Dasa Wisma Bebas Penyakit Berbasis Lingkungan Melalui Home Environmental Health and Safety

2018 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 171-180
Author(s):  
Yuni Wijayanti ◽  
Hasty Widyastari

Abstrak. Penyakit berbasis lingkungan merupakan penyebab kesehatan masyarakat yang serius bahkan penyebab utama kematian. Kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan masih rendah yang mengakibatkan berbagai penyakit mudah muncul dan berkembang. Penyakit berbasis lingkungan masih menjadi permasalahan kesehatan masyarakat di Indonesia. ISPA dan diare yang merupakan penyakit berbasis lingkungan selalu masuk dalam 10 besar penyakit di hampir seluruh Puskesmas di Indonesia, selain malaria. Hasil observasi awal dan wawancara tanggal 9 Maret 2017 pengusul dengan ketua  RT 07/ RW 05 (Dukuh Banaran) dan RT 02 RW 06 (Dukuh Persen) Kelurahan Sekaran Gunungpati Semarang dapat disimpulkan bahwa kondisi lingkungan sekitar rumah warga sebagian besar terlihat masih kotor tidak sehat, kejadian penyakit berbasis lingkungan masih ada, pengetahuan dan sikap tentang Home Environmental Health and Safety (HEHS) masih kurang juga. Dukuh Persen pada tahun 2016 mendapat sertifikat “Daerah Kumuh” di Kota Semarang. Solusi yang ditawarkan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah terlaksananya penyuluhan dan pelatihan tentang penyakit berbasis lingkungan dan HEHS, adanya juru pemantauan kesehatan lingkungan (JUMANKESLING) yang dapat memantau kesehatan lingkungan sekitar rumah warga, dan program hari “Minggu Bersih dan Sehat”. Adapun luaran yang dihasilkan adalah berupa modul, leaflet, checklist, dan kartu PLR (pemantauan Lingkungan Rumah). Metode pelaksanaan pada kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah penyuluhan dan pelatihan bagi ibu-ibu dasa wisma dan JUMANKESLING. Pada kegiatan ini digunakan metode ceramah, demonstrasi dan praktik serta diskusi (problem solving), forum temu warga dasa wisma bulanan. Nilai rata-rata pretes dari peserta kegiatan sebesar 6,57 menunjukkan tingkat pemahaman/pengetahuan peserta tentang penerapan HEHS masih kurang. Setelah peserta mengikuti kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dengan menggunakan metode ceramah, demonstrasi, dan pemecahan masalah (problem solving), tingkat pemahaman/pengetahuan  terhadap   penerapan perilaku HEHS menjadi meningkat. Hal ini representasikan dengan adanya nila rata-rata postes yang lebih tinggi yaitu menjadi 7,80 yang menunjukkan adanya peningkatan pemahaman sebesar 18,72%. Untuk lebih  meningkatkan kemandirian ibu-ibu Dasa Wisma dalam implementasi HEHS diperlukan pelatihan lebih lanjut khususnya tentang pengayaan upaya-upaya pencegahan penyakit infeksi berbasis lingkungan secara mandiri dan spesifik

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document