Jurnal Rekayasa Lingkungan
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

48
(FIVE YEARS 48)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 1)

Published By Institut Teknologi Yogyakarta

2716-4470, 1411-3244

2021 ◽  
Vol 21 (1) ◽  
Author(s):  
Muhammad Fachri Sidiq ◽  
Triyono Triyono ◽  
Diananto Prihandoko

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sebagai instansi pemerintah daerah yang bergerak di bidang penyediaan dan pelayanan air minum kepada masyarakat. Kabupaten Wonosobo memiliki 901.814 jiwa  dan PDAM Kabupaten Wonosobo melayani 88.432 pelanggan serta pelanggan yang aktif sebesar 84.086 pelanggan dengan cakupan wilayah pelayanan 81,02%. Dari latar belakang tersebut maka dilakukan penelitian di wilayah Kecamatan Mojotengan  Kabupaten Wonosobo. Maka penelitian dilakukan untuk  Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Untuk Zona Pelayanan Kecamatan Mojotengah PDAM Kabupaten Wonosobo dengan menggunakan simulasi Epanet untuk proyeksi 20 tahun ke depan yang untuk saat ini melayani 4.817 SR dengan status pelanggan aktif, dan akan melakukan perencanaan di daerah Desa Andongsili sejumlah 801 SR. Dari penelitian tersebut diperoleh hasil data primer seperti tekanan air eksisting dan kondisi fisik lokasi perencanaan, dan data sekunder seperti jumlah penduduk lokasi pengembangan tahun 2020-2040 Debit Sumber Air DRD/DSML Daerah Eksisting Peta wilayah pengembangan Elevasi Panjang pipa. Berdasarkan hasil perencanaan pengembangan dapat dijadikan sebagai pertimbangan pelaksanaan pembuatan jaringan baru . Dengan kebutuhan air pada tahun 2040 di desa Andongsili sebesar 7,16 lt/dt. Dari hasil running Epanet 2.0 kebutuhan diameter untuk jaringan transmisi sebesar 100 mm. Kapasitas reservoir pembagi untuk kebutuhan pelayanan di desa andongsili sebesar 198,8 m3. Jumlah penduduk berdasarkan hasil perhitungan proyeksi penduduk di desa Andongsili pada tahun 2040 sebesar 3.202 jiwa maka diperoleh 801 sambungan rumah dengan asumsi 4 jiwa/SR. Pada jaringan distribusi utama menggunakan pipa HDPE 100 mm sedangkan jaringan distribusi sekunder menggunakan pipa HDPE 50 mm. Berdasarkan running epanet diperoleh tekanan tertinggi sebesar 91,09 mka di J6 dan tekanan terendah 19,71 mka di node N40. 


2021 ◽  
Vol 21 (1) ◽  
Author(s):  
Octavianta Raharja

Pemerintah Kota Yogyakarta di Indonesia telah mengeluarkan peraturan yang mewajibkan pemenuhan kebutuhan air baku hotel memakai air yang dipasok oleh Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM). Dengan peraturan ini diharapkan dapat mengurangi penggunaan air tanah untuk memenuhi kebutuhan hotel akan air bersih dikarena adanya penelitian yang menyatakan penurunan muka air tanah di kota Yogyakarta.Pelaku usaha perhotelan secara umum telah mengetahui arti pentingnya mesnjaga keberadaan air tanah dan sudah mengetahui usaha – usaha konservasinya. Akan tetapi mereka masih memilih menggunakan air tanah dikarenakan mereka menilai kestabilan pasokan air dari PDAM masih kurang dikarenakan kendala jaringan perpipaan yang masih menjadi satu dengan jaringan penyediaan untuk rumah tangga. Selain itu karena harga air baku yang berasal dari air tanah masih jauh lebih murah daripada harga air yang berasal dari PDAM.Oleh karena itu, pemerintah daerah harus konsisten dalam menerapkan peraturan yang melarang penggunaan air tanah. Pengawasan penggunaan air tanah di kalangan pelaku bisnis perhotelan harus dilaksanakan secara ketat karena hotel masih menggunakan lebih dari 60% dari total air bersih yang digunakan, yang melanggar ketentuan yang ada. Pemerintah daerah juga harus meningkatkan kepercayaan pelaku bisnis perhotelan terhadap perusahaan air daerah dengan meningkatkan layanan mereka sehingga dapat menarik penggunaan dan mengurangi penggunaan air tanah.


