HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development)
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

29
(FIVE YEARS 0)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By "Department Of Drama, Dance And Music, Semarang State Universtiy"

2541-5581, 2541-5603

2018 ◽  
Vol 2 (4) ◽  
pp. 663-672
Author(s):  
Muhammad Azinar ◽  
Arulita Ika Fibriana

Abstrak Jumlah kasus kematian ibu di kabupaten Kendal pada tahun 2015 sebanyak 23 kasus, tahun 2016 19 kasus, dan tahun 2017 naik menjadi 25 kasus. Desa Singorojo adalah desa yang dalam 3 tahun terakhir memiliki trend kenaikan kasus kehamilan risiko tinggi yang signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas Youth Centre Model dalam meningkatkan pengetahuan sikap remaja di daerah kehamilan berisiko tinggi. Penelitian ini dirancang dengan desain pre-eksperimental research dengan one group pretest-posttest design yang dianalisis secara kuantitatif. Populasi penelitian adalah remaja di desa Singorojo kabupaten Kendal. Sampel ditentukan secara purposive sampling. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji beda dan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menujukkan edukasi sebaya yang dilakukan oleh Kader Youth Centre yang telah diberi pelatihan telah mampu meningkatkan pengetahuan kesehatan reproduksi remaja khususnya terkait seksualitas dan kehamilan berisiko tinggi (p value 0,001). Selain itu juga dapat meningkatkan kesadaran remaja akan pentingnya pendewasaan usia perkawinan melalui perubahan sikap remaja (p value 0,002). Simpulan menunjukkan Youth Centre dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran pada siswa remaja.   Abstract The number of maternal mortality cases in Kendal district in 2015 reached 23 cases, in 2016 were 19 cases, and in 2017 were 25 cases. Singorojo village was a village that in the last 3 years had a significant upward trend in cases. This study aimed to determine the effectiveness of the Youth Center Model in increasing the knowledge of the attitudes of adolescents in high risk pregnancy areas. This study was designed with a pre-experimental research design with one pretest-posttest design group analyzed quantitatively. The study population was adolescents in Singorojo village, Kendal district. Sampling technique used purposive sampling. Data analysis was used a different test and Wilcoxon test. The results of a complete peer education study conducted by Youth Center Cadres who had been given training had been able to improve adolescent health knowledge with high sexuality and pregnancy (p value 0.001). In addition, it could also increase teenagers' awareness of the importance of marriage awareness for adolescent girls (p value 0.002). Conclusion showed that Youth Center can increase knowledge and awareness of adolescent students.  


2018 ◽  
Vol 2 (4) ◽  
pp. 520-530
Author(s):  
Amalia Raafiah

Abstrak Jaminan Kesehatan Nasional telah berjalan kurang lebih empat tahun, namun Praktik Mandiri Bidan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan di Kota Semarang mengalami penurunan, pada tahun 2017 sebanyak 95 PMB dan menurun menjadi 85 PMB di tahun 2018. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor individual dan struktural pada kepuasan kerja bidan era Jaminan Kesehatan Nasional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei s.d. Juli tahun 2018 di Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus dan teknik pengambilan data menggunakan teknik wawancara mendalam. Informan dalam penelitian ini berjumlah 7 orang dengan 4 orang informan utama dan 3 orang informan triangulasi. Instrumen yang digunakan diantaranya panduan wawancara mendalam, alat perekam dan buku catatan. Data dianalisis menggunakan metode perbandingan tetap. Hasil menunjukkan bahwa faktor individual pada kepuasan kerja bidan adalah nature of work, pencapaian nilai dan motivasi, sedangkan faktor struktural pada kepuasan kerja bidan adalah supervisi, rekan kerja, komunikasi dan keadilan. Simpulan penelitian ini adalah tingkat kepuasan kerja bidan cukup puas pada era JKN.   Abstract Jaminan Kesehatan Nasional has been running for at least four years, but Independent Practices Midwife who collaboration with BPJS Kesehatan in Semarang City has declined, from 95 IPM in 2017 to 85 IPM in 2018. The objective of this research was to figure out individual and structural factors of Midwife’s job satisfaction in Jaminan Kesehatan Nasional era. This research was occurred on May until July 2018 in Ngaliyan Sub-district, Semarang City, this research was a case study with descriptive qualitative research using in-depth interview technique. Informants in this study amounted to 7 people with 4 main informants and 3 triangulation informants. The instrument used was an in-depth interview guide, a tape recorder and a notebook. Data were analyzed with constant comparative method. Result showed that individual factors of midwife’s job satisfaction were nature of work, value attainment and motivation, and structural factors of midwife’s job satisfaction were supervision, co-worker, communication and equity. Conclusion of this research was a phase of midwifes’s job satisfaction were enough in JKN era.  


