Jantra.
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

46
(FIVE YEARS 23)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta

2715-0771, 1907-9605

Jantra. ◽  
2021 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 1-14
Author(s):  
Dodi Faedlulloh ◽  
Intan Fitri Meutia ◽  
Devi Yulianti ◽  
Vina Karmilasari
Keyword(s):  

Pandemi Covid-19 menciptakan krisis multidimensi. Tidak hanya di bidang kesehatan, tapi juga di bidang ekonomi. Korban terdampak adalah para pekerja. Secara global, selama pandemi Covid-19 sebanyak 94% pekerja mengalami pemutusan hubungan kerja. Begitu pula di Indonesia, lebih dari 3,5 juta pekerja terdampak pemutusan hubungan kerja. Di tengah kondisi tersebut, tercipta inisiasi-inisiasi gotong royong berbasis digital yang dilakukan sekelompok anak muda dengan membangun bagirata sebagai platform berbagi kekayaan yang bersifat peer to peer. Fokus penelitian ini adalah praktik gotongroyong digital yang dilakukan melalui platform Bagirata. Metode penulisan artikel ini menggunakan metode kualitatif dengan desk study, yakni dengan studi literatur terhadap hasil-hasil penelitian sebelumnya dan data sekunder yang relevan dalam membantu menjawab permasalahan penelitian. Hasil studi menunjukkan praktik platform Bagirata sebagaimetode baru dalam perilaku gotong royong di Indonesia. Selain itu, hal ini juga menunjukkan tercipta solidaritas antara para pekerja. Implikasi penting dari hasil temuan adalah platform Bagirata merupakan kritik terhadap kapasitas pemerintah yang belum responsif dan berkeadilan dalam memberikan kebijakan afirmasi terhadap pekerja di masa pandemi.


Jantra. ◽  
2021 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 15-24
Author(s):  
Noviyanti Noviyanti ◽  
Unggul Sudrajat

Kota Surabaya menjadi daerah dengan pasien positif Covid-19 terbanyak di Jawa Timur. Oleh karena itu, Pemkot Surabaya berusaha mengunakan beragam cara untuk melawan penyebaran Covid-19. Pemkot Surabaya juga mengharapkan partisipasi masyarakat untuk bersama-sama bergotong royong menangani pademi Covid-19. Sebagai modal sosial, tradisi gotong royong bisa dimanfaatkan untuk menghadapi penyebaran wabah Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran gotong royong sebagai modal sosial di masyarakat Surabaya dalam menghadapi pandemi Covid-19. Penulisan ini menggunakanmetode penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka dan wawancara virtual. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwakegiatan gotong royong bisa berguna untuk mobilisasi sumber daya di masyarakat. Selain dapat memberikan bantuan berupa barang yang dibutuhkan untuk penanganan Covid-19, kegiatan gotong royong juga mampu membuat koordinasi dan kerjasama antara masyarakat dan pemerintah Surabaya menjadi lebih efektif dan efisien.


Jantra. ◽  
2021 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 61-68
Author(s):  
Leni Marpelina ◽  
Resmiyati Yunus

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak pandemi Covid-19 terhadap kehidupan social ekonomi perempuan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis, yaitu dengan menganalisis dampak pandemi Covid-19 terhadap kehidupan sosial ekonomi perempuan. Data berupa studi literatur. Studi literatur yang dikumpulkan dari beberapa jurnal, buku, dan berita terkait dampak pandemic terhadap kehidupan perempuan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 memiliki setiap dampak yang signifikan terhadap kehidupan perempuan. Ada tiga dampak utama yang menjadi beban hidup dan berpotensi menimbulkan stres. Sementara itu, secara sosial perempuan Indonesia baik public maupun domestic memiliki peran yang signifikan dalam mendukung dan meningkatkan kondisi ekonomi dan sosial. Meski mendapat risiko sosial yang lebih besar di masa pandemi, perempuan bias menjadi garda terdepan menyelamatkan ketahanan ekonomi rumah tangga, dengan berbagai kegiatan yang bias dilakukan sebagai upaya meneguhkan kehidupan.


