Jurnal Kelautan dan Perikanan Terapan (JKPT)
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

24
(FIVE YEARS 24)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Agency For Marine And Fisheries Research And Development

2654-9581

2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 21
Author(s):  
Yuliati Hotmauli Sipahutar ◽  
Hasby ‘Arif Alhadi ◽  
Ahmad Ali Arridho ◽  
M Chairil Asyurah ◽  
Kisfina Kilang ◽  
...  

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek penggunaan bahan tambahan makanan tepung Gracilaria sp. terhadap karakteristik hedonik produk bakso nila terpilih. Rumput laut Gracilaria sp. diperoleh langsung dari budidaya rumput laut di perairan Kabupaten Karawang. Penelitian ini dilakukan eksperimen rancangan acak lengkap (RAL) dengan perlakuan penambahan lima konsentrasi tepung rumput laut Gracilaria sp. 0%, 6%, 12%, 18%, dan 24%, dengan tiga kali ulangan. Parameter uji dilakukan dengan uji hedonik, uji kimia (kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein dan kadar serat pangan) dan uji mikrobiologi ALT, Salmonella dan Escherichia coli. Analisa data dilakukan dengan analisis deskriptif. Hasil yang terpilih untuk bakso ikan nila dengan penambahan tepung  rumput laut Gracilaria sebesar 6%, dengan nilai kenampakan 7,35, bau 7,46, rasa 7,43, tekstur 7,48. Uji kimia diperoleh hasil kadar air 61,51%, kadar abu 0,98%, kadar protein 23,98%, lemak 0,38%, serat kasar 1,82%. Uji mikrobiologi ALT adalah 3,3 x 103 koloni/g, Escherichia coli negatif dan Salmonella negatif. Penambahan tepung Gracilaria sp. sebagai bahan tambahan untuk bakso akan meningkatkan tekstur bakso ikan nila.


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 13
Author(s):  
Seftylia Diachanty ◽  
Indrati Kusumaningrum ◽  
Andi Noor Asikin
Keyword(s):  

Tulang ikan belida merupakan salah satu limbah hasil pengolahan ikan yang belum dimanfaatkan secara optimal. Komponen penyusun tulang ikan yang masih dapat dimanfaatkan adalah kalsium. Faktor utama pemenuhan mutu suatu produk adalah nilai organoleptik yang meliputi kriteria penilaian terhadap kenampakan, cita rasa, dan nilai gizi suatu produk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penerimaan konsumen melalui pengujian organoleptik terhadap butter cookies yang difortifikasi kalsium dari tepung tulang ikan belida. Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah, cooking loss (CL), yield(Y), dan tingkat penerimaan panelis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai CL berkisar antara 9,0-10,1% dan nilai Y berkisar antara 89,9-90,5%. Kedua parameter tidak menunjukkan adanya perbedaan yang nyata antara perlakuan (p<0,05). Hasil uji kesukaan panelis dilakukan dengan metode Kruskal Wallis menunjukkan ada perbedaan yang nyata pada parameter rasa. Nilai uji kesukaan panelis tidak berpengaruh nyata (p>0,05) terhadap warna, aroma dan tekstur. Berdasarkan hasil uji kesukaan, penambahan tepung tulang ikan belida hingga konsentrasi 6% masih disukai panelis.


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Khairul Amri ◽  
Asep Ma'mun ◽  
Muhammad Taufik

Perairan Laut Banda bagian barat merupakan lokasi fishing ground potensial nelayan yang berpangkalan di Kendari dan sekitarnya. Karakteristik oseanografi perairan ini penting diketahui, terutama pada muson barat, karena masih sedikit data hasil kajian berbasis pengukuran in-situ. Penelitian ini dilaksanakan pada 4–17 Februari 2016 (akhir musim barat) dengan cruise kapal riset KR. Baruna Jaya VII-LIPI. Sampling dilakukan pada 19 stasiun oseanografi menggunakan Conductivity Temperature Depth (CTD) SBE 911 plus untuk mengukur suhu, konduktivitas, tekanan, fluorometer, turbiditas, transmisi cahaya dan oksigen  terlarut (DO). Pengukuran arus permukaan menggunakan current meter type AEM-USB JFE Advantech. Pengolahan data CTD dilakukan dengan software SBE Data Processing dan analisa serta visualisasi data dilakukan menggunakan software Ocean data View (ODV). Hasil menunjukkan, secara vertikal kedalaman lapisan tercampur (mixed layer) berada sampai kedalaman 70m. Fluktuasi terbesar suhu berada pada kedalaman 125 m sebesar 20.40 oC dengan simpangan baku 1.085 oC, menunjukkan lapisan termoklin berada cukup dalam. Parameter salinitas, menunjukkan fluktuasi terbesarnya berada di kedalaman 50 m (rerata 34.27 psu dan simpangan baku 0.578 psu). Dari lapisan termoklin hingga 500 m tidak ditemukan ciri massa air bersalinitas tinggi yang berasal dari Pasifik Utara/Selatan. Kandungan oksigen maksimum berada pada isopiknal <5. Kandungan klorofil maksimum umumnya berada di sekitar isopycnal 22. Secara horizontal, nilai sebaran suhu permukaan laut (SPL) rata-rata 29.64 0C dengan pola nilai sebaran yang semakin tinggi ke arah daratan. Rata-rata salinitas permukaan 33.58 psu dengan pola makin tinggi ke arah tengah perairan. Nilai sebaran rata-rata kandungan oksigen terlarut (DO) sebesar 6.88 mg/l. Kecepatan arus permukaan berkisar 0.4–0.8 m/detik cenderung bergerak ke arah selatan, kecuali di stasiun bagian selatan Kepulauan Wakatobi arus menuju utara, terkait masih adanya pengaruh dorongan massa air dari Laut Flores. Nilai sebaran klorofil permukaan rata-rata 0.13 mg/m3 lebih rendah dibandingkan nilai rerata di perairan Indonesia pada musim barat. Pada akhir musim barat ini, tidak ditemukan adanya indikasi upwelling.


