Similarity between grassland vegetation and seed bank shifts with altered precipitation and clipping, but not warming

2012 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 129-136 ◽  
Author(s):  
S. White ◽  
E. Bork ◽  
J. Karst ◽  
J. Cahill
1991 ◽  
Vol 69 (4) ◽  
pp. 831-834 ◽  
Author(s):  
Per Milberg

Large numbers of fern spores germinated in soil samples from a grassland trail. The trail was established in central Sweden 35 years ago to study the effect of different treatments on grassland vegetation. The density of prothallia varied between 57 000 and 170 000 m−2 in the different treatments. There were no ferns in the treatment plots, and none of the three fern species identified from the spore bank were found in the surrounding area. This suggests that the large spore bank has accumulated over a long period of time and that fern spores are capable of remaining viable in the soil for several years. A large spore bank can enhance the chance for intergametophytic crossing in fern species. Key words: fern, grassland, Pteridophyta, soil seed bank, spore bank.


2011 ◽  
Vol 77 (2) ◽  
pp. 157-166 ◽  
Author(s):  
Joanna Czarnecka

The aim of my study was to determine changes in the seed bank and vegetation during the process of overgro-wing of the xerothermic grassland situated on the slopes of the White Mountain (349 m a. s. l., the Central Roztocze Region, South-Eastern Poland). I also examined whether the changes of vegetation can be predicted if we know the structure of the burned seed flora. To achieve this goal I used two sets of data: one collected from three different environments (grassland, brushwood and woodland) at the same time (toposequence), and the other collected twice from the same place at the interval of seven years (chronosequence). I stated that the appearance of even a small number of ornitochorous seeds and their seedlings can be treated as a signal that the bush encroachment will accelerate. Seed number seems to decrease during succession in the analysed sequence of plant communities. The total number of species in the seed bank did not change in the most dynamic plant communities: grassland and brushwood, and it was significantly higher there than in the seed bank of woodland. During the time of observation, the most important quantitative and qualitative changes took place in grassland vegetation, which is more similar to brushwood vegetation now than it was at the beginning of the study.


2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 73-83
Author(s):  
Raihan Fadhil Muhammad ◽  
Budi Waluyo

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari variabilitas genetik, heritabilitas, dan menyeleksi penampilan genotipe karakter agronomi unggul pada 57 galur sawi untuk digunakan dalam bahan baku konsumsi dan industri. Penelitian ini dilaksanakan di Seed Bank and Nursery, Agrotechno Park Universitas Brawijaya, Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang pada bulan Desember 2018 – April 2019. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah rancangan acak kelompok diperluas (augmented design). Perlakuan yang diberikan adalah 60 genotipe sawi yang terdiri dari 57 genotipe yang diuji dan 3 varietas sebagai cek. Genotipe yang diuji akan disebar kedalam 5 blok, sedangkan tiga varietas cek akan ditanam pada setiap blok, sehingga terdapat 72 satuan percobaan. Variabel pengamatan karakter agronomi terdiri dari 15 karakter kualitatif dan 24 karakter kuantitatif. Variabilitas yang luas terdapat pada karakter biji per polong, jumlah polong per tanaman, dan berat segar. Heritabilitas tinggi terdapat pada karakter panjang kotiledon, jumlah daun konsumsi, berat segar, umur panen benih, jumlah polong per tanaman, panjang polong, lebar polong, dan jumlah biji per polong. Terdapat galur-galur sawi yang mempunyai karakter unggul untuk bahan baku konsumsi dan industri.


2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Sri Jayanthi, Zulfan Arico

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji keanekaragaman jenis tumbuhan penyusun vegatasi kawasan ekosistem Taman Nasional Gunung Leuser yang mengalami kerusakan akibat pembukaan perkebunan kelapa sawit dengan menggunakan teknologi seed bank. Waktu penelitian berlangsung mulai bulan April sampai September 2018. Pengambilan sampel tanah menggunakan metode jalur. Pada jalur pengamatan diambil cuplikan sampel tanah sesuai dengan kondisi tutupan tajuk dan kerapatan vegetasi yang dibagi menjadi 3 titik yaitu jarang, sedang dan rapat. Kemudian masing-masing titik diambil sampel tanah secara random  sebanyak 3 kali ulangan dengan menggunakan kotak besi berukuran 25 x 25 cm sedalam: (i) 0-5 cm, (ii) 5-10 cm, (iii) 10-15 cm. Tanah kemudian dimasukkan kedalam kantong plastik dengan menggunakan cangkul kemudian diberi label.ampel tanah kemudian disimpan di dalam rumah kaca untuk selanjutnya dilakukan uji perkecambahan. Informasi tentang cadangan biji di dalam tanah penting dalam studi ekologi komunitas karena dapat menggambarkan vegetasi yang ada di atasnya dan mengetahui potensi jenis tanaman lain yang akan tumbuh di habitat tersebut. Dari hasil penelitian ditemukan 13 famili dengan 18 jenis yang tumbuh pada bak-bak penelitian yang terdiri dari 7 jenis pohon dan 11 jenis golongan tumbuhan bawah dengan jumlah seluruhnya adalah 366 spesies. Dari hasil kekayaan jenis kecambah yang tumbuh pada bak pengamatan didapatkan nilai KR, FR dan INP tertinggi terdapat pada jenis Melastoma malabathricum dengan nilai KR (63,115 %), nilai FR (32,692 %) dan INP (95,807 %). Sedangkan untuk nilai terendah terdapat pada jenis Cocculus hirsutus dengan nilai KR (0,273 %), FR (0,962 %) dan INP (1,235 %). Jenis dan jumlah kecambah sangat dipengaruhi oleh ketinggian tempat dan tidak dipengaruhi oleh kedalaman tanah. Jumlah biji terbanyak yang ditemukan di lantai hutan adalah jenis Macaranga gigantea yaitu 28 biji dan jumlah biji terendah yang ditemukan adalah jenis Villebrunea rubescens, yaitu sebanyak 7 biji.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document