JURNAL EDUKASI: KAJIAN ILMU PENDIDIKAN
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

74
(FIVE YEARS 74)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By STKIP PGRI Sidoarjo

2598-4187, 2443-0455

2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 1-6
Author(s):  
Risdiana Chandra Dhewy

Dalam pembelajaran k13, pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa, siswa dituntut untuk aktif mengembangkan pengetahuannya sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada materi bangun ruang sisi datar (kubus dan balok) dengan  menggunakan model pembelajaran IKRAR. Model pembelajaran IKRAR merupakan model pembelajaran yang sesuai dengan paham konstruktivis dimana dalam proses pembelajaran siswa diberikan suatu masalah matematika dan siswa dituntut aktif dalam mengkonstruksi konsep yang dipelajari. Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2018/2019 di MTS Nurul Sa’adah pada kelas VIII-C dengan jumlah siswa sebanyak 25 siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif yang terdiri dari 2 kali pertemuan pembelajaran dan 1 hari pertemuan untuk evaluasi hasil belajar siswa. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah One Shoot Case Study. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Simple Random Sampling. Penelitian ini menggunakan instrumen lembar observasi guru, lembar observasi siswa dan lembar observasi soal tes. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji asumsi klasik dilanjutkan menggunakan analisis regresi linier sederhana. Pada hasil penelitian ini uji t diperoleh  (4,166 > 2,069) sehingga  ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh antara model pembelajaran IKRAR terhadap hasil belajar siswa.  


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 7-17
Author(s):  
Siti chotijah Sitiendit

                                       ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan motorik halus melaui kegiatan menganyam di TK Pelita Bangsa Pereng Prambanan Klaten Tahun Ajaran 2012/2013. Kemampuan motorik halis anak masih rendah berdasarkan pengamatan dalam kegiatan menganyam sebagian besar anak masih banyak dibantu. Melalui kegiatan menganyam dapat melatih ketrampilan anak dalam menggunakan otot-otot halus, sehingga kemampuan motorik halus anak dapat meningkat dengan baik. Data tentang kemampuan motorik halus diperoleh dari anak dan data pelaksanaan kegiatan menganyam yang diperoleh dari guru. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu dengan observasi dan dokumentasi. Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklusdan masing-masing siklus terdiri dari 4tahap yaitu dperencanaan, tindakan, observasi  dan refleksi. Siklus pertama dan kedua dilakukan dalam 2 kali pertemuan. Tenik analisis koomperatif untuk membandingkan kemampuan anak setiap siklusnya yaitu dengan prosentasi keberhasilan. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan dari siklus ke siklus, ini dapat dilihat dari hasil observsi. Kemampuan motorik halus anak pada pra siklus  27 %  begitu pila melalui obsevasi wawancara hasil prosentase baru 2 % setelah dilakukan siklus 1 peningkatan kemampuan motorik halus mencapai 60 % dan wawancara mencapai 51% dan siklus II meningkat sebesar 75,5 % dan wawancara 77%.Ini menunjukkan bahwa kwmampuan motorik halus anak mengalami peningkatan  menlalui kegiatan menganyam.


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 34-47
Author(s):  
Vivi Novitasari ◽  
Mohammad Faizal Amir

Salah satu pendekatan pembelajaran berbasis masalah-masalah kontekstual, yaitu  Realistic Mathematics Education (RME) telah terbukti dapat mengeksplorasi dan meningkatkan berpikir kreatif siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi langkah-langkah RME untuk meningkatkan berpikir kreatif siswa yang mengacu pada prinsip dan karakteristik RME. Penelitian ini menggunakan studi literature. Terdapat lima tahapan proses berfikir kreatif siswa melalui RME, yakni tahap orientasi siswa membaca dan memahami masalah. Tahap persiapan siswa membaca ulang masalah, mencari informasi dari buku dan bertanya kepada guru. Tahap inkubasi siswa membaca ulang informasi yang didapat dari tahap persiapan, dan merumuskan strategi. Tahap iluminasi siswa memikirkan ide, menganalisis ide, menghubungkan dan mengaitkan ide kedalam solusi dan menyelesaikan masalah. Tahap verifikasi siswa memeriksa ide atau jawaban.


