<p class="Abstract">Pada pemilihan umum tahun 2018, generasi Z akan menjadi pemilih pemula yang akan menggunakan hak pilihnya. Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum tahun 2018 menyebutkan pemilih pemula di Jawa Barat mencapai 30% dari total pemilih. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perilaku pencarian informasi generasi Z pada Pemilihan Umum Gubernur Jawa Barat 2018. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Terdapat lima siswa SMA yang akan menjadi informan pada penelitian ini dan teknik pengambilan menggunakan teknik <em>purposive sampling</em>. Hasil penelitian ini yakni terdapat karakteristik kebutuhan informasi generasi Z dalam konteks prosedur pemilu, profil pasangan calon gubernur, kegiatan kampanye, serta program yang ditawarkan. Frekuensi kebutuhan informasi cenderung rendah dan tidak terprediksi. Sumber informasi yang digunakan cenderung menggunakan sumber online melalui media sosial dan media massa online, tapi juga mendapatkan informasi lain seperti televisi, koran, sharing dengan teman, orangtua dan keluarga. Pada aspek kesadaran atau pemahaman terhadap sumber informasi, faktor kebiasaan, kemasan informasi, harga dan aksesibilitas informasi mempengaruhi perilaku kebutuhan informasi generasi Z tapi mereka memiliki kendala untuk menilai kualitas informasi. Hal ini membuat generasi Z mudah menerima informasi <em>hoax</em> atau terprovokasi pada media sosial seperti Facebook, Instagram, Youtube dan Twitter.</p><p class="Abstract"> </p>