ANALISIS RANTAI NILAI KOMODITAS IKAN AIR TAWAR UNGGULAN DI KOTA TANGERANG
Penelitian ini digunakan untuk melihat kondisi rantai nilai komoditas ikan air tawar unggulan dalam rangka mencapai ketahanan pangan di Tangerang. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) untuk menganalisis jenis benih ikan komoditas air tawar, 2) mengidentifikasi rantai pasokan komoditas benih ikan air tawar, 3) menganalisis, mengidentifikasi, dan memetakan rantai nilai komoditas benih ikan air tawar dan 4) menganalisis nilai tambah yang dihasilkan dari semua aktor yang terlibat dalam rantai komoditas ikan air tawar unggulan kami di Tangerang. Penelitian ini dilakukan di Kota Tangerang. analisis adalah MPE analisis, supply chain, rantai nilai dan nilai tambah metode Hayami. Komoditas ikan air tawar lele dengan fitur 155,130,122.9. rantai pasokan lele melibatkan empat pelaku, termasuk petani, pedagang, pedagang pasar tradisional dan pedagang ikan olahan. Kondisi rantai pasokan dan rantai nilai tidak efektif dan efisien, terutama pada petani karena produksi terbatas dan kesenjangan marjin. Memperoleh marjin terbesar dari olahan ikan merchant Rp 4.4892,05 / kg, sedangkan margin terkecil di petani Rp 152,22 / kg. Perhitungan nilai tambah sebesar Rp 5.532,96 / kg petani, pedagang Rp 2.368,23 / kg, pedagang pasar tradisional Rp 2.061,44 / kg dan diproses pedagang ikan Rp 3.578,16 / ikan, atau Rp 2.5047,12 / kg. Nilai terbesar tambah pedagang diperoleh olahan ikan, sedangkan nilai terkecil tambah yang diperoleh petani. Oleh karena itu, sebagai regulator dan fasilitator, pemerintah harus meningkatkan nilai tambah dan mengoptimalkan produksi perikanan di Tangerang.