Warta Pengabdian
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

74
(FIVE YEARS 57)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Upt Penerbitan Universitas Jember

2655-7509, 1410-2161

2020 ◽  
Vol 14 (4) ◽  
pp. 253
Author(s):  
Desti Nur Aini ◽  
Deshinta Widy Arisanti ◽  
Hanis Milenia Fitri ◽  
Lailatul Rahma Safitri

Limbah minyak jelantah menjadi bahan baku yang tumbuh dengan pesat. Sejumlah 1186 rumah tangga di desa Sumbergondo kota Batu menggunakan rata-rata 1lt minyak per minggu di setiap rumah, dan membuang limbah di tempat sampah, saluran air, got, dan masuk ke tanah. Minyak sisa setiap hari diakumulasikan sampai lebih dari 166 lt. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat adalah memperkenalkan  pengetahuan  yang baru mengenai lilin yang terbuat dari limbah minyak jelantah, dan bagaimana produk itu dapat dikelola guna menambah penghasilan rumah tangga. Metode yang digunakan berupa sosialisasi dan pelatihan yang mencakup tahapan observasi dan survey, koordinasi pra-pelaksanaan kegiatan, persiapan,  pelaksanaan kegiatan, dan uji coba penjualan, serta evaluasi kegiatan. Peserta kegiatan adalah ibu-ibu yang tergabung dalam organisasi PKK, karang taruna dan perangkat desa Sumbergondo kota Batu yang berminat berwirausaha. Kegiatan rintisan ini diikuti oleh 17 orang dengan melibatkan 5 instruktur dan pendamping. Hasil dari kegiatan ini adalah peserta pelatihan telah mampu memproduksi lilin lampu konvensional dan lilin hias yang berbahan baku dari limbah minyak jelantah rumahan. Setiap peserta pelatihan menghasilkan 2-3 buah lilin hias dalam kemasan gelas kaca. Antusiasme peserta sangat tinggi, selain karena selama ini belum pernah terpikirkan termanfaatkannya limbah minyak goreng tersebut, juga produk lilin hasil produksinya dapat dipasarkan guna memperoleh tambahan penghasilan. Rekomendasi dari kegiatan ini adalah perlunya teknologi tepat guna untuk mendukung proses produksi, variasi bentuk produk, serta pengemasan yang masih perlu disiapkan dengan baik. 


2020 ◽  
Vol 14 (4) ◽  
pp. 231
Author(s):  
Bayu Taruna Widjaja Putra
Keyword(s):  

Kabupaten jember merupakan daerah penghasil tanaman pangan dan hortikultura diantaranya yaitu kopi, kakao, edamame, tembakau dan beberapa komoditas lainnya. Petani di Kabupaten jember masih menggunakan proses konvensional untuk mengelola pertanian. Mereka belum mengetahui teknologi yang dapat mendukung kegiatan pertanian menjadi lebih efisien. Teknologi pertanian presisi atau lebih dikenal dengan pertanian modern merupakan  solusi untuk kegiatan pertanian menjadi lebih berkelanjutan. Sosialisasi pertanian presisi dilakukan untuk memberi gambaran dan pengetahuan awal kepada petani termasuk penyuluh pertanian dikabupaten jember terhadap teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam usaha pertanian. Kegiatan sosialisasi precision farming dilakukan di Dinas Tanaman Pangan dan Hortrikultura Kabupaten Jember. Kegiatan ini dihadiri oleh penyuluh pertanian kebupupaten jember, beberapa petani dan perwakilan kelompok tani dari berbagai daerah di jember. Rangkaian kegiatan yang dilakukan diawali dengan pengenalan alat atau instrumen yang digunakan dalam pertanian presisi. Kemudian petani serta penyuluh pertanian dipandu untuk menggunakan instrumen tersebut sehingga mereka dapat menerapkannya di lapangan. Luaran yang diharapkan dari kegiatan ini yaitu petani mampu secara mandiri maupun dengan kelompok taninya untuk menerapkan pertanian modern  di lahan yang mereka kelola sehingga harapannya usaha pertanian yang mereka kerjakan akan lebih produktif.


