Pengaruh Titik Didih Solvent Terhadap Nilai Transfer Efficiency (TE) Proses Pengecatan Atomisasi
<em>Paper</em> ini ingin mengetahui pengaruh titik didih <em>solvent</em> dari komponen material cat terhadap nilai <em>transfer efficiency</em> (TE) proses pengecatan menggunakan <em>spray</em> atomisasi pada pengecatan produk berbahan plastik. Pemilihan jenis <em>solvent</em> saat ini masih berorientasi pada harga dan kemampuan melarutkan <em>solvent</em> terhadap material cat. Dalam aplikasi proses pengecatan selain membutuhkan daya larut, material cat harus dapat menghasilkan kualitas <em>spray</em> atau atomisasi yang baik saat proses pengecatan. Atomisasi pengecatan yang baik dapat dilihat dari jumlah <em>overspray</em> yang terjadi saat proses pengecatan. <em>Overspray</em> yang terjadi pada proses pengecatan akan mempengaruhi kualitas hasil dari proses pengecatan. Salah satu cara untuk menghitung <em>overspray</em> proses pengecatan dapat dilakukan dengan cara mengukur nilai transfer efisiensi dari proses pengecatan. Nilai TE merupakan cara untuk menghitung jumlah material cat yang melapisi permukaan produk dibandingkan dengan jumlah total material cat yang dibutuhkan untuk proses pengecatan sehingga jumlah overspray dapat diketahui dari hasil pengukuran nilai TE. Salah satu parameter dari <em>solvent</em> yang sangat erat hubungan nya dengan <em>overspray</em> adalah titik didih <em>solvent</em>. Dari hasil pengujian awal diperoleh bahwa <em>solvent</em> <em>butyl acetate</em> dan <em>butyl</em> <em>cellocove</em> mempunyai daya larut (<em>solubility</em>) baik terhadap jenis cat <em>Nitrocellulose</em> (NC). Hasil pengujian destilasi dua jenis <em>solvent</em> menunjukan bahwa <em>butyl acetate</em> mempunyai nilai titik didih rendah dan <em>butyl</em> <em>cellosove</em> mempunyai titik didih medium. Selanjutnya hasil perhitungan nilai TE kedua jenis <em>solvent</em> ini diperoleh hasil bahwa <em>solvent</em> <em>butyl</em> cellosove mempunyai nilai TE lebih baik (20,2%) dibandingkan nilai TE <em>solvent</em> <em>butyl acetate</em> (16,0%). Hal ini menunjukan bahwa <em>solvent</em> dengan titik didih medium mempunyai nilai TE yang lebih baik dari <em>solvent</em> dengan titik didih rendah.