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 48-59
Author(s):  
Aulia

ABSTRAK   Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan teori-teori dalam dunia pendidikan guna menemukan metode yang tepat untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun Silabus dan RPP. Subjek penelitian sebanyak 8 orang guru dan dilaksanakan melalui tahap perencanaan, tindakan, observasi/evaluasi dan refleksi. Mula-mula peneliti menyampaikan panduan bagaimana cara menyusun Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajran (RPP) kepada guru-guru, kemudian meningkatkan keterampilan guru-guru dalam menyusun Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajran (RPP) berbasis Kurikulum 2013 melalui bimbingan berkelanjutan, pada pada siklus I rata-rata hasil aktivitas dan kompetensi guru dalam menyusun silabus dan RPP adalah 75,91 dan pada siklus II rata-rata hasil aktivitas dan kompetensi guru dalam menyusun silabus dan RPP mengalami peningkatan yakni sebesar 85,35. Hal ini berarti penelitian telah berhasil dimana apabila silabus dan RPP yang disusun oleh guru kelas dan guru mata pelajaran minimal mencapai nilai kualitatif B (Baik).   Kata kunci : Kurikulum 2013, Kompetensi, RPP


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 119-130
Author(s):  
Endang Wahju Andjariani ◽  
Ifadoturrohmah

Tujuan penelitian ini adalah untuk menuntaskan perkembangan sensori taktil dan motorik halus siswa agar tidak mengalami keterlambatan perkembangan sehingga siswa mampu berkembang sesuai dengan tahapan perkembangannya. Metode penelitian yang digunakan adalah PTK, menggunakan 3 siklus. Obyek yang diteliti adalah siswa kelompok A2 Taman Kanak kanak dengan jumlah siswa 26 anak. Setiap siklus berisi perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan pada siklus I, siswa mengalami peningkatan 15% pada sensori taktil dan motoric halus. Siklus II menunjukkan perkembangan sensori taktil dan motoric halus mengalami peningkatan sebesar 12% sedangkan pada siklus ke III, siswa mengalami peningkatan 42% pada sensori taktil dan meningkat 39% pada perkembangan motoric halus, sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode sensomotorik dapat menuntaskan perkembangan sensori taktil dan motoric halus siswa kelas A2 di TKIT Insan Kamil Sidoarjo.


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 60-72
Author(s):  
Aulia
Keyword(s):  

dalam penelitian ini adalah sebagian besar peserta didik kelas IX.3 SMP Negeri 32 Palembang kurang memahami Pewarisan sifat. Bertitik tolak dari uraian di atas, maka dirumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Bagaimanakah peningkatan hasil belajar IPA setelah diterapkannya model pembelajaran Mastery Learning pada peserta didik kelas IX.3 SMP Negeri 32 Palembang?”. Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA setelah diterapkan model pembelajaran Mastery Learning pada peserta didik kelas IX.3 SMP Negeri 32 Palembang. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik Kelas IX.3 SMP Negeri 32 Palembang yang berjumlah 32 peserta didik. Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester ganjil di kelas IX.3 SMP 32 Palembang pada bulan Agustus s/d Oktober tahun 2019. Penelitian tindakan kelas ini telah dikatakan tuntas dengan dibuktikannya peningkatan hasil belajar IPA menggunakan model pembelajaran Mastery Learning.  Ketuntasan belajar meningkat dari Pra siklus, siklus I ke siklus II yaitu masing-masing 46.88%, 59,38% dan 90,63 % Pada siklus II ketuntasan belajar peserta didik secara klasikal telah tercapai dan mengalami peningkatan yang sangat baik.   Kata Kunci: Hasil Belajar,IPA,  Mastery Learning


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 87-97
Author(s):  
Sutrisno

Penelitian ini bertujuan untuk menggali sistem pelaksanaan penilaian pembelajaran di sekolah dan permasalahan yang dihadapi oleh guru pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK) selama pandemi Covid-19. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif eksploratori yang dilakukan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kota Surabaya. Sumber data penelitian diperoleh dari guru PJOK sebanyak 40 responden dengan menggunakan kuesioner dan wawancara. Sedangkan alat utama adalah peneliti yang dilengkapi dengan pedoman kuesioner dan pedoman wawancara. Bentuk analisis data penelitian adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan penilaian hasil belajar di sekolah pada masa pandemi Covid-19 kurang efektif dan tidak dilakukan secara maksimal terutama pada aspek kognitif emosional dan psikologis. Guru hanya bisa menggunakan aplikasi WhatsApp sebagai sarana utama proses penilaian bahkan ada yang menggunakan aplikasi Zoom Meeting, Google Meet atau Microsoft Teams. Telah terukti bahwa guru hanya menyimpulkan dari hasil kerja pada soal tanpa memvalidasi proses. Selain itu guru menghadapi kendala dalam melakukan penilaian ini antara lain: guru bingung terhadap alat yang akan dimana keterampilan teknologi yang rendah dari guru, orang tua dan siswa Jaringan yang lemah dan kuota teratas juga menjadi kendala dalam kegiatan pembelajaran selama pandemi.


