EDISI PIT X KG 2018 - Medika Kartika Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

100
(FIVE YEARS 69)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Ahmad Yani

2655-6537, 2613-9332

Author(s):  
Yanti Nurrokhmawati

Presbikusis adalah gangguan pendengaran pada usia tua. Prebikusis dipengaruhi oleh berbagai faktor risiko diantaranya paparan kebisingan. Trauma akustik yang disebabkan oleh latihan menembak berulang pada anggota militer memiliki pengaruh terhadap terjadinya presbikusis, terutama pada kesatuan asal dari pasukan tempur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai perbedaan prevalensi presbikusis pada pasien purnawirawan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dari pasukan tempur dan non-tempur. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif untuk mengetahui karakteristik usia, jenis kelamin, faktor risiko penyakit, riwayat obat-obatan ototoksik, dan riwayat pekerjaan sebelumnya, serta asal kesatuan. Seluruh pasien poliklinik Telinga, Hidung, dan Tenggorokan (THT) di Rumah Sakit Dustira pada bulan Januari-November 2018 yang didiagnosis sebagai presbikusis dari riwayat, pemeriksaan, dan evaluasi audiometri. Data dicatat dan ditampilkan secara deskriptif. Hasil penelitian didapatkan 151 kasus dengan prevalensi sebesar 12% dari seluruh kasus. Rerata usia adalah 50,5 tahun dengan rentang usia 49-80 tahun, 59,9% laki-laki dan 40,4% perempuan. Hipertensi adalah faktor risiko yang paling banyak (71,5%). Purnawirawan pasien TNI sebanyak 65 orang (14,77%), dan 43 orang di antaranya berasal dari pasukan tempur (68%). Kesimpulan: Kejadian presbikusis para purnawirawan TNI dari pasukan tempur lebih tinggi daripada TNI dari pasukan non-tempur.


Author(s):  
Lina Damayanti

Maskne merupakan suatu varian klinis dari akne, timbul pertama kali atau sebagai suatu kondisi yang memperparah akne yang sudah ada atau eksaserbasi akne yang telah terkontrol sebelumnya akibat dari penggunaan masker secara terus-menerus, minimal dalam enam minggu. Penelitian ini bertujuan melihat karakteristik maskne pada petugas kesehatan. Metode yang digunakan yaitu potong lintang, data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian dari total sampling sebanyak 105 orang didapatkan 66% responden mengeluhkan adanya kelainan pada wajah, berupa maskne (81%), dermatitis seboroik (1%), dermatitis perioral (1%), kulit berminyak (13%) dan iritasi (4%). Sekitar 58% responden menggunakan masker selama 4-8 jam, dan masker yang paling banyak digunakan berturut-turut adalah masker bedah (42%), KN95 (34%), N95 (19%) dan masker kain (5%). Rerata responden mengganti masker sehari 2x sebanyak 41% dan membersihkan wajah sehari 2x sebanyak 52%. Responden yang menggunakan kosmetik sebelum memakai masker sebanyak 52% dan 67% mempunyai riwayat akne sebelumnya. Maskne merupakan kelainan kulit yang paling banyak ditemukan pada petugas kesehatan selama pandemi Covid-19 ini dan dapat terjadi pada seseorang yang belum pernah menderita akne sebelumnya.


Author(s):  
Dewi Ratih Handayani ◽  
Maman Djamaludin ◽  
Adrian Mohammad Prayoga
Keyword(s):  

Kopi Lampung (Coffea canephora var. Robusta) digunakan sebagai alternatif dalam mengobati penyakit karena memiliki efek sebagai antioksidan, antiinflamasi, dan antidiabetes hingga menurunkan risiko kanker. Uji keamanan terhadap obat herbal dilakukan untuk mengetahui dosis aman untuk dikonsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek toksisitas akut ekstrak etanol biji kopi Lampung (EBKL) terhadap tikus wistar berdasarkan jumlah kematian, perubahan berat badan, dan indeks organ relatif. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental pada 25 ekor tikus Wistar jantan yang dibagi 5 kelompok, yaitu kelompok kontrol, dan kelompok perlakuan EBKL dosis 625 mg/KgBB, EBKL dosis 1250 mg/KgBB, EBKL dosis 2500 mg/KgBB, dan EBKL dosis 5000 mg/kgBB. Pengamatan penelitian berupa jumlah kematian, perubahan berat badan, dan indeks organ tikus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol biji kopi Lampung menyebabkan kematian pada hewan coba, yaitu pada EBKL dosis 2500 mg/Kg BB dan 5000 mg/Kg BB dan nilai LD50 pada dosis ≥2500 mg/kgBB (p<0.05). Dari hasil penelitian terdapat perubahan berat badan yang signfikan pada dosis 5000 mg/kgBB (p<0.05), dan perbedaan signifikan indeks organ relatif hati pada dosis 5000 mg/kgBB (p<0.05) serta indeks organ relatif jantung pada dosis 2500 mg/kgBB dan 5000 mg/kgBB (p<0.05). Ekstrak etanol biji kopi lampung memiliki manfaat untuk kesehatan karena kandungan antioksidannya. Namun demikian, keamanan untuk digunakan sebagai terapi tetaplah harus memperhatikan dosis efektif dan batas keamanannya karena terdapat perubahan indeks organ relatif pada hati dan jantung setelah pemberian EBKL. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol biji kopi Lampung tergolong dalam kategori sedikit toksis.


