HUBUNGAN PEMAKAIAN KONTRASEPSI HORMONAL TERHADAP KUANTITAS TEAR FILM
Mata kering adalah penyakit multifaktorial yang ditandai dengan hilangnya homeostasis tear film yang diikuti gejala okular akibat penurunan kuantitas tear film. Pada jaringan mata, hormon seksual berperan dalam mengatur struktur dan fungsi dari kelenjar lakrimal. Penggunaan kontrasepsi hormonal merupakan salah satu terapi sistemik yang dapat dihubungkan dengan penurunan kuantitas tear film. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan observasional pada 40 orang wanita dengan rentang usia 21-44 tahun. Kelompok sampel adalah wanita yang menggunakan kontrasepsi hormonal minimal dalam 1 tahun dan kelompok kontrol adalah kelompok yang tidak menggunakan kontrasepsi hormonal. Hasil penelitian dan analisis data mendapatkan rerata uji Schirmer kelompok sampel dan kontrol adalah (21,3±12,7) dan (23,9±10). Rerata terkecil uji Schirmer adalah pada kontrasepsi jenis injeksi 3 bulan, yaitu (18,2 ± 11,6). Pada tear meniscus terjadi penurunan pada kelompok sampel (40%) dan kontrol (30%). Hasil kuesioner ocular surface disease index (OSDI) kelompok sampel didapatkan dry eye ringan (20%), sedang (20%), dan berat (5%). Sementara itu kelompok kontrol hanya mengalami dry eye ringan (45%). Dalam penelitian ini menunjukkan tidak terdapat perbedaan hasil yang bermakna (p > 0,05) antara kelompok tersebut. Kesimpulan yang didapatkan adalah tidak terdapat hubungan yang bermakna pemakaian kontrasepsi hormonal dengan kuantitas tear film.