Jantra. ◽  
2021 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 37-46
Author(s):  
Samidi M. Baskoro ◽  
Noviani Mariyatul Hakim

Pemerintah Kolonial mulai memperhatikan kampung di Kota Surabaya pada awal abad ke-20. Pada saat itu, kondisi buruk lingkungan kampungdisebabkan oleh permukimanpenduduk yang berkembang secara alamiah tanpa saluran air. Kondisi lingkungan yang burukitu dapat berakibat pada kesehatan masyarakat.Hal tersebut terbukti dari peristiwa wabah penyakit pes yang mulai terjadi pada tahun 1910. Permasalahan tulisan ini adalah bagaimana strategi pemerintah kota menjaga kesehatanmasyarakat? Data sejarah untuk menjelaskan masalah ini dikumpulkan melalui prosedur penelitian sejarah, seperti heuristik, verifikasi, interpretasi. Data sejarah yang dibutuhkan adalah data pengelolaan sampah, perbaikan drainase, dan perbaikan kampung sebagai bukti pemerintah berupaya menjaga kesehatan masyarakat. Dampak jangka panjang perbaikan lingkungan adalah stabilitas lingkungan sehat. Problematika kesehatan masyarakat melahirkan tindakan bersama antara pemerintah maupun masyarakat. Tindakan penting yang dilakukan adalah tata kelola lingkungan permukiman untukterwujudnya kesehatan masyarakat yang normal.


Jantra. ◽  
2021 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. i-ii
Author(s):  
Dewan Redaksi

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas perkenan-Nya JANTRA Volume 16, No. 1 Juni 2021 dapat hadir kembali di hadapan pembaca. Edisi jantra kali ini memuat 6 (enam) artikel di bawah tema “Kegotong-royongan pada Masa Pandemi”. Tema ini dipandang penting mengingat kondisi saat ini di mana adanya pandemi covid-19 telah memporak-porandakan hampir seluruh lini kehidupan masyarakat, baik dalam sisi sosial, ekonomi, maupun budaya. Dalam kondisi kehidupan seperti ini semangat kegotong-royongan sangat dibutuhkan, ibarat pepatah ‘ringan sama dijinjing, berat sama dipikul’. Dengan bergotong-royong beban yang dirasa berat bisa menjadi terasa ringan dan terselesaikan. Berikut artikel-artikel yang mengungkapkan gambaran semangat kegotong-royongan dalam berbagai lini kehidupan pada masa pandemi.


Jantra. ◽  
2021 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 47-60
Author(s):  
Wiwit Hermanto

Pasar Budaya Desa Manyarejo tahun 2020 diselenggarakan selama 3 hari pada tanggal 13-15 November 2020. Event ini melalui 3 tahapan, yaitu identifikasipotensi budaya, pengemasan potensi budaya, dan pelaksanaan pasar budaya. Event Pasar Budaya Desa Manyarejo tahun 2020 mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam setiap tahapannya yang dilakukan dengan bergotong royong. Dalam menggerakkan gotong royong dibutuhkan pemimpin yang mampu menggerakkan dan mempengaruhi masyarakat. Pemimpin tersebut seperti tokoh masyarakat dan perangkat desa.Masyarakat Desa Manyarejo memiliki berbagai potensi budaya yang berhasil digali dalamproses identifikasi potensi budaya yang merupakan salah satu tahapan Pasar Budaya Desa Manyarejo tahun 2020. Dari identifikasi potensi budaya, ditemukan berbagai potensi budaya yang bisa disajikan, yaitu kesenian, kuliner, keterampilan, permainan anak, rumah adat, kebiasaan bersih desa, kegiatan keagamaan, dan pengobatan tradisional. Potensi budaya itu kemudian di kemas dan kemudian disajikandalam Pasar Budaya Desa Manyarejo tahun 2020 yang dilaksanakan ditengah pandemi Covid-19. Dalam menyajikan potensi budaya dalam Pasar Budaya Desa Manyarejo tahun 2020, dibagi dalam beberapa zona. Pembagian zona ini bertujuan untuk mempermudah pengunjung mencari apa yang disenangi sekaligus untuk mempermudah pembagian stan.


Jantra. ◽  
2021 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 25-36
Author(s):  
Faisal Anas

Since the beginning of Covid-19 pandemicin Indonesia, the number of sufferers has always increased. Even by the beginning of 2021 the number has reached one million people. The government’s efforts to prevent the spread of this virus apparently through the application of health protocols seemed not to be effective. This is partly related to the egoistic behavior of the people in doing the health protocols in their daily life. In fact, the government stressed the importance of working together in the fight against Covid-19. Based on this, the author seeks to introduce the values of mutual cooperation contained in Pangestu as one of the traditional beliefs in Indonesia to people affected by Covid-19.Data were collected from the book of Pangestu, books, and any other literature about teaching of mutual cooperation. The results show that some of these values include the importance of willingly sacrificing to save others. Furthermore, the other value is togetherness and unity to obey the rules of each individual to achieve mutual salvation. By applying these values efforts to prevent the spread of Covid 19 will certainly be much more effective.