2018 ◽  
Vol 2 (4) ◽  
pp. 612-621
Author(s):  
Gracia Victoria Souisa ◽  
Lea Mediatrix Y. Janwarin

Abstrak Seluruh kepala keluarga Dusun Wahakaim, Desa Aketernate, memenuhi kebutuhan air bersih dengan mengandalkan sumur gali yang secara fisik tidak memenuhi syarat kualitas air bersih. Penelitian ini bertujuan, mengetahui gambaran kualitas air sumur gali ditinjau dari parameter fisik, kimia dan mikrobiologi sebelum dan sesudah penyaringan sederhana. Desain penelitian yang digunakan adalah survey deskriptif berbasis laboratorium, dengan total sampel sebanyak 12 sampel air. Pemeriksaan kualitas air dilakukan di Laboratorium Kesehatan, Provinsi Maluku, data hasil laboratorium secara deskriptif dibandingkan dengan Permenkes RI Nomor 416/Menkes/Per/IX/1990. Hasil penelitian menunjukan, untuk sampel air yang belum disaring, sebanyak 3 sumur gali (37,5%) tidak memenuhi syarat TDS dan rasa, sebanyak 7 sumur gali (87,5%) tidak memenuhi syarat mangan dan klorida, dan 100% tidak memenuhi syarat Total coli, sedangkan sebanyak 4 sumur gali (50%) tidak memenuhi syarat E.coli dan untuk sampel air yang telah disaring, sebanyak 2 sampel air (50%) tidak memenuhi syarat TDS, sedangkan parameter mikrobiologi sebanyak 3 sampel air (75%) tidak memenuhi syarat Total coli.  Efektifitas penyaringan sederhana optimal pada parameter kekeruhan, TSS  dan mangan.   Abstract All of the family heads of Wahakaim, Aketernate Village, met the need for clean water by relying on dug wells that did not physically meet the requirements of clean water quality. This study aims to find out the description of the water quality of dug wells in terms of physical, chemical and microbiological parameters before and after simple filtering. The research design used was a laboratory-based descriptive survey, with a total sample of 12 water samples. Water quality checks were carried out in the Health Laboratory, Maluku Province, descriptive laboratory data compared to Permenkes RI Number 416 / Menkes / Per / IX / 1990. The results showed that for the water samples that had not been filtered, 3 dug wells (37.5%) did not meet the TDS and taste requirements, as many as 7 dug wells (87.5%) did not meet the requirements of manganese and chloride, and 100% did not meet Total coli requirements, while as many as 4 wells dug (50%) did not meet E.coli requirements and for water samples that were filtered, 2 water samples (50%) did not meet the TDS requirements, while microbiological parameters were 3 water samples (75% ) does not meet the requirements of Total coli. Simple optimal filtering effectiveness on turbidity parameters, TSS and manganese.  


