Jurnal Sains dan Teknologi
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

21
(FIVE YEARS 0)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Riau

2549-9742, 1412-6257

2019 ◽  
Vol 18 (1) ◽  
pp. 8
Author(s):  
Esty Octiana Sari ◽  
Ahmad Fadli ◽  
Amun Amri

Nanopartikel magnetit (Fe3O4) merupakan nanomaterial yang atraktif karena dapat diaplikasikan secara luas dalam bidang biomedis, elektronik, lingkungan, hingga pertanian. Metode hidrotermal merupakan salah satu metode sintesis sederhana untuk mendapatkan magnetit dengan ukuran terkontrol. Penelitian ini bertujuan menentukan pengaruh suhu dan waktu reaksi terhadap pembentukan nanomagnetit pada proses hidrotermal. Magnetit disintesis dari FeCl3, urea, sitrat dan polietilena glikol (PEG) pada suhu 180, 200 dan 220oC selama 1, 2, 3, 5, 7, 9 dan 12 jam. Hasil sintesis dikarakterisasi dengan XRD, TEM dan magnetometer. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu semakin cepat reaksi pembentukan magnetit. Semakin lama waktu reaksi, menunjukkan kecenderungan pada peningkatan kristalinitas dan ukuran partikel.


2019 ◽  
Vol 18 (1) ◽  
pp. 32
Author(s):  
Dani Ikhsan Saputra ◽  
Azridjal Aziz

Termoelektrik adalah suatu proses konversi dari perbedaan temperatur menjadi energi listrik atau sebaliknya. Fenomena ini telah dikembangkan menjadi suatu modul sehingga dapat digunakan sebagai pembangkit listrik atau perangkat pendingin dan pemanas. Pada penelitian dilakukan analisa perpindahan panas kotak pemanas dan pendingin yang menggunakan modul termoelektrik sebagai sumber kalor. Tujuan analisa perpindahan panas pada kotak pendingin dan pemanas yaitu untuk mengetahui berapa nilai perpindahan panas yang terjadi pada kotak panas dan dingin yang menggunakan modul termoelektrik, adapun variabel yang dibutuhkan untuk menganalisa perpindahan panas yang terjadi pada kotak pemanas dan pendingin 1) dimensi dari kotak pemanas dan pendingin, 2) menentukan temperatur lingkungan diluar kotak dan temperatur capaian di dalam kotak, 3) menghitung nilai perpindahan panas yang melewati dinding kotak, 4) menghitung perpindahan panas di luar dinding kotak, 5) menghitung perpindahan panas di didalam dinding kotak. Hasilnya diperoleh analisa perpindahan panas yang terjadi di kotak pemanas yaitu 2,28 W dan dikotak pendingin 2,4 W.


2019 ◽  
Vol 18 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Elvi Yenie ◽  
Aryo Sasmita ◽  
Chaniago Chaniago

Dalam beberapa tahun terakhir energi telah menjadi pertimbangan yang sangat penting di Dunia maupun di Indonesia. Peningkatan permintaan energi ini disebabkan oleh pertumbuhan populasi dan peningkatan pertumbuhan ekonomi dan menipisnya cadangan minyak dunia dan juga bantuan dari bahan bakar. Lumpur IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) minyak kelapa sawit adalah hasil sedimen dari limbah cair yang mengandung bahan organik tinggi dan belum dimanfaatkan secara optimal. Lumpur IPAL Produksi minyak kelapa sawit dan cangkang biji karet yang dapat dibuat sebagai bahan bakar padat terdiri dari proses karbonisasi menggunakan gliserol mentah sebagai perekat dari briket yang dihasilkan. Perekat yang digunakan adalah gliserol mentah karena memiliki karakteristik viskositas dan kepadatan tinggi yang dapat digunakan sebagai perekat. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah rasio lumpur IPAL dengan produksi kulit kelapa sawit dan kulit biji karet (90:10, 80:20, 70:30, dan 60: 40% bb) dan tekanan pengepresan  (50, 75, dan 100 bar) dengan persentase gliserol mentah adalah 40% dari total berat briket. Hasil analisis proksimat diperoleh kadar air 3,93%, kadar abu 1,19%, zat volatil 2,93%, kadar karbon tetap 89,64% dan nilai kalor terbaik 3864,18 kal / gr pada rasio 60: 40% dengan tekanan 100 bar. Hasil proses yang sangat berpengaruh signifikan pada nilai kalor ialah rasio bahan baku


2019 ◽  
Vol 18 (1) ◽  
pp. 21
Author(s):  
Tivany Edwin ◽  
Rinda Andhita Regia ◽  
Mohammad Irfan ◽  
Yogi Kurniawan
Keyword(s):  

PT X merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan getah karet menjadi karet remah di Kota Padang. Beberapa kejadian kecelakaan kerja masih ditemukan pada kegiatan produksi pabrik ini. Untuk itu penting untuk dilakukan identifikasi bahaya, penilaian resiko dan menentukan jenis pengendalian resiko pada bagian produksi tertama pada bagian yang sering ditemukan terjadinya kecelakaan kerja PT X, salah satu cara dengan menggunakan Metode HIRARC. Analisis risiko dilakukan dengan mengalikan peluang dan tingkat keparahan terjadinya bahaya pada proses pengolahan raw material, penjemuran blanket dan pengolahan blanket di dryer. Hasil menunjukkan tidak terdapatnya tingkat risiko tinggi pada proses tersebut. Tingkat proses rendah ditemukan pada proses transfer dengan forklft, selebihnya merupakan tingkat resiko sedang. Pengendalian yang disarankan berupa rekayasa teknik, pengendalian adminitratif serta penggunaan Alat Pelindung Diri (APD).


