Jurnal Rekayasa Mesin
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

119
(FIVE YEARS 107)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 1)

Published By Politeknik Negeri Semarang

2540-7678, 1411-6863

2021 ◽  
Vol 16 (3) ◽  
pp. 391
Author(s):  
Ali Sai'in ◽  
Eko Saputra ◽  
Wahyu Isti Nugroho ◽  
Rudino Tuqo Hardian

<p class="icsmheading1"><em>Seeing the situation of animal feed needs which tend to increase every year, it must be accompanied by the procurement of production machines to reduce the productivity of corn. Corn sheller machine is a tool that serves to release corn kernels from the cob. Along with technological developments that continue to progress, many production machines have sprung up such as corn shellers ranging from those that are operated manually to automatic. Each machine has different advantages and disadvantages. In the design of this corn sheller machine the main driver uses an electric motor. The design of this corn sheller machine aims to help ease the burden on corn farmers in particular. At first the corn shelling was done manually, then it developed using a large selep machine but the costs incurred were relatively expensive. The design of a two-cylinder corn sheller machine uses an electric motor to determine the appropriate design and construction of the corn sheller machine. In this machine there is no corn diameter limit for the shelling process in other words this machine is designed for all sizes of corn. In this design using several stages, namely first planning the design of the engine frame, electric motor, pulley and v-belt ratio and the calculation of the shaft. The result of the design is a machine design that is 1200 mm long, 1200 mm wide and 800 mm high. The sheller machine is driven using an electric motor of 500 watts, Rpm 1400 with a transmission system using a pulley and a v-belt ratio of 1: 1. There is no limit to the diameter of corn kernels in the shelling process using this machine. So it can be concluded that this machine has an effective design and sufficient shelling results, able to reduce post-harvest costs for corn farmers.</em></p>


2021 ◽  
Vol 16 (3) ◽  
pp. 329
Author(s):  
Bambang Sudjasta ◽  
Purwojoko Suranto ◽  
Donny Montreano ◽  
Reda Rizal

The purpose of this study was to design a 3 Gross Tonnage (GT) fishing boat with a speed of 6 knots to obtain the shape and size of the vessel that is suitable for the water area that using the solar panel energy system. The ship was planned to travel about a maximum of 18 Km from the departure point. The steps of the research method for the design of fishing vessels include determining the principal size of the ship, making line drawings, drafting a general plan, construction design, ship tonnage capacity, electricity requirements, and then designing solar panel energy systems. This research resulted in a ship design with a length of 8 meters, 1.75 meters wide, and 1.3 meters high. Those specifications are used as constraints to determine the number of solar panels and batteries. To satisfy all of the goals, the 3 GT boat has limited 0.9KWh solar panels to travel for 9.7 NM (18 KM) at a speed of 6 knots, forcing daytime and night fishing fishermen to idle for 1 day. The difference is in the number of night fishing batteries that are 49% more than the daytime fishing which using 25 pcs 3.2V 100Ah. With the use of 51 pcs of battery, night fishing can move into daytime fishing so that it can fish more frequently than night fishing mode only


2021 ◽  
Vol 16 (3) ◽  
pp. 417
Author(s):  
Ampala Khoryanton ◽  
Adhy Purnomo ◽  
Farika Tono Putri ◽  
Miftah Nashrullah
Keyword(s):  

<p>PT Todda Perkasa Semarang merupakan ukm yang berkecimpung dalam industri produksi peralatan dapur, alat pengolah makanan dan rumah potong ayam. Material yang digunakan adalah stainless steel untuk membuat produk-produknya. Saat ini  produk hanger/gantungan ayam merupakan produk unggulan di perusahaan ini karena order dari customer (rumah potong ayam) sangat besar mencapai 300 unit per minggu, namun tidak semua order bisa di tangani dengan baik. Perusahaan masih mengalami hambatan dibidang teknologi dan manajemen produksinya. Hanger/gantungan ayam tersebut diproduksi dengan gerinda tangan untuk memotong raw material kemudian dilakukan penekukan dengan mesin bending manual, akibat mesin bending yang masih manual dan mengandalkan tenaga operator sehingga produktivitas produksi hanger/gantungan ayam rendah sehingga perusahaan membatasi penerimaan pesanan produk tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan redesain mesin bending model rotary dengan penggerak motor listrik, dan melakukan pendampingan teknologi pengoperasaian pada karyawan PT. Todda Perkasa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah melakukan redesain pada mesin tekuk proses pembuatan dan pengujian alat. Hasil penelitian ini menujukkan hasil redesain sudah sesuai kualitas yang diharapkan serta waktu proses bending dapat dipercepat 656,7 detik</p>