2018 ◽  
Vol 2 (4) ◽  
pp. 599-611
Author(s):  
Noviyani Dwi Raharjanti ◽  
Eram Tunggul Pawenang

Abstrak Kasus DBD di Kecamatan Bergas cenderung meningkat, tahun 2016 Kelurahan Karangjati memiliki kasus DBD terbanyak yaitu sebesar 19 kasus. Dari studi pendahuluan pada 10 rumah, sebanyak 70% rumah positif terdapat jentik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan keberadaan jentik Aedes aegypti. Jenis penelitian ini observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 93 rumah yang diambil dengan teknik proportional random sampling. Data dianalisis menggunakan uji chi square (α=0,05). Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2018. Hasil menunjukkan bahwa kepadatan jentik termasuk dalam kategori tinggi. Hasil uji statistik menunjukan jumlah kontainer (p=0,006), jenis kontainer (p=0,017), volume kontainer (p=0,018), bahan kontainer (p=0,001), keberadaan tanaman pekarangan (p=0,001), praktik PSN (p=0,0001) berhubungan dengan keberadaan jentik Aedes aegypti. Sedangkan jumlah penghuni (p=0,436) dan status pekerjaan (p=0,347) tidak berhubungan dengan keberadaan jentik Aedes aegypti. Penelitian ini menyimpulkan bahwa variabel praktik PSN menjadi faktor paling dominan yang mempengaruhi keberadaan jentik Aedes aegypti..   Abstract Trend of DHF in Bergas subdistricts has increased, in 2016 Karangjati village has the most cases of DHF with 19 cases. The preliminary survey on 10 homes, 70% have larvae. The purpose of this study to determine the factors associated with the presence of Aedes aegypti larvae. This was an explanatory research with cross sectional approach. The total amount of 93 houses sample was taken with propotional random sampling technique. Data were analyzed by chi-square test (α=0,05). The results showed that density figure on high level. This study was done on May 2018. Results of statistical test showed the number of containers (p=0,006), container type (p=0,0001), container volume (p=0,0001), container material (p=0,0001), gardens plant (p=0,001), practice PSN (p=0,0001) associated with the presence of Aedes aegypti larvae. While the number of occupants (p=0.436) and occupation (p=0.347) not related with presence of Aedes aegypti larvae. This study concludes that practice PSN becomes the dominant factor that affecting the presence of Aedes aegypti larvae.


2018 ◽  
Vol 2 (4) ◽  
pp. 634-644 ◽  
Author(s):  
Sheila Mufida Ariyanti ◽  
Yuliani Setyaningsih ◽  
Diki Bima Prasetio

Abstrak Pekerja di lingkungan panas dapat terpapar dehidrasi. Selain lingkungan kerja yang panas dehidrasi dapat disebabkan oleh kurangnya konsumsi cairan, penggunaan pakaian saat bekerja dan riwayat penyakit yang dimiliki.Pekerja pandai besi Desa Hadipolo terpapar panas dari lingkungan kerja berkisar antara 30oC –35oC dan mengalami tanda-tanda dehidrasi. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 7-15 April 2018.Tujuan penelitian menganalisis hubungan tekanan panas, konsumsi cairan dan penggunaan pakaian saat bekerja dengan tingkat dehidrasi pada pekerja pandai besi di Desa Hadipolo Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian ini ada hubungan antara tekanan panas (p value = 0,036), konsumsi cairan (p value = 0,021), penggunaan pakaian saat bekerja (p value = 0,020) dengan tingkat dehidrasi. Analisis secara multivariat diperoleh hasil kategori konsumsi cairan dengan p value = 0,016 dan kategori penggunaan pakaian saat bekerja dengan p value = 0,017.  Kesimpulan dari penelitian ini variabel yang paling berperan terhadap tingkat dehidrasi yaitu kategori konsumsi cairan kategori dan penggunaan pakaian saat bekerja.   Abstract Workers in hot environments can be exposed to dehydration. In addition to a hot dehydrated work environment, it can be caused by a lack of fluid consumption, the use of clothing at work and the history of the disease. Blacksmith workers in Hadipolo village are exposed to heat from the work environment ranging from 30oC -35oC and experiencing signs of dehydration. The study was conducted on April 7-15, 2018. The purpose of the study was to analyze the relationship between heat stress, fluid consumption and clothing usage while working with the level of dehydration in blacksmith workers in Hadipolo Village, Jekulo District, Kudus Regency. this research is an observational analytic study with cross sectional approach. The results of this study there is a relationship between heat stress (p value = 0.036), fluid consumption (p value = 0.021), use of clothing at work (p value = 0.020) with the level of dehydration with. Multivariate analysis obtained results of fluid consumption category with p value = 0.016 and clothing usage category while working with p value = 0.017. The conclusion of this study is the variable that most plays a role in the level of dehydration, namely the category of consumption of liquid and clothing usage category while working  


