Perbaikan dan Perkuatan Fondasi Tiang Bor pada Bangunan Gedung Perkuliahan dengan Penambahan Tiang Pancang Bulat

2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 55-60
Author(s):  
Annisa Junaid

Fondasi harus dibangun di atas tanah keras agar bangunan tetap stabil dan kokoh. Memastikan kekuatan fondasi adalah upaya dini untuk mencegah sudden collapse pada bangunan di kemudian hari. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kuat dukung tanah pada ujung tiang fondasi dan mengamati sejauh apa kerusakan beton tiang bor pada bangunan yang baru masih dalam tahap pembangunan fondasi. Data penelitian diperoleh dari hasil pengujian PDA (Pile Driving Analyzer) dan PIT (Pile Integrity Test) pada fondasi bangunan jenis bored pile D80. Pada gedung yang berdekatan, yang dikerjakan dengan sistem yang sama dan menggunakan spun pile D50. Data kuat dukung ultimate hasil manometer alat uji hidraulik 175 ton untuk pile D50. Dari analisis uji PDA, diperoleh nilai kuat dukung ijin rata-rata tiang bor adalah 70,25 ton (51%). Analisis ulang terhadap kombinasi beban menghasilkan tambahan spun pile di 44 titik. Pada beton bored pile yang mengalami kerusakan, dilakukan perbaikan seperti penambahan cor pada lapisan luar (concrete-jacketing) untuk menutupi lapisan tulangan yang terekspos, dan penambahan tulangan terpisah di sisi dalam beton untuk antisipasi bila tulangan luar rusak akibat korosi.The foundation must be placed on hard rock so that the building remains stable and solid. Thus, ensuring the strength of the foundation is an early effort to prevent sudden collapse of the building in the future. This research was conducted to determine the bearing strength of the soil at the ends of the foundation piles and to observe the extent of the damage to the drill pile concrete in the new building which is still in the foundation construction stage. The research data were obtained from the results of PDA (Pile Driving Analyzer) and PIT (Pile Integrity Test) testing on the foundation of the bored pile type D80 building. The adjacent building is being worked on with the same system and using a D50 spun pile. With the ultimate bearing strength data, the results of the hydraulic tool manometer = 175 tons for D50 piles. PDA test analysis obtained the average allowable bearing strength of the drill pile is 70.25 tons (51%). The re-analysis of the load combination resulted in additional spun piles at 44 points. In the damaged bored pile concrete, namely by adding cast to the outer layer (concrete-jacketing) to cover the exposed reinforcement layer, and adding separate reinforcement on the inside of the concrete to anticipate if the outer reinforcement is damaged due to corrosion.Fondasi harus dibangun di atas tanah keras agar bangunan tetap stabil dan kokoh. Memastikan kekuatan fondasi adalah upaya dini untuk mencegah sudden collapse pada bangunan di kemudian hari. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kuat dukung tanah pada ujung tiang fondasi dan mengamati sejauh apa kerusakan beton tiang bor pada bangunan yang baru masih dalam tahap pembangunan fondasi. Data penelitian diperoleh dari hasil pengujian PDA (Pile Driving Analyzer) dan PIT (Pile Integrity Test) pada fondasi bangunan jenis bored pile D80. Pada gedung yang berdekatan, yang dikerjakan dengan sistem yang sama dan menggunakan spun pile D50. Data kuat dukung ultimate hasil manometer alat uji hidraulik 175 ton untuk pile D50. Dari analisis uji PDA, diperoleh nilai kuat dukung ijin rata-rata tiang bor adalah 70,25 ton (51%). Analisis ulang terhadap kombinasi beban menghasilkan tambahan spun pile di 44 titik. Pada beton bored pile yang mengalami kerusakan, dilakukan perbaikan seperti penambahan cor pada lapisan luar (concrete-jacketing) untuk menutupi lapisan tulangan yang terekspos, dan penambahan tulangan terpisah di sisi dalam beton untuk antisipasi bila tulangan luar rusak akibat korosi.

2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 151
Author(s):  
Chevlyn Christon Immanuel ◽  
Chaidir Anwar Makarim

Tanah dispersif merupakan tanah yang secara struktural tidak stabil dan mudah runtuh atau terurai bahkan pada kondisi air yang diam. Sementara itu fondasi drilled shaft merupakan fondasi yang dilakukan dengan pengecoran di tempat. Dengan kata lain, fondasi drilled shaft sangat dipengaruhi oleh kondisi tanah dan metode pelaksanaan yang dilakukan. Sehingga keberadaan tanah dispersif akan mempengaruhi fondasi drilled shaft jika dilakukan dengan metode pelaksanaan yang tidak sesuai. Kesalahan metode pelaksanaan terhadap kondisi tanah dapat menyebabkan dengan mudah fondasi drilled shaft mengalami kecacatan. Untuk mendeteksi kecacatan dilakukan pengujian daya dukung seperti pile driving analyzer test dan static load test, dan terhadap keutuhan tiang seperti pile integrity test. Pada skripsi ini akan dibahas mengenai pengaruh tanah dispersif terhadap daya dukung tanah dan keutuhan fondasi drilled shaft jika metode yang dilakukan dengan casing yang tidak menahan hingga lapisan tanah dispersif berdasarkan data-data penyelidikan tanah, pengujian dan laporan harian pada proyek hotel di Sumatra Barat. Selain itu juga akan dibahas mengenai pengaruhnya durasi konstruksi dari laporan harian terhadap kecacatan tiang, dan diberikan juga metode pelaksanaan yang sesuai untuk tanah dispersif.


2019 ◽  
Vol 2 (4) ◽  
pp. 143
Author(s):  
Fanny Oktarina ◽  
Sunarjo Leman ◽  
Ali Iskandar

Fondasi merupakan unsur yang sangat penting dalam suatu bangunan. Suatu bangunan akan mengalami kegagalan struktur jika fondasi yang direncanakan tidak memenuhi persyaratan meskipun struktur atasnya telah direncanakan dengan baik. Kegagalan struktur yang dimaksud adalah bahan yang digunakan untuk menyalurkan beban bangunan harus cukup kuat dan tidak mengalami kerusakan bahan. Demi mencegah kegagalan struktur, dilakukan uji integritas pada tiang yang tidak merusak struktur fondasi. Uji integritas yang akan dilakukan adalah Crosshole Sonic Logging, Crosshole Tomography, Pile Integrity Test, dan Parallel Seismic. Dari hasil pengujian integritas pada tiang tersebut didapatkan kedalaman tiang dan letak kerusakan tiang.


Author(s):  
Aksan Kawanda

<p class="Abstract"><em>Deep foundations, especially cast-in-situ piles became popular and key support for most structures in limited land, so as Jakarta. The piles quality became highly dependent on the soil condition and the skill of the contactors. It’s underneath the ground and this makes inspection to its quality became much more difficult. There is many methods for inspection, either by destructive method, i.e. coring, to non-destructive method like low strain integrity test (PIT), cross-hole sonic logging (CSL) and latest is thermal integrity profiler (TIP). Some advances in applicating and evaluating the pile integrity discussed here as well as its advantages and limitations.</em></p>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document