Overcoming limited information through participatory watershed management: Case study in Amhara, Ethiopia

2008 ◽  
Vol 33 (1-2) ◽  
pp. 13-21 ◽  
Author(s):  
Benjamin M. Liu ◽  
Yitayew Abebe ◽  
Oloro V. McHugh ◽  
Amy S. Collick ◽  
Brhane Gebrekidan ◽  
...  
Author(s):  
Sabri EL MOUATASSIME ◽  
Ahmed BOUKDIR ◽  
Ismail KARAOUI ◽  
Goran SKATARIC ◽  
Marina NACKA ◽  
...  

GEOMATIKA ◽  
2017 ◽  
Vol 22 (1) ◽  
pp. 01
Author(s):  
Ismah Pudji Rahayu Ishak ◽  
Andi Idham Asman ◽  
Despry Nur Annisa Ahmad

Permasalahan yang dialami DAS Binanga Lumbua dari hasil observasi singkat sebelumnya mengindikasikan bahwa DAS ini mengalami kekritisan. Hal tersebut terindikasi karena pada saat musim hujan, wilayah ini mengalami banjir akibat luapan dari DAS. Ketika musim kemarau, wilayah ini mengalami kekeringan dan benar-benar tandus. Salah satu hal yang dapat dilakukan dari adanya indikasi kekritisan pada DAS ini adalah dengan tetap menjaga keseimbangan ekosistem di DAS melalui upaya Pengelolaan DAS menggunakan teknologi spasial Sistem Informasi Geografis (SIG). Tujuan penelitian ini diarahkan untuk mengalisis tingkat kekritisan ekosistem lingkungan DAS Binanga Lumbua dan memberikan arahan pemanfaatan ruang untuk mengelolah lingkungan di DAS Binanga Lumbua berdasarkan pada zonasi tingkat kekritisan. Metode analisis yang digunakan adalah teknik analisis overlay dengan mengunakan teknologi spasial GIS. Kekritisan DAS dapat dilihat melalui pendekatan keberadaan air tanah yang berdasarkan pada parameter hidrogeomorfologi dan analisis ini menghasilkan peta tingkat kekritisan DAS. Dari peta tingkat kekritisan DAS inilah yang dijadikan dasar dalam menentukan langkah pengelolaan apa yang akan dilakukan di area DAS Binanga Lumbua ini. Diharapkan pula, penelitian ini bisa dijadikan sebagai langkah awal wilayah ini dalam mengatasi permasalahan lingkungan pada daerah aliran sungai setempat.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document