2020 ◽  
Vol 14 (4) ◽  
pp. 272
Author(s):  
Deny Nusyirwan ◽  
Eko Prayetno

Saat ini, pekerjaan di industri yang tumbuh paling cepat didominasi dengan pekerja dengan keterampilan Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM). Untuk menjadi kompetitif, penyedia pekerjaan membutuhkan tenaga kerja yang dapat beradaptasi dengan tempat kerja yang berubah. STEM memberdayakan individu dengan keterampilan untuk sukses dan beradaptasi dengan dunia yang terus berubah tersebut. Dengan latar tersebut di lakukan kegiatan pengabdian masyarakat dengan nama pelatihan Tech for Kids (TFK), yang menitik beratkan pada pembelajaran Engineering Design Process untuk memperkenalkan STEM pada siswa. Anak-anak memiliki kepribadian insinyur secara alami.  Dimulai dengan rajin untuk mengotak-atik puzzle yang berupa potongan potongan kecil dari sebuah gambar utuh dan membangun serta membongkar dan menyatukannya kembali. Anak-anak mampu membuat penyesuaian secara cepat dan berimprovisasi tanpa memiliki rasa takut untuk menemukan sesuatu yang baru. Kemampuan berfikir secara luas yang diperkenalkan didalam proses pembelajaran TFK, mampu menyadarkan siswa akan pentingnya teknologi. Demikian juga sekolah yang termotivasi untuk mendorong siswa tidak hanya menjadi pengguna teknologi. Meningkatnya keinginan siswa selama kegiatan berlangsung telah menunjukkan keberhaSilahkann dari pelatihan TFK.


2020 ◽  
Vol 14 (4) ◽  
pp. 263
Author(s):  
Randi Rizal ◽  
Aso Sudiarjo ◽  
Yusuf Sumaryana

Sesuai UU No. 6 Tahun 2014 tentang desa, proses penyelenggaraan pemerintah desa dituntut lebih optimal. Dalam hal ini, kinerja pelayanan dapat dipengaruhi oleh proses pencatatan data kehadiran aparat desa. Selama ini, pencatatan kehadiran dilakukan dengan bertanda tangan pada sebuah buku atau lembaran daftar hadir yang dilakukan saat jam masuk kerja. Dengan proses pencatatan secara manual ini, jam masuk dan pulang kerja tidak diketahui secara pasti. Selain itu, data kehadiran mudah direkayasa dengan cara menitipkan tanda tangan kepada orang lain. Berdasarkan permasalahan tersebut maka diusulkan untuk menerapkan sistem pencatatan kehadiran berbasis fingerprint. Hasil penerapan sistem kehadiran berbasis fingerprint mampu meningkatkan disiplin aparat desa dengan memberikan data otentik kehadiran yang lengkap. 


2020 ◽  
Vol 14 (4) ◽  
pp. 240
Author(s):  
Muhammad Nur Arkham ◽  
Fajar Miftakhul Rizqy ◽  
Roma Yuli Hutapea ◽  
Rizqi Ilmal Yaqin
Keyword(s):  

Penerapan ilmu dan teknologi dalam aktivitas perikanan tangkap berbasis sumberdaya akan mampu memenuhi kebutuhan nelayan secara berkelanjutan. Salah satu teknologi penangkapan yang dapat membantu nelayan dalam aktivitas penangkapan ikan adalah fish finder. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan edukasi dan meningkatkan keterampilan kelompok nelayan melalui penggunaan fish finder dalam membantu mendeteksi keberadaan ikan yang nantinya mampu meningkatakan penangkapan ikan hasil tangkapan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan metode pendekatan pengembangan masyarakat melalui pelatihan berdasarkan teori dan praktik serta diskusi kelompok secara terarah (FGD). Kegiatan pelatihan penggunaan fish finder berlangsung dengan baik, semangat dan partisipatif dari para peserta. Pelaksanaan pelatihan ini dilaksanakan dengan 2 konsep pendekatan yaitu kelas teori dan kelas praktik. Materi yang diberikan dalam kelas teori meliputi pengetahuan dan perkembangan penggunaan fish finder secara global, sedangkan untuk kelas praktik dilaksanakan pengoperasian fish finder langsung di atas kapal. Hasil dari monitoring dan evaluasi menyebutkan bahwa nelayan mendapatkan banyak manfaat dalam menggunakan alat bantu penangkapan fish finder dalam membantu mendeteksi keberadaan ikan sehingga mampu mengurangi biaya operasional, meningkatkan hasil tangkapan dan menemukan daerah tangkapan (fishing ground) lebih mudah. 


