Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

120
(FIVE YEARS 120)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

2775-3786, 2775-376x

Author(s):  
Dyah Mutiarin ◽  
Adhianty Nurjannah ◽  
Dianita Sugiyo ◽  
Sakir Sakir

Pemberdayaan perempuan melalui keluarga tangguh di masa pandemi covid-19 menjadi kebutuhan bagi tiap keluarga untuk mengantisipasi dampak covid-19 yang semakin meluas. Tulisan ini fokus pada keluarga tangguh, karena  keluarga menjadi benteng pertahanan yang paling dasar untuk melawan covid-19. Berdasar problem dampak covid-19 pada berbagai aspek seperti kesehatan, ekonomi, social dan Pendidikan, maka pemberdayaan perempuan melalui keluarga tangguh dilakukan di desa Trimulyo, Bantul, Yogyakarta. Metode yang dilakukan adalah dengan melakukan penyadaran, sosialisasi, peningkatan pengetahuan dan melatih ibu-ibu untuk bercocok tanam tanaman sayuran di lahan rumah masing-masing untuk menekan dampak ekonomi karena covid-19. Hasil yang diperoleh adalah meningkatnya kesadaran, pengetahuan dan terbentuknya komunitas keluarga tangguh melawan covid-19.


Author(s):  
Martinus Sardi

Tindak kekerasan terorisme merupakan fakta social yang ada dalam masyarakat kita, dan tiada hentinya menggoyahkan kedamaian masyarakat. Tindak kekerasan itu seharusnya dapat diatasi dengan pendekatan yang islami. Islam sebagai agama yang damai harus menawarkan jalan yang jitu untuk menjawab tantangan jaman itu. Salah satu cara yag dianggap ampuh tidak lain daripada melaksanakan pencegahannya. Dibutuhkan pencegahan tu untuk dilaksanakan terus menerus tiada hentinya miulai dari tingkat yang paling rendah sampai dengan tingkat yang paling tinggi di masyaraat kita, sehingga perdamaian dan suasana damai akan dapat dinikmati dalam hidup di masyarakat.  


Author(s):  
Sri Atmaja P. Rosyidi ◽  
As’at Pujianto ◽  
Yoga A. Harsoyo ◽  
Surya Budi Lesmana ◽  
Arwan Suryanto ◽  
...  

Sejalan dengan semangat untuk melindungi hak-hak anak atas perlindungan, keamanan, dan kelangsungan hidup, Pemerintah telah menerbitkan Perka BNPB No. 4 tahun 2012 tentang Pedoman Penerapan Sekolah Aman Bencana terhadap Kerangka Kerja Sekolah Aman yaitu fasilitas sekolah aman, manajemen bencana di sekolah dan pendidikan pencegahan dan pengurangan risiko bencana. MDMC dan Majelis Dikdasmen Muhammadiyah sudah menerapkan konsep-konsep dan implementasi sekolah siaga bencana di sekolah-sekolah Muhammadiyah dengan membentuk Sistem Pendidikan Aman Bencana (SPAB). Namun, MDMC dan Majelis dikdasmen PMW DIY masih memerlukan tindak lanjut yang berkaitan dengan penilaian bangunan sekolah Muhammadiyah aman bencana dari sisi struktural, yaitu bagaimana sekolah diberdayakan untuk mampu menilai secara mandiri kondisi bangunan yang aman terhadap gempa bumi untuk langkah mitigasi yang sesuai. Penguatan kapasitas sekolah dilakukan dengan pendampingan dan FGD melalui webinar yang dilaksanakan dengan tiga tahapan, yaitu pengenalan dasar-dasar kebencanaan, penilaian bangunan untuk sekolah aman bencana dan praktek pelaksanaan penilaian bangunan sekolah secara mandiri. Luaran kegiatan ini adaah terususnya pedoman penilaian sekolah aman bencana alam gempa bumi dan tindak lanjut dengan penyusunan tim evaluator sekolah aman dari MDMC, Majelis Dikdasmen dan tim penilai bangunan yang ditunjuk dari masing-masing sekolah Muhammadiyah di wilayah DIY.


Author(s):  
Hafni Zuchra Noor

Cedera karena kecelakaan, yang bisa meliputi apa saja mulai dari jatuh dan terbakar hingga luka, sering terjadi di rumah. Tingkat pengetahuan tentang kecelakaan yang dapat terjadi di keluarga, dapat memengaruhi sikap dan tindakan pertolongan pertama di rumah. Oleh karena itu, edukasi tentang pertolongan pertama kecelakaan di keluarga sangatlah penting, tidak hanya kepada ibu saja, tetapi kepada seluruh anggota keluarga. Diharapkan dengan pemberian bekal pengetahuan tentang pertolongan pertama kecelakaan di keluarga dapat menurunkan tingkat kesalahan dan keparahan dari kejadian kecelakaan di rumah dan juga dapat mencegah terjadinya hal tersebut. Pengabdian dilakukan dengan cara virtual melalui whatsapp group (WAG) dan memberikan paparan edukasi melalui video edukasi di youtube. Tiga puluh delapan peserta mengikuti edukasi dengan baik dan peserta diberikan sepuluh soal sebelum dan sesudah edukasi. Hasil kegiatan berupa meningkatnya kepahaman peserta pengabdian terhadap pertolongan pertama kecelakaan di keluarga atau rumah tangga.


