scholarly journals Pemanfaatan Gas Buang Motor Diesel Untuk Pengering Tepung Tapioka Menggunakan Shell and Tube Exchanger.

Author(s):  
Tarto Raharjo

Teknik pengeringan memegang peran yang sangat penting untuk menentukan kualitas dan kontinuitas dalam proses pembuatan tepung tapioka. Secara tradisional proses pengeringan dilakukan oleh para petani dengan memanfatkan panas matahari, namun kendala terjadi ketika musim penghujan datang sedangkan produksi harus tetap berjalan untuk memenuhi kebutuhan.Secara umum yang terjadi saat ini kendala produksi tapioka adalah pada proses pengeringannya, dimana saat ini hanya dilakukan dengan cara tradisional yang sangat membutuhkan lahan yang luas dan sangat bergantung pada cuaca dengan panas matahari yang banyak. Hasil penelitian ini adalah pada kondisi optimum desain dimensi alat penukar kalor dari pengering tapioka shell dan tube dengan metode eksperimen full factorial, terdapat desain dimensi pengering tapioka yang paling optimum, yaitu kondisi desain no 53 dengan jumlah tube 13,02 dan panjang tube 5 m, serta koefisien perpindahan panas global U sebesar 240,51 W/m2.K kondisi desain ini dipilih adalah adanya faktor jumlah tube yang sedikit, dan mempunyai nilai perpindahan panas global U yang besar dan berdasarkan jumlah tube dan panjang tube dari kondisi desain tersebut maka kondisi desain yang paling optimum dengan jumlah tube 13,02 yaitu dengan diameter tube 0.0508 m, panjang tube 5 m, susunan antar tube CL, 45o, jarak antar tube PR 1.5 dan Number of Transfer Unit  NTU sebesar 0,24.

2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 73-86
Author(s):  
Abdul Chalim ◽  
Ariani ◽  
Much.Agung Indra Iswara

Meningkatnya pencemaran lingkungan merupakan akibat penggunaan bahan kimia yang tidak ramah lingkungan. Penggunaan bahan kimia dietilen glikol dan metanol sebagai pendingin (coolant) pada mesin merupakan salah satu aplikasi yaitu blending larutan dietilen glikol dan metanol. Penelitian ini bertujuan mendapatkan data pengaruh suhu, laju alir blending larutan dietilen glikol – metanol dalam heat exchanger type shell and tube 1-1 guna didapatkan nilai terbaik dari NTU dan efektivitas alat. Didalam penelitian ini, digunakan variabel laju alir fluida dingin masuk dengan kisaran 140 – 248 L/jam. Laju alir fluida panas masuk dengan rentang 50 – 75 L/jam. Sedangkan suhu fluida panas masuk berkisar antara 34 – 45oC. Rasio mol blending dietilen glikol – metanol 1 : 1, 1 : 3, dan 3 : 1. Dari hasil penelitian didapatkan pada rasio mol 1 : 1 blending fluida dietilen glikol - metanol dengan suhu fluida dingin 34oC didapat harga terbaik NTU = 3,39 dan efektivitas = 0,94.


Author(s):  
Patrick Avran ◽  
Alain Leclair ◽  
A. Soudarev ◽  
Boris Soudarev ◽  
Vladimir Soudarev

Author(s):  
Leonardo Cavalheiro Martinez ◽  
Leonardo Cavalheiro Martinez ◽  
Viviana Mariani ◽  
Marcos Batistella Lopes

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document