Jurnal Sinergi
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

28
(FIVE YEARS 28)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Lampung

2797-5843

2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 25-30
Author(s):  
Kusuma Adhianto ◽  
- Liman ◽  
- Muhtarudin ◽  
Agung Kusuma Wijaya

Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah introduksi budidaya dan teknologi fermentasi rumput Pakchong-1. sebagai pakan ternak sapi. Rumput ini merupakan hidrida dari rumput gajah   Rumput Pakchong pertama kali diperkenalkan di Thailand  oleh Dr. Krailas Kiyotthong, Departemen Peternakan  Kementerian Pertanian Thailand (Somsiri dan Vivanpatarakij, 2015). Dibandingkan rumput gajah, rumput Pakchong 1, mempunyai produktivitas dan kualitas yang lebih tinggi.  Disamping teknik budidaya, diintroduksikan juga teknologi pengawetan untuk rumput ini.  Dengan adanya pengawetan, diharapkan dapat mengatasi kebutuhan hijauan pada musim kemarau. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan  di Kelompok Tani Sidodadi Desa Rantau Fajar  di Kecamatan Raman Utara, Lampung   Timur. Manfaat yang didapat dalam kegiatan pengabdian adalah meningkatkan pengetahuan peternak tentang budidaya rumput Pakchong, dan juga  memahami teknologi pengawetan rumput. Kegiatan pembinaan kepada peternak dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1) Penyuluhan, meliputi kegiatan ceramah mengenai budidaya rumput dan teknologi pengawetan. 2) Demostrasi demplot penanaman Rumput Pakchong-1, ;  dan 3. Demostrasi pengawetan hijauan dengan cara fermentasi atau yang lebih dikenal dengan silase. Pelaksanaan penyuluhan dilakukan pada tanggal, 13 Juni 2021 kegiatan penyuluhan dihadiri 10 orang petani yang tergabung dalam kelompok tani Sidodadi, materi yang disampaikan meliputi: 1. Teknik budidaya rumput pakchong 1. 2. Teknologi pengawetan hijauan. Setelah penyuluhan selesai, dilanjutkan dengan pembuatan demplot penanaman rumput Pakchong-1.  Penanaman ini dilakukan pada lahan petani dengan luas demplot sekitar 1200 m2.  Kegiatan penanaman diawali dengan pengolahan lahan, pemilihan bahan tanam, dilanjutkan dengan penanaman. Rumput yang telah tumbuh dengan baik selajutnya dipanen untuk dibuat pakan awetan berupa silase. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilanjutkan dengan kunjungan kedua ke lokasi pada tanggal 5 September 2021, dengan materi demonstrasi pembuatan silase. Pembuatan silase diawali dengan pencacahan rumput yang sebelumnya sudah ditanam pada penyuluhan pertama. Setelah dicacah, rumput tersebut dicampur dengan dedak, lalu dimasukkan ke dalam wadah tong plastic sambil dipadatkan.  Lama proses fermentasi sekitar 3 minggu.  Semua kegiatan pengabdian diikuti dengan antusias oleh anggota kelompok tani Sidodadi.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 43-52
Author(s):  
Helvi Yanfika

Desa Margasari merupakan desa yang memiliki hutan mangrove dengan paling luas di Provinsi Lampung, sehingga dijadikan sebagai pusat kegiatan pengelolaan hutan mangrove. Sampai saat ini, Pengembangan ekowisata di Desa Margasari masih memiliki kendala terkait dengan pemeliharaan dan pengelolaan hutan mangrove yang biasa sehingga luas hutan mangrove banyak mengalami penurunan. Selain itu, potensi Desa Margasari terkait dengan hasil laut seperti ikan,udang, dan kepiting serta pantainya belum dikembangkan secara optimal dikarenakan terkendala ilmu pengetahuan, SDM dan teknolologi pengolahan hasil laut dan hasil hutan. Olehkarena itu, diperlukan program kegiatan yang dapat mengembangkan Desa Margasari menjadi desa ekowisata bahari. Tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat pesisir Desa Margasari: 1) mengenai teknologi dan budidaya pengelolaan hutan mangrove, 2) mengenai pemberdayaan masyarakat pesisir, 3)mengenai kewirausahaan dan teknologi pengolahan hasil laut dan hasil hutan mangrove menjadi produk olahan serta teknik pengemasan dan pemasaran produkolahannya. Tahap Persiapan Penyediaan Materi, Kegiatan Penyuluhan, Tahap Pembimbingan, Tahap Pendampingan, dan Tahap Evaluasi. Hasil dari kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan peserta dalam pengelolaan dan pengembangan ekowisata berbasis pemberdayaan masyarakat.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 10-17
Author(s):  
Simon Sumanjoyo Hutagalung ◽  
Eko Budi Sulistio

