JURNAL ABDIMAS KESEHATAN TASIKMALAYA
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

40
(FIVE YEARS 40)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Stikes Respati

2656-9752

2020 ◽  
Vol 2 (02) ◽  
pp. 52-59
Author(s):  
Susanti Susanti ◽  
Sujianti Sujianti ◽  
Suko Pranowo
Keyword(s):  

Program KB fokus pada kesehatan perempuan punya andil di dalam penurunan  angka kematian Ibu dengan mencegah terjadinya kehamilan berisiko tinggi.  Seorang ibu disarankan untuk merencanakan dan mengatur jarak kehamilannya dengan baik, sehingga anak yang dikandung dan dilahirkan pun sehat dan kecil risiko menderita stunting. Berdasarkan hasil wawancara dengan kader Rw 14 bahwa masih  seringnya  ibu  melahirkan  sehingga  menyebabkan kehamilan berisko tinggi dikarenakan 4 Terlalu (Terlalu Muda,Terlalu Tua, Terlalu Dekat, Terlalu Banyak). Berdasarkan latar belakang permasalahan mitra maka solusi yang akan ditawarkan penyuluhan tentang alat kontrasepsi Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di Posyandu RW 14 Kelurahan Sidanegara. Target dan luaran meningkatnya pengetahuan kader posyandu dan masyarakat tentang alat kontrasepsi MKJP, Metode yang digunakan penyuluhan bagi kader Posyandu dan ibu-ibu di Posyandu sebagai upaya promotif untuk memberikan pengetahuan terhadap masyarakat khususnya ibu  – ibu agar  yang belum ber KB menjadi akaseptor Metode Kontrasepsi Jangka Panjang, dan mengidentifikasi ibu-ibu yang memiliki syarat menggunakan alat kontrasepsi IUD oleh kader Posyandu. Hasil pre test terhadap 16 WUS didapatkan hasil bahwa nilai terendah adalah 52 dan nilai tertinggi 92 dengan nilai rata-rata 77,5. Hasil post test yang dilakukan adalah nilai terendah 76 dan nilai tertinggi adalah 96 dengan nilai rata-rata 86,5. Kesimpulan : terdapat peningkatan nilai rata-rata pengetahuan ibu tentang Metode Kontrasepsi Jangka Panjang.  


2020 ◽  
Vol 2 (02) ◽  
pp. 47-51
Author(s):  
Sinta Fitriani ◽  
Mitha Mutiara Nurdin ◽  
Hesti Adzani Ramadhanti ◽  
Ai Wulandari ◽  
Iqbal Subekti ◽  
...  
Keyword(s):  

Di Indonesia, merokok meningkatkan resiko kematian 1,3-8,2 kali diantara penderita penyakit kronik. Merokok juga dapat menimbulkan dampak negatif bagi orang yang berbeda di sekelilingnya. Resiko yang ditanggung perokok pasif lebih berbahaya dari pada perokok aktif karena daya tahan terhadap zat-zat yang berbahaya sangat rendah (WHO, 2008). Sekolah Menengah Kejuruan X yang berada di kota Tasikmalaya. Hasil dari survey pendahuluan yang dilakukan didapatkan data sebagai berikut : sebagian besar siswa diperoleh informasi pubertas dan permasalahan remaja dari teman sebayanya yaitu 87,3%,.Permasalahan remaja yang diperoleh adalah siswa laki-laki sebagian besar merokok (73,2%). Dan 90% siswa telah memilik pacar serta rata-rata telah melakukan aktifitas praseksual seperti pegangan tangan pelukan serta ciuman. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah menyatakan bahwa di sekolah tidak ada kegiatan PIKR (Pusat Informasi dan Konseling Remaja) yang dibina oleh pihak puskesmas. Dari hasil survey tersebut penulis memfokuskan meyelesaikan masalah merokok pada remaja laki-laki. Karena permasalahan remaja laki-laki yang merokok sangat besar. Untuk itu penulis membuat sebuah program untuk mengurangi dan memberantas yang merokok di SMK X. program ini bertujuan untuk menciptakan generasi muda bebas rokok dengan cara membuat Komunitas Remaja Anti Rokok.


