AGROSAINSTEK Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

70
(FIVE YEARS 47)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Bangka Belitung

2579-843x, 2615-2207

2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 114-123
Author(s):  
Fitri Electrika Dewi Surawan ◽  
Eni Harmayani ◽  
Nurliyani Nurliyani ◽  
Djagal Wiseso Marseno
Keyword(s):  

Beberapa penelitian mengenai  pati sekoi telah dilakukan, namun belum ada metode yang direkomendasikan untuk isolasi pati sekoi. Dalam penelitian ini, dilakukan  isolasi pati sekoi varietas lokal Bengkulu,    menggunakan  basa NaOH dengan  1x, 2x dan 3x siklus,  menggunakan  hexan-NaOH, dan dibandingkan dengan isolasi menggunakan aquadest. Tujuan penelitian adalah untuk menentukan metode isolasi pati sekoi yang menghasilkan  pati dengan kemurnian tinggi,  mempelajari sifat fisikokimia dan morfologinya. Penelitian ini dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap dengan metode isolasi sebagi faktornya.  Hail penelitian menunjukkan bahwa metode isolasi pati sekoi dengan NaOH 0,3%  3  siklus, menghasilkan pati sekoi dengan  kadar pati dan  amilosa tertinggi, yakni 83,15%, dan 19,87%. Kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak dan kadar serat kasar pati sekoi tersebut berturut-turut adalah 8,48%, 0,47%, 4,60%, 0,09%  dan 0,22%. Suhu gelatinisasi, peak time, viskositas, dan  nilai break down viscosity berturut-turut adalah 78 oC, 7,6 menit,  4228 cp, dan  2738 cp. Pati ini memiliki kecerahan  (L*) paling tinggi  dan  bentuk granula pati polygone.


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 100-108
Author(s):  
Tri Lestari ◽  
Suharyanto Suharyanto ◽  
Suyipto Eko Pratomo

Lahan pasca tambang timah termasuk dalam karakteristik lahan marjinal karena memiliki tingkat kandungan hara yang rendah. Upaya pemanfaatan lahan pasca tambang timah pada pertanian yaitu budidaya tanaman seperti sorgum dengan pemberian berbagai dosis pupuk kotoran ayam dan N,P,K. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui respon pertumbuhan dan produksi sorgum di lahan pasca tambang timah dengan pemberian berbagai dosis pupuk kotoran ayam dan N,P,K. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF). Faktor pertama adalah dosis pupuk kotoran ayam yang terdiri dari 100 %, 50 % dan 25 % dosis acuan. Faktor kedua adalah dosis pupuk N,P,K yang terdiri dari 100 % dan 50 % dosis acuan. Hasil penelitian menunjukkan pupuk kotoran ayam berpengaruh nyata terhadap parameter jumlah daun. Pupuk N,P,K berpengaruh sangat nyata terhadap parameter tinggi tanaman, diameter batang, bobot berangkasan basah, panjang akar, hasil biji per tanaman dan produktivitas. Pupuk N,P,K berpengaruh nyata terhadap parameter total padatan terlarut. Pengurangan dosis pupuk kotoran ayam dari 100 % ke 50 % menunjukkan hasil berbeda tidak nyata terhadap jumlah daun. Pengurangan dosis pupuk N,P,K menunjukkan hasil berbeda nyata terhadap semua parameter. Perlakuan A1K1 (pupuk kotoran ayam 100 % + pupuk N,P,K 100 %) merupakan kombinasi perlakuan terbaik untuk pertumbuhan dan produksi sorgum di lahan pasca tambang timah.


