Soft frequency reuse based interference minimization technique for long term evolution-advanced heterogeneous networks

Author(s):  
B. Malini ◽  
K. Vinoth Babu
Author(s):  
ARIF MUBAROK ◽  
HASANAH PUTRI

ABSTRAKPenerapan teknologi Long Term Evolution (LTE) di Indonesia belum optimal dalam pengalokasian spektrum dikarenakan keterbatasan spektrum, untuk mengatasi masalah tersebut 3GPP mengeluarkan teknologi terbaru yaitu LTEAdvanced yang mendukung fitur carrier aggregation (CA) yang memberikan throughput yang lebih tinggi dengan penggunaan spektrum yang lebih efisien. Pada penelitian ini dilakukan perencanaan jaringan LTE-Advanced menggunakan metode inter-band CA dengan menggabungkan dua band frequency yang berbeda yaitu bandwith 5 MHz di band 5 (850 MHz) dan bandwidth 10 MHz di band 3 (1800 MHz). Untuk mendapatkan performansi yang maksimal perencanaan jaringan LTE dan LTE-A dikombinasikan dengan penggunaan skema Physical Cell Identity (PCI) dan Soft Frequency Reuse (SFR). Penggunaan PCI meningkatkan SINR sebesar 1 dB dan throughput meningkat sebesar 200 Kbps, sedangkan penggunaan skema SFR meningkatkan SINR sebesar 9 dB dan throughput meningkat sebesar 13 Mbps.Kata kunci: LTE-Advanced, PCI, SFR, Carrier Aggregation. ABSTRACTThe implementation of Long Term Evolution (LTE) technology in Indonesia has not been optimal due to spectrum limitations. To overcome the problem, 3GPP issued the latest technology, i.e. LTE-Advanced, to support the carrier aggregation (CA) feature that provides higher throughput with more efficient spectrum usage. In this study, LTE-Advanced network planning was performed using the inter-band CA method by combining two different band frequencies, namely 5 MHz bandwidth on Band 5 (850 MHz) and 10 MHz bandwidth on Band 3 (1800 MHz). In addition, to generate maximum performance, the LTE and LTEA networks planning was combined with the use of Physical Cell Identity (PCI) and Soft Frequency Reuse (SFR) schemes. The use of the PCI managed to increase SINR by 1 dB and throughput by 200 Kbps, while the use of SFR scheme managed to increase SINR by 9 dB and throughput by 13 Mbps.Keywords: LTE-Advanced, PCI, SFR, Carrier Aggregation.


Author(s):  
Zulfikar Nurzain ◽  
Uke Kurniawan Usman ◽  
Hurianti Vidnyaningtyas

Teknik DSFR memiliki kualitas dan kapasitas throughput yang lebih baik dibandingkan dengan teknik SFR. Rata-rata nilai SINR pada setiap user yang berjumlah 60 user pada DSFR bernilai 9,372 dB sedangkan teknik SFR hanya mendapatkan rata-rata sebesar 1,1973 dB. Untuk rata-rata laju data tiap user dari teknik DSFR mendapatkan 1,0118 Mbps sedangkan untuk SFR hanya mendapatkan nilai 0,6493 Mbps. Tetapi dalam konsumsi daya sel tertinggi, pada teknik SFR hanya mengkonsumsi 17,6 W sedangkan pada teknik DSFR mengkonsumsi sebesar 23,66 W. Dengan teknik DSFR kapasitas throughput naik dan konsumsi daya naik.


Author(s):  
Huda Adibah Mohd Ramli ◽  
Farah Nadia Mohd Isa ◽  
Ani Liza Asnawi ◽  
Ahmad Zamani Jusoh ◽  
Amelia Wong Azman

2012 ◽  
Vol 14 (7) ◽  
pp. 717-728 ◽  
Author(s):  
Jorge Calabuig ◽  
Jose F. Monserrat ◽  
David Martín-Sacristán ◽  
Joan Olmos

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document