2020 ◽  
Vol 14 (4) ◽  
pp. 210
Author(s):  
Dyah Ayu Savitri ◽  
Helda Wika Amini ◽  
Rizki Fitria Darmayanti

Kopi adalah salah satu komoditas andalan perkebunan di Indonesia. Kabupaten Bondowoso merupakan penghasil kopi dengan jumlah yang besar sehingga pada tahun 2016, Bupati Bondowoso mendeklarasikan Kabupaten ini sebagai Bondowoso Republik Kopi. Desa Tanah Wulan, Kecamatan Maesan merupakan salah satu pemasok kopi utama di Bondowoso. Desa ini memiliki potensi sumber daya manusia yang besar dengan mata pencaharian utama sebagai petani. Mayoritas perempuan berprofesi sebagai ibu rumah tangga sehingga memiliki banyak waktu luang untuk memproduksi kopi mentah menjadi kopi olahan. Namun sebagian besar hasil produksi kopi penduduk masih dijual dalam bentuk buah kopi sehingga hasil penjualan masih belum maksimal. Tingkat ekonomi dan pendidikan di desa ini masih relatif rendah dengan mayoritas keluarga prasejahtera dan penduduk belum tamat SD. Solusi yang ditawarkan pada kegiatan ini berupa pemberdayaan perempuan melalui produksi kopi rempah. Kopi rempah dibuat dengan mengolah biji kopi menjadi bubuk kopi dan menambahkan berbagai jenis rempah seperti jahe dan kapulaga untuk meningkatkan cita rasa. Kegiatan inti program ini adalah aktivasi kembali kelompok perempuan, pemberdayaan perempuan melalui produksi kopi rempah instan, dan produksi serta pemasaran untuk meningkatkan nilai jual kopi. Peningkatan nilai ekonomi kopi rempah melalui pemberdayaan petani perempuan Desa Tanah Wulan memberikan peluang yang menjanjikan. Selama pelaksanaan program, perempuan petani kopi menunjukkan antusiasme yang tinggi terhadap teknologi produksi kopi rempah dengan memberikan banyak masukan dan ide kreatif.


2020 ◽  
Vol 14 (3) ◽  
pp. 191
Author(s):  
Ika Rahmawati Sutejo ◽  
Ancah Marchianti ◽  
Viddi Rosyidi ◽  
Adhista Noveyani

Santri pondok pesantren merupakan komunitas berisiko tinggi terserang skabies karena kepadatan dan kontak erat penghuninya. Santri yang terserang mengalami gatal, sulit tidur di malam hari, sampai dengan infeksi sekunder sehingga mengganggu proses belajar. Penyakit ini disebabkan sanitasi lingkungan dan hygiene personal yang buruk akibat pengetahuan santri tentang penyakit terbatas. Pesantren selalu menekankan upaya menjaga kebersihan lingkungan, yang tanpa kesadaran santri tidak akan berjalan optimal. Sehingga perlu dilaksanakan upaya komprehensif dengan fokus peningkatan pengetahuan santri tentang hidup sehat, sehingga timbul kesadaran untuk merubah perilaku menjaga kebersihan lingkungan dan pribadi. Metode kegiatan terdiri dari identifikasi, pendataan dan pengobatan santri penderita skabies, pemberian penyuluhan mengenai penyakit dan pencegahannya termasuk perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), pelatihan wakil santri, pelatihan pembuatan sabun belerang, dan pendampingan perbaikan kebersihan lingkungan ponpes. Kegiatan ini dilaksanakan bulan September-November 2020 di pesantren Nurul Islam (Nuris) Kelurahan Antirogo Kecamatan Sumbersari Jember. Sasaran kegiatan ini adalah santri Madarasah tsanawiyah (MTs), SMA, santri yang tergabung pada kegiatan ekstrakurikuler PMR, serta pengasuh ponpes. Hasil akhir kegiatan ini berupa turunnya angka kasus skabies, peningkatan pengetahuan dan sikap santri, tersedianya produk sabun belerang, terdapat wakil santri yang terlatih mendeteksi dan memberiksan penangan awal kasus skabies ringan, dan adanya rekomendasi kepada pengasuh terkait peningkatan sanitasi dan kebersihan lingkungan pondok.


2020 ◽  
Vol 14 (3) ◽  
pp. 200
Author(s):  
Rizqi Ilmal Yaqin ◽  
Boby Wisely Ziliwu ◽  
Bobby Demeianto ◽  
Juniawan Preston Siahaan ◽  
Iskandar Musa ◽  
...  

