scholarly journals EVALUATION OF TUBERCULOSIS PROGRAM SURVEILLANCE IN THE DEPARTMENT OF HEALTH IN BLITAR DISTRICT 2018

Author(s):  
Harni Utari Nennong ◽  
Atik Choirul Hidajah ◽  
Lucia Yovita Hendrati
Keyword(s):  

Latar Belakang: Tuberkulosis (TB) masih terus menjadi endemik di berbagai wilayah di dunia, termasuk di India, penilaian klinis, pengujian, pelacakan kontak, konfirmasi diagnosis dengan rejimen pengobatan yang diawas. Pemberantasan yang efektif menjadi salah satu penyakit yang penanggulangannya menjadi komitmen global dalam SDGs. Menunjang keberhasilan program penanggulangan TB diperlukan adanya data epidemiologi penyakit TB yang dapat diperoleh melalui kegiatan surveilans epidemiologi TB. Tujuan: mengetahui gambaran dan evaluasi komponen system dan atribut surveilans TB di Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar tahun 2018. Metode: penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan rancang studi evaluasi. Evaluasi sistem surveilans di Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar di lakukan dari April – Juni 2018 dan data. Evaluasi system surveilans program TB dilakukan dengan wawancara untuk memperoleh informasi. Hasil: Berdasarkan komponen sistem surveilans diperoleh bahwa Pengumpulan data yang dilakukan petugas kesehatan dianggap mudah mulai dari alur pengumpulan data, pengisian formulir hingga alur pelaporan walaupun dalam pengiriman laporan masih ada Puskesmas yang terlambat dalam proses pengiriman ke aplikasi SITT. Proses analisis hanya dilakukan ditingkat Dinas Kesehatan, sedangkan ditingkat Puskesmas tidak dilakukan analisis. Pada komponen output, umpan balik yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten adalah dengan melakukan monitoring mengenai pengumpulan data serta pengiriman laporan melalui aplikasi Whatssapp dan melakukan miniloka setiap 3 bulan.Kesimpulan: Sistem surveilans TB di Kabupaten Blitar masih memerlukan perbaikan dalam pelaksanaannya dalam hal pengumpulan data, analisis data, ketersediaan pedoman surveilans TB hingga pengetahuan petugas terkait dengan surveilans TB.

1999 ◽  
Vol 27 (2) ◽  
pp. 205-205
Author(s):  
choeffel Amy

The U.S. Court of Appeals for the District of Columbia upheld, in Presbyterian Medical Center of the University of Pennsylvania Health System v. Shalala, 170 F.3d 1146 (D.C. Cir. 1999), a federal district court ruling granting summary judgment to the Department of Health and Human Services (DHHS) in a case in which Presbyterian Medical Center (PMC) challenged Medicare's requirement of contemporaneous documentation of $828,000 in graduate medical education (GME) expenses prior to increasing reimbursement amounts. DHHS Secretary Donna Shalala denied PMC's request for reimbursement for increased GME costs. The appellants then brought suit in federal court challenging the legality of an interpretative rule that requires requested increases in reimbursement to be supported by contemporaneous documentation. PMC also alleged that an error was made in the administrative proceedings to prejudice its claims because Aetna, the hospital's fiscal intermediary, failed to provide the hospital with a written report explaining why it was denied the GME reimbursement.


Author(s):  
Pauline A. Mashima

Important initiatives in health care include (a) improving access to services for disadvantaged populations, (b) providing equal access for individuals with limited or non-English proficiency, and (c) ensuring cultural competence of health-care providers to facilitate effective services for individuals from diverse racial and ethnic backgrounds (U.S. Department of Health and Human Services, Office of Minority Health, 2001). This article provides a brief overview of the use of technology by speech-language pathologists and audiologists to extend their services to underserved populations who live in remote geographic areas, or when cultural and linguistic differences impact service delivery.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document