scholarly journals PENTINGNYA PERAWAT MENERAPKAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

2020 ◽  
Author(s):  
Wanda Miftah Fatihah

Latar Belakang : Masalah etik di rumah sakit sudah banyak terjadi di Indonesia. Mulai dari adanya kelalaian tenaga kesehatan dalam keselamatan pasien, malpraktik, dan tindakan kriminal yang lainnya. Sebagai tenaga kesehatan harus menerapkan budaya keselamatan pada pasien dalam pengembangan keselamatan pasien. Dapat dikatakan dengan lebih mudah yaitu keselamatan pasien rumah sakit merupakan suatu hal yang berguna untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan, apabila tidak dapat dicegah diupayakan agar tidak terulang di masa yang akan datang, melalui upaya belajar dari kesalahan yang lama.Tujuan : Untuk mengetahui pentingnya penerapan budaya keselamatan pasien di rumah sakitMetode : Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah Literature review, dengan menganalisis, eksplorasi beberapa tesis , jurnal, text book, maupun e-book yang releven dengan kajian dan berfokus pada budaya keselamatan pasien di rumah sakit. E-journal yang digunakan pada literature review ini didapatkan dengan memuat Pubmed, dan Google Scholar dengan memasukkan kata kunci “patient safety culture in hospitals”,“ Safety Culture”, “Patient Safety” Hasil : keselamatan pasien sangat penting diterapkan di rumah sakit. Hal ini akan menghasilkan pelayanan yang dapat memuaskan pasien terkait pelayanan dan peningkatan kualitas rumah sakit.Kesimpulan : budaya keselamatan pasien di rumah sakit yaitu staff kesehatan atau staff keperawatan sangat penting untuk menerapkan budaya keselamatan pasien yang bertujuan untuk mencegah adanya kejadian yang tidak diinginkan dan berpotensi menyakiti atau potensi cidera pada pasien.

2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 158-176
Author(s):  
Yumna Nur Millati Hanifa ◽  
Inge Dhamanti

The implementation of safe and quality care with attention to patient safety, requires organization’s effort to create and cultivating patient safety culture. The purpose of this article was to map the instruments used in measuring patient safety culture in healthcare organizations. The method used integrated literature review from various sources of research articles published from 2015 to 2020. The article included if it was available in full text and open access as well as articles described the instruments of patient safety culture or measurement of patient safety culture using one of the instruments of measurement of patient safety culture. The results of the literature review unravel the findings of three instruments such as HSOPSC (Hospital Survey on Patient Safety Culture), MaPSaF (Manchester Patient Safety Assessment Framework) and SAQ (Safety Attitudes Questionnaire). We concluded all three instruments contained four dimensions of patient safety culture, namely open culture, just culture, reporting culture and learning culture and were widely used to measure patient safety culture in hospitals, primary health facilities and other health facilities.


2019 ◽  
Author(s):  
OASENEA MELLIANY

ABSTRAKRumah sakit seharus memiliki sistem yang bebas dari kesalahan dan juga memiliki pelayanan kesehatan yang menjunjung tinggi hak hak pasien . Upaya meminimalisir terjadinya kesalahan medis atau yang terkait dengan aspek keselamatan pasien, maka manajemen rumah sakit perlu menciptakan sistem keselamatan pasien. Perawat merupakan profesi yang memberikan pelayanan kepada pasien di rumah sakit selama 24 jam dalam sehari, sehingga perannya dalam penerapan keselamatan pasien sangat diharapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran perawat dalam penerapan keselamatan pasien (patient safety) di RS. Metode yang digunakan adalah Literature review dimana dengan cara menganalisis, eksplorasi dan kajian bebas pada artikel, jurnal, text book, maupun e-book yang relevan dan berfokus pada metode pembelajaran klinik yang berhubungan dengan penerapan keselamatan pasien dalam peningkatan akreditasi rumah sakit . Adapun artikel yang digunakan pada literature review ini adalah artikel yang didapatkan dengan menggunakan 3 database Pubmed, Google Scholar dan Science Direct. Artikel yang digunakan minimal menggunakan 14 referensi yang diterbitkan sepuluh tahun terakhir. dalam meberikan pelayanan kesehatan dirumah sakit harus dapat berkerjasama dengan baik dengan sesama perawat serta tim kesehatan sesama bahkan antar profesi pelayanan kesehatan yang terdiri dari berbagai karakteristik, tanpa membeda-bedakan pendidikan, usia, jenis kelamin, masa kerja dan status kepegawaian. Kondisi tersebut menuntut perawat memiliki komitmen kerja dengan tujuan utama yaitu menjamin keselamatan pasien.