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 89-99
Author(s):  
Kunto Wibisono ◽  
Syarifah Iis Aisyah ◽  
Waras Nurcholis ◽  
Sri Suhesti

Genetic enhancement in vegetatively propagated crops can be done through mutation induction. Colchicine-induced mutation is one of the methods that can be employed to increase plant genetic diversity. This study aimed to determine the effect of colchicine on the performance and genetic parameters of MV3 generation of Plectranthus amboinicus (L.). This study was conducted at the Laboratory of Agricultural Seed Management, Plantation Research and Development Center, from June 2018 to June 2019. Nodes and shoots were used as explants. Mutation induction was performed using colchicine at concentrations of 0%, 0.02%, 0.04%, and 0.06%. Explant regeneration and subculture were done on MS0 medium. The number of plantlets yielded were 59 (0% concentration of colchicine), 60 (0.02%), 81 (0.04%), and 80 plantlets (0.06%), respectively. Results indicated that colchicine-induced mutation in an in vitro culture was able to generate high genetic diversity in both quantitative and qualitative characters of the plantlets. At the concentration of 0.04%, colchicine produced the highest frequency of putative mutants (28.4%). Genetic parameters in MV3 generation of P. amboinicus plantlets showed that five quantitative characters, i.e. plantlet height, number of leaves, number of shoots, leaf length, and number of roots had high heritability values at a concentration around the LC50 value (0.0275%).


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 124-132
Author(s):  
Herry Marta Saputra ◽  
Budi Afriyansyah

Central Bangka Regency is one of central orange production in Bangka Belitung Islands Province. One of the important pests of sweet orange plants is fruit flies (Diptera: Tephritidae). This research aimed to study the diversity of fruit flies (Diptera: Tephritidae) on sweet orange plantations in Central Bangka Regency, Bangka Belitung Islands Province. The fruit flies were collected using Lynfield traps which installed in three villages producing sweet oranges in Central Bangka Regency. The types of attractants used to trap male fruit flies are methyl eugenol and cue lure. The fruit flies collected during the study were 4795 individuals, 3 genera, and 14 species. Fruit flies collected from the methyl eugenol were different compared to those collected using lure attractant trap. Most species (13 species) of fruit fly were found in Terentang village, and the rest was same (9 species). Bactrocera carambolae and B. dorsalis were the dominant fruit fly species in the three research locations.


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 109-113
Author(s):  
Liberty Chaidir ◽  
Dina Nur Mardiana ◽  
Ahmad Taofik ◽  
Yati Setiati Rachmawati

Barangan banana (Musa acuminata L.) is a plant that has the biggest contribution to national fruit production. The increasing demand for the banana requires the availability of seedlings, while conventional cultivation is unable to produce healthy, disease-free seedlings in a short time and large amount. In vitro culture is considered to be able to handle the constraints of the conventional seed supply.  The purpose of this study was to determine the effect of foliar fertilizers on in vitro multiplication of barangan bananas. The method used was a single factor of Completely Randomized Design (CRD), the addition of leaf fertilizer consisting of five levels of media treatment, media MS (control), and 0.50 ml L-1 (p1); 0.75 ml L-1 (p2); 1.00 ml L-1 (p3); 1.25 ml L-1 (p4); 1.50 ml L-1 (p5) of leaf fertilizer media repeated five times. The data were analyzed with Analysis Variance then followed by Duncan Multiple Ranged Test of 5%. The results showed MS media still gave the best results compared to other leaf fertilizer media. Meanwhile, the leaf fertilizer media used in this study still gave good results on the initial time of buds appearance (p3 treatment), the number of shoots and the number of leaves in the p5 treatment, as well as the height of the plant in the p4 and p5 treatments. Therefore, the leaf fertilizer can be used to substitute MS media


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 64-71
Author(s):  
Rion Apriyadi ◽  
Tri Lestari
Keyword(s):  