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 25-33
Author(s):  
Arezqi Tunggal Asmana
Keyword(s):  

Kemampuan pemecahan masalah siswa yang masih kurang perlu ditinjau lebih lanjut berdasarkan Pembelajaran Discovery Learning dan gaya belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah 15 siswa kelas X Akuntansi SMK NU 05 Babat. Pengumpulan data dilakukan melalui angket gaya belajar, tes kemampuan pemecahan masalah, dan pedoman wawancara. Subjek penelitian ini diidentifikasi tipe gaya belajarnya dengan menggunakan angket gaya belajar Kolb. Data mengenai kemampuan pemecahan masalah dianalisis dari hasil tes kemampuan pemecahan masalah lalu dideskripsikan dengan data hasil wawancara. 8 siswa yang terdiri dari 2 siswa pada masing-masing tipe gaya belajar dipilih untuk dilakukan wawancara kemampuan pemecahan masalahnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 15 siswa kelas X SMK NU 05 Babat menunjukkan bahwa: 1) terdapat 2 siswa memiliki gaya belajar converger, 6 siswa memiliki gaya belajar diverger, 3 siswa memiliki gaya belajar accommodator, dan 4 siswa memiliki gaya belajar assimilator; 2) siswa diverger paling banyak jumlahnya di kelas X Akuntansi SMK NU 05 Babat, daripada siswa converger, accommodator, assimilator dan converger; 3) siswa assimilator mampu memahami teori; 4) siswa accommodator bagus dalam melaksanakan rencana; 5) siswa diverger kemampuan berkreativitas dan berimajinasi; 6) siswa converger bagus ketika ada solusi tunggal yang benar dari sebuah masalah dan mereka dapat berpusat pada masalah atau situasi tertentu.


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 98-108
Author(s):  
Purwanto
Keyword(s):  

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi siswa terhadap pemelajaran Bahasa Indonesia secara daring (online) pada masa pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif dengan alat penelitian berupa kuesioner yang disebarkan secara online menggunakan Google Form. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 40 siswa kelas 8B yang mengikuti pembelajaran online selama masa pandemi Covid-19. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 100% siswa kelas 8B SMP Negeri 44 Surabaya menyelesaikan pembelajaran secara daring pada semester genap tahun ajaran 2020/2021. Media online yang paling diminati siswa selama pembelajaran secara daring adalah Google Classroom (40.5%), WhatsApp (30.5%), Zoom (19%) dan Microsoft Teams (10%). Meski begitu mayoritas siswa yakni 85% lebih memilih pemelajaran secara offline atau tatap muka daripada pembelajaran daring (online).


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 73-86
Author(s):  
Aulia

ABSTRAK Penelitian ini merupakan penelitian tindakan sekolah, yang dilaksanakan dalam 3 siklus. Setiap siklusnya melalui 4 tahapan, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.Adapun tujuan penelitian ini adalah 1)Mendiskripsikan peranan supervise akademik dalam upaya meningkatkan kemampuan guru di SD Negeri 193 Palembang. 2) Sebagai indikator bagi kepala sekolah dan pembina sekolah lainnya dalam melaksanakan tugasnya melakukan supervise akademik selaku pengajar di sekolah agar dapat meningkatkan sikap dan kemampuan profesionalnya dalam mengelola profesionalisme guru yang menjadi binaannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada siklus I  memperoleh skor hanya 61.96 %, siklus II memperoleh skor 81,55,sedangkan pada siklus III pada ketegori tinggi dengan skor persentase keberhasilan 93.14. Hal ini dapat diartikan bahwa supervise akademik dapat meningkatkan kemampuan guru di SD Negeri 193 Palembang.   Kata Kunci : Inkuiri,Supervisi Akademik, Kemampuan Guru


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document