2021 ◽  
Vol 21 (1) ◽  
Author(s):  
Fajar Dwi Prasetyo ◽  
Rita Dewi Triasti ◽  
Endah Ayuningtyas
Keyword(s):  

Tingginya pemakaian popok bayi tanpa diimbangi dengan sistem pengelolaan atau pemanfaatan akan menjadi permasalahan pada lingkungan. Popok bayi memiliki kandungan hidrogel yang dapat menyerap dan mempertahankan air. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh hidrogel yang telah difermentasi dengan EM4 selama 7 hari terhadap peningkatan kandungan Nitrogen (N), Fosfor (P), kalium (K), dan kadar lengas (kandungan air).Penelitian  menggunakan variasi tanah 1 kg : hidrogel 3 kg,  tanah 2 kg : hidrogel2 kg, dan tanah 3 kg : hidrogel 1 kg.  Pengukuran N, P, dan K dilakukan pada hari ke0 dan pada hari ke-14. Hasil penelitian menunjukkan kualitas media yang paling baik pada hari ke-14 adalah 1 kg : hidrogel 3 kg dengan rerata N sebesar 0,61%, P sebesar 0,54%, K sebesar 0,63% dan kadar lengas sebesar 5,43%. Data disajikan dalam bentuk tabel dan grafik dengan menggunakan analisis data ANOVA satu arah dan uji T Test dengan membandingkan perlakuan pada hari ke-0 dan ke-14.Hasil dari perhitungan ANOVA N, P, K, dan kadar lengas menunjukkan hasil yang tidak signifikan pada tiap variasi media tanam. Hasil dari perhitungan T Test N, P, dan K menunjukkan bahwa pada variasi komposisi 1 kg : hidrogel 3 kg dan  tanah 2 kg : hidrogel 2 kg memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kandungan N, P, dan K dan pada variasi komposisi tanah 3 kg : hidrogel 1 kg tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kandungan N, P, dan K. Hasil dari perhitungan T Test kadar lengas media pada semua variasi media tanam memberikan pengaruh yang signifikan.


2021 ◽  
Vol 21 (1) ◽  
Author(s):  
Lucia Vina Wulandari

Taman sering digunakan pada upaya peningkatan aktivitas berjalan kaki karena keduanya berkaitan dengan aktivitas fisik dan bersifat ramah lingkungan. Dewasa ini, aktivitas berjalan kaki semakin perlu dikembangkan untuk mewujudkan kota yang berkelanjutan. Studi ini membahas mengenai taman dan peranannya terhadap aktivitas berjalan kaki melalui metode penyebaran kuisioner kepada pengunjung taman rekreasional di Kota Yogyakarta dan observasi lapangan. Selanjutnya data yang diperoleh dianalisis menggunakan metode statistik. Hasil studi menunjukkan bahwa meskipun taman dijadikan sebagai ruang untuk beraktivitas fisik, namun hanya 14.6% dari total responden yang memiliki preferensi berjalan kaki untuk pergi menuju ke taman. Berjalan kaki yang merupakan salah satu aktivitas fisik tidak banyak dipilih pengunjung taman sebagai moda transportasi menuju ke taman. Jarak tempuh dan durasi menuju ke taman menjadi salah satu faktor yang berkaitan dengan preferensi berjalan kaki. Semakin jauh jarak yang ditempuh responden maka akan semakin kecil preferensi berjalan kaki yang dimiliki oleh responden. Mereka akan cenderung  untuk tidak memilih berjalan kaki sebagai moda transportasi yang digunakan untuk menuju ke taman. Selain itu, jarak dan durasi tempuh juga memiliki hubungan dengan intensitas kunjungan ke taman. Jarak tempuh yang jauh akan mengurangi intensitas kunjungan ke taman. Hasil lainnya, tinggi rendahnya intensitas kunjungan ke taman akan berdampak pada tinggi rendahnya frekuensi berjalan kaki. Sehingga berdasarkan hasil tersebut, keberadaan taman dapat memberikan dampak pada aktivitas berjalan kaki di Kota Yogyakarta.


2021 ◽  
Vol 21 (1) ◽  
Author(s):  
Dwi Herniti

Aktivitas penggalian dan pengambilan material pasir dan batu di Desa Kepuharjo dikelola oleh pemegang Wilayah Izin Usaha Pertambangan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi Mineral Bukan Logam dan Batuan Komoditas Pasir dan Batu atas nama Muhammad Affan, Izin pertambangan tersebut diterbitnya oleh Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2016. Aktivitas penggalian dan pengambilan material pasir dan batu dilakukan sebagai upaya pemeliharaan Sungai Gendol. Meskipun demikian, aktivitas penggalian dan pengambilan material pasir dan batu diperkirakan menimbulkan dampak lingkungan terhadap lingkungan. Dampak yang diperkirakan timbul berupa terjadinya longsor, penurunan kualitas udara, peningkatan kebisingan, kecelakaan kerja, kerusakan jalan serta gangguan kelancaran lalu lintas. Upaya pengelolaan lingkungan diperlukan sebagai upaya meminimalisir dampak lingkungan serta pemakaian sumber daya alam yang bijaksana dan berkelanjutan. Upaya pengelolaan lingkungan pada aktivitas penggalian dan pengambilan material pasir dan batu di Desa Kepuharjo meliputi pembuatan penguat tebing sungai, penggalian dan pengambilan material pasir dan batu sesuai prosedur yang berlaku, serta aktivitas pengangkutan dan bongkar muat material sesuai prosedur yang berlaku.


