scholarly journals Simulation Design of Wearable Device Based on Intelligent Interaction Concept

2021 ◽  
Vol 1802 (4) ◽  
pp. 042063
Author(s):  
Jun Yan ◽  
Xiaoran Han
Methodology ◽  
2014 ◽  
Vol 10 (4) ◽  
pp. 138-152 ◽  
Author(s):  
Hsien-Yuan Hsu ◽  
Susan Troncoso Skidmore ◽  
Yan Li ◽  
Bruce Thompson

The purpose of the present paper was to evaluate the effect of constraining near-zero parameter cross-loadings to zero in the measurement component of a structural equation model. A Monte Carlo 3 × 5 × 2 simulation design was conducted (i.e., sample sizes of 200, 600, and 1,000; parameter cross-loadings of 0.07, 0.10, 0.13, 0.16, and 0.19 misspecified to be zero; and parameter path coefficients in the structural model of either 0.50 or 0.70). Results indicated that factor pattern coefficients and factor covariances were overestimated in measurement models when near-zero parameter cross-loadings constrained to zero were higher than 0.13 in the population. Moreover, the path coefficients between factors were misestimated when the near-zero parameter cross-loadings constrained to zero were noteworthy. Our results add to the literature detailing the importance of testing individual model specification decisions, and not simply evaluating omnibus model fit statistics.


2011 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 16-25
Author(s):  
O.Ye. Kuz'min ◽  
◽  
V.V. Kozik ◽  
Yu.I. Sidorov ◽  
V.E. Yerashok ◽  
...  
Keyword(s):  

2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 12
Author(s):  
Dany Hendrik Priatno ◽  
Samudro

Keterbatasan sarana dan prasarana transportasi di wilayah pulau-pulau terpencil masih menjadi kendala dalam mengembangkan sektor transportasi di wilayah tersebut. Di sisi lain, wilayah ini diharapkan dapat menjadi faktor pemicu dalam peningkatan perekonomian, membuka keterisolasian, dan menjaga stabilitas dan keamanan wilayah. Pola penerapan jaringan transportasi angkutan laut dengan sistem subsidi (angkutan laut perintis) dari pemerintah sudah berjalan meski dengan berbagai kendala yang memerlukan pemikiran dan solusi tepat dalam mendukung program transportasi angkutan laut bersubsidi tersebut dalam hal efektifitas angkutan, efisiensi dan pemerataan dalam pemanfaatannya. Keterbatasan pelayanan pada rute operasional angkutan laut perintis dapat dijembatani dengan menerapkan konsep pengumpan (feeder) regular pada titik – titik singgah kapal perintis, sehingga dengan demikian rute eksisting angkutan laut perintis dapat tetap dioptimalkan, tanpa menambah jumlah titik singgah (yang berarti menambah time voyage), bahkan hal ini dapat mengurangi jumlah titik singgah kapal perintis laut. Simulasi penerapan konsep feeder pada jalur angkutan laut perintis dilakukan dan dilengkapi dengan kajian kebutuhan desain sarana kapal feeder perintis yang tepat untuk mendukung konsep sistem feeder tersebut.Keywords : feeders pioneer, operational simulation, design feeder vessel


Author(s):  
Muhammad Faris Roslan ◽  
◽  
Afandi Ahmad ◽  
Abbes Amira ◽  
◽  
...  

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document