BONAFIDE: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

34
(FIVE YEARS 34)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Sekolah Tinggi Teologi Injili Setia Siau

2722-5992, 2722-4473

2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 266-281
Author(s):  
Nustince Maki ◽  
Purnama Pasande ◽  
Oskar Sopang ◽  
Niel Parinsi

Gereja menginginkan kerohanian jemaat mengalami pertumbuhan namun kenyataanya jumlah keanggotaan semakin berkurang. Di Home Community Church (HCC) Palu, kelompok kecil melakukan proses  pemuridan dengan menuntun pada keserupaan akan Kristus dan melatih orang untuk menjadi penjala manusia. Melalui kelompok sel (Komsel) diharapkan pertumbuhan jemaat semakin berdampak positif terhadap persekutuan dan pertumbuhan gereja. Subyek yang diteliti berjumlah 144 anggota Komsel dari jumlah populasi 212 anggota.  Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan kuesioner berskala likert sebagai instrument penelitian. Dalam penelitian ini peranan Kelompok Sel sangatlah berpengaruh pada jumlah jemaat HCC Palu dan memberikan manfaat dalam program pelayanan gereja baik itu dalam pelayanan, penginjilan, pengajaran maupun persekutuan.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 282-287
Author(s):  
Desman Josafat Boys

Pemaparan penulis dimulai dari gambaran seorang Penatua dan jabatan di Gereja sebagai amanah Allah untuk melayani. Kemudian menelaah Pelayan Tuhan dari penggalian Alkitab dalam keberadaannya di tengah masyarakat. Sebagai seorang pelayan, Hamba Tuhan adalah sosok pekerja yang memberikan tenaga, pikiran, daya-upaya apapun serta harta demi kemajuan penatalayanan untuk kemuliaan Tuhan. Seorang Pelayan Tuhan melakukan banyak hal bukan untuk keperluan kebesaran nama sendiri bahkan bukan untuk kekayaannya. Buku ini memaparkan bahwa menjadi seorang penatua adalah karunia Allah.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 237-252
Author(s):  
Yahya Hardian Restu ◽  
Fransisko Oes Asa ◽  
Erni Rahman ◽  
Desry Narliany Linggamo

Penelitian ini membahas tentang tantangan yang dihadapi guru pendidikan agama Kristen dalam melakukan tugas pemuridan kepada peserta didik yang beragama Kristen di era revolusi industri 4.0 di SD Inpres 1 Tirtakencana, kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Informan yang dilibatkan berjumlah sembilan orang, yang terdiri atas dua orang guru pendidikan agama Kristen dan tujuh orang tua peserta didik. Metode yang digunakana adalah kualitatif dengan wawancara sebagagi teknik pengambilan data. Hasil penelitian menunjukkan: 1) guru PAK sudah berusaha menggunakan media digital dalam pemuridan, 2) upaya pemuridan guru PAK belum terlalu membawa dampak pada pengembangan karakter peserta didik yang tampak dari adanya perbedaan perilaku peserta didik ketika di rumah yang menunjukan perilaku kurang baik.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 253-265
Author(s):  
Marlon Taung

Tulisan ini membahas makna murah hati dalam Lukas 6:36. Metode yang digunakan adalah penelitian pustaka dengan sumber utama Alkitab, buku, literatur dan sumber lainnya yang berhubungan dengan pokok pembahasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna murah hati dalam Lukas 6:36 adalah mengasihi dan mengampuni sesama manusia. Murah hati merupakan perintah Tuhan yang harus dinyatakan dalam tindakan konkrit. Murah hati juga mencerminkan Bapa atau merupakan sifat seperti Allah. Sebab itu hidup bermurah hati berarti menyatakan kehadiran Allah di tengah-tengah kehidupan bersama sesama.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 214-236
Author(s):  
Karlitu Dias Markes

Penelitian ini diarahkan kepada model suksesi kepemimpinan Musa kepada Yosua. Metode yang digunakan adalah studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suksesi kepemimpinan Musa kepada Yosus mencakup dua dimensi yakni dimensi ilahi dan dimensi insani. Suksesi dalam dimensi ilahi menekankan bahwa relasi dan komitmen Musa sebagai pemimpin senior dengan Allah begitu jelas sehingga mampu mengetahui Visi dan Misi kepemimpinan serta menggenal kepada siapa visi dan misi kepemimpinan tersebut dilanjutkan. Dalam kepemimpinan Musa, pola mempersiapkan generasi muda dapat dilihat dari dua dimensi, yakni: persiapan dalam dimensi ilahi dan persiapan dalam dimensi insani/manusiawi. Persiapan dalam dimensi ilahi artinya, dalam mencari calon pemimpin untuk dipersiapkan, maka seorang pemimpin senior seharusnya memiliki kemampuan dan kepekaan dalam memahami konfirmasi dari Allah. Selain persiapan seorang pemimpin dalam dimensi ilahi, Alkitab juga menyaksikan bahwa Allah dengan kedaulatan-Nya mempersiapkan seorang pemimpin dengan menggunakan manusia sebagai alat untuk memuridkan, membimbing, dan melatih seseorang untuk melanjutkan visi dan misi Allah bagi suatu lembaga atau gereja tersebut. Proses mempersiapkan seorang calon pemimpin seperti ini disebut, persiapan dalam dimensi insani/manusiawi. Langkah-langkah regenerasi kepemimpinan dalam dimensi insani/manusiawi mencakup; pemuridan, mentoring, dan pendelegasian.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 195-213
Author(s):  
Reniwati Gulo ◽  
Hendi Hendi

