<p><em>Perlakuan benih menggunakan rizobakteri </em><em>sebagai </em><em> alternatif pengganti penggunaan bahan kimia untuk mengendalikan penyakit tanaman. Penelitian ini bertujuan (1) </em><em>menyeleksi keefektifan isolat rizobakteri dalam menghambat pertumbuhan Phytophthora capsici secara in vitro, dan (2) mempelajari pengaruh perlakuan benih menggunakan rizobakteri terhadap pertumbuhan P. capsici, vigor benih dan pertumbuhan tanaman. Penel</em><em>i</em><em>tian ini terdiri</em><em> atas dua tahap percobaan, kedua percobaan tersebut menggunakan rancangan acak lengkap. Percobaan satu (pesemaian) terdiri atas lima taraf yaitu perlakuan benih dengan rizobakteri </em><em>ST116B, ST156, E3, </em><em>m</em><em>etalaksil,</em><em> dan tanpa perlakuan (k</em><em>on</em><em>t</em><em>r</em><em>ol). Percobaan dua (di rumah kaca) terdiri atas enam taraf yaitu perlakuan rizobakteri ST116B, ST156, E3, metalaksil, kontrol positif, dan kontrol negatif</em><em>. </em><em>Terdapat 7 </em><em>r</em><em>izobakteri</em><em> dari 23 isolat yang diuji yaitu</em><em> ST156</em><em>, E3, </em><em>ST1</em><em>16B</em><em>, ST</em><em>81,</em><em> SK7,</em><em> ST116</em><em>,</em><em> dan ST109B</em><em> menghambat pertumbuhan P. capsici secara in vitro</em><em>. Perlakuan benih dengan rizobakteri ST116B, ST156, dan E3 </em><em>nyata meningkatkan vigor benih pada tolok ukur indeks vigor. </em><em>Perlakuan benih </em><em>terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman (jumlah daun) </em><em>dan berpotensi mengendalikan penyakit busuk phytophthora pada tanaman cabai </em><em>adalah </em><em>dengan r</em><em>izobakteri ST116B.</em><em> </em><strong><em></em></strong></p>