2019 ◽  
Author(s):  
OASENEA MELLIANY

ABSTRAKRumah sakit seharus memiliki sistem yang bebas dari kesalahan dan juga memiliki pelayanan kesehatan yang menjunjung tinggi hak hak pasien . Upaya meminimalisir terjadinya kesalahan medis atau yang terkait dengan aspek keselamatan pasien, maka manajemen rumah sakit perlu menciptakan sistem keselamatan pasien. Perawat merupakan profesi yang memberikan pelayanan kepada pasien di rumah sakit selama 24 jam dalam sehari, sehingga perannya dalam penerapan keselamatan pasien sangat diharapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran perawat dalam penerapan keselamatan pasien (patient safety) di RS. Metode yang digunakan adalah Literature review dimana dengan cara menganalisis, eksplorasi dan kajian bebas pada artikel, jurnal, text book, maupun e-book yang relevan dan berfokus pada metode pembelajaran klinik yang berhubungan dengan interprofesional collaboration perawat dalam peningkatan keselamatan pasien di rumah sakit. Adapun artikel yang digunakan pada literature review ini adalah artikel yang didapatkan dengan menggunakan 3 database Pubmed, Google Scholar dan Science Direct. Artikel yang digunakan minimal menggunakan 14 referensi yang diterbitkan sepuluh tahun terakhir. dalam meberikan pelayanan kesehatan dirumah sakit harus dapat berkerjasama dengan baik dengan sesama perawat serta tim kesehatan sesama bahkan antar profesi pelayanan kesehatan yang terdiri dari berbagai karakteristik, tanpa membeda-bedakan pendidikan, usia, jenis kelamin, masa kerja dan status kepegawaian. Kondisi tersebut menuntut perawat memiliki komitmen kerja dengan tujuan utama yaitu menjamin keselamatan pasien.


2019 ◽  
Author(s):  
OASENEA MELLIANY

ABSTRAKRumah sakit seharus memiliki sistem yang bebas dari kesalahan dan juga memiliki pelayanan kesehatan yang menjunjung tinggi hak hak pasien . Upaya meminimalisir terjadinya kesalahan medis atau yang terkait dengan aspek keselamatan pasien, maka manajemen rumah sakit perlu menciptakan sistem keselamatan pasien. Perawat merupakan profesi yang memberikan pelayanan kepada pasien di rumah sakit selama 24 jam dalam sehari, sehingga perannya dalam penerapan keselamatan pasien sangat diharapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran perawat dalam penerapan keselamatan pasien (patient safety) di RS. Metode yang digunakan adalah Literature review dimana dengan cara menganalisis, eksplorasi dan kajian bebas pada artikel, jurnal, text book, maupun e-book yang relevan dan berfokus pada metode pembelajaran klinik yang berhubungan dengan Pemahaman perawat terhadap budaya keselamatan pasiendi rumah sakit . Adapun artikel yang digunakan pada literature review ini adalah artikel yang didapatkan dengan menggunakan 3 database Pubmed, Google Scholar dan Science Direct. Artikel yang digunakan minimal menggunakan 14 referensi yang diterbitkan sepuluh tahun terakhir. dalam meberikan pelayanan kesehatan dirumah sakit harus dapat berkerjasama dengan baik dengan sesama perawat serta tim kesehatan sesama bahkan antar profesi pelayanan kesehatan yang terdiri dari berbagai karakteristik, tanpa membeda-bedakan pendidikan, usia, jenis kelamin, masa kerja dan status kepegawaian. Kondisi tersebut menuntut perawat memiliki komitmen kerja dengan tujuan utama yaitu menjamin keselamatan pasien.