2019 ◽  
Vol 18 (1) ◽  
pp. 27
Author(s):  
Awaludin Martin ◽  
Nur Indah Rivai

Banyak usaha yang telah  dilakukan dalam pengefisienan energi pada pembangkit listrik. Salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi penggunaan energi adalah dengan melakukan analisis. Analisis yang dimaksud disini adalah analisis exergy. Konsep analisis ini, tidak hanya memperhitungkan kuantitas energi tetapi juga kualitas energi (hukum kedua thermodinamika). Analisis Eksergi dilakukan dengan mengambil sampel pembangkit listrik turbin gas Teluk Lembu berkapasitas 21,6 MW. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengetahui lokasi dan besar kehilangan exergy. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemusnahan eksergi paling besar terjadi di ruang bakar mencapai 21,85 MW dan sementara turbin gas terendah 3,09 MW. Dan efisiensi ekserginya didapat 22,73%. Berdasarkan perhitungan, analisis eksergi dapat menentukan besarnya, lokasi pemusnahan eksergi. Ini akan membuatnya lebih mudah untuk melakukan optimasi untuk meningkatkan efisiensi.  


2019 ◽  
Vol 18 (1) ◽  
pp. 14 ◽  
Author(s):  
Shinta Elystia ◽  
Indah Darmayanti Darmayanti ◽  
Sri Rezeki Muria

Mikroalga Chlorella sp. memanfaatkan nutrien yang terdapat di dalam POME sebagai sumber nutrisi untuk pertumbuhannya. Pada penelitian ini dilakukan penyisihan nutrien yaitu kandungan COD dan Nitrogen Total dengan memanfaatkan POME sebagai medium kultivasi di dalam flat-fotobioreaktor. Imobilisasi sel dilakukan untuk membentuk beads dikarenakan sel Chlorella sp. yang mikroskopis, berat jenis rendah, dan sulit dipisahkan dari medium. Untuk mendapatkan efisiensi penyisihan terbaik dilakukan variasi konsentrasi bead alga di dalam flat-fotobioreaktor sebesar 6, 8, 10, 12, dan 14 beads/mL air limbah serta waktu kontak 0, 1, 3, 5, dan 7 hari. Hasil penelitian menunjukkan efisiensi penyisihan COD dan Nitrogen Total terbaik terdapat pada flat-fotobioreaktor dengan konsentrasi bead alga sebesar 12 beads/mL air limbah pada hari ketujuh sebesar 77,8 % dan 83,5 %.


2019 ◽  
Vol 17 (2) ◽  
pp. 69
Author(s):  
Afdhal Kurniawan Mainil ◽  
Sarwo Fikri ◽  
Azridjal Aziz

Mesin pengkondisian udara umumnya digunakan untuk memberikan efek pendinginan (cooling effect). Efek pendinginan dimaksudkan untuk memberikan kenyamanan di ruang yang didinginkan, sehingga rasa nyaman membuat orang betah didalamnya. Mesin pengkondisian udara secara termodinamika kebanyakan beroperasi menggunakan siklus kompresi uap, dimana panas diserapkan disisi evaporator di dalam ruangan, kemudian panas tersebut dibuang di kondensor di luar ruangan. Proses tersebut dapat berlangsung karena kerja kompresor dan penurunan tekanan yang terjadi pada katup ekpansi atau pipa kapiler, sehingga siklus kompresi uap bekerja sempurna. Pada sistem pengkondisian udara biasanya panas terbuang kelingkungan begitu saja, panas tersebut dapat dimanfaatkan untuk memanaskan air dengan penambahan kondensor dummy. Penambahan kondensor dummy pada penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh penambahan kondensor dummy terhadap beban pendingin, daya kompresi, temperatur, dan Coefficient of Performance (COP). Metode yang digunakan pada penelitian ini ialah metode rancang bangun dan eksperimental. Berdasarkan hasil pengujian, selama pengoperasian 120 menit diperoleh temperatur air panas pada  kondisi tanpa beban (0W), beban 1000W, 2000W dan 3000W berturut-turut adalah 52,83oC, 56,58oC, 57,93oC dan 64,73oC.


