Artificial Intelligence for Sport Actions and Performance Analysis using Recurrent Neural Network (RNN) with Long Short-Term Memory (LSTM)

Author(s):  
Wilton W. T. Fok ◽  
Louis C. W. Chan ◽  
Carol Chen
2019 ◽  
Vol 6 (4) ◽  
pp. 377
Author(s):  
Kasyfi Ivanedra ◽  
Metty Mustikasari

<p>Text Summarization atau peringkas text merupakan salah satu penerapan Artificial Intelligence (AI) dimana komputer dapat meringkas text pada suatu kalimat atau artikel menjadi lebih sederhana dengan tujuan untuk mempermudah manusia dalam mengambil kesimpulan dari artikel yang panjang tanpa harus membaca secara keseluruhan. Peringkasan teks secara otomatis dengan menggunakan teknik Abstraktif memiliki kemampuan meringkas teks lebih natural sebagaimana manusia meringkas dibandingkan dengan teknik ekstraktif yang hanya menyusun kalimat berdasarkan frekuensi kemunculan kata. Untuk dapat menghasilkan sistem peringkas teks dengan metode abstraktif, membutuhkan metode Recurrent Neural Network (RNN) yang memiliki sistematika perhitungan bobot secara berulang. RNN merupakan bagian dari Deep Learning dimana nilai akurasi yang dihasilkan dapat lebih baik dibandingkan dengan jaringan saraf tiruan sederhana karena bobot yang dihitung akan lebih akurat mendekati persamaan setiap kata. Jenis RNN yang digunakan adalah LSTM (Long Short Term Memory) untuk menutupi kekurangan pada RNN yang tidak dapat menyimpan memori untuk dipilah dan menambahkan mekanisme Attention agar setiap kata dapat lebih fokus pada konteks. Penelitian ini menguji performa sistem menggunakan Precision, Recall, dan F-Measure dengan membandingan hasil ringkasan yang dihasilkan oleh sistem dan ringkasan yang dibuat oleh manusia. Dataset yang digunakan adalah data artikel berita dengan jumlah total artikel sebanyak 4515 buah artikel. Pengujian dibagi berdasarkan data dengan menggunakan Stemming dan dengan teknik Non-stemming. Nilai rata-rata recall artikel berita non-stemming adalah sebesar 41%, precision sebesar 81%, dan F-measure sebesar 54,27%. Sedangkan nilai rata-rata recall artikel berita dengan teknik stemming sebesar 44%, precision sebesar 88%, dan F-measure sebesar 58,20 %.</p><p><em><strong>Abstract</strong></em></p><p class="Judul2"><em>Text Summarization is the application of Artificial Intelligence (AI) where the computer can summarize text of article to make it easier for humans to draw conclusions from long articles without having to read entirely. Abstractive techniques has ability to summarize the text more naturally as humans summarize. The summary results from abstractive techinques are more in context when compared to extractive techniques which only arrange sentences based on the frequency of occurrence of the word. To be able to produce a text summarization system with an abstractive techniques, it is required Deep Learning by using the Recurrent Neural Network (RNN) rather than simple Artificial Neural Network (ANN) method which has a systematic calculation of weight repeatedly in order to improve accuracy. The type of RNN used is LSTM (Long Short Term Memory) to cover the shortcomings of the RNN which cannot store memory to be sorted and add an Attention mechanism so that each word can focus more on the context.This study examines the performance of Precision, Recall, and F-Measure from the comparison of the summary results produced by the system and summaries made by humans. The dataset used is news article data with 4515 articles. Testing was divided based on data using Stemming and Non-stemming techniques.</em> <em>The average recall value of non-stemming news articles is 41%, precision is 81%, and F-measure is 54.27%. While the average value of recall of news articles with stemming technique is 44%, precision is 88%, and F-measure is 58.20%.</em></p><p><em><strong><br /></strong></em></p>


2019 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 74-84
Author(s):  
Evan Kusuma Susanto ◽  
Yosi Kristian

Asynchronous Advantage Actor-Critic (A3C) adalah sebuah algoritma deep reinforcement learning yang dikembangkan oleh Google DeepMind. Algoritma ini dapat digunakan untuk menciptakan sebuah arsitektur artificial intelligence yang dapat menguasai berbagai jenis game yang berbeda melalui trial and error dengan mempelajari tempilan layar game dan skor yang diperoleh dari hasil tindakannya tanpa campur tangan manusia. Sebuah network A3C terdiri dari Convolutional Neural Network (CNN) di bagian depan, Long Short-Term Memory Network (LSTM) di tengah, dan sebuah Actor-Critic network di bagian belakang. CNN berguna sebagai perangkum dari citra output layar dengan mengekstrak fitur-fitur yang penting yang terdapat pada layar. LSTM berguna sebagai pengingat keadaan game sebelumnya. Actor-Critic Network berguna untuk menentukan tindakan terbaik untuk dilakukan ketika dihadapkan dengan suatu kondisi tertentu. Dari hasil percobaan yang dilakukan, metode ini cukup efektif dan dapat mengalahkan pemain pemula dalam memainkan 5 game yang digunakan sebagai bahan uji coba.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document