Performance Analysis of Smart Grid Communication Network Architecture for WAMS

Author(s):  
S. Premkumar ◽  
M. Susithra ◽  
V. Saminadan
2014 ◽  
Vol 687-691 ◽  
pp. 2363-2366 ◽  
Author(s):  
Ying Sun ◽  
Yu Xian Huang ◽  
Li Ming Chen

With the rapid development of Smart Grid, multiple services such as power distribution automation, automatic measurement, user data collection, demand for a reliable, efficient and robust communication network. LTE Private wireless network stands as one promising solution due to its broad bandwidth, low delay, ease deployment and wide coverage, etc. This paper introduces a centralized architecture for the implementation of LTE private wireless network in smart grid communication network. The architecture utilizes the existing optical resources including MSTP/SDH in power grid to facilitate the deployment of private wireless network. Architecture principle and module designs are presented, illustrating an example of applying the centralized architecture into practical implementation.


2017 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
Author(s):  
Ceceng Muhaemin

Lahirnya konsep Smart Grid tidak lepas dari issue global terkait dampak lingkungan hidup akibat penggunaan energy berbahan fosil secara massif yang semakin hari cadangan energy yang tersimpan akan habis dalam beberapa tahun kedepan dan diperlukan sumber energy baru yang terbarukan (non fosil).  Implementasi Smart Grid sudah banyak di terapkan dibeberapa negara, termasuk di Indonesia, konsep Smart Grid dan prototipe sudah diimplementasikan dibeberapa kota walau populasinya belum banyak. Pilar utama selain listrik, dalam konsep Smart Grid ini adalah komunikasi dan IT, dimana diperlukan komunikasi dua arah antar mesin dan saling terintegrasi antar grid. Pada kanvas ini diusulkan konsep MUSI (Multy Utility Service Infrastructure) sebagai media komunikasi dalam implementasi Smart Grid dengan menggunakan jenis kabel OPLC (Optical Low Composite Cable), dimana dua infrastruktur yang berbeda menjadi satu konsep. Pada pembahasan ini metode yang digunakan adalah studi literature, pengamatan dan data, ondesk survey, analisa keekonomian (techno economy) dan pengambilan kesimpulan. Hasil dari analisa finansial yang dilakukan bahwa dengan menggunakan model MUSI yang diajukan, NPV dengan MARR 20% didapatkan nilai positif, dan IRR sekitar 34%, sementara jika dilakukan dengan metode konvensional, NPV dengan MARR 20% didapatkan nilai negatif, dan IRR dibawah 0% (negatif).


2013 ◽  
Vol 6 (23) ◽  
pp. 4506-4518
Author(s):  
Do Nguyet Quang ◽  
Ong Hang See ◽  
Dao Viet Nga ◽  
Lai Lee Chee ◽  
Che Yung Xuen ◽  
...  

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document