Author(s):  
Muhammad Syauqie ◽  
Najdah Fakhirah Karami

Mata kering adalah penyakit multifaktorial yang ditandai dengan hilangnya homeostasis tear film yang diikuti gejala okular akibat penurunan kuantitas tear film. Pada jaringan mata, hormon seksual berperan dalam mengatur struktur dan fungsi dari kelenjar lakrimal. Penggunaan kontrasepsi hormonal merupakan salah satu terapi sistemik yang dapat dihubungkan dengan penurunan kuantitas tear film. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan observasional pada 40 orang wanita dengan rentang usia 21-44 tahun. Kelompok sampel adalah wanita yang menggunakan kontrasepsi hormonal minimal dalam 1 tahun dan kelompok kontrol adalah kelompok yang tidak menggunakan kontrasepsi hormonal. Hasil penelitian dan analisis data mendapatkan rerata uji Schirmer kelompok sampel dan kontrol adalah (21,3±12,7) dan (23,9±10). Rerata terkecil uji Schirmer adalah pada kontrasepsi jenis injeksi 3 bulan, yaitu (18,2 ± 11,6). Pada tear meniscus terjadi penurunan pada kelompok sampel (40%) dan kontrol (30%). Hasil kuesioner ocular surface disease index (OSDI) kelompok sampel didapatkan dry eye ringan (20%), sedang (20%), dan berat (5%). Sementara itu kelompok kontrol hanya mengalami dry eye ringan (45%). Dalam penelitian ini menunjukkan tidak terdapat perbedaan hasil yang bermakna (p > 0,05) antara kelompok tersebut. Kesimpulan yang didapatkan adalah tidak terdapat hubungan yang bermakna pemakaian kontrasepsi hormonal dengan kuantitas tear film.


Author(s):  
Dicky Moch Rizal
Keyword(s):  

Diabetes melitus (DM) adalah penyakit degeneratif yang banyak diderita oleh masyarakat dan jumlah penderitanya cenderung semakin meningkat. DM mengakibatkan berbagai hal yang merugikan terutama dapat menyebabkan penurunan atau kerusakan fungsi organ maupun sistem tubuh. Gangguan fungsi seksual adalah salah satu permasalahan kesehatan yang ditimbulkan oleh penyakit ini. Studi literatur dilakukan untuk mengetahui beberapa gangguan fungsi seksual yang diakibatkan oleh penyakit diabetes melitus. Penelusuran literatur dilakukan melalui basis data Pubmed dan NCBI. Jumlah penderita penyakit DM cenderung meningkat. WHO memperkirakan sekitar 330 juta penduduk dunia yang menderita DM di tahun 2030. Pada tahun 2005, terdapat sekitar 24 juta penderita DM di Indonesia. Gangguan fungsi seksual yang di timbulkan oleh DM bisa di alami oleh pria maupun wanita, yaitu gangguan keinginan seksual, gangguan bangkitan seksual dan gangguan ejakulasi pada pria. Gangguan keinginan seksual terutama pada pria DM dikaitkan dengan penurunan kadar hormon testosteron. Gangguan bangkitan seksual pada pria DM muncul berupa disfungsi ereksi dan berkaitan dengan kerusakan endotel pembuluh darah dan kerusakan saraf perifer sedangkan gangguan bangkitan seksual pada wanita berupa gangguan lubrikasi vagina. Gangguan ejakulasi pada pria DM dapat muncul karena gangguan saraf otonom. Hal ini dapat ditimbulkan oleh berbagai macam faktor antara lain metabolic insult terhadap serabut saraf, insufisiensi neurovaskular, kerusakan autoimun, dan defisiensi neurohormonal faktor pertumbuhan. Ejakulasi terbalik juga merupakan salah satu gangguan fungsi seksual yang bisa ditimbulkan akibat DM.


Author(s):  
Lenny Astuti ◽  
Lily Marleni ◽  
Sintiya Halsiya Pebriani ◽  
Mega Muslimah
Keyword(s):  
P Value ◽  

Massage punggung merupakan sebuah metode pemberian tindakan massage/pijatan di area punggung melalui pengusapan secara lamban yang memberikan rangsangan di permukaan kulit untuk melebarkan pembuluh darah lokal. Tujuan massage antara lain untuk meningkatkan peredaran darah, membantu memperlancar pembuangan sisa pembakaran dalam jaringan, memberikan efek distraksi, relaksasi, dan stimulasi kutaneus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh massage punggung terhadap skala nyeri pada pasien postoperasi apendektomi. Desain penelitian ini menggunakan metode praeksperimen dengan desain pre and post test dan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 18 responden pasien postoperasi apendektomi di Rumah Sakit AR Bunda Prabumulih. Data yang diperolah dicatat dalam lembar observasi. Data hasil penelitian kemudian dianalisis dengan menggunakan Wilcoxon Signed Ranks Test. Berdasarkan hasil analisis data dengan uji Wilcoxon menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara rerata skala nyeri sebelum dan sesudah dilakukan pemberian massage punggung dengan P value = 0,000 (p < 0,05, Ha diterima). Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh massage punggung terhadap skala nyeri pada pasien postoperasi apendektomi di Rumah Sakit AR Bunda Prabumulih. Berdasarkan penelitian ini, disarankan kepada petugas kesehatan untuk mempraktikkan terapi nonfarmakologis berupa massage punggung disamping pengobatan farmakologis untuk menurunkan skala nyeri pada pasien, khususnya bagi pasien postoperasi.


