Pengaruh Macam Herbisida Sistemik terhadap Pertumbuhan Gulma di Pertanaman Nanas (Ananas comosus (L.) Merr.) pada Fase Vegetatif

Vegetalika ◽  
2021 ◽  
Vol 10 (4) ◽  
pp. 259
Author(s):  
Maya Pradipta Sylvasari Sa'diyah ◽  
Rohlan Rogomulyo ◽  
Masdiyawati Masdiyawati

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh macam herbisida sistemik terhadap pertumbuhan gulma serta menentukan perlakuan herbisida sistemik dengan dosis tepat untuk menekan pertumbuhan gulma secara efektif di pertanaman nanas fase vegetatif PT Great Giant Pineapple. Penelitian dilaksanakan dari bulan November 2019 hingga Januari 2020 di perkebunan nanas lokasi 86F Research and Development PT Great Giant Pineapple, Lampung Tengah, Lampung. Percobaan disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan faktor tunggal dan tiga ulangan. Perlakuan yang diberikan P1 (Kontrol), P2 (Manual), P3 (Bromacil 0,5 kg.ha-1), P4 (Bromacil 1,0 kg.ha-1), P5 (Bromacil 1,5 kg.ha-1), P6 (Bromacil 2,0 kg.ha-1), P7 (Diuron 0,5 kg.ha-1), P8 (Diuron 1,0 kg.ha-1), P9 (Diuron 1,5 kg.ha-1), dan P10 (Diuron 2,0 kg.ha-1). Variabel yang diukur yakni iklim mikro, pertumbuhan dan fitotoksisitas nanas, serta analisis vegetasi, gejala, nilai keracunan, persentase penutupan, dan bobot kering gulma, SDR, dan nilai C. Data dianalisis varian (ANOVA) dengan tingkat kepercayaan 95% dan dilanjutkan uji HSD Tukey’s jika terdapat beda nyata antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua hebrisida sistemik efektif menekan pertumbuhan gulma hingga 6 MSA tanpa menghambat pertumbuhan tanaman nanas pada fase vegetatif. Pada 6 MSA, variabel presentase penutupan gulma dan keracunan gulma terendah didapatkan pada perlakuan P6 dan P10 yakni 13,33% dan 20,00% untuk penutupan gulma dan 80,00% dan 63,33% untuk keracunan gulma.

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document