Analisis situasi yang dilakukan mengidentifikasi permasalahan mitra, yaitu Kelompok Sadar Wisata dan sekaligus pengelola Temiangan Hills jika peran kelompok pokdarwis pengelola destinasi guna tanggap protokol CHSE dalam mitigasi pandemik belum sepenuhnya optimal yang termasuk dalam kawasan destinasi wisata. Merespon hal tersebut, maka dilaksanakan kegiatan pengabdian pada masyarakat dengan tujuan mengintervensi permasalahan ketiga, yaitu upaya meningkatkan pengetahuan kelompok pokdarwis dalam mengidentifikasi potensi penularan Covid-19 serta mengantisipasi dan menindaklanjuti resiko penularan Covid tersebut melalui penerapan protokol CHSE di lingkungan destinasi wisatanya. Metode pengabdian yaitu berupa pelatihan dengan pendekatan pragmatis teoritis dan pendekatan pragmatis praktis. Dalam tahap pelaksanaan, kegiatan utama yang dilakukan adalah pelatihan, dan diskusi pengelolaan potensi penerapan protokol kesehatan CHSE. Berdasarkan pre test dan post test yang dilakukan diketahui terjadinya peningkatan kapasitas pengetahuan dan persepsi kelompok sasaran dalam memahami substansi program CHSE dan urgensi penerapan prinsip CHSE tersebut pada destinasi wisata yang dikelolanya.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 1-9
Author(s):  
Purba Sanjaya

Pekon Giham termasuk dalam Kecamatan Sekincau Lampung Barat yang wilayahnya dataran tinggi yang cocok untuk usaha pertanian dengan hasil utamanya kopi dan sayuran. Saat ini ada salah satu kelompok tani di Pekon Giham mulai tertarik menanam jeruk untuk ditumpangsarikan dengan sayuran. Kendalanya pemahaman petani dalam budidaya jeruk masih minim dan belum sesuai dengan kaidah GAP (good agricultural practices) untuk dapat menghasilkan produk panen yang sehat dan bermutu tinggi, sehingga mampu meningkatkan pendapatan petani dalam lingkungan budidaya yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Pengamatan di lapang menunjukkan bahwa petani menanam jeruk seadanya baik dari segi pemilihan bibit, pemeliharaan tanaman, dan sangat tergantung pada pupuk kimia dan pestisida. Petani belum memahami pertanian yang ramah lingkungan dan menyehatkan tanah. Tujuan kegiatan ini adalah untuk, (1) memberikan pengetahuan teoritis tentang teknik budidaya jeruk di dataran tinggi menurut kaidah GAP, (2) memberikan pengetahuan praktis serta ketrampilan petani jeruk tumpangsari dengan tanaman sayuran dengan penggunaan pupuk hayati. Setelah dilakukan kegiatan sejak awal Februari hingga pertengahan September 2020, Tim PKMU yang telah turun lapang sebanyak empat kali, memahami kendala yang dihadapi petani jeruk. Secara umum pengetahuan petani khususnya dalam budidaya tanaman jeruk sangat minim (26,7%). Petani hanya mengenal dua jenis jeruk yang sebenarnya untuk ditanam di dataran rendah, (2) petani tidak memahami cara pemangkasan tanaman jeruk yang tepat, (3) petani selalu menggunakan pupuk kimia, kurang mengenal pupuk hayati yang lebih aman untuk pertanian berkelanjutan. Kegiatan ini membuat petani jeruk dapat meningkatkan ketrampilan teknis, khususnya budidaya tanaman jeruk yang tepat sehingga dapat memberikan keuntungan ekonomi serta mampu menjaga kelestarian lingkungan melalui aplikasi pupuk hayati. Pada kegiatan ini petani diberi wawasan tentang jenis jeruk yang cocok untuk dataran tinggi dan teknik budidaya yang benar. Ketrampilan yang diberikan pada  kegiatan ini adalah pemilihan bibit jeruk dataran tinggi, cara pemangkasan, pembuatan POC dan trichoderma serta aplikasinya. Hasil akhir kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan petani dari semula 26,7%  menjadi 80,0% sehingan meningkat sebesar 53,3 poit.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 53-73
Author(s):  
Muhammad Nurwahidin ◽  
Diah Utaminingsih ◽  
- Mualimin

Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah membantu meningkatkan kesadaran remaja tentang pentingnya sehat secara sosial serta membantu pemerintah Daerah Lampung Selatan mengurangi permasalahan-permasalahan sosial khususnya masalah sosial remaja. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa. Dianggap dewasa belum, dianggap anak-anak juga bukan. Oleh karenanya remaja perlu didampingi  secara psikososial supaya remaja bisa berkembang secara baik dan sesuai yang diharapkan oleh orang tua. Salah satu permasalahan remaja adalah masalah pencarian jati diri. Melihat situasai seperti ini timbul keiginan untuk mendampingi remaja dan bekerjasama dengan para tokoh masyarakat di Desa Merak Belantung Lampung Selatan untuk memberikan bimbingan dan penyuluhan serta pendampingan kepada para remaja warga di desa tersebut. Hal itu dilakukan supaya warga sadar akan pentingnya sehat secara sosial dan membantu pemerintah mengatasi masalah sosial remaja. Metode kegiatan untuk pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan program Support Group, yang didalamnya akan ada kegiatan bimbingan, penyuluhan dan pendampingan psikososial kepada remaja di Desa Merak Belantung Lampung Selatan. Jika ini terealisir maka insyaalah permasalahan sosial remaja di Desa Merak Belantung Lampung Selatan akan teratasi. Salah satu kebanggaan kota Desa Merak Belantung adalah memiliki banyak tempat wisata yang ramai dikunjungi oleh para wisatawan baik lokal maupun domestik bahkan internasional. Keberadaan pariwisata tersebut idealnya memberi kontribusi kepada masyarakat khususnya remaja untuk berfikir dan bertindak sesuai norma-norma sosial masyarakat Desa Merak Belantung Lampung Selatan. Kenyataannya para remaja malah terpengaruh dengan lingkungan wisata yang relatif bebas tersebut. Disinilah urgensi pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan. Keberadaan tempat wisata seharusnya tidak mengurangi untuk menjadi remaja yang sholeh secara pribadi, sosial dan spiritual. Kesimpulan dari pengabdian ini adalah (1) Support group therapy yang diberikan membuat informan mengenali dirinya, memahami bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan dan juga sejarah masing-masing, serta bisa menerima dirinya; (2) Support group therapy yang telah dilaksanakan mampu memberikan fungsi terapeutiknya terhadap kelompok, yaitu sebagai faktor dukungan (supportive factors), faktor keterbukaan diri dan katarsis, faktor belajar kebijaksanaan atau kearifan dari anggota kelompok lainnya, serta faktor-faktor psikologis yang berkaitan dengan bagaimana menjalin hubungan dengan orang lain dan bagaimana memahami diri sendiri.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 83-93
Author(s):  
Eni Sumarni