2021 ◽  
Vol 16 (3) ◽  
pp. 409
Author(s):  
Kartika - Sari ◽  
Yazid Zainur Isnen ◽  
Nur - Khusaenah ◽  
Arifin Nur Muhammad Haryadi ◽  
Kamila Fatma Adira

<p>Material berbahan dasar alam (biomaterial) menjadi alternatif pengganti serat sintetis yang sedang dikembangkan saat ini. Penggunaan serat biomaterial karena memiliki keunggulan yaitu kekuatan dan ketangguhan tinggi, relatif murah dan mudah didapatkan. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan biomaterial sebagai peredam bunyi.  Bahan dasar alam yang digunakan dalam penelitian adalah serat daun lidah mertua dengan serbuk gergaji. Adapun perbandingan konsentrasi fraksi volume dari serat daun lidah mertua, serbuk gergaji, dan epoksi resin sebesar 20%:30%:50%, 25%:25%:50%, dan 30%:20%:50%. Variasi ketebalan yang digunakan sebesar 2 cm  untuk koefisien serap bunyi dan 0,5 cm untuk uji pecah.  Pengujian yang dilakukan untuk menentukan nilai koefisien serap bunyi menggunakan metode tabung impedansi pada frekuensi 250-3000 Hz dan pengujian pecah dilakukan dengan metode Charpy. Hasil pengujian koefisien serap bunyi yang optimum dengan konsentrasi 30%:20%:50% sebesar 0,877. Sedangkan, hasil pengujian impak yang optimum dengan konsentrasi 20%:30%:50% sebesar 3,262 J/mm<sup>2</sup>. Hasil penelitian menunjukkan hubungan antara koefisien serap bunyi dengan uji impak adalah semakin banyak konsentrasi serat daun lidah mertua yang digunakan maka nilai koefisien serap bunyi semakin tinggi karena pori-pori terbentuk semakin banyak di komposit, namun nilai uji impaknya akan menurun. Kesimpulannya bahwa serat daun lidah mertua dan serbuk gergaji dapat digunakan sebagai biomaterial penyerap bunyi.</p>


2021 ◽  
Vol 16 (3) ◽  
pp. 359
Author(s):  
Mochammad Karim Al Amin ◽  
Suthoni Yoga Firiambodo ◽  
Endang Pudji Purwanti ◽  
Eriek Wahyu Restu Widodo ◽  
Dika Anggara

Salah satu jenis proses pengelasan yang banyak digunakan di dunia industri Kereta Api adalah proses <em>resistance spot welding</em>. Proses pengelasan ini mempunyai banyak keunggulan pada pengelasan pelat tipis dengan menggunakan sambungan tumpang yang diaplikasikan pada <em>side wall</em> kereta api. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh variasi parameter pengelasan yang meliputi <em>current</em>, <em>weld time</em>, dan <em>pulsation</em> terhadap <em>shear strength</em>, struktur mikro dan diameter <em>nugget</em>. Material yang digunakan adalah material SA-240 tipe 304 dan SA-240 tipe 201 dengan ketebalan 2 mm untuk material SA-240 tipe 304 dan tebal 3 mm untuk material SA-240 tipe 201. Pengujian <em>shear strength</em> diperoleh parameter<em> resistance spot welding</em> semakin tinggi, maka nilai <em>shear strength </em>juga semakin tinggi. Strukturmakro didapatkan semakin tinggi <em>current</em>, <em>weld time</em>, dan <em>pulsation</em>, maka <em>nugget</em> semakin lebar. Sedangkan pada hasil uji mikro pada daerah <em>base metal</em> struktur yang tebentuk adalah <em>austenite</em>, sedangkan pada daerah HAZ dan <em>weld metal</em> adalah struktur <em>ferrit</em> dan <em>austenite</em>. Ukuran butir pada daerah HAZ yang semakin mendekat ke daerah <em>weld metal</em> ukuran butirnya menjadi semakin besar. Struktur mikro yang terbentuk pada <em>weld metal</em> bentuknya memanjang (<em>columnar grains</em>) ke daerah yang mengalami pembekuan paling akhir.


