Field trials with a nuclear polyhedrosis virus and Bacillus thuringiensis against larvae of Heliothis armigera (Hb.) (Lepidoptera, Noctuidae) on sorghum and cotton in Botswana

1975 ◽  
Vol 65 (3) ◽  
pp. 507-514 ◽  
Author(s):  
R. E. Roome

AbstractSix trials with an unpurified suspension of Heliothis armigera nuclear polyhedrosis virus (NPV) against Heliothis armigera (Hb.) larvae on sorghum (five trials) and on cotton (one trial) during 1971–73 are described. Commercial preparations of H. zea NPV and of Bacillus thuringiensis were included in two of the trials. H. armigera NPV was as successful as a standard insecticide in preventing losses of sorghum in one trial. Lowering the rate of NPV reduced the control of H. armigera larvae. There was no difference in control achieved by spraying in the morning or in the evening. Spraying every second or every third row (relying on natural spread of the virus) reduced control. Low concentrations of molasses (0·6%) made control by 100 larval equivalents (L.E.) per hectare as good as that by 200 L.E. per hectare without molasses. Neither the commercial H. zea NPV nor the Bacillus preparation was as effective as the local virus. The local virus was reasonably effective against H. armigera on cotton at very high rates and with molasses. It was not as damaging as carbaryl to populations of egg parasites and predators, but the predators did not control damaging populations of aphid and Jassid on the virus-sprayed plots.

2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 73-79
Author(s):  
- Ivayani

Kecamatan Seputih Raman Kabupaten Lampung Tengah merupakan salah satu daerah penghasil komoditi padi yang memasok persediaan beras di Provinsi Lampung. Gapoktan Gapsera sejahtera Mandiri merupakan salah satu Gapoktan di Kecamatan Seputih Raman yang sudah menerapkan pertanian organik dalam budidaya tanamana padi. Salah satu produk yang dihasilkan oleh Gapoktan Subur Asri adalah beras organik “Berasera”. Dalam proses budidaya dan pengendalian hama peyakit Gapoktan Subur Asri sudah tidak menggunakan bahan kimia sintetik melainkan dengan menggunakan agensia hayati. Akan tetapi dalam perbanyakan agensia hayati (mikroorganisme) belum maksimal karena kurangnya pengetahuan mengenai teknik perbanyakan agensia hayati, selain itu juga tidak tersedianya tempat kerja perbanyakan yang tidak aseptik (steril) sehingga terjadinya kontaminasi dengan mikroorganisme lainnya. Oleh karena itu untuk menciptakan lingkungan perbanyakan agensia hayati yang aseptik maka diperlukan suatu Laboratorium sederhana yang terdiri dari alat-alat standar Laboratorium. Metode yang digunakan adalah pembimbingan melalui sosialisasi teknik perbanyakan agensia hayati, pendampingan dalam mencari agensia hayati di lapangan dan pendampingan pembuatan laboratorium sederhana. Kegiatan yang telah dilaksanakan di PP Gapsera Sejahtera Mandiri adalah Penyuluhan mengenai cara isolasi agensia hayati NPV (Nuclear Polyhedrosis Virus) dan isolasi Bt (Bacillus thuringiensis) serta teknik perbanyakannya, Teknik bekerja secara aseptik dan Pembuatan Laboratorium sederhana yang salah satu alatnya ialah Enkas (Lemari kerja aseptik) / Laminar air flow. Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan, petani mampu melakukan isolasi NPV dan Bt, serta mampu bekerja secara aseptik guna mendapatkan/ memperbanyak agensia hayati pengendali hama dan penyakit tumbuhan. Luaran dari kegiatan ini adalah tersedianya laboratorium sederhana yang operasioanal untuk perbanyakan agensia hayati pengendali hama dan penyakit tanaman.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document