2020 ◽  
Vol 2 (02) ◽  
pp. 1-4
Author(s):  
Hariyani Sulistyoningsih ◽  
Sinta Fitriani

Kesehatan reproduksi remaja merupakan kondisi kesehatan yang menyangkut sistem, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja. Masalah kesehatan reproduksi pada usia remaja merupakan salah satu masalah penting dalam siklus kehidupan. Perilaku hidup sehat sejak usia dini merupakan salah satu upaya dalam menciptakan sumber daya manusia yang produktif dan berkualitas di masa yang akan datang. Remaja perlu dibekali informasi tepat mengenai kesehatan reproduksi dan berbagai faktor yang mungkin memengaruhinya agar remaja tidak melakukan hal-hal yang berisiko memberikan efek negatif terhadap kesehatan organ reproduksinya. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan remaja, khususnya santri putri di SMAIT Ummul Quro Salopa tentang personal higiene organ reproduksi perempuan. Kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan dengan metode ceramah dan tanya jawab menggunakan media powerpoint. Setelah mengikuti kegiatan ini sasaran mendapatkan informasi mengenai organ reproduksi perempuan, fungsi dan cara perawatannya serta masalah kesehatan yang mungkin terjadi pada organ reroduksi perempuan. Dukungan teman sebaya, orang tua dan guru/ pihak sekolah dibutuhkan dalam mendorong dan mengingatkan remaja untuk dapat menerapkan personal higiene khususnya yang berkaitan dengan kesehatan organ reproduksi.


2020 ◽  
Vol 2 (02) ◽  
pp. 19-25
Author(s):  
Erwina Sumartini ◽  
Septi Nurawaliyah ◽  
Faridatul Aima ◽  
Rita Hermawati ◽  
Susi Susanti ◽  
...  
Keyword(s):  

      Stunting merupakan suatu kondisi kegagalan mencapai perkembangan fisik yang diukur berdasarkan panjang/tinggi badan menurut umur. Batasan stunting menurut WHO jika tinggi badan menurut umur berdasarkan Z-score sama dengan atau kurang dari -2 SD di bawah rata-rata standar. Proporsi balita dengan stunting di Indonesia masih melebihi batasan non public health WHO yaitu 20% dengan proporsi stunting tahun 2018 yaitu 29,9%. Proporsi stunting di pedesaan lebih tinggi jika dibandingkan dengan daerah perkotaan, sehingga perlu dilakukan upaya pencegahan dan penanganan stunting dengan mengangkat kearifan lokal yaitu dengan memberdayakan masyarakat melalui kegiatan gotong royong. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diantaranya; tokoh masyarakat menyepakati akan dilaksanakan gerakan seribu (GEBU) dalam menggalang dana untuk membangun gedung posyandu, gerakan 3 m (memberikan informasi, menjaring balita yang tidak datang ke posyandu dan yang mengalami keluhan masalah pertumbuhan, serta memantau balita yang dinyatakan memiliki masalah pertumbuhan).


2020 ◽  
Vol 2 (02) ◽  
pp. 36-41
Author(s):  
Hainun Nisa ◽  
Linda Telaumbanua ◽  
Nurmah Nurmah ◽  
Puri Kresna Wati ◽  
Evi Nur Akhiriyanti ◽  
...  

Menopause  merupakan   fase   dimana   wanita   tidak   mengalami   menstruasi. Seringkali   wanita   menghadapi menopause dengan rasa   cemas   dan   takut   karena memasuki usia tua dan sudah tidak dapat melahirkan anak Akibat yang ditimbulkan dari keadaan ini menurunnya hormon estrogen, hormon progesteron dan hormon seks dapat menimbulkan gejala fisik yang mungkin dialami saat mencapai masa menopause yakni berupa  rasa  panas  yang  tiba - tiba  menyerang  bagian  atas  tubuh,  keluar  keringat  yang berlebihan  pada  malam  hari,  sulit  tidur,  iritasi  pada  kulit,  gejala  pada  mulut  dan  gigi, kekeringan  vagina,  kesulitan  menahan  buang  air  kecil,  dan  peningkatan  berat  badan (Intan,  2017) Selain itu, menopause   merupakan   fase   dalam   kehidupan   seorang   wanita   yang ditandai  dengan  berhentinya  masa  subur  dan  merupakan  peristiwa  alamiah  pada setiap  wanita.  Banyak  wanita yang  merasa  khawatir  menghadapi  menopause, karena  mereka  beranggapan  bahwa  wanita  yang  berusia  lanjut  atau  yang  akan mengalami menopause  hidupnya  akan  kurang  sehat,  kurang  bugar,  tidak  cantik lagi dan cepat marah (Rebeca, 2006) Untuk mengurangi kecemasan lansia dalam menjalani masa menoupause STIKes medistra Indonesia melaksanakan kegiatan edukasi kesehatan dalam rangka peringatan Hari Kesehatan Nasional tahun 2019 melalaui kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan judul “ Peningkatan pengetahuan lansia tentang menopause melalui kegiatan konseling di GOR Candrabaga Kota Bekasi Tahun 2019”  