Pengendalian penggerek batang lada Lophobaris piperis Marsh (Coleoptera: Curculionidae) dan penghisap buah lada Dasynus piperis China (Hemiptera: Coreidae) dapat dilakukan dengan menggunakan teknik aplikasi insektisida dan pengendalian secara kultur teknis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh teknik frekuensi aplikasi insektisida kimia dan teknik pengendalian gulma terhadap kelimpahan dan intensitas kerusakan yang diakibatkan oleh hama Lophobaris piperis Marsh and Dasynus piperis China pada tanaman lada. Penelitian dilaksanakan di kebun petani lokal dengan kriteria kebun yang dipilih berupa kombinasi antara teknik pengendalian gulma dengan metode penyiangan, herbisida dan tanaman penutup Arachis pintoi Krap. & Greg.  serta frekuensi aplikasi insektisida sebanyak 2 kali dan 4 kali setahun. Hasil penelitian mendapatkan bahwa kelimpahan hama tertinggi terdapat pada kebun lada yang menerapkan teknik pengendalian gulma menggunakan penyiangan dan aplikasi herbisida yang dikombinasikan dengan aplikasi insektisida sebanyak 4 kali setahun. Intensitas kerusakan mutlak dan intensitas kerusakan relatif tertinggi ditemukan pada kebun lada dengan aplikasi insektisida sebanyak 2 kali setahun. Intensitas kerusakan cenderung menurun pada kebun lada yang menerapkan teknik pengendalian gulma menggunakan tanaman A. pintoi.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 72-80
Author(s):  
Maisya Zahra Al Banna ◽  
Widiastini Arifuddin

Bambu dikenal sebagai memiliki kemampuan adaptif yang tinggi dalam mentoleransi perubahan ataupun cekaman lingkungan. Mikroorganisme lokal pada beberapa bagian tanaman bambu telah banyak dilaporkan dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik dan biokompos, namun potensi bakteri asal tanaman bambu sebagai penghasil IAA belum banyak dilaporkan. Dalam penelitian ini dilakukan isolasi bakteri rizosfer dan endofit yang berasal dari enam jenis bambu berbeda. Sampel bambu diperoleh dari kawasan hutan bambu Stasiun Mengkendek Tana Toraja. Isolat bakteri rizosfer diperoleh dari daerah sekitar perakaran tanaman bambu, sedangkan isolat bakteri endofit diperoleh dari jaringan segar akar dan rebung bambu. Dalam penelitian ini diperoleh 6 isolat bakteri rizosfer dan 12 isolat bakteri endofit. Seluruh isolat diidentifikasi bentuk sel, tipe Gram, uji biokimia, serta diukur kemampuannya dalam memproduksi IAA. Dari 18 isolat, diperoleh 12 isolat penghasil IAA. Isolat bakteri endofit mendominasi perolehan isolat penghasil IAA. Dari hasil identifikasi 16S diketahui isolat K12 memiliki kemiripan dengan Bacillus cereus dan mampu menghasilkan IAA sebesar 1.301 mg L-1, sedangkan isolat K14 memiliki kemiripan dengan Stenotrophomonas maltophilia dengan kemampuan menghasilkan IAA sebesar 2.737 mg L-1. Hasil rekonstruksi pohon filogeni menunjukkan isolat K12 memiliki kemiripan pasangan basa dengan Bacillus weidmannii, dan isolat K14 memiliki kekerabatan dengan kelompok Stenotrophomonas sp.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 81-88
Author(s):  
Sri Nurmayanti ◽  
M Tahir ◽  
Gusti Ayu Putu Dianti
Keyword(s):  

Tanaman nilam merupakan tanaman penghasil minyak atsiri dengan nilai ekonomi tertinggi dibandingkan tanaman penghasil minyak atsiri lainnya. Keragaman genetik tanaman nilam tergolong rendah, karena di Indonesia baru terdapat lima klon unggul, dan keterbatasan ini menyebabkan pilihan varietas untuk budidaya juga terbatas.  Oleh karena itu perlu dilakukan upaya untuk menghasilkan klon unggul baru yang memenuhi standar nasional.  Penelitian ini menguji sembilan genotipe unggul nilam hasil mutasi pada dataran rendah.  Tujuan utama penelitian untuk mendapatkan kestabilan hasil, variabilitas yang luas, mengetahui korelasi tiap parameter, dan kedekatan kelas sepuluh genotipe nilam.  Penelitian menggunakan bahan tanam sembilan klon tanaman nilam hasil koleksi dan satu varietas nilam yang telah rilis di Indonesia sebagai pembanding, yaitu Lhoksemauwe. Perlakuan disusun dalam Rancangan Kelompok Teracak Sempurna dengan tiga ulangan.  Berdasarkan hasil penelitian tidak terdapat perbedaan signifikan pada hampir seluruh parameter pengamatan kecuali pada parameter diameter batang.  Genotipe yang digunakan sudah menunjukkan kestabilan hasil pada lokasi Rajabasa Lampung Selatan. Variabilitas pada hampir seluruh parameter menunjukkan kriteria luas kecuali pada parameter turgiditas sel dan rendemen minyak.  Korelasi positif yang signifikan terjadi antara beberapa parameter pengamatan.  Kelas yang terbentuk sebanyak empat kelas dan yang memiliki kedekatan lebih dari 90% ada tiga kelas.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 54-63
Author(s):  
Atma Elfahdi - Elfahdi

