At Turots: Jurnal Pendidikan Islam
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

92
(FIVE YEARS 58)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Madani Yogyakarta

2747-089x, 2656-7555

2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 117-128
Author(s):  
Adi Haironi ◽  
Triana Hermawati ◽  
Suyono Umar
Keyword(s):  

Artikel ini merupakan penelitan lapangan yang menggunakan pendekatan Fenomenologi. Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif. Fenomena metode pembelajaran yang ada di sekolah, khususnya pondok pesantren dirasakan belum komprehensif bagi siswa untuk belajar. Padahal seharusnya lingkungan pondok pesantren dapat menjadi wadah untuk mengaplikasikan keilmuaan siswa dalam kehidupan sehari-hari. Adanya Pendekatan quantum learning berupaya untuk memanfaatkan secara optimal potensi atau kemampuan dasar yang dimiliki manusia dengan melakukan berbagai cara atau teknik yang melibatkan keseluruhan kepribadian baik intelek, fisik, maupun emosi. Pondok pesantren memiliki program unggulan keislaman yang merupakan pengembangan dari metode quantum learning yang meggabungkan aspek sugestology, teknik percepatan belajar dan neurolinguistik (NLP), para siswa diarahkan mengikuti kegiatan yang telah ditetapkan pondok pesantren, diantaranya yaitu Kegiatan Ikatan Pemuda Muhammadiyah (IPM), Tapak Suci (TS), Hizbul Wathan (HW), khitobah, membaca hadits, dan Bimbingan Baca Qur’an (BBQ) yang dilakukan secara kontinu. Dengan penggunaan quantum learning membuat siswa dapat menemukan sendiri jawaban atas permasalahan dan beraktivitas sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 117-128
Author(s):  
Adi Haironi ◽  
Triana Hermawati ◽  
Suyono Umar
Keyword(s):  

Artikel ini merupakan penelitan lapangan yang menggunakan pendekatan Fenomenologi. Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif. Fenomena metode pembelajaran yang ada di sekolah, khususnya pondok pesantren dirasakan belum komprehensif bagi siswa untuk belajar. Padahal seharusnya lingkungan pondok pesantren dapat menjadi wadah untuk mengaplikasikan keilmuaan siswa dalam kehidupan sehari-hari. Adanya Pendekatan quantum learning berupaya untuk memanfaatkan secara optimal potensi atau kemampuan dasar yang dimiliki manusia dengan melakukan berbagai cara atau teknik yang melibatkan keseluruhan kepribadian baik intelek, fisik, maupun emosi. Pondok pesantren memiliki program unggulan keislaman yang merupakan pengembangan dari metode quantum learning yang meggabungkan aspek sugestology, teknik percepatan belajar dan neurolinguistik (NLP), para siswa diarahkan mengikuti kegiatan yang telah ditetapkan pondok pesantren, diantaranya yaitu Kegiatan Ikatan Pemuda Muhammadiyah (IPM), Tapak Suci (TS), Hizbul Wathan (HW), khitobah, membaca hadits, dan Bimbingan Baca Qur’an (BBQ) yang dilakukan secara kontinu. Dengan penggunaan quantum learning membuat siswa dapat menemukan sendiri jawaban atas permasalahan dan beraktivitas sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 103-116
Author(s):  
Budiman ◽  
Syaiful Anam ◽  
Firmansyah

Peserta didik sebagai manusia yang dilahirkan ke dunia telah mempunyai berbagai potensi yang harus senantiasa ditumbuhkembangkan oleh guru secara optimal dan terpadu melalui proses pendidikan. Disamping melalui proses pendidikan, berbagai potensi peserta didik juga bisa tumbuh melalui peran dari orang tuanya maupun lingkungan di sekitarnya. Dasar pemikiran tersebut menjadi alasan yang diharapkan dari peserta didik agar mampu mengembangkan karakter pada dirinya. Sedangkan karakter diri pada mereka selalu dipengaruhi oleh faktor-faktor internal (dari di dalam) dan eksternal (luar dirinya). Dalam pendidikan Islam, faktor-faktor tersebut secara sinergisitas dan terpadu mempengaruhi keberhasilan proses pendidikan. Pada aktivitas pendididikan tersebut, baik pendidikan umum maupun pendidikan yang berbasis Islam, pada umumnya memiliki sumber-sumber norma sebagai landasan berpijak. Pendidikan Islam memiliki landasan utama sebagai aktivitas normatif, yaitu bersumber pada al-Qur’an dan Hadits. Karakteristik peserta didik yang ideal dalam perspektif al-Qur’an dan Hadits dapat dilihat dari sifat mereka, yaitu niat karena Allah, sabar, ikhlas, jujur, tawadhu’, qana’ah, toleran, tha’at, tawakkal, khauf dan raja, dan syukur.


