenderungan Masyarakat, Metode <em>Fuzzy Analytical Hierarchy Process (F-AHP)</em>, Pemilihan Apartemen<em></em></p>


2020 ◽  
Vol 8 (4) ◽  
pp. 393
Author(s):  
Muhammad Tsaqif Muhadzib

<p><em>Self Compacting Concrete</em> (SCC) merupakan inovasi dalam bidang konstruksi dengan berbagai macam kelebihan, namun terdapat kekurangan yaitu SCC memerlukan proporsi semen yang lebih banyak sehingga tidak ramah lingkungan. Material yang dapat menggantikan semen dengan karakteristik yang sama adalah <em>fly ash</em>. <em>Fly ash</em> merupakan sisa pembakaran batu bara yang mengandung silica atau silica alumina dan bersifat pozzolan. Penggunaan <em>fly ash </em>sebagai campuran beton dapat digunakan hingga mencapai &gt;50% dari total semen yang dibutuhkan dan dinamakan <em>High Volume Fly Ash Conccrete</em> (HVFAC). Penelitian ini mengkaji kapasitas geser balok bertulang HVFA-SCC 60% dan balok beton normal. Benda uji yang digunakan dalam penelitian ini memiliki dimensi 10 cm x 18,5 cm x 130 cm dengan 2 titik pembebanan dengan jarak antar beban sebesar 20 cm. Berdasarkan hasil penelitian kapasitas geser balok bertulang HVFA-SCC 60% lebih kecil dibandingkan kapasitas geser balok beton normal yang diuji pada umur 28 hari.</p>


2020 ◽  
Vol 8 (4) ◽  
pp. 446
Author(s):  
Muji Rifai

Potensi sumber daya air yang melimpah di Indonesia karena banyak terdapatnya hutan hujan tropis dapat diolah, bila hal ini dapat dikembangkan, konversi air menjadi energi listrik lebih baik dan efisien. Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) merupakan alternatif sumber energi listrik bagi masyarakat. Dalam upaya ikut berpartisipasi pada sektor ketenagalistrikan nasional maka akan membangun PLTMH yang berada di Desa Kebongembong Kecamatan Pageruyung. Secara teknis, PLTMH memiliki tiga komponen utama yaitu air (sumber energi), turbin dan generator. Air yang bisa digunakan untuk harus mempunyai kapasitas aliran serta tinggi jatuh air (<em>head</em>) tertentu, karena tinggi jatuh air dan kapasitas air berpengaruh pada daya listrik yang dihasilkan, karena prinsip kerja PLTMH adalah memanfaatkan beda tinggi dan jumlah debit yang ada pada aliran. Untuk perhitungan ketersediaan air Sungai Lampir  (lokasi rencana PLTMH Kebongembong), dalam kajian ini mengambil titik kontrol yaitu di rencana bangunan pengambilan/bendung Kebongembong. Dalam merencanakan PLTMH, debit yang diperlukan yaitu debit yang konstan agar pasokan tenaga listrik dari turbin yang digerakan oleh air dapat berjalan secara kontinyu. Sehingga dalam menghitung potensi daya listrik yang dapat dihasilkan akan menggunakan debit terkecil dari Q-90 yaitu sebesar 1,2 m3/detik. Sehingga dengan menghitung berdasarkan debit, beda tinggi (head) serta efisiensi alat, maka besarnya potensi daya listrik yang dapat dihasilkan oleh PLTMH Kebongembong yaitu sebesar 370 kW.


2020 ◽  
Vol 8 (4) ◽  
pp. 407
Author(s):  
Wibowo - Wibowo ◽  
Ary Setyawan ◽  
Handy Prasetyo

Menganalisis Pelat untuk mengetahui lendutan, tegangan dengan metode westergaard program Atena


2020 ◽  
Vol 8 (4) ◽  
pp. 430
Author(s):  
Mega Hafizha ◽  
Setiono Setiono ◽  
Suryoto Suryoto

<p><strong>Abstrak</strong></p><p>Kota Depok merupakan salah satu daerah penyangga Ibu Kota Jakarta, dimana keberadaannya diarahkan sesbagai pola pemukiman dan penyebaran kesempatan kerja secara lebih merata, sebagai upaya meringankan tekanan perkembangan penduduk DKI Jakarta. Banyaknya lembaga, institusi serta perguruan tinggi yang tersebar di Kota Depok, terutama di Jalan Margonda Raya, menjadikan Kota Depok dikenal sebagai sentra pendidikan. Hal ini berimbas kepada jumlah penduduk yang datang dan menetap di Kota Depok, dimana akan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Kondisi ini tentunya berbanding lurus terhadap meningkatnya permintaan kebutuhan akan tempat tinggal, tak terkecuali permintaan terhadap apartemen sebagai tempat tinggal. Berdasarkan hasil kajian serta penelitian sebelumnya, selera masyarakat dalam memilih apartemen dipengaruhi oleh beberapa faktor. Oleh karena itu, penulisan ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang dapat mempengaruhi preferensi masyarakat dalam memilih apartemen khususnya di Kota Depok. Metode yang digunakan dalam penelitian kali ini yaitu deskriptif kualitatif serta pembobotan dengan metode <em>Fuzzy Analytical Hierarchy Process</em> (F-AHP). Pengumpulan data dilakukan melalui metode survei berupa kuesioner dan hasil keputusan dari kuesioner diolah menggunakan <em>Program Software Microsoft Excel</em> 2016. Sebagai hasil, dalam memilih apartemen di Kota Depok, masyarakat akan mempertimbangakan beberapa fakor antara lain: produk, persepsi harga, lokasi, fasilitas apartemen, dan legalitas. Kemudian, dari 10 responden yang menjadi subjek penelitian, diperoleh faktor yang paling mempengaruhi masyarakat yaitu dekat dengan fasilitas sosial dan yang paling tidak mempengaruhi masyarakat adalah nama besar pengembang (Developer). Hasil tersebut didapatkan salah satunya karena lokasi apartemen yang ditinjau berada di jalan utama Kota Depok yaitu Jalan Margonda Raya, dimana terdapat banyak fasilitas sosial seperti sarana Pendidikan, Kesehatan, Olahraga, Rekreasi, maupun Pusat Perbelanjaan</p><strong>Kata Kunci :</strong> <em>Fuzzy Analytical Hierarchy Process (F-AHP)</em><em>, Pemilihan Apartemen, Preferensi Masyarakat</em>


