Buletin Agrohorti
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

507
(FIVE YEARS 64)

H-INDEX

2
(FIVE YEARS 1)

Published By Institut Pertanian Bogor

2614-3194, 2337-3407

2020 ◽  
Vol 7 (3) ◽  
pp. 329-335
Author(s):  
Frederico Tunggal ◽  
Asep Setiawan ◽  
Megayani Sri Rahayu

Teknik budidaya hidroponik merupakan salah satu cara untuk meningkatkan hasil dan kualitas tanaman tomat. Kegiatan di PT Amazing Farm dilakukan bulan Maret hingga Juli 2018. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mempelajari dan meningkatkan kemampuan dalam aspek teknis dan aspek manajerial dalam budidaya sayuran, khususnya tanaman tomat. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk menentukan laju pertumbuhan dua varietas tomat berbeda yang ditanam di rumah kaca yang sama. Metode langsung diterapkan untuk mendapatkan data yang terkait dengan aspek teknis dan manajemen. Aspek teknis terdiri dari beberapa kegiatan yaitu: persiapan lahan, persiapan bahan tanam, persiapan penanaman dan penanaman, pemeliharaan, panen, dan pascapanen. Untuk mempelajari aspek manajerial, penulis telah aktif terlibat sebagai karyawan harian lepas, asisten mandor, dan pengawas. Metode tidak langsung dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder dan data pendukung dari perusahaan seperti informasi umum perusahaan, arsip taman dan studi literatur. Secara umum, PT Agrikultura Amazing Farm telah menerapkan praktik pertanian yang baik. Uji coba melibatkan dua varietas yaitu varietas umagna dan levanso. Percobaan dilakukan dengan 3 ulangan dan unit pengamatan terdiri dari 5 sampel tanaman. Praktek budidaya yang diberikan terdiri dari penyiraman tanaman sebanyak 5 kali setiap hari dengan dosis setiap penyiraman pada 1 - 2 MST dengan larutan nutrisi 100 ml AB mix dan kadar EC 2 ms / cm, pada 3 - 4 MST dengan 150 ml AB mix dan kadar EC 2 ms / cm, pada 5 -7 MST dengan 200 ml AB mix dan kadar EC2,2 ms / cm, dan pada 8-24 MST dengan 300 ml AB mix dengan kadar EC 2,2 ms / cm. Hasil menunjukkan bahwa teknik budidaya tunggal dapat diterapkan untuk dua varietas yang berbeda dan menghasilkan hasil yang sama baiknya.


2020 ◽  
Vol 7 (3) ◽  
pp. 295-301
Author(s):  
Nur Khayati ◽  
Ade Wachjar ◽  
. Sudarsono

Kegiatan penelitian ini bertujuan menganalisis dan mengidentifikasi permasalahan yang dihadapidalam kegiatan pemangkasan kopi. Selain itu, melatih keterampilan kerja dan menambah pengetahuan terkaitbudidaya kopi. Kegiatan penelitian telah dilaksanakan di Kebun Kalisat Jampit, PT Perkebunan NusantaraXII (Persero), Bondowoso, Jawa Timur pada bulan Januari sampai bulan Mei 2019. Kopi merupakan salahsatu komoditas perkebunan yang memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Salah satuteknik budidaya tanaman kopi yang penting adalah pemangkasan. Pengamatan dilakukan pada aspekpemangkasan yang meliputi tinggi tanaman, komposisi cabang, dan pertumbuhan tunas. Sampel tanamandiambil dari 5 blok kebun dan terdiri atas 3 tanaman per blok. Data sekunder diperoleh dari laporanmanajemen perusahaan. Analisis data yang dilakukan secara deskriptif, rata-rata, dan persentase.Pemangkasan tanaman kopi yang dilakukan di Kebun Kalisat Jampit termasuk pemangkasanpemeliharaan/produksi. Komposisi cabang produktif yang merata (±33%) akan berpengaruh terhadap hasiltaksasi produksi. Jumlah cabang yang dipangkas merupakan cabang yang sudah tua, terserang penyakit, danproduksinya sudah menurun. Cabang yang sudah dipangkas akan menumbuhkan tunas-tunas produktif yangbaru. Pelaksanaan pemangkasan di Afdeling Kampung Baru sudah sesuai dengan standar kebun dilihat daritinggi tanaman kopi yang tidak lebih dari 160 cm.