2021 ◽  
Vol 21 (1) ◽  
Author(s):  
Ira Mughni Pratiwi

Distribusi bentang alam karst di permukaan bumi sebagian besar mengikuti distribusi batuan karbonat (batugamping dan dolomit). Ekosistem karst mempunyai fungsi ekologi dan ekonomi. Meningkatnya kebutuhan pembangunan infrastruktur di Indonesia, mendorong pemanfaatan komoditas batugamping. Kawasan karst merupakan wilayah strategis multisektor yang mempunyai nilai universal. Pada kawasan Bentang Alam Karst Gunung Sewu terdapat beberapa Wilayah Usaha Pertambangan (WUP), terdapat area dengan sebaran formasi batuan pembawa mineral bukan logam dan batuan (batugamping) dan dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pertambangan. Permasalahan utama dalam kegiatan penambangan batugamping di dalam dan/atau yang berada di dekat ekosistem karst adalah berkaitan dengan kondisi hidrogeologi. Perubahan bentuk lahan dalam proses penambangan berpengaruh pada sistem hidrogeologi serta perubahan topografi berpotensi mengubah aliran air mataair. Sebagai wujud pelaksanaan kegiatan penambangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu dilakukan kontrol dalam perencanaan tambang sebagai bentuk geokonservasi agar tidak merusak sistem hidrogeologi. Rekayasa konservasi hidrogeologi meliputi batasan penambangan dan penanganan risiko terhadap conduit dan mataair.


2021 ◽  
Vol 21 (1) ◽  
Author(s):  
Sri Haryanti Prasetiyowati ◽  
Rosiana Indrawati

Penyediaan air minum merupakan salah satu kebutuhan dasar dan hak sosial ekonomi masyarakat yang harus dipenuhi oleh Pemerintah, baik itu Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat. Air bersih adalah air bersih adalah air yang memenuhi persyaratan bagi Sistem penyediaan air minum, dengan persyaratan yang dimaksud adalah persyaratan dari segi kualitas air yang meliputi kualitas fisik, kimia, biologis dan radiologis sehingga apabila dikonsumsi tidak menimbulkan efek sampingDusun  Karangasem, Desa Muntuk Kecamatan Dlingo,Kabupaten Bantul, Dusun Karangasem dengan jumlah penduduk sekitar 265 KK atau 1040 jiwa di mana sampai saat ini kondisinya belum mendapatkan pelayanan air minum yang memmadai Dusun Karangasem mempunyai sumber air berupa sumur bor sedalam kurang lebih 80 meter dengan debit aliran 2l/detik. Di Dusun Karangasem juga terdapat dua tempat wisata di mana sistem penyedian air minum belum tersediaMetode yang digunakan  dalam penelitian ini adalah metode survey dan perencanaan desain berdasarkan data primer dan data sekunderHasil perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum untuk Dusun  Karangasem,Desa Muntuk,Kecamatan Dlingo,Kabupaten Bantul menggunakan system pompa submersible kapasitas 5m3/jam dengan Head 100 m, 2,2 kw, 1 phase sejumlah satu buah. Pipa yang menghubungkan sumber air ke HU adalah pipa GI diameter 1,5” Pipa distribusi dari HU menggunakan pipa PVC dengan diameter 1” dan 1,5” .Untuk Hidran Umum diperlukan 4 buah Hidran dengan kapasitas 5m3. Sumber air (SA) berada pada koordinat 7°55'11.01"S/110°26'13.91"T dengan elevasi pada 455 mdpl. Koordinat lokasi rencana Hidran umum/reservoir berada pada 7°55'14.49"S/110°26'7.35"T dan elevasi 481 mdpl. Elevasi/beda tinggi antara sumber air dengan reservoir 24 m.  Rencana anggaran biaya direncanakan sebesar Rp 107. 621.700,00. Pembangunan Sistem Penyediaan Air minum dilakukan secara gotong-royong dengan melibatkan masyarakat di Dusun  Karangasem,Desa Muntuk,Kecamatan Dlingo,Kabupaten Bantul 


2021 ◽  
Vol 21 (1) ◽  
Author(s):  
Fulgensius Wedho ◽  
Warsiyah Warsiyah ◽  
Cuti Winarti

Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan daerah wisata yang banyak diminati wisatawan lokal maupun mancanegara. Salah satu objek wisata baru yang menjadi tujuan wisatawan adalah taman wisata  Taman Bronjong Wanujoyo Kidul yang terletak di desa Srimartani, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul. Sebelum dimanfaatkan sebagai tempat wisata dan rekreasi, taman wisata bronjong dulu nya hanyalah tempat biasa dengan bronjong yang tertata rapih. Berkat kreatifitas masyarakat setempat, kini bronjong tersebut dijadikan tempat wisata dan rekreasi yang indah.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran serta masyarakat dalam pengembangan wisata Taman Bronjong.Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan observasi dan kuisioner yang dibagikan kepada responden. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif untuk mengetahui apa saja potensi yang ada serta Daya tarik, Akasesibilitas, Amenitas yang ada di wisata Taman BronjongMasyarakat Dusun Wonujoyo kidul sangat berperan aktif baik dalam Pengembangan  wisata taman Bronjong maupun  Pengelolaan wisata taman Bronjong. Dengan adanya Atraksi wisata di Taman Bronjong seperti, Taman Bunga, kebun Sayur, Aliran sungai Gewe,dan pemandangan alam sekitar wisata taman bronjong, menjadi factor pendorong wisatawan untuk berwisata ke taman Taman Bronjong. Untuk Aksebilitas di wisata Taman Bronjong sendiri sudah tergolong bagus. Fasilitas di Taman Bronjong belum mampu mendukung jumlah pengunjung dalam jumlah yang besar, khususnya ketersedian lahan parkir yang masi minim. Masyarakat Dusun Wanujoyo Kidul sangat Berperan Baik dalam Pengelolaan maupun Pengembangan Wisata Taman Bronjong


2020 ◽  
Vol 20 (1) ◽  
Author(s):  
Primanda Kiky Widyaputra ◽  
Dwi Herniti

Kegiatan pertambangan tanah urug pada topografi yang berbukit memiliki potensi terjadi longsor lahan. Suatu kejadian longsor lahan pada kegiatan pertambangan dapat menimbulkan kerugian baik berupa material ataupun korban jiwa, sehingga diperlukan kajian sebagai upaya mitigasi dan pengurangan risiko longsor di kawasan pertambangan tanah urug. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) mengidentifikasi lokasi potensi longsor lahan di kawasan pertambangan tanah urug Kabupaten Bantul; dan 2) menganalisis faktor longsor lahan secara sidik cepat di kawasan pertambangan tanah urug Kabupaten Bantul. Identifikasi potensi longsor dilakukan melalui pendekatan spasial guna memperoleh informasi kerawanan longsor secara sidik cepat. Metode identifikasi lokasi berpotensi longsor dilakukan dengan pengamatan kelerengan, penggunaan lahan, geologi dan tanah. Hasil analisis sidik cepat, adanya kejadian longsor terdahulu, pemodelan lereng, dan pengamatan lapangan menunjukkan potensi kerawanan longsor lahan terdapat di kawasan pertambangan tanah urug di Dusun Karangtalun, Wukirsari, Imogiri, Bantul, dan faktor longsor lahan adalah dari faktor topografi dan lereng.


2020 ◽  
Vol 20 (1) ◽  
Author(s):  
Alloysius Vendhi Prasmoro ◽  
Murwan Widyantoro ◽  
Warniningsih Warniningsih
Keyword(s):  

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jumlah jalur fasilitas yang optimal dan kinerja waktu pelayanan yang optimal pada jalur antrian sepeda motor yang ada pada SPBU ABC. Metode analisis yang digunakan adalah analisis teori antrian dan dianalisis sebagai model multi channel-single phase. hasil dari penelitian pada SPBU ABC dengan menggunakan analisis teori antrian yaitu dengan perhitungan model multi channel-single phase. menunjukkan bahwa setelah dianalisis dengan penambahan jalur pelayanan dan juga operator bisa lebih optimal dan dari segi waktu pelayanan dari yang awalnya satu jalur pelayanan menjadi dua jalur pelayanan dan rata-rata intensitas pelayanan yang awalnya 98% menjadi 34% untuk rata-rata pelanggan dalam antrian 46 orang menjadi 1 orang dan untuk rata-rata pelanggan dalam sistem 47 orang menjadi 2 orang dan untuk rata-rata  waktu menunggu dalam antrian dari 58,7 menit menjadi 0,38 menit kemudian untuk rata-rata menunggu dalam sistem 60 menit menjadi 1,6 menit. Untuk itu dengan sistem multi channel single-phase atau penambahan menjadi dua jalur dari segi waktu menjadi lebih optimal.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document