2018 ◽  
Vol 2 (4) ◽  
pp. 564-576
Author(s):  
Nisrina Dwi Risqi ◽  
Bambang Wahyono

Abstrak Data Puskesmas Duren menunjukkan jumlah kunjungan Voluntary Counseling and Testing  (VCT) mengalami penurunan dalam tiga tahun dari 2015 hingga 2017. Pada tahun 2017 adanya kesenjangan antara jumlah kelompok wanita pekerja seksual dan lelaki suka lelaki yang ada di Kecamatan Bandungan dengan jumlah kunjungan VCT pada populasi kunci tersebut serta belum mencapai target yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran program pelayanan VCT di Puskesmas Duren. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2018. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Informan penelitian terdiri dari 11 dipilih dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana serta sumber daya manusia di Puskesmas Duren. Sudah tersedianya dana dan standar operasional prosedur pelayanan VCT. Kegiatan sosialisasi layanan VCT sudah dilakukan. Pelaksanaan VCT belum sesuai dengan pedoman serta jumlah kunjungan VCT mengalami penurunan dalam tiga tahun terakhir dan belum mencapai target yang telah ditetapkan. Simpulan penelitian ini adalah gambaran program pelayanan VCT di Puskesmas Duren belum berjalan baik.   Abstract Data from Duren Primary Health Center showed for the number of VCT visited decreased in three years from 2015 to year 2017. In 2017 there was gap between the number of women sex worker groups and men who were in Bandungan with their number of VCT visited. The purpose of this research was to know the description of VCT program in Duren Public Health Center. This research was conducted in May 2018. This type of research was descriptive qualitative. Research informants consisted of 11 selected by purposive sampling technique. Data collection techniques using interviews and observation. The results showed the lack of availability of facilities and infrastructure and human resources. Availability of funds and standard operational procedures were sufficiented. Socialization of VCT have been carried out. VCT implementation has not been in accordance with guidelines, the number of VCT visited has decreased in the last three years, and has not reached the targets. The conclusions of this study was the description of the VCT program have not gone well.  


2018 ◽  
Vol 2 (4) ◽  
pp. 531-542
Author(s):  
Annisa Arum Kartika Dewi ◽  
Dyah Mahendrasari Sukendra

Abstrak Pada tahun 2017 IR DBD sebesar 124,3 per 100.000 penduduk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara maya index dan karakteristik lingkungan area rumah dengan kejadian DBD di daerah endemis DBD Kelurahan Kadipiro Kota Surakarta. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan rancangan penelitian case control.  Sampel sebesar 45 kasus dan 45 kontrol dengan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah lembar pengukuran dan lembar observasi, kuesioner, roll meter dan dokumen rekam medik. Data dianalisis secara univariat untuk mendeskripsikan semua variabel penelitian dan secara bivariat dengan uji chi-square dan perhitungan Odds Ratio(OR). Penelitian dilakukan pada bulan Mei-Juni 2018. Hasil penelitian ini adalah maya index (p=0,408), keadaan TPA terbuka (p=0,036), ventilasi rumah tanpa kawat kassa (p=0,135), keberadaan pakain yang menggantung (p=0,021), kepadatan hunian (p=0,168), jarak antar rumah (p=1,000), keberadaan pekarangan kosong (p=0,047), keberadaan tempat minum unggas (p=1,000). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan antara keadaan TPA terbuka, keberadaan pakaian menggantung, keberadaan pekarangan kosong dengan kejadian DBD.   Abstract In 2017 the dengue fever was 124.3 per 100,000 population. The purpose of this study is to determine the relationship between the maya index and environmental characteristics of the home area with the incidence of DHF in endemic area of DHF Kadipiro Surakarta. Type of research was analytic observasional with research design case control.  Samples of 45 cases and 45 controls by sampling technique that is purposive sampling. The instruments used are measurement sheets and observation sheets, questionnaires, roll meters and medical record documents. Data were analyzed univariat to describe all research variables and bivariate with test chi-square and calculation Odds Ratio. The study was conducted in May-June 2018. The results of this study were maya index(p=0.408), open landfill conditions(p=0,036), homeless house ventilation(p=0,135), the existence of hanging clothes(p=0,021), occupancy density(p=0,168) distance between homes(p=1,000), the existence of empty yard(p=0,047), existence of poultry drinking place(p=1,000). The conclusion, there is a relationship between the open landfill conditions, the existence of hanging clothes, the existence of empty yard with the incidence of DHF.  