2019 ◽  
Vol 17 (2) ◽  
pp. 61
Author(s):  
Aryo Sasmita ◽  
Jecky Asmura ◽  
Nandia Rian Ambarwati
Keyword(s):  

Untuk menunjang proses produksi guna memenuhi tuntutan peningkatan produktivitas,maka pabrik kelapa sawit telah menerapkan sistem mekanisasi pada alat dan mesin industri pengolahan buah sawit. Dengan penerapan mekanisasi produksi, dapat menimbulkan dampak kurang baik bagi kesehatan tenaga kerja, salah satunya adalah gangguan kebisingan saat bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan alternatif solusi permasalahan kebisingan di lokasi penelitian menggunakan conceptual model. Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan melakukan pengukuran kebisingan yang diambil pada 139 titik di areal produksi dan loading ramp, kemudian dibandingkan dengan batas maksimum intensitas kebisingan yang diperbolehkan di tempat kerja dan melakukan perhitungan lamanya pekerja boleh terpapar kebisingan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa ada 43 titik yang melebihi baku mutu dan kebisingan tertinggi dititik 69 dengan 99,7 dB. Lama pemaparan maksimal dititik tersebut diperbolehkan hanya 16,08 menit jika tidak menggunakan Alat Perlindungan Diri. Pengendalian kebisingan dengan conceptual model dapat dilakukan secara internal yaitu dengan pengendalian di sumber, di perantara ataupun di penerima. Adapun pengendalian secara eksternal dilakukan dengan melakukan pemeriksaan kesehatan rutin, pelatihan K3 dan pemasangan rambu penanda kebisingan.


2019 ◽  
Vol 17 (2) ◽  
pp. 49
Author(s):  
Arvin Arvin ◽  
Ari Sandhyavitri ◽  
Muhammad Ikhsan
Keyword(s):  

Pekerjaan pada jalur kritis (critical path) berpotensi terjadinya keterlambatan penyelesaian proyek. Pekerjaan kritis mempunyai risiko dominan dan berpengaruh pada pekerjaan berikutnya jika terlambat memulai dan menyelesaikan pekerjaan tersebut. Proyek perbaikan tangki memiliki serangkaian pekerjaan critical path yang berisiko tinggi. Perlunya daftar risiko yang teridentifikasi pada perencanaan skedul sebuah proyek, membantu manajemen proyek dalam meminimalisir keterlambatan waktu pekerjaan sebuah proyek. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi, menganalisis dan melakukan mitigasi terhadap faktor risiko keterlambatan pada proyek perbaikan tangki minyak yang berlokasi di Duri Kabupaten Bengkalis.  Dari hasil identifikasi terdapat 29 faktor risiko yang menyebabkan keterlambatan proyek. Setelah dilakukan pengelompokan level risiko, teridentifikasi 8 faktor risiko dengan kategori level tinggi dan dominan yang sangat mempengaruhi dan berdampak secara signifikan terhadap keterlambatan proyek diantaranya faktor keselamatan kerja pada saat konstruksi, kekurangan sumber daya manusia yang berpengalaman, banyaknya pekerjaan critical path, pengalaman kontraktor, ketersediaan peralatan konstruksi yang terbatas, proses memperoleh izin kerja harian yang terkendala, kurangnya pengawas yang berkualitas, dan kurangnya koordinasi antar tim yang terlibat. Berdasarkan faktor-faktor risiko diatas, proyek telah mengalami keterlambatan selama 257 hari kerja. Setelah dilakukan mitigasi risiko, dengan asumsi nilai besaran risiko berkurang hingga 25%, dengan simulasi monte carlo untuk mengestimasi total waktu penyelesaian proyek dengan program @Risk for Excel diperoleh hasil bahwa proyek mengalami percepatan waktu sebesar 17,34%. Simulasi monte carlo dengan program @Risk mampu mengestimasi total durasi pelaksanaan proyek untuk memperoleh hasil yang mendekati akurat.


2019 ◽  
Vol 17 (2) ◽  
pp. 41
Author(s):  
Ivnaini Andesgur ◽  
Fatatulkhairani Fatatulkhairani

Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang jelas tidak dikehendaki dan sering kali tidak terduga yang dapat menimbulkan kerugian. Kecelakaan kerja dapat disebabkan oleh faktor manusia dan faktor lingkungan. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menurunkan kecelakaan kerja ialah dengan mengubah perilaku tidak aman menjadi perilaku aman. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis perilaku pekerja pada bagian produksi agar dapat bekerja dengan aman, nyaman, dan sesuai dengan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) yang diterapkan di PT. XYZ. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian observasional dengan menggunakan pengukuran Skala Guttman model cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner parameter yang diukur pegetahuan, sikap, kebijakan, manajemen, sosialisasi K3, pengawasan dan housekeeping dan responden yang mengisi kuesioner adalah pekerja bagian proses produksi yang berjumlah 25 orang. Data yang terkumpul diolah dan dianalisis dengan software Microsoft Excel. Analisis data dilakukan secara univariat untuk mengetahui hubungan masing-masing parameter yang dianalisis. Hasil analisis perilaku pekerja terhadap penerapan SMK3 pada bagian produksi di PT. XYZ yang dilakukan terhadap 6 parameter tersebut baik, dimana persentase yang diperoleh ≥ 50%.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document