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 103-116
Author(s):  
Budiman ◽  
Syaiful Anam ◽  
Firmansyah

Peserta didik sebagai manusia yang dilahirkan ke dunia telah mempunyai berbagai potensi yang harus senantiasa ditumbuhkembangkan oleh guru secara optimal dan terpadu melalui proses pendidikan. Disamping melalui proses pendidikan, berbagai potensi peserta didik juga bisa tumbuh melalui peran dari orang tuanya maupun lingkungan di sekitarnya. Dasar pemikiran tersebut menjadi alasan yang diharapkan dari peserta didik agar mampu mengembangkan karakter pada dirinya. Sedangkan karakter diri pada mereka selalu dipengaruhi oleh faktor-faktor internal (dari di dalam) dan eksternal (luar dirinya). Dalam pendidikan Islam, faktor-faktor tersebut secara sinergisitas dan terpadu mempengaruhi keberhasilan proses pendidikan. Pada aktivitas pendididikan tersebut, baik pendidikan umum maupun pendidikan yang berbasis Islam, pada umumnya memiliki sumber-sumber norma sebagai landasan berpijak. Pendidikan Islam memiliki landasan utama sebagai aktivitas normatif, yaitu bersumber pada al-Qur’an dan Hadits. Karakteristik peserta didik yang ideal dalam perspektif al-Qur’an dan Hadits dapat dilihat dari sifat mereka, yaitu niat karena Allah, sabar, ikhlas, jujur, tawadhu’, qana’ah, toleran, tha’at, tawakkal, khauf dan raja, dan syukur.


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 89-102
Author(s):  
Jumadi

Kehidupan manusia di muka bumi ini harus seimbang dalam, baik dalam kehidupan personal maupun sosial, manusia memiliki hubungan pada yang menciptakan yaitu Allah Subhanahu Wata’ala, di samping itu juga hubungan dengan sesama manusia yang semestinya memiliki keseimbangan hidup di dunia dan juga di akherat kelak. Allah menciptakan manusia di muka bumi ini adalah sebagai kholifah.Dengan demikian ada hubungan yang bersifat alamiah antara individu, masyarakat, hak dan kewajiban, pemenuhan keadilan yang bertumpu pada hak yang mempunyai kualitas dan fitroh. Hak dan kewajiban individu dan masyarakat serta pemenuhan keadilan di dunia berkaitan erat dengan kehidupan akherat. Pemenuhan keadilan di dunia harus dipenuhi, karena berbasis pada timbangan keadilan di akherat kelak.


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 89-102
Author(s):  
Jumadi

Kehidupan manusia di muka bumi ini harus seimbang dalam, baik dalam kehidupan personal maupun sosial, manusia memiliki hubungan pada yang menciptakan yaitu Allah Subhanahu Wata’ala, di samping itu juga hubungan dengan sesama manusia yang semestinya memiliki keseimbangan hidup di dunia dan juga di akherat kelak. Allah menciptakan manusia di muka bumi ini adalah sebagai kholifah.Dengan demikian ada hubungan yang bersifat alamiah antara individu, masyarakat, hak dan kewajiban, pemenuhan keadilan yang bertumpu pada hak yang mempunyai kualitas dan fitroh. Hak dan kewajiban individu dan masyarakat serta pemenuhan keadilan di dunia berkaitan erat dengan kehidupan akherat. Pemenuhan keadilan di dunia harus dipenuhi, karena berbasis pada timbangan keadilan di akherat kelak.


