Jurnal Arsitektur Kolaborasi
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

10
(FIVE YEARS 10)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Prodi Arsitektur Universitas Pandanaran

2808-2427, 2808-2435

2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 54-66
Author(s):  
Tegar Aditiya ◽  
Choirul Amin ◽  
Carina Sarasati
Keyword(s):  

Pandemi Covid-19 sudah menyebar di Indonesia mulai tahun 2020 tepatnya bulan Maret 2020 yang biasa disebut Corona Virus. Virus ini menyebar pada manusia yang masuk ke saluran pernapasan dengan gejala pertama seperti penyakit flu sampai menimbulkan sindrom pernapasan akut berat / Severe Acute Respiration Syndrom (SARS). Virus ini bisa tersebar lewat tetesan cairan dari bersin ataupun batuk. Dengan munculnya wabah ini masyarakat diwajibkan melakukan aktivitas kehidupan sehari – hari dengan protokol kesehatan untuk menghindari penyebaran virus. Banyak sektor usaha, bisnis dan pariswisata yang terdampak karena Covid-19. Salah satu sektor pariswisata adalah perhotelan. Sektor pariwisata dalam lingkup perhotelan khususnya hotel berbintang 5 memungkinkan terjadinya penyebaran virus, karena lingkungan hotel bintang 5 sering dikunjungi oleh pengunjung atau tamu yang berasal dari berbagai kota, provinsi, maupun turis manca negara serta lingkungan hotel yangsering dijadikan tempat berinteraksi kontak fisik. Oleh karena itu perlu adanya kesesuaian terhadap desain interior yang terkait dengan ruang pelayanan hotel untuk meminimalisir interaksi kontak fisik dengan karyawan atau pengunjung hotel lainnya, serta penerapan protokol kesehatan disetiap aktivitas yang ada didalam hotel dan fasilitas terkait yang melibatkan banyak orang.


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 28-35
Author(s):  
Maria Rosita Maharani ◽  
Eddy Prianto

Penerapan Prinsip Bioklimatik pada bangunan sangat penting, karena bioklimatik memperhatikan kenyamanan dan kesejahteraan pengguna, serta memberikan respon positif terhadap lingkungan sekitar bangunan. Oleh karena itu, prinsip-prinsip bioklimatik harus diterapkan pada lingkup bangunan yang paling dekat dengan setiap manusia. Studi ini mengambil kasus pada sebuah bangunan tempat tinggal yang terletak di kawasan padat penduduk di pusat kota Semarang yang juga berada di kawasan pesisir pantai. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif analisis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis objek berdasarkan prinsip bioklimatik, dengan harapan dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi bangunan objek pada khususnya dan bangunan tempat tinggal lainnya pada umumnya untuk memperoleh rumah yang memberikan kenyamanan dan kesejahteraan bagi masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumah sebagai objek penelitian ini mampu memenuhi 6 prinsip bioklimatik, yaitu dengan cara yang sederhana dan mudah diterapkan. Penelitian ini menunjukkan bahwa prinsip bioklimatik sangat adaptif, dapat diterapkan pada lingkup bangunan terkecil dengan cara yang sederhana dan mudah bagi masyarakat.


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 1-17
Author(s):  
Djudjun Rusmiatmoko ◽  
L.M.F. Purwanto

Banyak ragam bangunan arsitektur di Indonesia yang disebabkan oleh berbagai macam suku, adat, budaya, agama, sejarah, filsafat ilmu masing-masing daerah. Jaman penjajahan di Indonesia juga mempunyai pengaruh perkembangan arsitektur, terutama jaman kolonial Belanda. Semarang salah kota di ndonesia mempunyai khas bangunan yang berkarakter karena filsafat ilmu arsitektur diterapkan dalam desain bangunan tetap konsisten serta tetap membawa nilai tradisional yang tinggi. Sekitar tahun 1930 an terdapat bangunan bersejarah di Kota Semarang yaitu Sobokartti yang merupakan karya Herman Thomas Karsten yang merupakan salah satu arsitek Belanda populer di Indonesia saat itu. Bangunan Sobokartti merupakan salah satu bangunan cagar budaya di kota Semarang karena mempunyai nilai sejarah dan nilai filsafat ilmu arsitektur Jawa yang melekat pada bangunan Sobokartti. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan nilai filsafat ilmu arsitektur Jawa yang terdapat pada bangunan Sobokartti. Peneliti menggunakan metode kualitatif deduktif untuk dapat menemukan makna filsafat ilmu arsitektur tradisional Jawa. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa nilai dari arsitektur tradisional Jawa masih diterapkan pada bangunan Sobokartti di jaman kolonial Belanda dan sampai sekarang dapat dinikmati bangunannya dari aspek arsitekturnya.