2020 ◽  
Vol 7 (3) ◽  
pp. 263-269
Author(s):  
Norul Dewi Susanti ◽  
Eny Widajati ◽  
Dwi Guntoro
Keyword(s):  

Ciplukan merupakan tanaman dengan banyak manfaat. Permintaan buah ciplukan yang meningkat menjadi peluang yang baik bagi petani. Masalah yang dihadapi petani adalah belum tersedianya benih bermutu. Informasi mengenai perkecambahan benih ciplukan masih sangat sedikit, sehingga perlu dilakukan pengembangan terhadap studi perkecambahan benih ciplukan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan metode pengujian daya berkecambah dan mengetahui pengaruh tingkat masak dan perlakuan benih sebelum pengecambahan pada perkecambahan benih ciplukan. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih IPB pada bulan Februari sampai dengan April 2019. Penelitian menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak (RKLT) dua faktor. Faktor pertama yaitu tingkat masak benih yang diindikasikan oleh warna kelopak buah yaitu hijau kekuningan, kuning dan coklat. Faktor kedua adalah perlakuan sebelum pengecambahan yaitu tanpa perlakuan, perendaman benih dengan aquades dan perendaman dengan KNO3 0.2% selama 24 jam. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengamatan daya berkecambah hitungan pertama adalah pada 14 HSP dan hitungan kedua pada 28 HSP. Berdasarkan pengamatan indeks vigor dan kecepatan tumbuh, panen benih terbaik dapat dilakukan ketika kelopak buah berwarna kuning hingga coklat. Perlakuan benih sebelum pengecambahan dengan KNO3 nyata meningkatkan daya berkecambah pada tingkat masak kuning.


2019 ◽  
Vol 7 (3) ◽  
pp. 319-328
Author(s):  
. Fackrurrozi ◽  
Ahmad Junaedi ◽  
Deden Derajat Matra

Teknik budidaya hidroponik merupakan salah satu cara untuk meningkatkan hasil dan kualitas tanaman tomat. Kegiatan magang di PT Amazing Farm dilakukan bulan Maret hingga Juli 2018. Tujuan umum dari kegiatan magang ini adalah untuk mempelajari dan meningkatkan kemampuan dalam aspek teknis dan aspek manajerial dalam budidaya sayuran, khususnya tanaman tomat. Tujuan khusus dari magang ini adalah untuk menentukan laju pertumbuhan dua varietas tomat berbeda yang ditanam di rumah kaca yang sama. Metode langsung diterapkan untuk mendapatkan data yang terkait dengan aspek teknis dan manajemen. Aspek teknis terdiri dari beberapa kegiatan yaitu: persiapan lahan, persiapan bahan tanam, persiapan penanaman dan penanaman, pemeliharaan, panen, dan pascapanen. Untuk mempelajari aspek manajerial, penulis telah aktif terlibat sebagai karyawan harian lepas, asisten mandor, dan pengawas. Metode tidak langsung dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder dan data pendukung dari perusahaan seperti informasi umum perusahaan, arsip taman dan studi literatur. Secara umum, PT Agrikultura Amazing Farm telah menerapkan praktik pertanian yang baik. Uji coba melibatkan dua varietas yaitu varietas umagna dan levanso. Percobaan dilakukan dengan 3 ulangan dan unit pengamatan terdiri dari 5 sampel tanaman. Praktek budidaya yang diberikan terdiri dari penyiraman tanaman sebanyak 5 kali setiap hari dengan dosis setiap penyiraman pada 1 - 2 MST dengan larutan nutrisi 100 ml AB mix dan kadar EC 2 ms / cm, pada 3 - 4 MST dengan 150 ml AB mix dan kadar EC 2 ms / cm, pada 5 -7 MST dengan 200 ml AB mix dan kadar EC2,2 ms / cm, dan pada 8-24 MST dengan 300 ml AB mix dengan kadar EC 2,2 ms / cm. Hasil menunjukkan bahwa teknik budidaya tunggal dapat diterapkan untuk dua varietas yang berbeda dan menghasilkan hasil yang sama baiknya.


