Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS Dr Soetomo
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

135
(FIVE YEARS 71)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Stikes Yayasan Rs.Dr. Soetomo Surabaya

2581-219x, 2477-0140

2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 284
Author(s):  
Lusi Liani Lestari ◽  
Ai Susi Susanti
Keyword(s):  

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan sistem informasi dengan mengkhususkan pada sistem informasi kepegawaian terhadap efektivitas kerja karyawan bidang sumber daya manusia di Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung. Bertambah luasnya wilayah kerja dan tingginya tingkat kunjungan pasien maka jumlah pegawai semakin meningkat. Pencatatatan data kepegawaian  yang masih dilakukan secara manual dan tidak tercatat baik dalam sebuah sistem akan kesulitan dalam pencarian dan pembuatan rekapitulasi data pegawai, hal tersebut kurang efektif dan efisien yang menyebabkan beban waktu kerja bertambah, untuk itu diperlukan suatu sistem informasi yang dapat menangani permasalahan tersebut. Jenis penelitian ini  menggunakan metode pengambilan sampel non probability sampling dengan jenis sampel jenuh untuk pengumpulan data. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dan metode analisis data menggunakan teknis analisis uji regresi linear sederhana dan Koefisien Determinasi. Hasil penelitian dari 20 responden menunjukan bahwa berdasarkan dari hasil uji regresi linear sederhana koefisien regresi pada variabel X memperoleh sebesar 0,769. Koefisien regresi tersebut bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa arah pengaruh variabel X terhadap variabel Y adalah positif. Dan berdasarkan hasil koefisien determinasi (R2) memperoleh R square sebesar 0,723 yang menunjukan bahwa variabel X memiliki pengaruh sebesar 72,3 % terhadap variabel Y. Secara keseluruhan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel efektivitas kerja. Penerapan sistem informasi kepegawaian diharapkan mampu mengatasi berbagai kendala yang dihadapi para pekerja di bidang sumber daya manusia dalam mengolah data kepegawaian. Kata Kunci : Sistem Informasi, Efektivitas Kerja, SDM 


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 321
Author(s):  
Suci Rahmadani ◽  
A. Muflihah Darwis ◽  
Nur Annisa Hamka ◽  
Arvina Pebrianti HR ◽  
Muhammad Al Fajrin

Pemerintah telah mengeluarkan Surat Dirjen Pelayanan Kesehatan pada tanggal 10 Desember 2018 tentang Permohonan Penggunaan Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE) kepada seluruh Dinkes kab/kota/provinsi. Menyadari hambatan serta pentingnya penggunaan SISRUTE dengan baik, dalam penerapan SIM perlu adanya pemahaman bagaimana penggunaan sistem informasi pada institusi tersebut. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi Penggunaan Aplikasi Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE) di Puskesmas Kota Makassar. Sampel dalam penelitian ini adalah pengguna langsung aplikasi SISRUTE di Puskesmas Kota Makassar sebanyak 39 responden. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan riset survei. Analisis data yang dilakukan adalah analisis univariat dan analisis bivariat. Hasil penelitian ini menunjukkan ada pengaruh antara persepsi kemudahan terhadap penggunaan Sistem Rujukan Terintegritasi (SISRUTE) di Puskesmas Kota Makassar (p = 0,011); ada pengaruh antara minat menggunakan terhadap penggunaan Sistem Rujukan Terintegritasi (SISRUTE) di Puskesmas Kota Makassar (p = 0,025); tidak ada pengaruh antara keadaan pendukung terhadap penggunaan Sistem Rujukan Terintegritasi (SISRUTE) di Puskesmas Kota Makassar (p = 1,000), dan tidak ada pengaruh antara persepsi manfaat terhadap penggunaan Sistem Rujukan Terintegritasi (SISRUTE) di Puskesmas Kota Makassar (p = 0,647). Responden yang sering menggunakan SISRUTE menyatakan bahwa aplikasi SISRUTE mudah digunakan, bahkan bisa digunakan kapan saja dan dimana saja. Beberapa alasan responden jarang menggunakan SISRUTE disebabkan karena Puskesmas jarang memiliki pasien yang serius atau gawat darurat untuk dirujuk ke Rumah Sakit, keterlambatan jawaban rumah sakit dan terkadang informasi ketersediaan ruang rawat tidak valid serta ketidakstabilan koneksi internet. Dapat disimpulkan bahwa persepsi kemudahan dan minat menggunakan mempengaruhi penggunaan aplikasi SISRUTE di Puskesmas Kota Makassar.


