TEKTRIKA - Jurnal Penelitian dan Pengembangan Telekomunikasi Kendali Komputer Elektrik dan Elektronika
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

99
(FIVE YEARS 45)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 1)

Published By Telkom University

2502-2105, 2502-1990

Author(s):  
Liska Ammai ◽  
Levy Olivia Nur ◽  
Radial Anwar

Pada penelitian ini, peningkat performansi antena mikrostrip MIMO dilakukan dengan menggunakan efek mutual coupling, maka dengan pencacatan bidang groundplane, atau yang biasa disebut dengan metode defected ground structure (DGS). Bentuk DGS yang digunakan adalah U-shape dan terbukti dapat mengurangi efek mutual coupling pada antena MIMO mencapai -22,833 dB dibandingkan dengan antena konvensional. Dengan menggunakan hingga 2 periodik, U-shape juga berhasil diperoleh pengurangan dimensi antena mencapai 29,89% dibandingkan dengan dimensi antena MIMO konvensional. Hal ini tentunya terbukti membuat metode DGS sesuai untuk digunakan pada antena dengan dimensi yang kecil dan mutual coupling yang baik pada massive MIMO pada aplikasi di perangkat portable. Kata Kunci: defected ground structure (DGS); antena mikrostrip; U-shape; mutual coupling


Author(s):  
Arrizky Ayu Faradila Purnama ◽  
Aloysius Adya Pramudita ◽  
Edwar Edwar
Keyword(s):  

Sejumlah radar menggunakan I/Q demodulator pada sisi penerima untuk melakukan pengolahan sinyal pantul dari objek yang diterimanya. I/Q demodulator merupakan suatu komponen yang berfungsi untuk memproses sinyal RF ke sinyal I (In-phase) dan sinyal Q (Quadrature). Pada I/Q demodulator, sinyal masukkan akan dikalikan dengan dua sinyal dari LO (Local Oscillator) yang masing-masing berbeda fasa 90 yang kemudian digunakan sebagai mekanisme pendeteksi fasa. Branch-line coupler merupakan suatu rangkaian penggeser fasa yang dapat diimplementasikan dalam membangun I/Q demodulator. Akurasi pergeseran fasa yang dihasilkan branch-line coupler akan memberikan pengaruh terhadap hasil deteksi fasanya. Dalam perancangan dan realisasi branch-line coupler diperlukan suatu kajian untuk mengetahui ketepatan pergeseran fasa yang diperoleh. Pada penelitian ini dilakukan, suatu analisa kerja branch-line coupler hasil dari suatu perancangan dan realisasi yang telah dilakukan untuk suatu deteksi fasa pada radar C-band dengan basis I/Q demodulator. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai pergeseran yang mendekati 90 menyebabkan nilai fasa sinyal keluaran sebanding dengan fasa sinyal datang. Kata Kunci: I/Q Demodulator, Branch-Line Coupler, Penggeser Fasa


Author(s):  
Jaka Satria Prayuda ◽  
Denny Darlis ◽  
Akhmad Hambali

Informasi untuk mengetahui lokasi benda atau seseorang merupakan salah satu hal yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Selama ini, teknologi Global Positioning System (GPS) dapat diandalkan ketika berada di luar ruangan. Namun, ketika di dalam ruangan, GPS akan sulit menjangkau secara spesifik area bangunan. Dengan memanfaatkan teknologi Light Fidelity (Li-Fi), Indoor Positioning System (IPS) akan lebih mudah dilakukan dan mempunyai keunggulan dari segi akurasi dan efisiensi energi. Tetapi, jika dikaitkan dengan IPS, pemasangan lampu Light Emitting Diode (LED) perlu diperhatikan geometri pemasangannya. Penelitian ini membahas akurasi IPS pada Li-Fi apabila dengan berbagai bentuk geometri dan lokasi pemasangan lampu LED yang berbeda-beda. Teknik positioning Received Signal Strength (RSS) digunakan dengan mengambil kuat daya terima sebagai estimasi suatu jarak. Dengan membandingkan masing-masing bentuk geometri, maka didapatkan data konfigurasi terbaik untuk implementasi IPS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan jumlah lampu LED dan bentuk geometri akan berpengaruh terhadap akurasi positioning. Hasil menunjukkan bahwa geometri segi enam memiliki rata-rata error yang lebih kecil dibandingkan geometri yang lain, yakni sebesar 1,53×10?05m. Semakin banyak lampu LED atau poin referensi dengan rentang jarak lampu yang lebih rapat, maka dapat menghasilkan positioning yang lebih baik. Kata Kunci: Light Fidelity (Li-Fi), Indoor Positioning System (IPS), Received Signal Strength (RSS), Geometri.