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 67-75
Author(s):  
Mutiawati Mandaka ◽  
Ikaputra Ikaputra

Bangunan-bangunan bersejarah yang ada di berbagai kota di Indonesia merupakan aset penting yang perlu dilestarikan keberadaannya dan berpotensi untuk bisa dikembangkan. Pentingnya pemeliharaan aset bersejarah ini memunculkan sebuah konsep. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji lebih mendalam bagaimana melestarikan bangunan-bangunan bersejarah tersebut agar mampu dipertahankan, diwariskan, dan dilanjutkan kepada generasi yang akan datang sehingga tetap bisa menjadi identitas dan karakter suatu kota. Metode yang digunakan pada paper ini yaitu metode studi literatur. Referensi literatur yangdigunakan semuanya dikaitkan dengan urban, heritage dan tourism. Berdasarkan studi literatur yang telah dibuat, dapat disimpulkan bahwa urban heritage tourism merupakan sebuah konsep yang menggabungkan pariwisata dengan pemeliharaan bangunan bersejarah dengan cara memahami prinsip-prinsip heritage, merencanakan pelestarian untuk heritage, memahami prinsip-prinsip perencanaan dan pengembangan urban heritage tourism dan mengaplikasikan urban heritage tourism tanpa mengurangi nilai budaya yang berlaku sehingga urban heritage tourism memiliki peluang untuk menggambarkan masa laluuntuk disajikan pada masa kini dan yang selanjutnya sebagai daya tarik dari suatu kota.


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 1-10
Author(s):  
Choirul Amin ◽  
LMF Purwanto

Metoda penelitian Etnografi adalah sebuah teknik atau langkah langkah penelitian yang lazimnya atau biasanya dipergunakan dalam ilmu Antropologi dan Ilmu Sosial. Apakah metoda penelitian etnografi dapat dipergunakan dalam penelitian arsitektur?, dalam jurnal ini peneliti mencoba mencari korelasi bagaimana sebuah metoda etnografi dapat dipergunakan dalam sebuah penelitian Arsitektur. Metoda penelitian Etnografi biasanya dilakukan secara kualitatif, untuk membahas atau cara meneliti sebuah obyek penelitian yang sifatnya erat dengan perilaku manusia, berupa adat istiadat dan kebiasaan masyarakat dalam suatu bangunan, atau kelompok bangunan atau pada sebuah kawasan yang terus menerus dilakukan sebagai hasil dari pengejawantahan suatu kebiasaan yang berkembang dari pola piker manusia yang disebut kebudayaan. Kebudayaan sendiri merupakan suatu unsur dasar dalam ilmu Arsitektur, dimana didalamnya mempelajari tentang pelaku – aktifitas – kebutuhan ruang hingga akhirnya menjadi program perencanaan dan perancangan yang kemudian diwujudkan dalam sebuah manifestasi karya Arsitektur. Tanpa kebudayaan sebuah karya arsitektur hanyalah sebuah artefak tanpa konsep dan makna sehingga tidak berbunyi dan berarti apa apa karena tidak ada isi berkaitan dengan perilaku penghuni didalamnya. Dari hal hal tersebut dapat disimpulkan bahwasanya penelitian ilmu arsitektur yang menggunakan metoda penelitian etnografi sangat dapat dipakai dan dipergunakan pada penelitian arsitektur, terutama pada kajian atau ruang lingkup kebudayaan. Hasil dari penelitian ini adalah membuktikan bahwa penelitian dengan metoda etnografi dapat dipakai dalam sebuah penelitian arsitektur terutama dalam ruang lingkup arsitektur budaya.