Author(s):  
Sherly Usman ◽  
RR. Yuningtyaswari

Hipertensi adalah penyakit tidak menular tertinggi di Sleman tahun 2017. Kebanyakan penderita hipertensi yang telah terdeteksi tidak menyadari kondisinya. Hipertensi dapat dicegah apabila faktor risiko dikelola dan dikendalikan. Dalam pandemi Covid-19, warga khawatir kontrol rutin kesehatannya ke layanan kesehatan. Hal ini berdampak pada peningkatan risiko dan komplikasi kasus hipertensi. Pelatihan dan pendampingan ibu-ibu PKK sebagai kader penting agar dapat membantu warga dusun ngemplak untuk memantau tekanan darah tanpa harus ke layanan kesehatan. Tujuan kegiatan ini menghasilkan kader dari ibu PKK yang memiliki pengetahuan lebih mengenai hipertensi. Metode: Kegiatan diawali mengukur pengetahuan mengenai hipertensi dan hiperurisemia calon kader dengan memberikan pretes. Setelah itu dilanjutkan memberikan pendampingan dan pelatihan kepada 10 peserta kader secara online dengan memberikan panduan modul  pengetahuan dan pemeriksaan tekanan darah dan leaflet mengenai pengetahuan asam urat. Di akhir kegiatan, pemberian postes diberikan untuk menilai hasil pendampingan dan pelatihan para kader. Selanjutnya hibah alat kesehatan kepada kader untuk pemeriksaan kepada warga dusun ngemplak, Donoharjo, Sleman. Hasil kegiatan dan Implikasi: meningkatnya pengetahuan kader mengenai hipertensi dan hiperurisemia. Para kader dapat berpartisipasi dan membantu memeriksa tekanan darah warga ketika dilaksanakan agenda pemeriksaan kesehatan warga. Kesimpulan: peningkatan pengetahuan para kader dapat meningkatkan pengelolaan faktor risiko hipertensi.


Author(s):  
Aris Slamet Widodo

Desa Karangsari, Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo telah mendeklarasikan diri sebagai desa wisata. Terkait dengan hal tersebut saat ini Desa Karangsari telah membuat program kebersihan lingkungan, khususnya pengelolaan sampah secara mandiri. Program pengabdian Desa Mitra yang dilaksanakan ini diharapkan mampu membantu masyarakat dalam menghadapi permasalahan sampah, sehingga tujuan pengabdian ini adalah pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah mandiri dengan metode pengaderan di Desa Karangsari, Sapuran, Wonosobo. Proses pemberdayaan menggunakan metode Participatory Rural Appraisal (PRA) dan solusi yang dilaksanakan adalah peningkatan pengetahuan dan keterampilan pengelolaan sampah (3R), pembentukan kader, dan penguatan kelembagaan, inisiasi rumah pilah sampah percontohan dan kampanye serta gerakan masyarakat. Kegiatan pendampingan dilaksanakan untuk mencapai perubahan perilaku masyarakat. Tahapan pelaksanaan program adalah: need assessment, penguatan dan komitmen, program dan monitoring, terakhir pelaporan. Hasil pengabdian dapat disimpulkan bahwa pemberdayaan masyarakat Desa Karangsari dalam perubahan pengetahuan keterampilan, sikap dan perilaku dengan metode pendekatan kader dan tokoh masyarakat secara umum berhasil, yang dibuktikan dengan tingginya tingkat kehadiran masyarakat dan perangkat desa dalam tahap penyuluhan, sosialisasi, dan ditandatanginya surat komitmen oleh 387 warga dan seluruh dusun melaksanakan gerakan pemilahan sampah secara serentak. Metode penguatan kaderisasi terbukti mampu menggerakan masyarakat pada proses pemberdayaan masyarakat.


Author(s):  
Genesiska Genesiska ◽  
Diah Rina Kamardiani ◽  
Azmi Sanjaya Wahyu Murti ◽  
Afifatul Khoirunnisa ◽  
Nur Rokhim ◽  
...  
Keyword(s):  

Serangan hama tikus pada lahan budidaya padi mampu menurunkan kualitas maupun kuantitas hasil, bahkan sampai menyebabkan kegagalan panen. Kerugian ekonomi besar-besaran terjadi bagi kelompok tani sumber di Desa Balecatur, Kabupaten Sleman akibat serangan tikus di lahan budidaya tanaman padi. Sejak tahun 2017 atau sudah 6 kali masa tanam, masyarakat di Desa Balecatur telah mengalami kegagalan budidaya komoditas pertanian. Diperlukan suatu upaya untuk pengendalian hama tikus yang berkelanjutan dan tidak memiliki resiko besar terhadap lingkungannya. Program yang dijalankan diputuskan memiliki 4 kegiatan inti yaitu perumusan konsep dan jenis program rumah burung hantu, penentuan lokasi habitat burung hantu dan analisis jelajahnya, pemasangan rumah burung hantu, sosialisasi dengan perangkat desa dan warga masyarakat sekitar dan monitoring program rubuha. program kemitraan kemudian secara teknis didasarkan pada keberadaan burung hantu tyto alba di kawasan dekat hamparan sawah milik kelompok tani sumber dan perlu didukung oleh seluruh anggota masyarakat baik kelompok tani bersangkutan, warga sekitar, maupun perangkat desa yang bertugas dalam pengaturan hukum dalam proses pelaksanaannya.