2019 ◽  
Vol 7 (3) ◽  
pp. 281-286
Author(s):  
Dhedy Kristanto ◽  
Sandra Arifin Aziz
Keyword(s):  

Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Kebun Organik Yayasan Bina Sarana Bakti (YBSB), Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Kegiatan penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh konsentrasi pupuk organik cair urin kelinci terhadap pertumbuhan dan hasil produksi sayuran caisim secara organik. Data primer diambil melalui percobaan menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) 1 faktor dengan 4 taraf urin kelinci (0, 5, 10, dan 15%) dan 3 ulangan sehingga terdapat 12 satuan percobaan. Tanaman caisim dikombinasikan dengan selada merah dengan letak 3 baris tanaman caisim dan 2 baris selada merah di sisi kanan dan kirinya. Kegiatan produksi sayuran organik di YBSB secara keseluruhan telah berjalan dengan baik. Kegiatan penelitian ini mampu meningkatkan pengetahuan serta keterampilan penulis baik dari segi teknis maupun manajerial dalam budidaya sayuran organik. Aplikasi pupuk organik cair urin kelinci pada 1 minggu setelah tanam nyata meningkatkan pertumbuhan vegetatif tanaman caisim diantaranya jumlah, daun, panjang daun, lebar daun dan diameter batang. Konsentrasi urin kelinci 10% adalah konsentrasi terbaik untuk diaplikasikan pada tanaman caisim. Konsentrasi ini nyata meningkatkan bobot basah dan bobot rompesan caisim yang dipanen. Meskipun secara statistik ketiga perlakuan konsentrasi tidak menunjukkan perbedaan yang nyata, namun konsentrasi POC 10% menghasilkan rataan nilai tengah bobot layak jual tertinggi dengan persentase peningkatan sebesar 72.87%, sehingga dapat dijadikan sebagai pilihan terbaik karena lebih menguntungkan dari segi ekonomi.


2019 ◽  
Vol 7 (3) ◽  
pp. 363-374
Author(s):  
Rika Riyani ◽  
Heni Purnamawati
Keyword(s):  

Padi gogo merupakan budi daya padi di lahan kering. Padi gogo memiliki produktivitas yang masihrendah. Perlakuan metode pemupukan kalium dilakukan untuk mengetahui respon pertumbuhan danproduktivitas padi gogo varietas IPB 9G. Penelitian dilaksanakan selama 5 bulan dimulai dari November2017 hingga April 2018 di Kebun Percobaan IPB Sawah Baru Lahan Kering. Rancangan perlakuan yangdigunakan adalah Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dengan satu faktor yaitu metodepemupukan kalium yang terdiri dari 4 taraf yaitu P1 (KCl 100 kg ha-1), P2 (KCl 50 kg ha-1 + KCl 50 kg ha-1),P3 (KCl 50 kg ha-1 + 3 x KNO3 22 kg ha-1), dan P4 (KCl 50 kg ha-1 + 2 x K-Builder 600 ml ha-1) dengan 3kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan pemupukan kalium berpengaruh nyata terhadappeubah pertumbuhan yaitu tinggi tanaman pada 4 MST, jumlah anakan pada 11 dan 12 MST, skor BaganWarna Daun (BWD) pada 5 MST, jumlah anakan total, jumlah anakan produktif, jumlah anakan tidakproduktif, dan tinggi tanaman panen serta berpengaruh nyata pada komponen hasil panen yaitu panjangmalai, bobot gabah ubinan, produktivitas GKP, dan produktivitas GKG. Pemupukan kalium taraf P1, P3, danP4 mampu meningkatkan bobot gabah ubinan, produktivitas GKP, dan produktivitas GKG.