Microwave treatment on white pepper was conducted to damage cell tissue to facilitate the distillation and increase the yield of essential oils. The research objective was to determine the effect of pepper varieties and microwave treatment on the profiles of volatile compounds and the characteristics of white pepper essential oils. The research was conducted with 50 grams of white pepper placed into a 15 cm diameter petri dish and put in a microwave oven at the power of 600 watts for 90 seconds then white pepper milled by hammer mill. Essential oils were obtained using the water distillation method then were tested for their characteristics and compounds using Gas chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS). White pepper was analyzed using the water content, piperine content, and its cell tissue microstructure was analyzed using Scanning Electron Microscope (SEM). The results showed that different pepper as accession produced different profiles of volatile compounds, characteristics, and antioxidant activity (p<0.05). The number of volatile compounds of white pepper essential oils identified by GC-MS was 42, where the largest compound was β-caryophyllene (50.51%). Microwave treatment damaged the cell wall of white pepper, lowered water content (17.43%), increased piperine content (10.57%) and essential oil yield (25%), and changed the profiles of volatile compounds of essential oils of Lampung daun lebar accession. Color became bluer (b*value rises by 201.99%), increased specific gravity (1.27%) and antioxidant activity (7.4%), decreased solubility in 95% ethanol (17.95%) and acid number (20.8%) while the refractive index was not affected by pepper accessions and microwave treatment.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 44-53
Author(s):  
Slamet Bambang Priyanto ◽  
Noladhi Wicaksana ◽  
Meddy Rachmadi
Keyword(s):  

Perakitan varietas jagung toleran Nitrogen rendah dihadapkan pada interaksi genotipe x lingkungan. Interaksi genotipe x lingkungan mengakibatkan suatu genotipe tidak mampu mempertahankan penampilannya pada kondisi suboptimal. Hal tersebut menyulitkan pemulia dalam memilih tanaman yang stabil pada kondisi optimal dan suboptimal Penggunaan beberapa metode analisis stabilitas secara simultan bisa memberikan informasi stabilitas yang lebih akurat. Penelitian ini bertujuan 1) mengetahui stabilitas hasil calon varietas jagung hibrida toleran N rendah, 2) Memperoleh varietas dengan stabilitas dan hasil tinggi pada kondisi lingkungan optimal dan suboptimal. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun percobaan Bajeng Gowa, Propinsi Sulawesi Selatan,. Penelitian disusun dalam rancangan petak terbagi dengan dua kali ulangan. Tiga taraf pupuk N (N0=0 kg N ha-1, N1=100 kg N ha-1dan N2 =200 kg N ha-1) sebagai petak utama dan 39 genotipe jagung (36 hibrida hasil persilangan galur toleran N rendah dan 3 varietas pembanding Nasa 29, Bisi 18 dan Jakorin 1) sebagai anak petak. Variabel yang diamati adalah hasil biji pada kadar air 15%. Analisis stabilitas yang digunakan adalah metode Francis and Kannenberg, Finlay and Wilkinson, Eberhart and Russel, dan GGE Biplot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada genotipe yang stabil secara keseluruhan di keempat analisa yang digunakan, tetapi tiga genotipe stabil pada dua metode analisa stabilitas. Genotipe H5, H6 dan H15 merupakan genotipe dengan hasil dan stabilitas tinggi. Ketiga genotipe tersebut berpeluang untuk dilepas menjadi varietas jagung toleran N rendah.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document