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 47
Author(s):  
Gussasta Levi Arnenda ◽  
Bram Setyadji ◽  
Zulkarnaen Fahmi
Keyword(s):  

Potensi sumber daya perikanan tuna cakalang tongkol (TCT)  di Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP-NRI) 572 sanagt tinggi. Salah satu wilayah perikanan di Indonesia penghasil utama komoditas ini adalah Sumatera Utara. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis laju tangkap, daerah sebaran hasil tangkapan TCT peralat tangkap di Sumatera Utara, serta kontribusinya terhadap WPP 572 dan Nasional. Penelitian ini dilaksanakan dari Januari  hingga Desember 2019. Pengambilan data dilakukan secara langsung dilokasi penelitian dengan metode stratifield random sampling. Data daerah penangkapan diperoleh dari logbook penangkapan ikan yang berasal dari PSDKP PPN Sibolga dan data dari Dinas Perikanan Provinsi Sumatera Utara. Daerah penangkapan dibuat menggunakan aplikasi Q-GIS. Nilai CPUE tertinggi pada  pukat cincin sebesar 10,45 ton/trip, dan terendah jaring insang sebesar 0,001 ton/trip. Nilai laju tangkap tertinggi bulan oktober sebesar 20,63 ton/trip dan terendah Agustus sebesar 9,31 ton/trip. Pendaratan hasil tangkapan lebih banyak di tangkahan. Sebaran daerah penangkapan pukat cincin dari 6º LU - 6º LS dan 85º BT - 101º BT, pancing ulur dari 4º LU - 2º LS dan 92º BT - 99º BT, dan bagan dari 3º LU - 2º LS dan 98º BT - 99º BT. Kontribusi TCT di Sumatera utara tertinggi cakalang, terendah Tongkol Komo. Kontribusi TCT Terhadap WPP 572 besar akan tetapi terhadap nasional sedikit. Hasil tangkapan TCT di lebih banyak tertangkap di ZEE, dan Teritorial dari pada di laut lepas.


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 59
Author(s):  
Abdul Wahab Radjab ◽  
Dominggus Polnaya ◽  
Wempi Barends ◽  
Ahmad Ainarwowan

Perairan pulau Keffing memiliki ekosistem mangrove, ekosistem lamun, maupun ekosistem karang yang masih relatif baik, perairan pantai pulau Keffing didominasi oleh habitat pasir, pasir kasar dan lumpur yang sangat menunjang kehidupan fauna ekinodermata. Penelitian tentang ekinodermata di perairan pulau Keffing perlu dilakukan mengingat akhir-akhir ini kurangnya data dan informasi tentang biota tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keberadaan, dominasi dan kepadatan ekinodermata di perairan pulau Keffing. Penelitian ini dilakukan pada bulan Nopember-Desember 2018, pengambilan sampel dilakukan dengan metoda transek kuadrat dan koleksi bebas pada 3 lokasi di perairan pulau Keffing.  Hasil penelitian menunjukan bahwa ekinodermata yang dijumpai berjumlah 7 jenis, 7 famili, dan 4 kelas. Nilai dominasi tertinggi sebesar 0.003 yang menunjukan bahwa terdapat dominasi spesies tertentu yaitu Holothuroidea. Sedangkan kepadatan ekinodermata berdasarkan kelompok kelas pada perairan pulau Keffing tertinggi pada kelas Holothuroidea, famili Stichopodidae dari jenis Stichopus variegatus sebesar 0,705 ind/m2 yang didominasi oleh habitat pasir yang ditumbuhi lamun.