Author(s):  
Indra Agustian ◽  
Alex Surapati ◽  
Aji Arya Dewangga ◽  
Ruvita Faurina

Perancangan prototipe robot obsctale avoidance tipe beroda dengan menerapkan algoritma Q-Learning telah diimplementasikan pada penelitian ini. Robot dirancang menggunakan mikrokontroler ATMega2560 pada platform Arduino Mega2560 sebagai pusat kontrol. Robot dilengkapi dengan lima sensor ultrasonik HC-SR04 dan lima sensor IR sharp GP2Y0A21YK0F. Posisi rintangan dibagi menjadi zona dan sektor. Zona menunjukkan posisi kanan atau kiri dan sektor adalah posisi sudut. Berdasarkan kombinasi nilai zona dan sektor, state terdiri atas 144 kondisi, sedangkan action dibagi menjadi lurus, kanan dan kiri. Dari 300 kali percobaan, nilai optimal learning rate konvergen di angka 0,5 dan discount factor di angka 0,9 setelah mencapai 250 percobaan. Robot mampu beradaptasi dengan cepat pada rintangan statis, dan lebih lama pada rintangan dinamis. Robot akan terus memperbarui nilai reward untuk beradaptasi pada setiap eksplorasi baru. Kata Kunci: reinforcement learning, q-learning, robot beroda, obsctale avoidance, navigasi robot.


Author(s):  
M. Darsono ◽  
Ahmad Ruri Wijaya
Keyword(s):  

Pengembangan dan aplikasi teknologi 5G untuk system komunikasi seluler mendorong guna memperoleh layanan kecepatan dan kapasitas data tinggi. Sebuah rancangan antena mikrostrip, dimana patch persegi panjang menggunakan teknik inset feed beroperasi di frekuensi 28 GHz. Antena dirancang melalui metode simulasi dengan bantuan piranti lunak CST. Material substrat antena menggunakan jenis Taconic TLY-5. Hasil simulasi diperoleh parameter, seperti: Bandwidth ? 10 dB adalah 454 MHz, VSWR (1:2) adalah 1.03, beam width adalah 74.4 derajat dan Gain adalah 6.72 dBi. Bentuk konfigurasi rancangan antena mikrostrip dengan dimensi patch adalah 3,57 mm × 4,26 mm. Sebuah rancangan antena dengan ukuran minimalis dan kompak. Kata Kunci: Antena planar, Mikrostrip, Patch persegi panjang, Inset Feed, Teknologi 5G


Author(s):  
Wahyu Fadhilah ◽  
Bambang Sumajudin ◽  
Edwar Edwar
Keyword(s):  

Antena mikrostrip merupakan antena yang sering digunakan untuk berbagai keperluan karena mempunyai beberapa kelebihan antara lain kecil, sederhana, dan murah. Dibalik kelebihan itu, terdapat beberapa kekurangan yaitu mempunyai Bandwidth yang kecil dan Gain yang kecil. Substrat tidak homogen telah digunakan untuk menurunkan indeks dielektrik yang efektif dari substrat Homogen, menekan gelombang permukaan yang berasal dari sebuah patch, dan meningkatkan pola radiasi dari patch. Pada penelitian ini, didapatkan hasil performansi yang lebih baik pada antena dengan menggunakan substrat tidak homogen. Performansi antena yang paling baik berupa peningkatan bandwidth sebesar 128,15 MHz (29,558%), gain sebesar 0.8076 dBi (11,855%), dan frekuensi tengah dari antena bergeser ke kanan (bertambah) sebesar 1,0075 GHz (9,842%) daripada performansi dengan substrat homogen.