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 19-27
Author(s):  
Tri Susetyo Andadari

Penelitian ini didasarkan atas isu banyaknya ketidakoptimalan (kegagalan) desain arsitektur, termasuk desain biowall, akibat proses desain yang dilakukan secara segmented. Proses desain segmented tersebut dilakukan secara parsial tanpa mempertimbangkan sistem transdisipliner yang menyeluruh dan tidak mengintegrasikan teknologi komputasi. fakta tersebut cukup memprihatinkan, mengingat fenomena yang terjadi pada saat ini adalah bahwa dalam dunia teknologi arsitektur digital sudah memasuki generasi kelima dalam sejarah perkembangan software, dimana software-software walaupun dibuat secara source lain untuk kebutuhan lintas disiplin ilmu, bisa terkoneksi langsung dan digunakan untuk satu kebutuhan. Terkait dengan biowall, fenomena ini tentu bisa dimanfaatkan oleh arsitek untuk keperluan desain dan penelitian yang lebih global dan kompleks. Namun realita tren yang terjadi saat ini adalah bahwa biowall hanya dipandang sebagai bagian dari konsep green building saja, belum sampai pada pemahaman plectic architecture yang mengusung konsep kesederhanaan dan kerumitan. Penelitian dengan metode studi literatur dengan analisis deskriptif evaluatif ini, bertujuan untuk menguraikan seluas-luasnya isu terkait biowall sebagai plectic architecture dalam kajian ranah filosofis berdasarkan ontologi, epistemologi dan aksiologinya. Hasil akhir menunjukkan bahwa secara ontologi, biowall sebagai plectic architecture merupakan konsep vegetasi vertikal dengan pemahaman pemikiran menyeluruh meliputi pemahaman terkait simplicity dan complexity biowall, penerapan chaos theory pada biowall, penerapan complex adaptive system pada biowall, penerapan second-order cybernetic pada biowall dan penerapan smart material pada biowall. Secara epistemologi bahwa biowall sebagai plectic architecture memungkinkan dilakukan dengan prosedur penelitian transdisipliner berbasis teknolog komputasi. Dan secara aksiologi, biowall dengan konsep plectic architecture diharapkan mampu memberikan kontribusi yang lebih kompleks menyangkut banyak aspek bagi kehidupan makhluk hidup, dari sekedar konsep biowall yang sekarang ini berjalan.


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 36-45
Author(s):  
Wawan Destiawan ◽  
LMF Purwanto

Pertumbuhan teknologi di Indonesia dalam bidang robotic diawali semenjak tahun 80an, pemanfaatan mesin otomatis sudah dicoba paling utama melali beberapa industry strategis. Dalam perkembangannya robot digunakan bagaikan penunjang guna serta estetika pada bangunan, dalam perihal ini ialah pada kulit luar ataupun fasad. Fasad adalah komponen terluar dari bangunan yang berfungsi sebagai perantara, melindungi dari cuaca luar, dan mengatur dapat tidaknya sinar matahari. Vertical garden ialah suatu teknologi yang sanggup tingkatkan mutu area jadi lebih baik. Dalam skala ruang teknologi, vertical garden sanggup merendahkan temperatur sehingga menghasilkan kenyamanan termal yang baik, dalam skala bangunan bisa berperan bagaikan penghalang panas matahari dikarenakan adanya ruang ini bagaikan secondary skin pada fasad bangunan. Area hijau yang tadinya jadi aspek penunjang kestabilan hawa saat ini ini bergeser guna jadi perumahan. Adanya teknologi vertikal garden juga diharapkan dapat menghasilkan atmosfer area rumah tinggal menjadi nyaman, serta atmosfer yang bagus dengan ruang area mikro. Pergerakan fasad principle berlangsung ketika uji coba membalas secara tepat menggunakan cryptography pada pemrograman yang sudah sebelumnya ditetapkan, dan juga dapat membalas secara kilat. Pergeseran fasad dikerjakan dan dites dengan menggunakan microcontroller Arduino. Penyusunan karya ilmiah ini dilakukan dengan jajak pustaka. Adapun susunan karya tulis ini terdiri dari kerangka pikir, ide, agregasi informasi serta data, pengolahan serta analisis informasi, rumusan pemecahan, serta pengambilan simpulan serta anjuran. Dengan konsep vertikal garden diharapkan sanggup menanggulangi keterbatasan lahan di perumahan spesialnya di kota– kota besar dapat jauh lebih baik dibanding halaman konvensional.


