scholarly journals Modelación del agua subterránea en plantaciones de palma de aceite y pastizales mediante técnicas geofísicas

2021 ◽  
Vol 8 (3) ◽  
Author(s):  
María Dolores Sánchez-García ◽  
Jonathan Bolaina-Vazconcelos ◽  
Guillermo Chávez-Hernández ◽  
Daniel Andrés Damas-López ◽  
Maximiano Antonio Estrada-Botello ◽  
...  

Se realizó una investigación durante la temporada de lluvias, con el objetivo de caracterizar mediante tomografía de resistividad eléctrica (TRE), la distribución del agua subterránea en tres áreas cultivadas con palma de aceite (Elaeis Guineensis Jacq.) de 5, 11 y 25 años de edad, y se compararon con pastizales aledaños.  En cada área se realizaron 5 perfiles con arreglo dipolo-dipolo en dirección NE-SW, que abarcaron 40 metros de pastizal y 80 metros dentro de las plantaciones, con separación electródica de 5 metros, y 20 metros entre perfiles. A través de un resistivímetro Syscal Junior de IRIS INSTRUMENT, se calculó la distribución de la resistividad eléctrica de un gran número de medidas de resistividad aparente del subsuelo, que permitió generar una imagen eléctrica que muestra la distribución de la resistividad verdadera del subsuelo. En cada línea se realizó la inversión de datos a través del software Res2Dinv, para generar un modelo 2D, donde se observa un patrón de resistividad eléctrica de mayor a menor según la profundidad del terreno, lo que supone la presencia arenas, limos, aluviones, arcillas y gravas en toda el área. El nivel de la zona saturada es más profundo en las plantaciones de palma con respecto al pastizal, particularmente en plantaciones de 25 años. Se concluye que, a pesar de las lluvias de la temporada, la zona de saturación en el subsuelo es más profunda en plantaciones de palma de aceite que en pastizales, lo que sugiere que el cultivo abate más agua que los pastizales aledaños.

2018 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 61
Author(s):  
Mira Ariyanti ◽  
Yudithia Maxiselly ◽  
Santi Rosniawaty ◽  
Bisri Alvi Dalpen Nilmawati

2010 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 27
Author(s):  
Djoko Purwanto

Limbah tempurung kelapa sawit untuk briket bahan bakar. Perlakuan yang digunakan yaitu kehalusan serbuk (7 mesh, 16 mesh dan 25 mesh), perlakuan tekanan kempa (3 ton, 5 ton dan 7 ton), dan perlakuan perekat (2,5% dan 5%). Hasil penelitian yang diperoleh kehalusan serbuk 7 mesh menghasilkan nilai kalori lebih besar dan kadar abu lebih rendah dibandingkan 16 mesh dan 25 mesh. Tekanan kempa 7 ton dan perekat 5% menghasilkan kekuatan tekan lebih besar dan kadar air lebih rendah dibandingkan tekana kempa 3 ton dan 5 ton serta perekat 2,5%. Kadar sulfur briket tempurung kelapa sawit adalah rata-rata negatif.


2017 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 196
Author(s):  
Wisnu Bakti Suryantoro ◽  
. Sudradjat

<em><span>Kegiatan penelitian dilakukan di Kebun Bagan Kusik Estate, PT Harapan Sawit Lestari, Kalimantan</span><span>Barat  dari <span>10  Februari  sampai </span>10  Juni 2014.  Kegiatan  penelitian  memberikan  pengalaman  kerja  dan</span><span>meningkatkan kemampuan mahasiswa menjadi lebih terampil bekerja di perkebunan kelapa sawit khususnya </span><span>dalam  hal  manajemen  pemanenan.  Manajemen  pemanenan  yang  diamati  adalah  rotasi  panen,  angka </span><span>kerapatan panen, kriteria matang panen, prestasi kerja, tenaga kerja, dan transportasi hasil. Pengamatan rotasi </span><span>panen dan tenaga kerja mengunakan analisis uji </span><span>t-studet</span><span> dan uji korelasi. Hasil uji </span><span>t-student </span><span>menyatakan <span>bahwa terdapat   perbedaan yang nyata antara interval panen standar dengan realisasi terhadap pencapaian </span><span>target produksi. Rotasi yang berubah-ubah akan mempengaruhi produksi kelapa sawit. Berdasarkan hasil uji </span><span>korelasi diketahui bahwa faktor umur, lama kerja, tingkat pendidikan berkorelasi positif terhadap produksi </span><span>kelapa sawit. Pelaksanaan manajemen pemanenan di Kebun Bagan Kusik Estate mulai dari persiapan panen, </span><span>cara memanen, dan transportasi TBS ke pabrik sudah dilaksanakan dengan baik, sehingga produksi setiap </span><span>tahun kelapa sawit mengalami peningkatan.</span></span></em>


2017 ◽  
Vol 5 (3) ◽  
pp. 309
Author(s):  
Rene Ugroseno ◽  
Ade Wachjar

<em>Penelitian dilaksanakan di Divisi III Teluk Siak Estate, Riau mulai bulan Februari hingga Mei 2012. Tujuan dari kegiatan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pengalaman kerja di Perkebunan Kelapa Sawit. Tujuan utama kegiatan penelitian adalah mempelajari pengelolaan pemanenan dan penanganan pasca panen tandan buah segar kelapa sawit untuk memperoleh minyak kelapa sawit yang berkualitas. Kerapatan panen di Teluk Siak Estate cenderung cukup rendah, sehingga tidak banyak buah  yang dapat dipanen. Persentase angka kerapatan panen antara 12% hingga 19%. Banjir dan brondolan tertinggal masih menjadi penyebab produksi tidak optimal. Persentase buah mentah yaitu 0% (standar 0%), buah kurang matang 4.02% (standar &lt; 5%), buah matang 95.98% (standar &gt; 95%), dan janjang kosong 0% (standar 0%). Pemanenan buah mentah akan mengurangi rendemen minyak, dan buah kelewat matang akan meningkatkan asam lemak bebas.</em>


Plant Omics ◽  
2017 ◽  
Vol 10 (05) ◽  
pp. 247-251 ◽  
Author(s):  
Yurnaliza ◽  
◽  
Rizkita Rachmi Esyanti ◽  
Agus Susanto ◽  
I Nyoman Pugeg Aryantha ◽  
...  

Bragantia ◽  
2018 ◽  
Vol 77 (4) ◽  
pp. 546-556
Author(s):  
Christian Camilo Castañeda Cardona ◽  
Yacenia Morillo Coronado ◽  
Ana Cruz Morillo Conronado ◽  
Iván Ochoa

2001 ◽  
Vol 103 (8) ◽  
pp. 1302-1310 ◽  
Author(s):  
K. A. Rance ◽  
S. Mayes ◽  
Z. Price ◽  
P. L. Jack ◽  
R. H. V. Corley

2016 ◽  
Vol 15 (50) ◽  
pp. 2767-2775 ◽  
Author(s):  
Roseli Correa Thais ◽  
Yoshimitsu Motoike Sérgio ◽  
Paula de Souza Andrade Ana ◽  
Morra Coser Sara ◽  
Queiroz Vanessa ◽  
...  

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document