Agrosintesa Jurnal Ilmu Budidaya Pertanian
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

29
(FIVE YEARS 16)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Swadaya Gunung Djati

2621-6116, 2621-7619

2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 71
Author(s):  
Santi Rosniawaty ◽  
Rija Sudirja ◽  
Mira Ariyanti ◽  
Intan Ratna Dewi Anjarsari ◽  
M. Arief Sholeh ◽  
...  

Cokelat merupakan salah satu produk makanan dengan bahan dari biji kakao. Terjadi penurunan produksi kakao Indonesia. Peningkatan produksi kakao harus ditingkatkan karena akan berdampak pada penerimaan devisa negara. Peningkatan produksi kakao dapat dilakukan sejak tahap pembibitan. Tujuan percobaan ini adalah untuk meningkatkan pertumbuhan bibit kakao melalui pemberian pupuk anorganik. Percobaan dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian, UNPAD dengan ketinggian tempat 750m di atas permukaan laut dan tipe iklim C.  Percobaan dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), terdiri dari 10 perlakuan dan  diulang sebanyak 3 kali. Perlakuan pada percobaan ini sebagai berikut : Tanpa pemupukan; Urea 2g/tanaman; NPK 2g/tanaman; NPK 4g/tanaman; NPK 6g/tanaman; NPK 8g/tanaman; NPK cair 2g/tanaman; NPK cair 4g/tanaman; NPK cair 6g/tanaman; NPK cair 8g/tanaman.  Hasil percobaan menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang baik dari  pupuk anorganik yang dicairkan dengan dosis 6g/tanaman pada variabel jumlah daun. Media tanam menggunakan pupuk organik (kotoran domba) mampu menyediakan hara untuk pertumbuhan bibit kakao yang baik pada variabel tinggi tanaman dan diameter batang walaupun tidak ditambah pupuk anorganik. Kata Kunci : kakao, bibit, pupuk anorganik


2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 82
Author(s):  
Siti Nurhidayah ◽  
Selvy Isnaeni

Padi beras hitam merupakan salah satu pangan fungsional yang didalamnya kaya akan antosianin yang berfungsi sebagai antioksidan. Perakitan padi hitam sebagai pangan fungsional menjadi salah satu terobosan dalam menghasilkan calon varietas unggul baru padi hitam. Padi hitam memiliki kelemahan salah satunya adalah umur panen yang dalam. Pembentukan keragaman genetik padi dilakukan dengan melakukan persilangan buatan (hibridisasi). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - September 2019 di screen house Fakultas Pertanian Universitas Perjuangan Tasikmalaya. Metode yang digunakan adalah dengan teknik persilangan secara single cross antara tetua betina padi beras putih dan tetua jantan padi beras hitam. Bahan yang digunakan adalah 8 aksesi padi beras hitam (PH1, PH2, PH3, PH4, PH5, PH6, PH7, dan PH8) sebagai tetua betina, dan varietas unggul Inpari13, Inpari18, dan Inpari19 sebagai tetua jantan. Setiap genotipe ditanam sebanyak 4 tanaman diulang 3 kali. Setiap ulangan ditanam dengan perbedaan waktu 7 hari agar bunga betina dan bunga jantan dapat tersedia di waktu yang sama. Hasil menunjukkan bahwa persentase keberhasilan persilangan tertinggi terdapat pada persilangan tetua Inpari19 X aksesi padi hitam. Set persilangan Inpari19 XPH3 memiliki jumlah gabah isi terbanyak rata-rata 35 butir dengan persentase keberhasilan persilangan tertinggi sebesar 35% dibandingkan dengan set persilangan lainnya. Karakter warna menunjukkan seluruh set persilangan menghasilkan warna coklat muda. Kata kunci: antioksidan, antosianin, hibridisasi, padi beras hitam, single cross


2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 9
Author(s):  
Uum Umiyati ◽  
Dedi Widayat ◽  
Denny Kurniadie ◽  
Reza Yudha Fadillah ◽  
Deden Deden

Gulma sebagai kompetitor bagi tanaman jagung dalam memanfaatkan unsur hara, air, cahaya dan ruang tumbuh.  Pengendalian gulma menggunakan herbisida sangat diminati oleh petani karena lebih efektif dan efisien dalam mengendalikan gulma. Herbisida yang digunakan untuk mengendalikan gulma dipertanaman jagung adalah herbisida campuran Atrazin 500 g/l + Mesotrion 50 g/l. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh herbisida campuran Atrazin 500 g/l + Mesotrion 50 g/l terhadap pertumbuhan gulma pada tanaman jagung. Penelitian dilakukan dari bulan September 2018 sampai Januari 2019 di kebun percobaan Ciparanje Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Rancangan yang digunakan pada percobaan ini Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 6 (enam) perlakuan dan 4 (empat) ulangan. Perlakuan yang dicoba adalah A). Herbisida campuran Atrazin 500 g/l dan Mesotrion 50 g/l dosis 1,50 l/ha, B). Dosis 2,0 l/ha, C). Dosis 2,50 l/ha, D). Dosis 3,0 l/ha, E). Penyiangan manual, F). Kontrol. Perbedaan antar perlakuan diuji dengan menggunakan uji F, sedangkan untuk menguji nilai rata-rata perlakuan digunakan Uji Jarak Berganda Duncan taraf nyata 5%. Herbisida campuran Atrazin 500 g/l + Mesotrion 50 g/l dengan dosis 1,5 l/ha - 3,0 l/ha  mampu menekan pertumbuhan gulma  Ageratum conyzoides; Richardia brasiliensis; Synedrella nodiflora dan gulma lainnya.serta tidak menimbulkan keracunan terhadap tanaman jagung. Pada Dosis 3,0 l/ha hasil tanaman jagung tertinggi sebesar 152,52 gram /petak. Kata Kunci : herbisida, jagung, gulma


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document