Jantra. ◽  
2020 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 149-158
Author(s):  
Moh. Rosyid

Dalam riset ini, data diperoleh melalui literatur, observasi, dan wawancara dengan tokoh dan warga Rifaiyah di Tambangsari, Kedungwinong, Sukolilo, Pati, Jawa Tengah. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif. Tujuan ditulisnya naskah ini untuk memberi fakta bahwa jamaah Rifaiyah masih eksis hingga kini karena dilestarikan oleh generasi santrinya dengan mengkaji Kitab Tarjumah, karya K.H. Ahmad Rifai dan keberadaan Pondok Pesantren Rifaiyah. Hasil riset menunjukkan, bahwa lestarinyajamaah Rifaiyah di Dukuh Tambangsari hingga kini karena adanya peran seorang perempuan sebagai generasi penerus Rifaiyah. Ia adalah salah seorang cucu dari K.H. Ahmad Rifai, cikal bakal kiai/guru Rifaiyah yang mengenalkan Rifaiyah di Dukuh Tambangsari bernama K. Hannan. Adapun peran K. Hannan pada saat itu, antara lain: (1) sebagai pendakwah perempuan pada forum pengajian umum di wilayah Kabupaten Pati dan pengajian rutin dalam organisasi keagamaan di Dukuh Tambangsari; (2) sebagaiguru Taman Pendidikan Al-Qur’an di Dukuh Tambangsari; dan (3) mengaji Kitab Tarjumah.


Jantra. ◽  
2020 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 109-122
Author(s):  
Slamet Subiyantoro ◽  
Mulyanto Mulyanto ◽  
Yasin Surya Wijaya

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan peranan perempuan dibalik eksistensi topeng klasik dan topeng kreasi yang mendunia. Kajian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus yang dilakukan di desa wisata budaya Bobung, Gunung Kidul, Yogyakarta. Data bersumber dari informan, tempat & peristiwa, dan dokumen/arsip yang dikumpulkan dengan teknik wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan analisis dokumen atau arsip. Keabsahan data diuji dengan teknik triangulasi sumber dan review informan. Analisis data digunakan teknik analisis interaktif dengan prosedur reduksi, display, dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukan bahwaperempuan memiliki peranan besar dibalik eksistensi seni topeng klasik dan kreasi yang telah dikenal masyarakatdunia. Peranan ditunjukkan dari kiprah mereka dalam penciptaan topeng dan pertunjukan tari topeng. Peran perempuan lebih pada hal-hal sifatnya lembut dan rumit yang memerlukan tingkat kecermatan, kesabaran, ketelatenan, keuletan, dan rasa yang tinggi.


Jantra. ◽  
2020 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 123-128
Author(s):  
Panakajaya Hidayatullah

Penelitian ini menelaah tentang dinamika kehidupan Trisnawati sebagai seorang seniman perempuan dalam ranah budaya Madura di Situbondo. Sorotan penelitian ini menguraikan dinamika perjalanan hidup Trisnawati, problematika yang dihadapi oleh seniman perempuan Madura, serta kontribusinya sebagai agen pengembang kebudayaan di daerah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yang mengelaborasi data penelitian melalui metode wawancara mendalam, telaah literatur, dan pengamatan pertunjukan langsung. Hasil temuan dari penelitian ini adalah 1). Perjalanan hidup Trisnawati sebagai seniman Madura dilatar belakangi oleh keluarganya yang juga berprofesi sebagai seniman tradisi. Karir kesenimanan Trisnawati dimulai dari arena geddongan, dari sana ia mulai belajar memahami dinamika kehidupan, menyerap realitas, dan membangun karakter dirinya. 2). Trisnawati dikenal sebagai seniman multitalenta, ia adalah seorang penari remo, pemain ludruk, tokang kèjhung, dan pelawak. Kontribusinya yang paling dikenal ialah kreasinya atas tari Remo Trisnawati yang pada akhirnya menjadi perhatian banyak akadmisi dan kritikus tari dari pelbagai perguruan tinggi. 3) Dalamranah pengembangan kebudayaan, Trisnawati berhasil mendobrak wacana dominan di masyarakat Madura yang akhirnya membuka peluang bagi para perempuan untuk turut berperan dalam ranah  publik. Ia juga membuka kemungkinan dan peluang baru bagi pengembangan seni pertunjukan di Situbondo sebagai konsekuensi artistik-estetik dari keterlibatan seniman perempuan dalam panggung seni pertunjukan Madura.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document