2019 ◽  
Author(s):  
Atikah Ulfah Marwa

latar belakang : Keselamatan (safety) telah menjadi isu global termasuk juga untuk rumah sakit. Ada enam sasaran keselamatan pasien di rumah sakit yaitu ketepatan identifikasi, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai, kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien operasi, pengurangan resiko infeksi terkait pelayanann kesehatan pengurangan resiko pasien jatuh Tujuan : untuk mengenal lebih jauh kebudayaandalam keselamatan pasien. Metode penelitian : literature review dengan cara menganalisis artikel, jurnal maupun text book. Artikel yang digunakan 14 referensi yang diterbitkan sepuluh tahun terakhir yang menggunakan google scholar, google book dan science direct. Hasil : Mengembangkan budaya patient safety bukanlah hal yang mudah. Banyak tantangan yang dihadapi untuk merubah budaya yang sudah ada menjadi budaya keselamatan pasien. Hal yang dapat dilakukan berupa menjadikan keselamatan pasien sebagai salah satu bagian utama dalam organisasi pelayanan kesehatan. Kesimpulan : Keselamatan pasien belum menjadi budaya oleh organisasi pemberi layanan kesehatan. Kejadian yang Tidak Diinginkan (KTD). Upaya pengembangan faktor yang mendukung budaya keselamatan pasien perlu terus digalakkan oleh organisasi pemberi pelayanan kesehatan..


2017 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 145-151 ◽  
Author(s):  
Pujng Zhao ◽  
Yaqin Li ◽  
Zhi Li ◽  
Pengli Jia ◽  
Longhao Zhang ◽  
...  

2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 40
Author(s):  
Septin Srimentari Lely Darma ◽  
Purwaningsih Purwaningsih ◽  
Elida Ulfiana

Introduction: Patient safety culture is a program organized to minimize the risk of unexpected events and improve patient safety. This study is aimed to explain the relationship between organizational factors in the implementation of patient safety culture in hospitals based on empirical studies in the last five years.Method: ProQuest, ScienceDirect, Sage, CINAHL, and google scholar databases have been searched using indexed keywords in the Medical Subject Heading (MeSH) on 2015-2020. JBI's review with a cross-sectional study design used to assess research quality. The PRISMA flowchart was used to summarize the study selection process in the literature review with inclusion and exclusion criteria adjusted to the PICOS framework.Results: We found 13 journals that consist of three studies discuss about leadership, seven journals describe about resources, and three journals relate to organizational structure.  Every country has a different characteristic in implementation of patient safety culture. The thirteen journals came from countries that divided in to three continents, there are Asia, Europe, and Africa. The results of this studyshow that leadership, resources, and, organizational structure can optimize the application of patient safety culture. Leadership support motivates health workers in the room in implementing a patient safety culture. Adequate resources reduce the risk of accidents at work, and an effective organizational structure creates good and conducive performance.Conclusions: Provide between three and five key words in alphabetical order, which accurately identify the paper’s subject, purpose, method and focus. Don't use words or terms in the title as keywords. These keywords will be used for indexing purposes. Keywords cannot be more than 5 words or phrases in alphabetical order


2013 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 43-49 ◽  
Author(s):  
Mao Xuanyue ◽  
Nie Yanli ◽  
Cui Hao ◽  
Jia Pengli ◽  
Zhang Mingming

2019 ◽  
Author(s):  
OASENEA MELLIANY

ABSTRAKRumah sakit seharus memiliki sistem yang bebas dari kesalahan dan juga memiliki pelayanan kesehatan yang menjunjung tinggi hak hak pasien . Upaya meminimalisir terjadinya kesalahan medis atau yang terkait dengan aspek keselamatan pasien, maka manajemen rumah sakit perlu menciptakan sistem keselamatan pasien. Perawat merupakan profesi yang memberikan pelayanan kepada pasien di rumah sakit selama 24 jam dalam sehari, sehingga perannya dalam penerapan keselamatan pasien sangat diharapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran perawat dalam penerapan keselamatan pasien (patient safety) di RS. Metode yang digunakan adalah Literature review dimana dengan cara menganalisis, eksplorasi dan kajian bebas pada artikel, jurnal, text book, maupun e-book yang relevan dan berfokus pada metode pembelajaran klinik yang berhubungan dengan penerapan keselamatan pasien dalam peningkatan akreditasi rumah sakit . Adapun artikel yang digunakan pada literature review ini adalah artikel yang didapatkan dengan menggunakan 3 database Pubmed, Google Scholar dan Science Direct. Artikel yang digunakan minimal menggunakan 14 referensi yang diterbitkan sepuluh tahun terakhir. dalam meberikan pelayanan kesehatan dirumah sakit harus dapat berkerjasama dengan baik dengan sesama perawat serta tim kesehatan sesama bahkan antar profesi pelayanan kesehatan yang terdiri dari berbagai karakteristik, tanpa membeda-bedakan pendidikan, usia, jenis kelamin, masa kerja dan status kepegawaian. Kondisi tersebut menuntut perawat memiliki komitmen kerja dengan tujuan utama yaitu menjamin keselamatan pasien.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document