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 334
Author(s):  
Indar Indar ◽  
Muhammad Alwy Arifin ◽  
Nurhayani Nurhayani

Kesehatan merupakan investasi untuk mendukung pembangunan serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Pembangunan kesehatan harus dipandang sebagai suatu investasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis perilaku legislator dalam perencanaan kesehatan di Kabupaten Bantaeng. Kabupaten Bantaeng dipilih karena Kabupaten Bantaeng merupakan salah satu daerah di Provinsi Sulawesi Selatan yang memiliki Dana Alokasi Umum tertinggi. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara mendalam (indepth interview), observasi dan telaah dokumen. Pengolahan data dilakukan menggunakan tringulasi dan metode content analisys. Hasil penelitian diketahui bahwa berdasarkan indikator pengetahuan, legislator berada pada kategori kurang, disisi lain, indikator sikap, persepsi dan tindakan legislator terhadap perencanaan kesehatan berdasarkan wewenangnya sudah baik, selain itu diketahui bahwa terdapat kepentingan legislator dalam hal perencanaan kesehatan namun kepentingan tersebut untuk mengakomodasi kepentingan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Bantaeng


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 186
Author(s):  
Lintangkerty Suryanagari ◽  
Tri Pitara Mahanggoro ◽  
Elsye Maria Rosa
Keyword(s):  

Kepuasan kerja merupakan salah satu satu bentuk kesejahteraan dokter. Kepuasan kerja dokter sebagai provider pelayanan kesehatan perlu menjadi perhatian agar meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Komunikasi dokter-pasien merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan dan dianggap sebagai hal utama dalam pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, penelitian terkait faktor-faktor kepuasan kerja dokter terhadap kualitas komunikasi dokter-pasien bermanfaat untuk dilakukan. Jenis penelitian yang digunakan yaitu studi kuantitatif dengan model analisis jalur (path analysis) dengan strategi penelitian survei menggunakan kuesioner yang diisi oleh dokter dan pasien. Populasi merupakan seluruh dokter yang bekerja di puskesmas Kota Cirebon. Sampel penelitian dipilih memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Jumlah sampel terdiri 44 dokter yang tersebar di 21 dari 22 puskesmas di Kota Cirebon dan 10 pasien per dokter sebagai responden. Analisis data menggunakan SPSS dan PLS-SEM. Penelitian ini menguji 5 faktor intrinsik kepuasan kerja, yaitu pencapaian, pekerjaan itu sendiri, pengakuan, tanggung jawab dan promosi serta pengembangan terhadap komunikasi dokter-pasien. Salah satu faktor kepuasan kerja dokter, yaitu pekerjaan itu sendiri (work itself) berpengaruh terhadap kualitas komunikasi dokter-pasien (p-value 0,010). Pengaruh faktor-faktor ekstrinsik kepuasan kerja dokter terhadap komunikasi dokter-pasien disarankan untuk penelitian selanjutnya.


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 257
Author(s):  
Clarissa Amalia Putri ◽  
Meira Hidayati

Sumber Daya Manusia adalah bagian terpenting dan vital dalam sebuah organisasi. memberikan pelayanan yang bermutu maka dibutuhkan Sumber Daya Manusia Perekam Medis yang cukup, karena Klinik Utama Mutiara Cikutra hanya memiliki satu perekam medis saja maka hal ini bagus untuk dijadikan penelitian. Berdasarkan hasil wawancara, kunjungan pasien di Klinik Utama Mutiara Cikutra Bandung pada periode April 2020 – April 2021 sebanyak 47.139 pasien. Tujuan dari penelitian ini untuk menghitung kebutuhan sumber daya manusia rekam medis dengan menggunakan metode analisis beban kerja kesehatan (ABK-Kes). Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan jenis rancangannya merupakan fenomenologi. Pengumpulan data dengan menggunakan Teknik wawancara kepada petugas rekam medis, studi dokumen dan observasi di Klinik Utama Mutiara Cikutra Bandung pada bulan April – Juni 2021. Berdasarkan data yang dikumpulkan setelah diolah menggunakan ABK-Kes diperoleh hasil bahwa jumlah pegawai hanya satu orang dan terdapat kekurangan pegawai Rekam Medis dan harus melakukan penambahan pegawai baru bagian rekam medis sebanyak empat orang.