Artikel ini merupakan hasil penelitian tentang kehidupan yang penuh belas kasihan kepada sesama manusia menurut Injil Matius 18:23-35. Metode yang digunakan adalah eksegesis. Hasilnya menunjukkan bahwa belas kasihan adalah kunci untuk mampu mengampuni sesama. Setiap orang yang percaya Yesus menerima pengampunan dari Allah oleh belas kasihan Allah yang besar melalui pribadi Yesus Kristus. Yesus mengajarkan setiap orang percaya untuk mengampuni karena telah menerima belas kasihan-Ny. Tidak mengampuni sesama berarti Allah juga tidak mengampuni kita sebab apa yang telah di tabur di dunia akan di tuai di surga. Hukuman Allah akan berlaku kepada setiap orang yang tidak mengampuni. Oleh karena itu, sikap ini perlu diambil dan diaplikasikan oleh setiap orang percaya yang telah menerima pengampunan dari Allah di dalam Yesus Kristus.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 176-194
Author(s):  
Heni Maria

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguraikan makna hospitalitas Kristen dan implementasinya kepada pelayan gereja dan anggota jemaat. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan studi pustaka dan wawancara kepada duabelas informan di Gereja Toraja Jemaat Ranteba’tan Klasis Sillanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hospitalistas Kristen pada dasarnya membahas pertemanan umat Kristen dengan orang asing, tentang bagaimana cara menghargai sesama kita, betapapun sulitnya untuk menghargai individu yang tidak sama dengan kita, khususnya orang luar. Ajaran seperti ini terdapat dalam Alkitab. Pemaknaan akan tindakan hospitalitas dapat berkaca dari kisah tokoh-tokoh Alkitab, khususnya “hospitalitas Paulus”. Hospitalitas ini juga telah diwariskan oleh Allah melalui Yesus Kristus dalam hal menerima dan menebus manusia. Ajaran Alkitab tentang hospitalis perlu diimplementasikan dalam kehidupan orang Kristen, khususnya dalam menjaga keharmonisan hubungan dalam jeemaat, baik hubungan antar jemaat maupun hubungan jemaat dengan para pelayan gereja.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 156-175
Author(s):  
Serepina Hasibuan

Pemuridan adalah konsep penting dalam kekristenan dan Amanat Agung adalah mandat penting bagi orang-orang Kristen sepanjang zaman. Kedua hal ini merupakan fokus penelitian. Amanat Agung seringkali dikaitkan dengan gerakan misi Kristen tetapi sangat jarang dikaitkan dengan gerakan pemuridan. Dalam implementasinya, Amanat Agung diwujudkan dengan penginjilan tetapi kurang memperhatikan aspek pemuridannya. Oleh sebab itu, penulis menganalisis Matius 28:19-20 menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik kritik teks yakni melakukan eksegesis pada ayat tersebut untuk memahami konsep pemuridan dalam Amanat Agung Yesus Kristus. Melalui penelitian ini, penulis menemukan bahwa pemuridan adalah aspek utama yang harus menjadi target dalam implementasi mandat agung orang Kristen. Dalam pelaksanaannya, pemuridan melalui tahap-tahap yakni: pergi menjangkau jiwa, membaptis mereka dan mengajarkan perintah Tuhan.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 151-155
Author(s):  
Saut Togi Marihot Panjaitan

Buku ini penting untuk dibaca bagi Gembala Jemaat dan Pemimpin Komunitas Kristen terutama yang mendorong jemaat untuk mencintai Alkitab dalam hidupnya. Dalam hal ini diharapkan adanya pertumbuhan iman dalam diri orang yang melakukan kebenaran Firman yang dibaca, kemudian didoakan kepada Allah. Membaca, berdoa dan menghafalkan Firman Tuhan pada hakekatnya adalah satu rangkaian yang tidak terpisahkan di dalam kehidupan orang Kristen demi mengenal Allah. 


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 148-150
Author(s):  
Arthur Aritonang

This book is a compilation of writings from Andreas A. Yewangoe, especially in 2017 which was delivered by Yewangoe on various occasions. Yewangoe covers these themes under a big umbrella: “God Permits Humans to Experience Himself. In the first part Yewangoe discusses about dogmatics. Meanwhile, in the second part, Yewangoe discusses religion and society. For readers, this book is an important book to read for both theology students and church members. Yewangoe in this book wants to invite every reader to understand the biblical principles regarding the role of church members in the political arena, the importance of peace efforts among religious adherents in Indonesia, the importance of literacy education in order to raise awareness to be wiser and more responsible in using social media so as to avoid influence. ideologies that are opposite to Pancasila, calls for anarchist demonstrations, or access to information that will arouse terrorist cells in Indonesia, the importance of reading and reflecting on Indonesian history so that we appreciate the struggles of our predecessors even more. And finally, the importance of maintaining Pancasila as the basis of the state as a common home for a pluralistic Indonesia.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document