Author(s):  
Citra Andrieyani ◽  
Bambang Sumajudin ◽  
Trasma Yunita

Single microstrip antenna has the characteristics of narrow bandwidth and small gain. This paper discusses the design of a microstrip array antenna that works at two working frequencies, namely 2.4 GHz and 5 GHz for WiFi. The method used to obtain dual band frequencies is by adding slots on the side of the patch. The results obtained are the 4-element microstrip array antenna with feed line supply has better results when applied to WiFi. This feed line antenna has a bandwidth of 75 MHz - 184.4 MHz in accordance with IEEE 802.11n standards and has a gain of 4.321 dBi. Whereas the EMC supply has a large gain of 11.54 dBi but the bandwidth obtained is very narrow, namely 27.5 MHz.


Author(s):  
Abdurrahman Rizki ◽  
Alloysius Adya Pramudita ◽  
Trasma Yunita

Multiple Input Multiple Output (MIMO) system is a technology that has the potential to be developed to increase channel capacity. The increase in channel capacity in the MIMO system is not only determined by the number of antennas, but is determined by the characteristics and arrangement of the antenna concept. This study identifies the effect of circular polarization on the MIMO antenna system on channel capacity. Co-polarization consists of a Left Hand Circular Polarization (LHCP) and Right Hand Circular Polarization (RHCP) configuration, while cross-polarization consists of an RHCP-LHCP configuration. The co-polarization of the antenna with the LHCP configuration results in an estimated channel capacity of 11,578 bps / Hz when it is at the lowest Signal to Noise Ratio (SNR) is 5 dB


Author(s):  
Naufal Widya Gaspura ◽  
Dharu Arseno ◽  
Alloysius Adya Pramudita

In the antenna array there is a mutual coupling effect. Mutual coupling causes a decrease in the characteristics of the antenna parameters. In this study, an analysis of the effect of mutual coupling on beamforming results was carried out. In this study, it was concluded that the effect of mutual coupling depends on the distance between the antenna elements. In the simulation for the beam pointing to 60 degrees, at a distance of lambda the resulting beam is shifted by 70%. Distance of 12 lambda, beam shifted 25% to 45 degrees. At 3 4 lambda distance, the beam is close to the desired result direction, 64 degrees to be precise, at the lambda distance there is a grating lobe effect. In the end, it was found that mutual coupling affects the beam direction which causes the antenna radiation pattern to change.


Author(s):  
Syah Alam ◽  
Nadia Media Rizka ◽  
Indra Surjati ◽  
Pipit Dewi Marlina

Perancangan dan realisasi antena mikrostrip dengan bentuk rectangular yang dioptimasi menggunakan metode parasitic untuk ultra wideband pada frekuensi kerja 1800 MHz telah dipaparkan dalam penelitian ini. Metode parasitic bertujuan untuk memperlebar bandwidth dan meningkatkan nilai gain dari antena yang dirancang. Dari hasil pengukuran antena rectangular dengan metode parasitik diperoleh nilai return loss sebesar -12 dB, VSWR sebesar 1.679 pada frekuensi 1800 MHz, dan dari hasil yang diperoleh dari proses pengukuran, antena yang diusulkan menghasilkan frekuensi triple band, yaitu pada frekuensi 1815 MHz, 1935 MHz, dan 2060 MHz dengan bandwidth masing-masing 2.4%, 2.8% dan 4.36%.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document