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 150
Author(s):  
Agustin Dwi Syalfina ◽  
Sari Priyanti ◽  
Dian Irawati
Keyword(s):  

Retensio plasenta merupakan kondisi perlengketan plasenta atau belum lahir lebih dari 30 menit setelah bayi lahir karena elastisitas uterus yang menurun dan kontraksi. Faktor risiko yang mempengaruhi kejadian retensio plasenta antara lain paritas, usia, jarak kehamilan, anemia, kondisi social ekonomi, rahim yang besar, Riwayat komplikasi pada kehamilan sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan tanda gejala dan penanganan ibu bersalin dengan retensio plasenta. Penelitian ini merupakan penelitian epidemiologi deskriptif dengan pendekatan case report. Teknik pengumpulan data dengan melakukan pendampingan continue of care mulai dari kehamilan sampai dengan pemakaian kontrasepsi serta memberikan asuhan kebidanan melalui kunjungan rumah. Asuhan persalinan pada ibu dilakukan selama pendampingan di tempat praktik bidan yayuk siswatiningsih. Ny “S” mengalami komplikasi pada kala III yaitu retensio plasenta karena plasenta lebih dari 30 menit belum lahir. Penatalaksanaan yang dilakukan dengan melakukan pemasangan infus, menyuntikkan oksitosin 10 IU secara IM dam melakukan plasenta manual. Plasenta bisa dilahirkan secara manual, setelah itu bidan mengajarkan massage pada uterus kepada ibu dan keluarga untuk mengendalikan kontraksi tetap adekuat. Asuhan kebidanan yang dilakukan pada Ny “ S” berhasil dilakukan dengan baik sehingga tidak terjadi perdarahan. Faktor risiko yang dimiliki Ny ”S” yang meningkatkan kejadian retensio plasenta adalah obesitas. Petugas Kesehatan dan masyarakat diharapkan mampu mendeteksi komplikasi sedini mungkin sejak kehamilan sehingga mampu dilakukan pencegahan dengan cepat. 


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 162
Author(s):  
Shita Hayyuning Astiti ◽  
Yaslis Ilyas

Bauran komunikasi pemasaran rumah sakit menjadi satu hal yang vital pada rumah sakit di Indonesia terutama di era pandemi Covid19 yang terjadi sejak tahun 2020. RS Hermina Karawang merupakan salah satu dari empat rumah sakit yang ditunjuk Pemerintah Kabupaten Karawang untuk menjadi rumah sakit rujukan Covid19 di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui implementasi elemen bauran promosi/komunikasi pemasaran yang digunakan oleh RS Hermina Karawang di era Covid19. Penelitian ini metode kualitatif dengan menggunakan observasi dan wawancara terstruktur. Didapatkan hasil penelitian bahwa RS Hermina Karawang telah menerapkan seluruh bauran komunikasi promosi pemasaran walaupun ada beberapa yang belum efektif, yaitu periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan publisitas, pemasaran langsung, pemasaran interaktif, pemasaran dari mulut ke mulut dan penjualan personal. Selama pandemi berlangsung hubungan masyarakat belum maksimal dilakukan sehingga evaluasi secara spesifik perlu dilakukan untuk mencegah masalah/kendala terjadi berulang.