Author(s):  
Maryam Sorohiti ◽  
Eko Purwanti

Peran seorang ibu dalam meningkatkan literasi keluarga sangatlah penting. Namun, belum semua ibu dalam sebuah keluarga memiliki minat baca yang tinggi. Melalui program “Koper Buku” yang diadakan oleh tim Abdimas Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Ibu-ibu PKK di wilayah RT 50 RW 12 Kelurahan Tahunan, Kecamatan Umbulharjo, Yogyakarta, dilibatkan untuk berperan aktif meningkatkan minat baca keluarga melalui pembiasaan membaca yang dimulai dari ibu. Program ini dimulai dengan sosialisasi kepada anggota PKK di wilayah RT 50 RW 12 dalam salah satu pertemuan rutin bulanan. Sosialisasi program dibarengi dengan penyediaan berbagai jenis bacaan dalam bentuk buku dan majalah dengan topik yang beragam yang dapat dipinjam dan dibawa pulang. Dua minggu sekali, kelompok kecil bertemu meluangkan waktu untuk membaca bersama selama satu jam. Pada pertemuan PKK rutin bulanan, satu ibu bergiliran menyampaikan hal-hal yang menarik dan bermanfaat dari buku yang sudah dibaca. Penghargaan diberikan kepada tiga anggota yang memiliki minat baca tinggi yang termonitor dalam kartu peminjaman. Melalui program Koper Buku ini, ibu-ibu merasakan minat baca mereka meningkat.


Author(s):  
Muh. Endriyo Susila ◽  
Juanda Juanda ◽  
Wardanik Wardanik

Pemahaman dan keterampilan dalam pengurusan jenazah dibutuhkan oleh masyarakat pedesaan yang bersifat komunal. Berbeda dengan masyarakat di perkotaan yang bisa dan biasa menggunakan jasa layanan pengurusan jenazah yang disediakan oleh yayasan yang khusus bergerak dalam bidang itu, masyarakat pedesaan mengatasi sendiri keperluan pengurusan jenazah di antara mereka secara bergotong royong. Tulisan ini bertujuan menjelaskan upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan terkait pengurusan jenazah di beberapa lokasi di dusun Mejing, desa Ambarketawang, Kecamatan Gamping. Metode yang digunakan untuk mewujudkan pemahaman dan keterampilan dimaksud adalah melalui pengajian dan pelatihan. Pelaksanaan kegiatan mendapat sambutan cukup antusias dari warga masyarakat meski dilaksanakan dalam suasana keprihatinan akibat pandemik Covid-19. Kegiatan pelatihan yang sudah terlaksana bisa menjadi model untuk peningkatan pemahanan dan keterampilan dalam pegurusa jenazah di lokasi lain di wilayah Desa Ambarketawang.


Author(s):  
Dewi Nurul Musjtari ◽  
M. Khaeruddin Hamsin ◽  
Nurmawati Nurmawati
Keyword(s):  

Kegiatan pengabdian masyarakat bertujuan untuk meningkatkan kompetensi fasilitator perangkat dusun dalam mewujudkan Desa Muntuk sebagai Desa Sadar Wisata dan Berbudaya.  Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan pengabdian adalah sosialisasi, penyuluhan hukum dan ekonomi tentang penyelesaian sengketa kemasyarakatan, pelatihan mitigasi bencana, pelatihan bagi fasilitator penyelesaian sengketa keasyarakatan dan lingkungan. Hasil pengabdian pada masyarakat diperoleh peningkatan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dari aparat dusun, ibu-ibu PKK, anggota masyarakat tentang Desa Wisata dan Budaya, Digital Marketing, dan Mitigasi Bencana. Setiap kegiatan diikuti oleh 30 peserta dengan partisipasi aktif dari masyarakat. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini sebagai berikut. Kegiatan PPDM yang dilaksanakan di Desa Muntuk memberikan peningkatan kompetensi bagi 30 (tiga puluh) fasilitator terkait Desa Wisata dan Budaya. Permasalahan yang ada di masyarakat mengenai perselisihan ekonomi, budaya dan teknologi teratasi dan munculnya kemauan masyarakat untuk terus belajar dan bekerja sama dalam meningkatkan kompetensi sebagai fasilitator. Harapannya, terwujudnya Desa Muntuk sebagai Desa Wisata dan Budaya dilaksanakan bersama antara Kepala Desa, Kepala Dusun, ibu-ibu PKK dan warga masyarakat.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document