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 75-88
Author(s):  
Sarwadi ◽  
Umar Saiful Haq ◽  
Rendiansyah
Keyword(s):  

Pendidikan Islam mempunyai definisi yang variatif. Goal settingnya  mempersiapkan manusia supaya hidup dengan sempurna dan Bahagia serta mampu menjalankan fungsinya sebgai khalifah di bumi. Maka menjadi kebutuhan bagi Pendidikan Islam untuk bergerah dan berubah dengan mendisrusi dirinya atau justru terdisrupsi. Keadaan ini  menjadi syarat eksistensi dari Pendidikan Islam dalam perhelatan kancah membangun generrasi. Olehkakarena itu mendidik mentalitas entrepreneurship dengan mengembangkan soft skill adalah tuntutan yang harus dilakukan dalam lembga Pendidikan Islam.


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 50-60
Author(s):  
Husna Nashihin ◽  
Nazid Mafaza ◽  
M.Okky Haryana

Pengkajian Total Quality Management (TQM) dari perspektif   Edward Deming, Teori Juran, dan  Teori Crosby sangat urgen dilakukan guna menemukan konstruksi teoritis diterapkannya  Total Quality Management (TQM) di lembaga pendidikan.  Implementasi teori Edward Deming dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut ciptakan tujuan yang mantap demi perbaikan produk dan jasa, hentikan ketergantungan pada inspeksi masal dalam bidang pendidikan, akhiri kebiasaan melakukan hubungan bisnis hanya berdasarkan biay, perbaiki sistem produksi dan jasa secara konstan dan terus meneru, dan lembagakan metode pelatihan yang modern di tempat kerja. Lembagakan Kepemimpinan. Implementasi Teori Juran dalam Total Quality Management (TQM) dilakukan dengan tiga tahapan berikut, yaitu perencanaan kualitas (Quality Planning/QP), pengendalian kualitas (Quality Control/QC), dan perbaikan kualitas (Quality Improvement/QI). Implementasi Teori Crosby dalam Total Quality Management (TQM) dilakukan dengan langkah sebagai berikut; legitimasi Kebijakan, pengembangan konstituen, akumulasi sumber daya, desain Organisasi dan modifikasi, memobilisasi sumber daya dan aksi, dan pemantauan kemajuan dan dampak perubahan kebijakan.


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 75-88
Author(s):  
Sarwadi ◽  
Umar Saiful Haq ◽  
Rendiansyah
Keyword(s):  

Pendidikan Islam mempunyai definisi yang variatif. Goal settingnya  mempersiapkan manusia supaya hidup dengan sempurna dan Bahagia serta mampu menjalankan fungsinya sebgai khalifah di bumi. Maka menjadi kebutuhan bagi Pendidikan Islam untuk bergerah dan berubah dengan mendisrusi dirinya atau justru terdisrupsi. Keadaan ini  menjadi syarat eksistensi dari Pendidikan Islam dalam perhelatan kancah membangun generrasi. Olehkakarena itu mendidik mentalitas entrepreneurship dengan mengembangkan soft skill adalah tuntutan yang harus dilakukan dalam lembga Pendidikan Islam.


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 61-74
Author(s):  
Indah Kurniati ◽  
Isnanita Noviya Andriyani ◽  
Azis

Penelitian ini untuk mengkaji tentang kosnep kewirausahan dalam tafsir Al-Azhar dan mengkaji relevansi dengan kurikulum mata kuliah kewirausahan di perguruan tinggi. Jenis penelitian ini kajian pustaka dengan metode pengumpulan datanya menggunakan dokumentasi dengan metode analisis isi. Hasilnya penelitian bahwa konsep dasar kewirausahaan adalah dasar bekerja, tujuan bekerja adalah ibadah, syarat-syarat bekerja dan bekerja tidak melupakan akherat. Nilai-nilai kewirausahaan dalam tafsir al-Azhar adalah nilai kreatif, jujur, inovatif, tanggung jawab, realistis dan kerja sama. Adanya relevansi antara konsep kewirausahaan dalam tafsir al-Azhar dengan materi mata kuliah kewirausahaan. Intinya mengajak pelaku usaha kembali kepada dasar al-Quran dan as-Sunnah sebagai pedoman dalam menjalankan berbagai bentuk usahanya di dunia. Kemudian dalam proses usahanya perlu dukungan nilai-nilai kewirausahaan yang tertanam dalam dirinya.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document