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 344
Author(s):  
Lily Liana Liana

Perubahan tupoksi di Balkesmas sebagai penyelenggara UKM strata dua membawa implikasi luas terhadap kinerja organisasi. Transisi perubahan perlu dilakukan efektif dan efisien. Tujuan penelitian untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan perubahan organisasional di Balkesmas. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan 150 orang pegawai Balkesmas yang diperoleh secara stratified random sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner, kemudian dianalisis menggunakan path analysis. Hasil penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan perubahan Balkesmas pada level individual adalah konten perubahan, proses perubahan, konsteks perubahan dan atribut individual. Atribut individual merupakan faktor yang memberikan pengaruh paling besar (beta = 0,945), sedangkan konteks perubahan merupakan faktor yang memberikan pengaruh paling kecil (beta = 0,313). Faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan perubahan pada level organisasi adalah konten perubahan, proses perubahan, konteks perubahan, atribut individual, dan kesiapan perubahan individual. Konten perubahan merupakan faktor yang memberikan pengaruh paling besar (beta = 1,035), sedangkan atribut individual merupakan faktor yang memberikan pengaruh paling kecil (beta = 0,231). Kesiapan perubahan individual memediasi pengaruh konten perubahan, proses perubahan, konsteks perubahan dan atribut individual terhadap kesiapan perubahan organisasional di Balkesmas. Semakin baik konten perubahan, proses perubahan, konsteks perubahan dan atribut individual maka semakin tinggi kesiapan perubahan individual yang pada akhirnya meningkatkan kesiapan perubahan organisasional.  


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 309
Author(s):  
Fairus Ali Abdad ◽  
Dumilah Ayuningtyas
Keyword(s):  

Karakteristik ODGJ dengan ciri gangguan yang khas menyebabkan mereka membutuhkan penanganan yang khusus. Ruang PHCU atau Psychiatric High Care Unit merupakan ruang perawatan intensif psikiatri yang digunakan untuk merawat pasien dengan kondisi akut. Kualitas asuhan keperawatan di Ruang PHCU dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah karakteristik perawat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan metode cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah perawat Ruang PHCU RSJ dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor, adapun besar sampel yang diteliti ditentukan dengan  metode total sampling. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode survey melalui penyebaran kuesioner dalam format digital. Uji statistik dilakukan untuk data univariat dan bivariat. Hasil penelitian pada analisis univariat diketahui bahwa  perawat Ruang PHCU sebagian besar berusia ≥ 36 tahun, memiliki jenjang pendidikan non profesi dan memiliki masa kerja > 3 tahun. Gambaran kualitas asuhan berdasarkan determinan kualitas asuhan diketahui bahwa sebagian besar perawat mempunyai persepsi yang baik terkait pengembangan diri, pelaksanaan standar asuhan keperawatan, sarana dan prasarana serta ketersediaan anggaran untuk pemeliharaan sarana dan prasarana. Adapun persepsi yang kurang baik terjadi pada pengukuran determinan terkait ketersediaan anggaran untuk diklat dan anggaran untuk imbal jasa atau remunerasi. Pada analisis bivariat yang dilakukan dengan menggunakan uji chi-square dengan tingkat kemaknaan 95% dan nilai α ≤ 0,05, diketahui bahwa tidak ada hubungan antara usia, tingkat pendidikan dan masa kerja perawat dengan kualitas asuhan keperawatan. 


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 248
Author(s):  
Mela Nurillahi Firdaus ◽  
Meira Hidayati

ABSTRAK Ketepatan pengembalian rekam medis sangat penting terhadap proses pelayanan kesehatan di rumah sakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ketepatan waktu pengembalian rekam medis rawat inap terhadap efektivitas pelayanan di  RS X. Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif korelasional dan pengolahan data menggunakan SPSS 25.  Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner, observasi dan kajian pustaka. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling dengan sampel sebanyak 88 rekam medis dan 15 petugas. Berdasarkan hasil penelitian bahwa pengaruh ketepatan waktu pengembalian rekam medis rawat inap terhadap efektivitas pelayanan di RS X yaitu sebesar 50,4%. Masalah yang sering timbul dalam pengembalian rekam medis rawat inap adalah masih terdapat ketidaktepatan waktu pengembalian rekam medis, waktu pengembalian yang belum sesuai dengan SOP yang telah di tetapkan oleh pihak rumah sakit, belum optimalnya pengawasan terhadap petugas rekam medis mengenai waktu pengembalian rekam medis. Kata kunci : Ketepatan waktu pengembalian, efektivitas pelayanan, rekam medis


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document