2019 ◽  
Vol 7 (3) ◽  
pp. 247-254
Author(s):  
Chandi Tri Akbar ◽  
Ketty Suketi ◽  
Juang Gema Kartika

Penelitian kelor di Blora ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh perbedaan teknik panen terhadap produksi daun dan mempelajari metode pascapanen dan pengolahan kelor yang tepat untuk menghasilkan kelor berkualitas. Pengawasan dan sosialisasi yang berkelanjutan terkait standar operasional prosedur penting dilakukan kepada petani mitra untuk menjamin kualitas bahan baku yang tetap. Kriteria daun kelor yang dapat dipanen yaitu tangkai daun sudah memiliki sudut tangkai daun antara 45o-90o, sudah muncul sedikit bakal daun di ketiak daunnya dan daun berwarna hijau tua. Panen kelor dengan teknik pangkas cabang lebih cocok digunakan untuk produksi pakan ternak. Kelor yang dipanen dengan teknik petik daun lebih cocok digunakan untuk tujuan produksi pangan. Pengeringan merupakan kunci terpenting dalam produksi kelor. Suhu ruang pengering dipertahankan 30-35 oC dengan kelembapan dibuat hingga 46% RH selama dua hari. Perlakuan pra pengeringan dan tanpa pra pengeringan tidak mempengaruhi persentase rendemen daun kelor.


2019 ◽  
Vol 7 (3) ◽  
pp. 375-385
Author(s):  
. Rifka ◽  
Memen Surahman ◽  
Suryo Wiyono
Keyword(s):  

Penelitian ini bertujuan mendapatkan jenis pupuk organik untuk meningkatkan produktivitas dan mutubenih tanaman kedelai (Glycine max L.). Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Leuwikopo, InstitutPertanian Bogor, Dramaga, Bogor pada bulan Desember 2017-April 2018. Jenis tanah Kebun PercobaanLeuwikopo yaitu latosol. Rancangan perlakuan yang digunakan adalah faktorial satu faktor dalam rancanganlingkungan kelompok lengkap teracak dengan empat ulangan. Faktor yang diamati adalah jenis pupuk yangterdiri atas enam taraf yaitu perlakuan P0 (tanpa pupuk anorganik dan pupuk organik), P1 (Pupukanorganik), P2 (Abu sekam bakar), P3 (Bio organik), P4 (Pupuk organik cair) dan P5 (Plant growthPromoting Rhizobacteria (PGPR)). Pengujian mutu benih hasil produksi dilaksanakan di LaboratoriumPengujian dan Penyimpanan Benih pada bulan April 2018. Pengujian tersebut terdiri atas pengujian dayaberkecambah, indeks vigor benih, potensi tumbuh maksimum, berat kering kecambah normal dan bobot 100butir benih. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan pupuk organik tidak berpengaruh terhadapkomponen pertumbuhan vegetatif seperti tinggi tanaman, jumlah cabang per tanaman, dan jumlah daunterkecuali daya tumbuh dan jumlah bintil akar. Perlakuan pupuk memberikan pengaruh nyata terhadapproduksi kedelai dan bobot 100 butir benih tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah polong pertanaman, jumlah polong isi, bobot polong isi, bobot biji tanpa polong, jumlah butir per tanaman, jumlahcabang produktif, dan bobot akar. Perlakuan pupuk tidak memberikan pengaruh nyata pada komponenpengujian mutu benih yakni variabel daya berkecambah, indeks vigor, potensi tumbuh maksimum dan bobotkering kecambah normal. Penambahan pupuk organik yang menghasilkan produksi terbaik yaitu perlakuanPGPR dengan dosis 10 g kg-1 benih. Semua perlakuan pupuk organik tidak berpengaruh terhadap mutufisiologis benih.