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 46-55
Author(s):  
Aditya Sudanta ◽  
Gatoet Wardianto

Balap mobil Formula semakin populer di Indonesia. Pemerintah Indonesia telah memberikan persetujuan pembangunan Arena Balap Mobil Formula di kota Jakarta. Salah satu hal yang penting untuk diperhatikan dalam rancangan Arena Balap Mobil Formula adalah penyediaan fasilitas parkir bagi pengunjung. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan tentang faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam menentukan penempatan fasilitas parkir bagi para pengunjung di Arena Balap Mobil Formula ketika diselenggarakan acara balapan. Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metoda Kualitatif Deskriptif dan teknik analisa Deskriptif Komparatif dengan melakukan pengamatan pada beberapa arena Balap Mobil Formula yang telah digunakan dalam serial balap tahunan. Tiga Arena Balap Formula diambil sebagai obyek komparasi yaitu Sirkuit Silverstone di Silverstone Inggris, Sirkuit Catalunya di Barcelona Spanyol, dan Sirkuit C.O.T.A (Circuit of the Americas) di Texas Amerika.


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 28-35
Author(s):  
Rizka Tri Arinta ◽  
Muhammad Fikri ◽  
Pandu Pradewa

Beradaptasi dengan dunia digital saat ini, sebuah desain bangunan yang merespon iklim setempat sudah mampu diukur dengan menggunakan simulasi. Proses ini membantu perancangan bangunan menjadi lebih matang dan terukur. Pencahayaan alami menjadi faktor utama pembahasan penelitian ini. Mulai dari pengukuran besaran cahaya (lux) hingga pada karakter cahaya yang didapatkan dari penggunanaan material roster. Biasa diaplikasikan sebagai Secondary skin (selubung bangunan) guna merupakan pelindung fisik bangunan dari paparan cuaca seperti hujan dan sinar matahari. Sehingga penggunaan roster ini perlu untuk dilihat keefektifannya dalam optimalisasi cahaya masuk ke dalam ruang serta karakter cahaya yang masuk kedalam ruang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif berbasis simulasi bangunan dengan menggunakan perangkat lunak ECOTECT, aplikasi ini menjadi satu alat analisis lingkungan yang memungkinkan arsitek dan desainer untuk mensimulasikan proses pembangunan pada fase konseptual. Dalam pengukuran kualitas cahaya pada analisa yang telah dilakukan dengan menggunakan bantuan aplikasi Autodesk Ecotec, penggunaan material secondaryskin terhadap ruangan masih efektif terhadap cahaya yang masuk kedalam ruangan dimana sebagian besar ruangan mendapatkan pencahayaan alami sebesar 120 lux. Dalam tampilan simulasi ditandai dengan indikator warna biru pada lantai ruangan tempat tidu yang menjadi objek penelitian ini. Mayoritas pencahayaan pada ruangan sebesar 130 lux sudah cukup untuk memenuhi standar SNI.


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 11-18
Author(s):  
Yoseph Liem ◽  
LMF Purwanto ◽  
Prasasto Satwiko

Arsitektur kinetik dan penerapannya telah banyak dibicarakan dan dibahas oleh akademisi bidang arsitektur, namun terkait fenomena ini masih belum banyak yang menggali dan menganalisis isu ini terutama penerapannya pada rumah bersubsidi, belum ada yang mengedepankan konsep bangunan cerdas untuk bangunan perumahan bersubsidi. Dengan demikian isu ini menjadi sangat penting untuk ditelaah lebih dalam. Penelitian yang bersifat teoritik ini bertujuan menelaah kondisi perumahan subsidi di Kota Kupang yang ada dan bagaimana penerapan konsep bangunan cerdas dengan arsitektur kinetik berbiaya rendah. Penelitian untuk menemukan kemungkinan penerapan konsep bangunan cerdas di perumahan bersubsidi dengan arsitektur kinetik berbiaya rendah untuk meminimalisir pemanfaatan energi listrik di perumahan subsidi. Temuan kajian dalam penelitian ini dapat dimanfaatkan menjadi rancangan baru dalam upaya memaksimalkan fungsi bangunan cerdas pada perumahan bersubsidi dengan biaya rendah.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document