Konseling Untuk Mengatasi Permasalahan Afeksi Antara Anak Keterbatasan Intelektual Dengan Significant Others
Anak dengan keterbatasan intelektual memiliki kemampuan intelektual dan sosial yang terbatas sehingga memerlukan afeksi atau kelekatan dengan orang terdekat (significant others). Kurangnya afeksi dapat membuat anak dengan keterbatasan intelektual dapat menunjukkan perilaku bermasalah. Significant others terkadang belum memahami bagaimana memberikan afeksi kepada anak dengan keterbatasan intelektual. Konseling dapat memberikan pemahaman dan insight bagaimana significant others dapat memberikan afeksi kepada anak dengan keterbatasan intelektual. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat efektifitas konseling dalam mengatasi permasalahan afeksi antara anak keterbatasan intelektual dengan significant others. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus untuk menguji efektifitas konseling yang digunakan. Subjek penelitian adalah seorang anak berusia 16 tahun dengan ciri-ciri fisik ras mongolia dan memiliki keterbatasan intelektual berdasarkan asesmen psikologi yang dilakukan. Subjek memiliki perilaku bermasalah seperti selalu datang terlambat ke sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konseling mampu memberikan insight kepada significant others untuk memberikan afeksi kepada subjek penelitian sehingga perilaku bermasalah subjek seperti datang terlambat ke sekolah menurun.