Facies analysis in the Lower Greensand using ground-penetrating radar

1995 ◽  
Vol 152 (4) ◽  
pp. 591-598 ◽  
Author(s):  
CHARLIE BRISTOW
Author(s):  
Cecilie Skovsø Andersen ◽  
Peter Roll Jakobsen

Glaciotectonic deformations often result in a high degree of variability, including glaciotectonic and sedimentary variability. Redeposition of sediments during deformation increases the variability. Ground-penetrating radar (GPR) has proven to be a good method to determine sedimentary structures in glaciofluvial deposits (Olsen & Andreasen 1994; Van Overmeeren 1998) as well as glaciotectonic structures (Busby & Merrit 1999; Overgaard & Jakobsen 2001). Reflection facies analysis (radar facies) is a useful tool in the characterisation and interpretation of deformed sediments (Van Overmeeren 1998; Jakobsen & Overgaard 2002; Lerche et al. 2014). A GPR survey was carried out at Jyderup Skov in Odsherred in north-west Sjælland (Fig. 1). The presence of parallel ridges in the area indicates glaciotectonic deformation. The aim of the GPR study was to map the interior of the ridge complex and to interpret the genesis of the ridges.


Author(s):  
M. S. Sudakova ◽  
M. L. Vladov ◽  
M. R. Sadurtdinov

Within the ground penetrating radar bandwidth the medium is considered to be an ideal dielectric, which is not always true. Electromagnetic waves reflection coefficient conductivity dependence showed a significant role of the difference in conductivity in reflection strength. It was confirmed by physical modeling. Conductivity of geological media should be taken into account when solving direct and inverse problems, survey design planning, etc. Ground penetrating radar can be used to solve the problem of mapping of halocline or determine water contamination.


2017 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 73-83
Author(s):  
Rahmayati Alindra ◽  
Heroe Wijanto ◽  
Koredianto Usman

Ground Penetrating Radar (GPR) adalah salah satu jenis radar yang digunakan untuk menyelidiki kondisi di bawah permukaan tanah tanpa harus menggali dan merusak tanah. Sistem GPR terdiri atas pengirim (transmitter), yaitu antena yang terhubung ke generator sinyal dan bagian penerima (receiver), yaitu antena yang terhubung ke LNA dan ADC yang kemudian terhubung ke unit pengolahan data hasil survey serta display sebagai tampilan output-nya dan post  processing untuk alat bantu mendapatkan informasi mengenai suatu objek. GPR bekerja dengan cara memancarkan gelombang elektromagnetik ke dalam tanah dan menerima sinyal yang dipantulkan oleh objek-objek di bawah permukaan tanah. Sinyal yang diterima kemudian diolah pada bagian signal processing dengan tujuan untuk menghasilkan gambaran kondisi di bawah permukaan tanah yang dapat dengan mudah dibaca dan diinterpretasikan oleh user. Signal processing sendiri terdiri dari beberapa tahap yaitu A-Scan yang meliputi perbaikan sinyal dan pendektesian objek satu dimensi, B-Scan untuk pemrosesan data dua dimensi  dan C-Scan untuk pemrosesan data tiga dimensi. Metode yang digunakan pada pemrosesan B-Scan salah satunya adalah dengan  teknik pemrosesan citra. Dengan pemrosesan citra, data survey B-scan diolah untuk didapatkan informasi mengenai objek. Pada penelitian ini, diterapkan teori gradien garis pada pemrosesan citra B-scan untuk menentukan bentuk dua dimensi dari objek bawah tanah yaitu persegi, segitiga atau lingkaran. 


PIERS Online ◽  
2006 ◽  
Vol 2 (6) ◽  
pp. 567-572
Author(s):  
Hui Zhou ◽  
Dongling Qiu ◽  
Takashi Takenaka

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document