2018 ◽  
Vol 2 (4) ◽  
pp. 577-586
Author(s):  
Alman Putra ◽  
Dhea Nur Syafira ◽  
Salma Maulyda ◽  
Widya Hary Cahyati

Abstrak Di Provinsi Jawa Tengah terdapat status gizi kurang sebanyak 7,5 %, status gizi normal sebanyak 53,1 %, status gizi gemuk sebanyak 28,1, dan status gizi obes sebanyak 11,2 %. Asupan salah satu faktor yang mempengaruhi status gizi. Asupan salah satunya dapat dipenuhi dengan sarapan. Dalam penelitian ini menggunakan sampel Mahasiswa Semester 1-7 Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Ngudi Waluyo yang berjumlah 77 orang. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif dengan desain penelitian cross sectional. Dari hasil penelitian, dapat diketahui bahwa secara keseluruhan Mahasiswa Pogram Studi Kesehatan Masyarakat memiliki status gizi normal sebanyak 57 responden (74 %). Kebiasaan sarapan terdapat lebih banyak frekuensi sarapan responden 43 (56 %) jarang melakukan sarapan. Lebih banyak 64 responden (83 %) melakukan sarapan sebelum pukul 09.00. Sedangkan responden melakukan sarapan setiap pagi sebanyak 38 (49 %) hampir sama dengan responden melakukan sarapan hanya saat sebelum melakukan aktivitas sebanyak 39 (51 %).   Abstract In Central Java Province, there are less than 7.5% nutrition status, 53.1% normal nutrition status, 28.1 obese nutrition status, and obesity nutrition status of 11.2%. Intake of one of the factors that affect nutritional status. One intake can be filled with breakfast. In this study used a sample of Students Semester 1-7 Ngudi Waluyo Community Health Studies Program which amounted to 77 people. The type of research used is descriptive qualitative research with cross sectional research design. From the results of the research, it can be seen that overall Student Pogram Studies Public Health has normal nutritional status as much as 57 respondents (74%). Breakfast habits are more frequent breakfast 43 respondents (56%) rarely do breakfast. More 64 respondents (83%) did breakfast before 09.00. While respondents do breakfast every morning as much as 38 (49%) almost the same as the respondent to do breakfast just before the activity as much as 39 (51%).  