2019 ◽  
Vol 7 (3) ◽  
pp. 343-350
Author(s):  
Yunna Ega Ash Yokawati ◽  
Ade Wachjar

Tujuan penelitan ini yaitu menganalisis dan mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi dalamkegiatan panen dan pascapanen kopi Arabika serta mencari solusinya. Kegiatan panen dilaksanakan diKebun Kalisat Jampit, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur selama 4 bulan mulai Februari hingga Juni 2018.Persiapan panen di Kebun Kalisat Jampit terdiri atas kegiatan taksasi buah kopi dan persiapan sarana panen.Kegiatan taksasi buah kopi dilakukan tiga kali, yaitu oleh afdeling, kebun, dan tim kantor direksi. Saranapanen terdiri atas persiapan areal panen, persiapan alat dan bahan, dan persiapan tenaga kerja. Areal kebun dimasing-masing afdeling dibagi menjadi 12 blok petik (panen). Setiap rotasi panen di Kebun Kalisat Jampitselang 8-12 hari. Luas panen ditentukan oleh kondisi areal panen dan kondisi tanaman. Jumlah tenaga kerjayang dibutuhkan pada kegiatan pemanenan dihitung berdasarkan jumlah buah kopi yang akan dipanen dibagirata-rata kemampuan pemetik memanen dan jumlah hari panen. Kegiatan pemanenan di Kebun KalisatJampit terdiri atas pemetikan buah kopi matang, sortasi buah, dan penimbangan buah. Hasil pengamatanmenunjukkan bahwa kehilangan hasil panen sebagian besar disebabkan buah yang jatuh di piringan,jumlahnya mencapai 73% dari jumlah kehilangan hasil. Prestasi pemetik berdasarkan usia menunjukkanbahwa prestasi pemetik berusia 41-60 tahun rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan usia 20-40 tahun.Sementara itu, prestasi tenaga pemetik berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa tenaga pemetikperempuan prestasinya sama dengan tenaga pemetik laki-laki. Kegiatan pengolahan kopi dibagi menjadi duacara, pengolahan kopi secara basah (wet process/WP) dan pengolahan kopi secara kering (dry process/DP).


2019 ◽  
Vol 7 (3) ◽  
pp. 287-294
Author(s):  
Yande Artha Gautama ◽  
Darda Efendi ◽  
Deden Derajat Matra
Keyword(s):  

Jeruk keprok garut (Citrus reticulata L.) merupakan jeruk yang memiliki warna kulit buah hijau kekuningan pada saat matang fisiologis. Teknologi degreening dengan menggunakan ethepon dapat meningkatkan kualitas warna jingga kulit jeruk tropika. Degreening merupakan proses perombakan pigmen klorofil sekaligus biosintesis karotenoid pada kulit jeruk dengan perlakuan tertentu. Pembentukan warna jingga kulit jeruk merupakan kombinasi antara β-citraurin dan β-cryptoxanthin. Selain teknologi degreening untuk membentuk warna jingga pada kulit jeruk, teknologi pascapanen untuk memperpanjang umur simpan jeruk yaitu pelilinan dengan lilin lebah. Penelitian ini bertujuan mengamati pengaruh konsentrasi larutan ethepon terhadap kecepatan degreening dan konsentrasi lilin lebah terhadap daya simpan jeruk keprok garut. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai Februari 2018 di Laboratorium Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB. Penelitian ini menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak (RKLT) faktorial dua faktor. Faktor pertama adalah perlakuan ethepon (0 ppm dan 1 000 ppm), faktor kedua adalah perlakuan lilin lebah (0%, 6% dan 9%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ethepon 1 000 ppm memberikan pengaruh tidak berbeda nyata dapat membentuk warna jingga kekuningan (nilai CCI sebesar 5.91) pada kulit jeruk keprok garut pada 28 HSP. Pelapisan lilin lebah 9% yang dikombinasikan dengan ethepon 0 ppm menghasilkan susut bobot terendah pada akhir penyimpanan.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document