2021 ◽  
Vol 16 (3) ◽  
pp. 369
Author(s):  
Sulaiman Sulaiman ◽  
Sunarso Sugeng ◽  
Mohammad Ridwan

<p>Dalam proses perencanaan kapal, pada tahap pemasangan poros propulsi di kapal, tentu saja diperlukan penyelarasan yang benar. Kesalahan dapat menyebabkan distribusi beban yang tidak merata pada bantalan, akibatnya menyebabkan abrasi yang tidak normal, kondisi kelebihan beban, kelebihan beban dan kerusakan pada bagian bantalan tertentu, hal tersebut berlaku juga kepada struktur yang mendapat beban statis sebagai tumpuannya. perlunya uji numerik untuk proses analisa terjadinya beban berlebih dalam persiapan reparasi bantalan poros <em>propeller</em> sehingga menunjukan  karakter hidrodinamik dan beban yang terjadi ketika bantalan dan poros <em>propeller</em> mulai kontak. Tujuan penelitian ini,menganalisis desain bantalan poros <em>propeller </em>untuk direparasi dan untuk mendapatkan performa terbaik dari sistem kontak antara bantalan dengan poros <em>propeller</em> sehingga merepresentasikan perbandingan kinerja dari <em>propeller</em> sebelum dan sesudah perbaikan. Metode perhitungan dengan metode <em>finite elemen</em> berbasis persamaan matematik merepresentasikan tegangan yang terjadi sesuai karakter material <em>bronze</em> ( AlBr dan CuSn)  yang diaplikasikan pada performa bantalan proros <em>propeller</em> kapal tipe <em>general cargo</em> seberat 4192 GT. Hasil analisa menunjukan saat putaran <em>propeller</em> pada rpm mesin yang optimum, tegangan maksimum juga terjadi sesuai dengan hasil percobaan temperatur yang terjadi juga semakin tinggi. Pada beban rpm 525 maka <em>shear stress</em> untuk <em>stern tube</em> material AlBr bernilai 978 Mpa dan pada material SnCu bernilai 948 Mpa. Nilai <em>deflect </em>atau <em>cleareance </em>pada setiap posisi setelah dilakukan perbaikan mengalami peningkatan rata-rata sebesar 24,4 % dari pengukuran awal sebelum dilakukan reparasi. Proses reparasi menunjukan performa yang cukup baik, rata-rata temperatur kerja yang dihasilkan ketika dilakukan pengujian <em>sea trial</em> menurun dari sebelumnya sebesar 7,5%.</p>


2021 ◽  
Vol 16 (3) ◽  
pp. 447
Author(s):  
Yusuf Dewantoro Herlambang ◽  
Kurnianingsih Kurnianingsih ◽  
Anis Roihatin ◽  
Fatahul Arifin

<p>Seiring peningkatan kebutuhan listrik di Indonesia serta menipisnya jumlah energi fosil dilakukan pengembangan energi baru terbarukan yang bebas polusi salah satunya yakni pemanfaatan energi hidrogen. Mesin fuel cell merupakan aplikasi pengembangan energi hidrogen yang dapat mengubah energi kimia menjadi energi listrik. Proton Exchange Membrane (PEM) fuel cell merupakan salah satu jenis fuel cell yang mampu beroperasi pada temperatur rendah dan menghasilkan efisiensi sekitar 40-60%. Pada penelitian sebelumnya kinerja dari mesin PEM fuel cell kurang maksimal, sehingga perlu dilakukan modifikasi pada bagian komponen HHO generator yakni dengan mengubah dari tipe wet cell menjadi dry cell. Pengubahan ini didasari kelemahan tipe wet cell dimana hasil debit gas hidrogen rentan tercampur dengan uap air akibat kenaikan temperatur pada larutan elektrolit sehingga menyebabkan terjadinya penguapan. Hasil dari modifikasi ini yakni debit gas hidrogen yang mana setelah dilakukan modifikasi pada arus masukan 20 A dan konsentrasi KOH 0,5 M terjadi peningkatan debit sebesar 0,306 mL/s, kemudian pada 1 M terjadi peningkatan debit sebesar 1,434 mL/s, serta pada 1,5 M meningkat sebesar 5,439 mL/s. Namun demikian meski debit HHO generator, yang mana daya masukan fuel cell, meningkat efisiensi dari fuel cell justru menurun karena maksimum tegangan keluaran fuel cell sesuai spesifikasi hanya mencapai 2,3 V - 3 V, sehingga daya input masukan fuel cell tinggi namun daya keluaran fuel cell tetap sesuai dengan spesifikasi yang tentunya mengakibatkan nilai efisiensi fuel cell menurun. Secara keseluruhan hasil tertinggi efisiensi dari HHO generator mencapai 85,86% sedangkan efisiensi fuel cell mencapai 4,6%.</p>


2021 ◽  
Vol 16 (3) ◽  
pp. 345
Author(s):  
Muchammad Iqbal Riza Firmansyah ◽  
Marno Marno ◽  
Jojo Sumarjo