Kota Dumai merupakan salah satu kota yang berada di provinsi Riau yang memiliki garis pantai yang Panjang. Beberapa daerah di Kota Dumai masyarakatnya memiliki mata pencarian sebagai nelayan. Kelompok Usaha Bersama Bunga Mawar yang terletak di Desa Pelintung Kota Dumai adalah salah satu kelompok nelayan. Namun, kebanyakan nelayan belum banyak mengetahui pentingnya perawatan motor diesel pada kapal. Beberapa permasalahan yang ada di motor diesel diangkat menjadi suatu kegiatan pelatihan yang berbasis edukasi. Pelatihan perawatan motor diesel pada nelayan Kelompok Usaha Bersama Bunga Mawar yang terletak di Desa Pelintung Kota Dumai terdiri dari tiga tahapan yaitu tahapan pendekatan kerangka masalah dengan survey lokasi, tahapan sosialisasi secara teoritis dan praktik, dan tahapan monitoring. Hasil pelatihan perawatan motor diesel kapal yang diikuti 15 nelayan yaitu nelayan sangat setuju adanya pelatihan tersebut. Sehingga perlu adanya pelatihan-pelatihan di bagian motor diesel lainnya agar lebih mendalam lagi. Pemberian angket kepuasan ditunjukkan guna mendapatkan masukan tentang kegiatan yang sudah dilakukan. Tingkat kepuasan peserta pelatihan ditunjukkan dengan adanya grafik yang sudah diolah dan disajikan. Harapan setelah pelatihan ini agar nelayan di Kelompok Usaha Bersama Bunga Mawar yang terletak di Desa Pelintung Kota Dumai dapat mandiri mengatasi masalah dan dapat merawat motor diesel pada kapal yang digunakan sebagai alat untuk operasi penangkapan ikan.


2020 ◽  
Vol 14 (3) ◽  
pp. 153
Author(s):  
Bekti Palupi ◽  
Istiqomah Rahmawati ◽  
Felix Arie Setiawan

Kabupaten Lumajang merupakan salah satu daerah yang berada di kawasan tapal kuda Provinsi Jawa Timur dengan sentra industri pengolahan pisang Karunia Jaya di Desa Kalipenggung, Kecamatan Randuagung. Usaha pengolahan pisang yang secara langsung mendorong pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Lumajang, baik dari sektor pemasukan maupun tenaga kerja sehingga keberlangsungannya sangat penting demi kemajuan daerah Lumajang sebagai sentra industri pertanian. Kulit pisang dapat dimanfaatkan menjadi produk unggulan seperti Nata de Musa, tepung kulit pisang, bioplastik, dll. melalui serangkaian proses produksi. Melimpahnya kulit pisang dari sisa produksi pengolahan pisang dapat dimanfaatkan menjadi produk olahan karena kulit pisang memiliki komposisi air 68,90%, karbohidrat 18,50%, lemak 2,11%, protein 0,32% dan komposisi kandungan kimia lainnya. Tingginya kandungan karbohidrat dari kulit pisang membuat bahan ini sangat cocok untuk digunakan sebagai bahan dasar nata de musa. Oleh karena itu, pembuatan nata dari kulit pisang sangat cocok sebagai diversifikasi produk olahan kulit pisang. Kegiatan dibagi menjadi dua tahapan yakni sosialisasi terkait pemanfaatan kulit pisang menjadi nata dan praktik langsung pembuatan nata dari kulit pisang. Kegiatan ini menghasilkanwawasan tambahan bagi masyarakat bahwa limbah kulit pisang tidak hanya dibuang atau dijadikan pakan ternak dimana limbah kulit pisang dapat dimanfaatkan menjadi Nata de Musa sehingga memiliki nilai tambah.Produk Nata de Musa dapat dijadikan sebagai produk unggulan Desa Kalipenggung dan meningkatkan perekonomian warga.


2020 ◽  
Vol 14 (3) ◽  
pp. 173
Author(s):  
Dina Tsalist Wildana ◽  
Al Khanif ◽  
Sapti Prihatmini ◽  
Fany Tanuwijaya

Kelurahan Nangkaan memiliki keindahan alam berupa embung yaitu cekungan penampung air yang berguna untuk menjaga kualitas air, mencegah banjir dan berguna untuk irigasi sawah. Menariknya embung ini berbentuk hati hingga disebut dengan embung cinta. Keindahan alam ini dimanfaatkan untuk membentuk Desa Wisata Embung Cinta. Lebih khusus, desa wisata ini akan mengusung konsep ramah anak. Metode Asset Based Community Development (ABCD) akan menjadi berbagai kondisi kelurahan Nangkaan sebagai aset yang dapat dikembangkan menuju desa wisata ramah anak. Hasil kegiatan ini adalah berupa kesepakatan ide pembentukan desa wisata ramah anak dari para stake holder meliputi Kepala Pemerintahan Kelurahan Nangkaan, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan masyarakat. Beberapa program awal yang telah dilakukan adalah menyelenggaran lomba lukis dengan promosi tempat wisata dan membuat konsep wisata ramah anak. Masih banyak tahapan yang harus dilakukan menuju desa wisata ramah anak. Tentunya memerlukan dukungan dari berbagai pihak dan semangat yang harus terus dibangun.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document