Kelompok Tani Mulya Bersama memiliki kendala kontinuitas produksi benih kentang, penurunan kesuburan lahan dan penyakit nematoda sista kuning yang menyerang umbi kentang sehingga menurunkan produksi. Selain itu, penanaman kentang di lahan terbuka menghadapi cuaca ekstrem yaitu turunnya frost (embun beku) yang mematikan tanaman. Kelompok Tani memproduksi kentang dengan metode konvensional, hasil benih kentang rendah (<10 umbi/tanaman), selain itu produksi benih kentang belum belum diperoleh nutrisi yang optimal. Kondisi ini menyebabkan hanya dapat memenuhi 30% permintaan. Oleh karena itu tim Penerapan IPTEK memberikan transfer teknologi aeroponik dan nutrisi hasil paten untuk peningkatan jumlah benih kentang. Tujuan kegiatan ini: 1) Penerapan teknologi aeroponik produksi benih kentang, 2) Penerapan dan pengelolaan nutrisi hasil paten untuk peningkatan jumlah benih (> 25 umbi/tanaman). Metode yang dilakukan: 1) Transfer teknologi tahapan produksi benih kentang secara aeroponik dan membuat demplot, 2) Transfer teknologi pengelolaan nutrisi untuk produksi benih kentang secara aeroponik, dan 3) Pindah tanam bibit aeroponik serta pengamatan pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Hasil kegiatan ini diperoleh bahwa pemahaman kelompok tani terhadap transfer teknologi ini mengalami peningkatan mencapai 85-87% dari sebelumnya 3-5%. Keberlanjutan transfer teknologi ini mendapat dukungan dari Kelompok Tani Mulya Bersama dengan melakukan penambahan box aeroponik secara mandiri sebanyak 4 box (memiliki panjang 40 m).


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 18-24
Author(s):  
Ade Putranto Prasetyo Wijiharto Tunggali

Kematangan karir pada siswa biasanya dihubungkan dengan kesiapan memasuki perguruan tinggi, pengetahuan tentang pilihan program studi di perguruan tinggi, pengetahuan tentang dunia pekerjaan, dan informasi – informasi yang berkaitan dengan dunia perguruan tinggi dan pekerjaan lainnya. Kondisi yang tidak menentu akibat Covid-19 ini menjadikan siswa memiliki kebingungan dalam menentukan kariernya, sehingga menjadikan siswa memiliki kematangan karir yang rendah. Padahal sangat penting bagi siswa memiliki kematangan dalam karirnya, karena hal tersebut berkaitan erat dengan karir masa depan siswa itu sendiri. Kondisi ketidakmatangan karir ini tampak pada beberapa siswa SMA Kelas XII SMA Negeri 1 Sedayu yang ditandai dengan tidak percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, masih bingung untuk menentukan jurusan kuliah yang cocok dengan kemampuan yang dimiliki, masih ragu untuk melanjutkan kuliah karena kondisi perekonomian kedua orangtuanya yang menurun terdampak pandemi Covid-19. Di lain sisi, siswa – siswa tersebut juga sangat khawatir jika ingin bekerja tidak adanya lowongan kerja setelah lulus karena maraknya PHK. Oleh karena itu, ketidakmatangan karir ini perlu diatasi melalui program “Konseling Karir Virtual Untuk Meningkatkan Kematangan Karir Siswa Kelas XII Sma Negeri 1 Sedayu Di Masa Pandemi Covid-19”. Konseling karir secara luas digunakan untuk mengatasi masalah yang dihadapi siswa sehingga performance belajarnya prima. Sementara tujuan spesifik konseling karir adalah membantu siswa mengambil keputusan berkaitan dengan pilihan – pilihan karir setalah lulus SMA. Sementara itu, dipilihnya media virtual ini karena menurut Connolly & Stansfield (2006), saat ini penerapan teknologi dalam pendidikan telah memasuki generasi keenam, yang merupakan generasi ketiga dari e-learning. Generasi ini dikembangkan lingkungan belajar yang lebih kolaboratif yang didasarkan pada epistimologi konstruktivisme yang mendorong praktek refleksi melalui alat-alat seperti e-portfolio dan online-communities. Luaran dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah artikel ilmiah dan video konseling karier. Keywords: Layanan Konseling, Karir Development, Virtual, Pandemi Covid-19,


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 31-42
Author(s):  
Maya Shafira ◽  
- Firganefi ◽  
Rini Fathonah ◽  
Mashuril Anwar

Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mendorong ketaatan masyarakat mitra terhadap protokol kesehatan penanggulangan Covid-19. Berdasarkan tujuan tersebut, target khusus kegiatan ini berupa terbentuknya satuan tugas masyarakat sadar hukum protokol kesehatan penanggulangan Covid-19 di Desa Seputih Raman Kabupaten Lampung Tengah. Guna mencapai tujuan tersebut kegiatan pengabdian ini menggunakan metode sosialisasi program, diskusi terarah dan tanya jawab, edukasi, dan pembentukan satuan tugas masyarakat sadar hukum protokol kesehatan yang dapat membantu dan mendukung setiap kebijakan pemerintah dalam penanggulangan Covid-19. Sasaran kegiatan ini yaitu masyarakat Desa Seputih Raman Kabupaten Lampung Tengah. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Desa Seputih Raman. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa masyarakat mitra menyadari pentingnya mentaati regulasi pencegahan dan penanggulangan Covid-19, masyarakat mitra memahami protokol kesehatan penanggulangan Covid-19, dan terbentuknya satuan tugas masyarakat sadar hukum protokol kesehatan penanggulangan Covid-19, sehingga masyarakat mitra mampu berperan aktif dalam membantu pemerintah daerah melakukan penanggulangan Covid-19.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 100-109
Author(s):  
- Mualimin ◽  
Ade Imelda Frimayanti ◽  
- Muhisom

Wabah covid-19 memberikan dampak terhadap aktivitas sosial, budaya, keagamaan hingga ekonomi dan pendidikan. Kegiatan pembelajaran terhenti, karena siswa dan guru tidak ke sekolah. Kebijakan yang dilakukan adalah menyelenggarakan kegiatan pembelajaran jarak jauh salah satunya adalah dengan melakukan pembelajaran daring. Kegiatan pembelajaran jarak jauh dengan guru kunjung dirasa kurang efektif karena sangat rawan melanggar protokol kesehatan, sedangkan kegiatan pembelajaran daring pun tak kalah sulitnya karena adanya berbagai kendala teknis mulai dari kepemilikan gawai, tersedianya jaringan internet dan kuota, juga softskill dalam mengoperasikan gawai tersebut. Tersedia berbagai aplikasi teknologi informasi dan komunkasi yang berbayar maupun yang gratis, namun kapasitas sumber daya manusia (guru) dirasa masih rendah. Sehingga layanan yang tersedia ini belum termanfaatkan dengan maksimal. Melihat kondisi ini diperlukan peningkatan kapasitas guru dalam memanfaatkan Teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 94-99
Author(s):  
Khairun Nisa Berawi ◽  
- Sowiyah ◽  
Dewi Nur Fiana ◽  
Roro Rukmi Windi Perdani ◽  
Dewi Ayu Puspaningrum

Pendekatan intervensi managemen nutrisi menjadi salah satu program utama yang diharapkan mampu menurunkan kasus stunting di seluruh dunia khususnya Indonesia. Pengelolaan gizi ibu juga dapat dimulai sejak remaja karena status kesehatan seorang ibu didapatkan berkaitan dengan status gizinya di masa remaja. Sehingga peningkatan pemahaman dan perilaku remaja putri mengenai gizi seimbang khususnya dalam periode 1000 Hari Pertamaa Kehidupan (HPK) dapat mengoptimalkan penurunan kasus stunting. Model Pemberdayaan Masyarakat pada kelompok remaja putri melalui KOMSI ini dikembangan dengan tahapan pembentukan komunitas dengan kerjasama dengan pamong desa dan karang taruna Desa Negeri Katon, Pesawaran. Dilanjutkan dengan edukasi dan penyuluhan, edukasi dan focus group discussion untuk mengevaluasi pengetahuan, model KOMSI sekaligus menyusun formatur KOMSI. Hasil pretset edukasi dan penyuluhan menunjukkan 37% dengan nilai pengetahuan yang cukup dan 63% pengetahuan kurang dari 35 peserta remaja putri yang berusia antara 14 sampai 21 tahun. Hasil pengamatan post test, diketahui bahwa 11% peserta pengetahuan yanga masih kurang walau secara skoring terjadi peningkatan, 60% telah memiliki pengetahuan yang cukup dan 29% sangat baik. KOMSI dengan formatur ketua, sekeretaris, bendahara dan humas, melakukan koordinasi dengan pamong desa dan pamong Kecamatan Negeri Katon untuk mendapat arahan dan koordinasi bentuk kegiatan terkait kesehatan yang akan melibatkan KOMSI sebagai edukator kesehatan yang membantu berperan meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya di Kecamatan Negeri Katon, Pesawaran.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document