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 69
Author(s):  
Ririn Rosita Hur ◽  
Toni Ruchimat ◽  
Yenni Nuraini
Keyword(s):  

Kecamatan Arosbaya memiliki potensi perikanan yang produktif dan didukung oleh sumber daya alam kawasan mangrove seluas 119,3 ha. Upaya pengelolaan perlu dilakukan agar potensi kawasan tersebut bermanfaat secara berkelanjutan dengan pengembangan sumber daya manusia melalui program penyuluhan. Tujuan dilakukan kegiatan penelitian tersebut yakni meningkatkkan pengetahuan, sikap dan keterampilan masyarakat pesisir terhadap pelestarian dan pengelolaan ekosistem mangrove secara ekologis, ekonomis, dan sosial. Program penyuluhan ini dilaksanakan pada 02 Maret-15 Mei 2020, dengan metode Before-After Comparisons. Penyuluhan tersebut dilakukan melalui program-program sosial seperti kegiatan sosialisasi pelestarian sumber daya alam kawasan mangrove, sosialisasi budidaya sistem silvofishery, pelatihan pengolahan mangrove, dan pembelajaran ekosistem pesisir (Marine Education). Melalui penyuluhan partisipatif tersebut, masyarakat dapat menyerap informasi dengan baik, peduli terhadap lingkungan sekitar, dan dapat menambah nilai ekonomi dalam segi kebermanfaatannya. Hal ini dapat mendukung pengembangan potensi kawasan mangrove di Arosbaya secara berkelanjutan.


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Mugi Mulyono

2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 89
Author(s):  
Adlina Ardhanawinata ◽  
Irman Irawan ◽  
Seftylia Diachanty

Bruguiera gymnorrhiza menghasilkan berbagai senyawa bioaktif yang dapat dimanfaatkan dalam bidang pangan dan non pangan. Pemanfaatan daun B.gymnorrhiza sebagai bahan baku pembuatan garam fungsional rendah natrium menjadi solusi alternatif untuk garam diet dalam mengurangi kasus hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan rasio pelarut dan tepung yang optimum pada pembuatan garam daun B. gymnorrhiza berdasarkan rasio Na:K dan %NaCl, kadar air, kadar abu dan mineral pada garam B. gymnorrhiza dari berbagai perbandingan rasio pelarut akuades dan tepung daun B. gymnorrhiza. Pembuatan garam dilakukan dengan perlakuan rasio tepung daun mangrove dengan akuades 1:5, 1:10, dan 1:15 (b/v), diekstrak pada suhu 40oC selama 10 menit dan dioven pada suhu 65oC selama 120 jam atau hingga filtrat kering dengan ulangan sebanyak 3 kali. Analisis yang dilakukan pada penelitian ini adalah: rendemen, kadar air, kadar abu, kadar mineral, kandungan mineral, dan kadar NaCl. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan rasio tepung daun mangrove dan akuades tidak memberikan pengaruh secara signifikan pada taraf (p<0,05) terhadap uji kadar air, kadar abu dan uji mineral (Ca, Mg, dan Fe), namun berpengaruh secara signifikan pada rendemen,uji mineral (Na dan K), rasio Na:K, dan kadar NaCl. Perlakuan P1 merupakan perlakuan optimum untuk mendapatkan kadar NaCl 12.76 ± 0.68 %, sedangkan P2 merupakan perlakuan yang optimum untuk mendapatkan rasio Na:K 1.66 ± 7.84 mg/g. Kadar air garam daun mangrove berkisar 6.13-7.17 % dan kadar abu 31.14-31.77 %.  Kandungan mineral pada garam daun mangrove meliputi Na, Ca, K, Mg, dan Fe dengan konsentrasi yang berbeda.


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 79
Author(s):  
Khumaira Puspasari ◽  
Zakiyah Widowati ◽  
Freddy Riatmono ◽  
Ade Nurdin ◽  
Hasriani Hasriani ◽  
...  

Ikan kerapu dan kakap merupakan komoditas ikan penting di Indonesia yang memiliki berbagai jenis spesies maupun hasil silangannya. Salah satu permasalahan dalam kegiatan budidaya kelompok ikan ini yaitu adanya ancaman serangan virus Viral Necrosis Virus (VNN). Pada penelitian ini, dilakukan upaya pemetaan Betanodavirus sebagai penyebab VNN pada sentra budidaya ikan kerapu maupun kakap di wilayah Indonesia.  Pemetaan genomik daerah RNA2 (coat protein) Betanodavirus dilakukan berdasarkan pada sejumlah 355 ekor ikan sampel dengan berbagai ukuran. Pengujian Betanodavirus dilakukan dengan metode Reverse Transcriptase – Nested PCR. Sedangkan untuk mengetahui sekuen dan hubungan kekerabatan lebih detail dilakukan sekuensing DNA dan analisa filogenetik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Betanodavirus yang ditemukan pada sampel yang diperoleh merupakan golongan dari Red-spotted Grouper Nervous Necrosis Virus (RGNNV). Selain itu, dari sejumlah sampel yang diperoleh dapat dikategorikan menjadi delapan sekuen utama. Berdasarkan analisa filogenetik yang telah dilakukan, Betanodavirus dari sampel ikan dapat digolongkan menjadi tiga kluster utama dengan tingkat kemiripan masing-masing kluster adalah 99.0%, 99.0% dan 96.02%.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document