2020 ◽  
Vol 2 (02) ◽  
pp. 9-12
Author(s):  
Wuri Ratna Hidayani ◽  
Nurazijah Nurazijah ◽  
Lia Amalia ◽  
Iqrar Yanuar ◽  
Ario Wahid Sauma

ABSTRAK Indonesia mengalami beban ganda yaitu selain menanggulangi permasalahan penyakit menular juga menanggulangi penyakit-penyakit tidak menular, dalam penanggulangan penyakit menular belum tuntas muncul permasalahan serius penyakit-penyakit tidak menular yang meningkatkan mortalitas dan morbiditas dalam masyarakat. Faktor risiko kebiasaan pola makan yang tidak memenuhi syarat kesehatan memicu peningkatan prevalensi PTM khususnya hipertensi.Kader Posbindu yang masih rendah pengetahuan dan belum memiliki kemampuan dalam mensosialisasikan media piring antihipertensi. Tujuan kegiatan ini yaitu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat bagi kader posbindu PTM melalui kegiatan yang bersifat promotif dan preventif khususnya penyakit tidak menular.Bahan dan metode dalam kegiatan ini yaitu menggunakan laptop dan infocus dalam penyuluhan serta poster piring antihipertensi. Metode dalam kegiatan ini dengan melakukan penyuluhan dan peragaan poster piring antihipertensi. Kader Posbindu PTM dapat meningkat pengetahuannya tentang faktor risiko penyakit tidak menular. memahami pentingnya berperilaku hidup sehat sebagai upaya menghindari risiko penyakit tidak menular


2020 ◽  
Vol 2 (02) ◽  
pp. 42-46
Author(s):  
Chanty Yunie HR ◽  
Novi siti Patimah

ASI eksklusif menurut World Health Organization (WHO, 2011) adalah memberikan hanya ASI saja tanpa memberikan makanan dan minuman lain kepada bayi sejak lahir sampai berumur 6 bulan, kecuali obat dan vitamin. Namun bukan berarti setelah pemberian ASI eksklusif pemberian ASI eksklusif pemberian ASI dihentikan, akan tetapi tetap diberikan kepada bayi sampai bayi berusia 2 tahun. Berdasarkan data yang didapat dari profil Kabupaten Tasikmalaya Posyandu yang berada di Wilayah Kabupaten Tasikmalaya 2.282 unit, Posyandu yang berada di wilayah kerja Puskesmas Singaparna terdapat 40 posyandu tahun 2018. STIKes Respati sebagai satu-satunya sekolah tinggi ilmu kesehatan di Kabupaten Tasikmalaya memiliki tanggung jawab untuk memberikan kontribusi terhadap permasalahan terkait dengan kesehatan di Kabupaten Tasikmalaya melalui kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi salah satunya dengan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Salah satu upaya nyata STIKes Respati adalah dengan melaksanakan kegiatan Optimalisasi Peran Kader Posyandu Untuk Peningkatan Cakupan Asi Ekslusif Di Dusun Pameungpeuk Desa Cikunir Wilayah Kerja Puskesmas Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2019 sebagai upaya peningkatan cakupan ASI Eksklusif untuk dapat membantu terwujudnya kesehatan masyarakat secara umum dan perbaikan status gizi secara khususnya.


