Hardenability of wear-resistant alloy cast irons

1985 ◽  
Vol 27 (7) ◽  
pp. 491-494
Author(s):  
E. V. Rozhkova ◽  
O. M. Romanov
Wear ◽  
1989 ◽  
Vol 131 (1) ◽  
pp. 15-37 ◽  
Author(s):  
I.R. Sare ◽  
B.K. Arnold

2016 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 11
Author(s):  
Kus Hanaldi

Salah satu material yang dapat digunakan pada kondisi lingkungan abrasif adalah white cast irons atau abrasion-resistant cast iron. EN-JN2019 adalah salah satu jenis besi cor yang dapat digunakan pada kondisi ini. Pada besi cor  ini terkandung unsur karbon, silikon, mangan, dan chromium. Analisa ketahanan aus material ini telah dilakukan dengan menggunakan factorial design terhadap dua kombinasi kandungan chromium (1% dan 2%), dua kombinasi kandungan silikon (1% dan 1,5%) dan dua kombinasi ketebalan sampel (5mm dan 30mm). Ketebalan sampel merupakan representasi dari laju pendinginan. Kajian terhadap kekerasan, struktur mikro, uji impact dan uji aus dari delapan sampel yang dihasilkan dari proses pengecoran telah dilaksanakan pula. Hasil pengujian kekerasan menunjukkan bahwa kekerasan menurun dengan meningkatnya ketebalan dan disertai dengan perubahan struktur mikro sebagai hasil dari laju pendinginan yang semakin lambat. Penambahan kandungan chromium meningkatkan kekerasan karena adanya pembentukan karbida. Penambahan kandungan silikon menurunkan kekerasan akibat pembentukan grafit yang lebih mudah. Pengaruh kandungan chromium dan silikon terhadap kekerasan memiliki ketergantungan  satu  dengan  lainnya,  karena  penambahan  silikon  menekan  pertumbuhan  karbida.  Dari  hasil pengujian impact didapatkan hasil, pada semua variasi chromium, silikon dan ketebalan tidak memiliki pengaruh terhadap harga impact. Sedangkan dari hasil pengujian keausan  didapatkan bahwa kekerasan  berbanding lurus dengan nilai wear resistant, semakin tinggi kekerasan maka nilai wear resistant akan semakin meningkat.Kata kunci: ketahanan aus, EN-JN2019, kandungan chromium, kandungan silikon, laju pendinginan, factorial design, pembentukan karbida.


2016 ◽  
Vol 870 ◽  
pp. 558-563
Author(s):  
Yu.D. Koryagin ◽  
V.L. Il'ichev

The paper describes the structure, properties and heat stability of white cast irons containing 2.5 – 3.0 %C, 14 and 20 %Cr, 3 %V after the secondary hardness treatment (quenching from 1150 °C and double tempering at 560 °C). It is shown that after the secondary hardness treatment M23C6 carbides appear along with the M7C3 phase. Heat stability of the alloys is estimated according to GOST 19265-73 standard. The effect of the temperature and duration of holding at 520–620 °C on structural changes and softening of secondary hardness treated cast irons is considered in comparison with high-speed steel and cast irons of the same composition quenched for the maximum hardness (from 1050 °C). The processes occurring at higher temperatures and long holdings that are responsible for softening of secondary hardness treated cast irons are studied. It is shown that the alloys under consideration after the secondary hardness treatment achieve the hardness of HRC 60 and more, and are able of pertaining it when heated up to 540 °C for 20 hours. This allows using these alloys as wear-resistant materials in the said temperature range.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document