2018 ◽  
Vol 2 (4) ◽  
pp. 645-653
Author(s):  
Najib Najib

Abstrak Masa remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami peralihan yang penuh dengan permasalahan. Salah satu permasalahan pada remaja yang berisiko adalah masalah perilaku seksual remaja. Faktor yang memengaruhi perilaku reproduksi remaja diantaranya adalah faktor keluarga dan pergaulan remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pola asuh orangtua dan peer group terhadap konsep diri remaja tentang perilaku seksual pada siswa SMK. Jenis penelitian ini survei analitik dengan desain penelitian cross sectional. Responden penelitian ini adalah siswa/siswi dan orangtua SMK Negeri di Kota Semarang sebanyak 387 orang dan diambil dengan purposive sampling. Analisis bivariat menggunakan uji Chi Square. Hasil menunjukkan Peer group Buruk (73,8), Pola Asuh orangtua Otoriter (57,9%), dan Konsep Diri Baik (68,3). Uji statistik menunjukkan adanya hubungan Peer group dengan konsep diri remaja tentang perilaku seksual di SMK Negeri di Kota Semarang (P= 0,009;C=0,134), 35,5% konsep diri Buruk dengan peer group yang buruk. Ada hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan konsep diri remaja tentang perilaku seksual di SMK Negeri di Kota Semarang (P=0,003;C=0,153), 37,9% pola asuh otoriter mengakibatkan konsep diri yang buruk. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pola asuh orang tua dan peer group berhubungan dengan konsep diri remaja terkait perilaku seksual.   Abstract The period for the future of individual transition is full of problems. One of the problems in adolescents who are at issue is the problem of adolescent governance. Factors that influence adolescents are family factors and teenage relationships. This study aimed to determine the effect of parenting and peer grouping on adolescent self-concept about sexual behavior in vocational students. This type of research was analytic survey with cross sectional research design. Respondents of this study were 387 public vocational high school students in Semarang City and taken by purposive sampling. Bivariate analysis used Chi Square test. The results showed the Poor Group (73.8), the Authoritarian Asuhahulu Pattern (57.9%), and the Good Self Concept (68.3). Statistical test shows that there is a relationship between Peer group and adolescent self-concept in Semarang City State Vocational High School (P = 0.009; C = 0.134), 35.5% Bad self concept with poor peer group. There is a relationship between parenting and self-concept in state vocational schools in the city of Semarang (P = 0.003; C = 0.153), 37.9% authoritarian parenting that is bad. This study concluded that parenting and peer group were related to sexual concepts.  


2018 ◽  
Vol 2 (4) ◽  
pp. 510-519
Author(s):  
Al Asyhar Aahyu Azady ◽  
Evi Widowati ◽  
Sri Ratna Rahayu

Abstrak Setiap tempat kerja selalu mempunyai risiko kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Pada tahun 2013 telah terjadi 406 kasus kecelakaan kerja di Kabupaten Boyolali, 372 pekerja (91,6%) berhasil sembuh, 25 pekerja (6,1%) sementara tidak mampu bekerja, 4 pekerja (0,9%) mengalami cacat, dan 5 pekerja (1,2%) meninggal dunia. Insiden kecelakaan dan cedera di tempat kerja dapat dikurangi dengan penggunaan Job Hazard Analysis. Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2018. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi bahaya serta pengendalian yang tepat pada industri logam UD. A&D dengan metode Job Hazard Analysis. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan observasional. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 46 bahaya dan 82 risiko yang teridentifikasi. Hasil penilaian risiko terdapat 24 (29,6%) risiko rendah, 27 (32,9%) risiko sedang dan risiko tinggi berjumlah 31 (37,8%). Hasil penilaian dan pengendalian risiko dirancang dalam bentuk form Job Hazard Analysis. Kesimpulan penelitian ini adalah potensi bahaya yang ada belum dilakukan pengendalian secara optimal.   Abstract Each workplace always has a risk of possible accidents and occupational diseases. In 2013 there were 406 work accident cases in Boyolali District, 372 workers (91.6%) recovered, 25 workers (6.1%) were unable to work, 4 workers (0.9%) were disabled, and 5 workers (1.2%) died. Incidents of accidents and workplace injuries can be reduced by the use of Job Hazard Analysis. This research was conducted in 2018. The purpose of this research is to know the potential danger and proper control on UD metal industry. A & D with Job Hazard Analysis method. The type of this research is descriptive qualitative with observational approach.The results showed 46 hazards and 82 identified risks. Risk assessment results were 24 (29.6%) low risk, 27 (32.9%) medium and high risk 31 (37.8%). The results of risk assessment and control are designed in the form of Job Hazard Analysis form. The conclusion of this research is the potential hazard that has not been done optimally.  


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document