2020 ◽  
Vol 2 (02) ◽  
pp. 26-35
Author(s):  
Dewi Sari Sari Rochmayani ◽  
Chuznul Zulaika ◽  
Irwan Budiono
Keyword(s):  

Saat ini belum semua institusi pendidikan anak usia dini (PAUD) melaksankan deteksi dini stunting, termasuk di PAUD Al Azzam Kelurahan Jatisari Kecamatan Mijen Kota Semarang. Studi pendahuluan di PAUD Al Azzam menunjukkan bahwa pengetahuan guru PAUD tentang stunting termasuk dalam katergori kurang. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan guru PAUD tentang deteksi dini stunting. Pengabdian kepada masyarakat ini dilakkukan dengan metode ceramah, diskusi, tanya jawab, demonstrasi, dan kerja kelompok. Sasaran pengabdian adalah guru PAUD di KB/TK Al Azam Jatisari Mijen Semarang. Pengetahuan tentang stunting diukur dengan kuesioner yang memuat 10 parameter tentang stunting. Pre test dan post test dilakukan untuk mengetahui peningkatan pengetahuan guru PAUD tentang stunting. Hasil pengabdian kepada masyarakat  menunjukkan rata- rata skor pengetahuan subyek tentang stunting sebelum dilaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah 6,5 meningkat menjadi 9,5 setelah pengabdian. Hal ini menunjukkan terdapat peningkatan skor pengetahuan subyek tentang stunting secara signifikan setelah dilaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Berdasarkan hasil pengabdian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian komunikasi informasi dan edukasi (KIE) gizi pada guru PAUD dapat meningkatkan pengetahuan guru PAUD tentang deteksi dini masalah stunting.  


2020 ◽  
Vol 2 (02) ◽  
pp. 13-18
Author(s):  
Hainun Nisa ◽  
Linda Telaumbanua ◽  
Nurmah Nurmah ◽  
Puri Kresna Wati ◽  
Evi Nur Akhiriyanti ◽  
...  
Keyword(s):  

Anemia yang dialami remaja putri akan berdampak lebih serius, mengingat mereka adalah para calon ibu yang akan hamil dan melahirkan seorang bayi, sehingga memperbesar risiko kematian ibu melahirkan, bayi lahir prematur dan berat bayi lahir rendah (BBLR). Anemia dapat dihindari dengan konsumsi makanan tinggi zat besi, asam folat, vitamin A, vitamin C dan zink, dan pemberian tablet tambah darah (TTD). Pemerintah memiliki program rutin terkait pendistribusian TTD bagi wanita usia subur (WUS), termasuk remaja dan ibu hamil. Banyak faktor yang berhubungan dengan perilaku konsumsi makanan pada remaja, salah satunya adalah pengetahuan, Pengetahuan  remaja  tentang  anemia  defisiensi  besi  akan berpengaruh  terhadap  sikap  dan  perilaku  remaja  dalam  pemilihan  makanan  dan selanjutnya akan berpengaruh terhadap keadaan gizi remaja termasuk status anemia defisiensi besi. Oleh karena itu diperlukan informasi masalah gizi pada remaja serta fakor-faktor  yang  mempengaruhinya.  Informasi  ini  sangat  berguna  sebagai  dasar penetapan strategi  program  perbaikan  kesehatan  dan  gizi  pada  kelompok  remaja (Mubin Halim, 2007). Berdasarkan hal diatas, pelaksana abdimas merasa penting untuk melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan judul “edukasi kesehatan tentang resiko anemia terhadap kesehatan reproduksi remaja putri Di GOR Candrabaga Kota Bekasi tahun 2019”


2020 ◽  
Vol 2 (02) ◽  
pp. 5-8
Author(s):  
Linda Riski Sefrina ◽  
Habibi Hadi Wijaya ◽  
Nazhif Gifari
Keyword(s):  

Pada saat pandemi Covid-19, kegiatan masyarakat yang awalnya dilakukan secara langsung, sebagian besar berubah menjadi via daring atau online yang dilakukan di rumah, seperti Work From Home (WFH) dan Study From Home (SFH). Peningkatan prevalensi masyarakat yang overweight  dan obesitas berkaitan kurangnya aktifitas fisik. Ditambah lagi terdapat kecenderungan konsumsi makanan yang menigkat pada saat Idul fitri dapat mengakibatkan kenaikan berat badan. Hal ini harus dapat dicegah dengan kebiasaan hidup sehat. Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu kegiatan yang memberikan pengetahuan pada masyarakat tentang cara untuk menjadi sehat dan bugar. Metode yang digunakan adalah seminar online melalui webinar di Google Meet. Pemilihan metode ini dilakukan mengikuti protokol PSBB yang dicanangkan oleh Pemerintah sebagai langkah mencegah penyebaran Covid-19. Webinar ini diselenggarakan pada tanggal 21 Mei 2020 pukul 13.00-15.30 WIB. Webinar ini diikuti oleh 189 peserta dari berbagai daerah di Indonesia.  


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document