2020 ◽  
Vol 8 (4) ◽  
pp. 437
Author(s):  
Brilian Budi Prakosa

<p align="justify">Endapan seruakan piroklastik (<em>pyroclastics surge</em><em>)</em> seringkali berasosiasi dengan erupsi preatomagmatik dan  preatik yang banyak melibatkan adanya air permukaan dan bawah permukaan. Di Indonesia, endapan pyroclastics surge yang sudah teridentifikasi salah satunya berada di lereng Gunungapi Lamongan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui karakteristik mineralogi dari tanah endapan jenis tersebut, selain itu juga bisa untuk mengetahui proses mekanisme pengendapan yang terjadi pada saat pembentukan material ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemetaan geologi daerah penelitian,pengamatan fisik makroskopik, kemudian dilakukan analisis petrografi dan SEM EDX untuk mengetahui komposisi mineraloginya sekaligus untuk mengetahui tipe erupsi maupun mekanisme pengendapannya.</p><p align="justify">Kondisi geologi di daerah penelitian mempunyai morfologi pegunungan dan perbukitan vulkanik berlereng terjal, litologinya dominan tersusun  oleh endapan vulkanik hasil erupsi Gunungapi Lamongan dengan jenis batuan andesit, basalt, serta  endapan hasil letusan maar. Komposisi mineralogi batuan penyusunnya berdasarkan analisis petrografis dan SEM-EDX didominasi oleh plagioklas tipe andesin, ortopiroksen hipersten, dan klinopiroksen augit sebagai fenokris, serta untuk massa dasarnya tersusun oleh mikrolit plagioklas, mineral opak (magnetit), dan gelas vulkanik.</p><p align="justify">Tipe erupsi pembentuk maar atau ranu di sekitar Gunungapi Lamongan adalah jenis freatomagmatik, dibuktikan dari kenampakan fisik dan struktur batuannya yang mengindikasikan adanya pengaruh air yang signifikan dan aliran berdensitas rendah.</p><p><strong>Kata Kunci :</strong> seruakan piroklastik, mineralogi, gunungapi</p>


2020 ◽  
Vol 8 (4) ◽  
pp. 400
Author(s):  
Wibowo Wibowo ◽  
Edy Purwanto ◽  
Ahmad Yusuf Winarno

Pengaplikasian BIM dalam suatu perencanaan dan simulasi pelaksanaan pembangunan sebuah gedung 3 lantai. Tujuan yang ingin dicapai adalah mampu memodelkan bangunan dalam bentuk 3 D dan mengambil output berupa detail gambar 2D, hitungan volume, dan membuat simulasi pelaksanaan proyek.


2020 ◽  
Vol 8 (4) ◽  
pp. 454
Author(s):  
LINA INDAWATI

<p>Sampah Pasar mnejadi masalah yang serius di kota Surabaya karena salah satu penyumbang emisi gas rumah kaca. Dan merupakan sampah terbesar kedua setelah sampah pemukiman. Pengelolaan sampah melalui paradigma baru dapat dilakukan melalui reduksi sampah, pembatasan timbulan sampah serta pemanfaatan kembali sampah sehingga dapat mengurangi emisi gas rumah kaca yang terlepas ke udara. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi emisi yang ditimbulkan dari sampah pasar. Pelepasan emisi gas rumah kaca dapat diidentifikasi melalui pendekatan Life Cycle Assessment (LCA). Pendekatan dengan LCA dilakukan dengan pendekatan 3 skenario yaitu scenario 1 sampah langsung dikirim ke TPA, scenario 2 hanya sampah sayuran, makanan, plastic, kertas dan logam di daur ulang, scenario 3 hanya sampah sayuran dan makanan yang didaur ulang. Emisi terbesar gas CH<sub>4</sub> dan CO<sub>2</sub> dihasilkan oleh scenario 1 sebesar 4,9 Gg/tahun, dan 237205,5 MTCO<sub>2</sub>E/tahun. Adanya daur ulang sampah kertas, plastik, logam, kaca, sayuran dan makanan akan mengurangi emisi CH<sub>4</sub> yang signifikan dari 4,9 Gg/tahun menjadi 1,5 Gg/tahun dan mengurangi emisi CO<sub>2</sub> dari 237205,5 MTCO<sub>2</sub>E/tahun menjadi -48167,5 MTCO<sub>2</sub>E/tahun. Daur ulang sampah sayuran dan makanan pada scenario 3 mampu mengurangi emisi CH<sub>4</sub> yang cukup besar sehingga emisi CH<sub>4</sub> menjadi 2,3 Gg/tahun dan emisi CO<sub>2</sub> menjadi -245 MTCO<sub>2</sub>E/tahun.</p>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document