<p>Sampah merupakan salah satu permasalahan perkotaan yang menjadi masalah sosial, ekonomi, dan budaya. Dan hampir disemua kota di Indonesia mengalami kendala dalam mengelola sampah. Sama halnya seperti yang terjadi di wilayah Karawang, Jawa barat. Untuk itu pada penelitian ini akan dilakukan perancangan PLTSa sebagai solusi pemanfaatan sampah. Salah satu bagian dari Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) adalah cerobong. Yang menjadi permasalahan dari pembakaran sampah adalah asap, bau, dan panas yang dihasilkan. Pada penelitian ini penulis membuat mesin cerobong incinerator PLTSa dengan sistem air pollution control untuk mengurangi emisi gas buang hasil pembakaran sampah di incinerator. Dari hasil pengujian cerobong incinerator PLTSa dengan sistem air pollution control suhu output terbesar 35,6℃, untuk uji emisi gas buang kandungan CO pada cerobong sebelum di filter 0,64% dan kadar HC 82 ppm dan setelah menggunakan filter menjadi 0,46% dan kadar HC sebesar 68 ppm. Selanjutnya terjadi juga perubahan pada kandungan CO2, tidak menggunakan filter sebesar 9,7% dan kadar O2 sebesar 10,97%. Ketika menggunakan filter, kandungan CO2  menurun menjadi 6,3% dan kandungan O2 meningkat menjadi 14,11%.</p>


2021 ◽  
Vol 16 (3) ◽  
pp. 379
Author(s):  
Hendrix Noviyanto Firmansyah ◽  
Ayub Budhi Anggoro ◽  
Eni Safriana

<p>Toe cap merupakan bagian utama dari safety shoes sebagai pelindung diri dari tertimpa benda saat bekerja. Beragam jenis material dapat digunakan dalam pembuatan toe cap asal memenuhi persyaratan salah satunya adalah mampu menahan beban tekan sebesar 15.000 N. Persyaratan yang lainnya adalah dapat menahan beban impak sebesar 200J. Pada penelitian ini dilakukan kajian mengenai jenis material apa saja yang cocok untuk dijadikan bahan pembuat toe cap. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan membuat model sederhana dalam perangkat lunak MSC Patran/nastran dan memasukkan material yang selanjutnya dilakukan analisa untuk mendapatkan parameter tegangan, masa dan defleksi toe cap. Material yang digunakan adalah steel, aluminum, carbon/epoxy, eglass epoxy, dan kevlar/epoxy. Analisa menunjukkan bahwa material steel memiliki kemampuan paling baik, namun memiliki berat yang paling besar juga. Selain steel kandidat yang  aman lainnya adalah aluminum dan carbon/epoxy. Sedangkan material eglass/epoxy dan kevlar/epoxy menurut kriteria Tsai Wu terjadi kegagalan pada layer 5 &amp;1. Berdasarkan pada nilai keamaan, masa dan defleksi, maka carbon/epoxy adalah pilihan yang terbaik.</p>


2021 ◽  
Vol 16 (3) ◽  
pp. 425
Author(s):  
Suharto Suharto ◽  
Sarana Sarana ◽  
Ahmad Khilmi Hidayat ◽  
Febrya Yoga Pratama ◽  
Mahdelia Fa’iq Alamsyah ◽  
...  
Keyword(s):  

Proses pengeringan gitar pada produksi gitar di Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) masih menggunakan cara manual seperti mengeringkan di luar ruangan, hal ini tentu akan memperlambat proses produksi karena masih mengandallkan bantuan sinar matahari dan udara. Proses pengeringan gitar yang baik memiliki peran penting khususnya dari segi estetika dalam pembuatan gitar. Kualitas permukaan gitar diharapkan memiliki tingkat kehalusan yang baik dan tanpa debu. Oleh karena itu, metode pengeringan gitar yang baik sangat diperlukan oleh UMKM. Tujuan penelitian ini adalah merancang dan menganalisa sistem overhead chain conveyor untuk pengeringan gitar dengan penggerak motor listrik 1 HP. Penelitian ini dilakukan untuk menangani permasalahan pengeringan gitar agar efektif dan meminimalisir adanya debu pada permukaan gitar. Alat bantu pengeringan gitar ini menggunakan kendali forward reverse untuk sistem kendalinya dengan penggerak motor induksi. Pada hasil, analisa dan evaluasi dilakukan dengan pengujian terhadap efisien waktu proses pengeringan gitar. Pada penelitian ini, diperoleh waktu pengeringan tercepat pada 40 menit. Hal ini mampu memangkas waktu 15 menit dari metode pengeringan yang ada sebelumnya. Cepatnya waktu pengeringan ini tentu akan mendorong produktivitas pada UMKM.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document