Author(s):  
Iqbal A. Fitriyanto ◽  
Muhammad Hasan Bashari ◽  
Eko Fuji Ariyanto
Keyword(s):  

Beban kesehatan yang ditimbulkan akibat kanker terus meningkat seiring dengan morbiditas dan mortalitas yang nyata baik di negara maju maupun berkembang. Jamur laut merupakan sumber metabolit sekunder yang berguna untuk tujuan penemuan obat. Sejumlah senyawa metabolit yang dihasilkan oleh jamur laut telah menunjukkan efek antikanker kuat. Metabolit Cytochalasin K yang dihasilkan jamur Arthrinium arundinis ZSDS1-F3 yang diisolasi dari spons laut Phakellia fusca memiliki aktivitas sitotoksik terhadap lini sel K562, A549, Huh-7, H1975, HL60, Hela, dan MOLT-4. Metabolit Disydonol A yang diproduksi oleh jamur Aspergillus sp. yang diisolasi dari spons laut Xestospongia testudinaria memiliki aktivitas sitotoksik terhadap lini sel HepG-2 and Caski. Metabolit Marilines A1 dan A2 yang dihasilkan oleh jamur Stachylidium sp. yang diisolasi dari spons laut Callyspongia cf. C. flammea memiliki aktivitas sitotoksik terhadap lini sel HLE. Dalam ulasan ini, kami menyoroti beberapa jamur yang berasal dari laut dengan metabolit yang dapat memodulasi aktivitas beberapa enzim yang berperan penting pada pertumbuhan dan metastasis sel tumor.


Author(s):  
Ris Kristiana ◽  
Astri Pradini ◽  
Milani Indah Kusumaningsih
Keyword(s):  

Daun salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp) merupakan salah satu tanaman yang digunakan sebagai obat herbal di Indonesia. Senyawa aktif pada daun salam salah satunya berperan sebagai antioksidan. Obat merupakan zat yang dapat berpotensi menyebabkan hepatotoksik. Penelitian sebelumnya menyimpulkan bahwa ekstrak etanol daun salam (EEDS) termasuk kategori praktis tidak toksik, tetapi belum ada keterangan pengaruhnya terhadap histopatologi hepar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan gambaran histopatologi hepar mencit pada kelompok pemberian akut EEDS dosis bertingkat. Penelitian ini merupakan studi observasional terhadap histopatologi hepar mencit (Mus musculus) putih jantan dan betina galur DDY. Sediaan berjumlah 55 buah, terdiri dari 4 kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif (K), kelompok yang diberikan EEDS dengan dosis 1250 mg/kgbb (P1), 2500 mg/kgbb (P2), dan 5000 mg/kgbb (P3). Organ hepar dibuat menjadi sediaan mikroskopis dengan pewarnaan H&E, lalu dilakukan penilaian histopatologi hepar menggunakan skoring Manja Roenigk. Hasil penelitian berdasarkan uji statistik menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada rerata skor perubahan hepatosit (p<0,05). Perbedaan signifikan pada mencit jantan K-P2 dan K-P3 (p=0,032), sedangkan pada mencit betina K-P1, K-P2, dan K-P3 (p=0,002). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi perubahan histopatologi hepar pada mencit jantan dan betina berupa peradangan, degenerasi parenkimatosa, degenerasi hidropik, dan nekrosis pada mencit jantan dengan pemberian EEDS dosis 2500 dan 5000 mg/kgbb, sedangkan pada mencit betina sudah terjadi perubahan histopatologi hepar pada pemberian EEDS dosis 1250 mg/kgbb. Pemberian akut EEDS dosis bertingkat memiliki efek toksik akibat aktivitas prooksidan dan peningkatan stres oksidatif pada pemberian antioksidan dosis tinggi.


Author(s):  
Fransiska Ambarukmi

Penelitian dilakukan untuk mengetahui dosis efektif ekstrak kulit delima terhadap kerusakan hati dengan indikator kadar Serum Glutamik Piruvat Transaminase (SGPT) dan malondialdehid (MDA) plasma pada tikus jantan yang diinduksi karbon tetraklorida (CCl4). Target penelitian ini adalah dapat dibuktikannya efek penghambatan ekstrak kulit delima terhadap kerusakan hati tikus akibat induksi CCl4 serta mendapatkan dosis optimal. Penelitian bersifat laboratorik dengan rancangan acak lengkap, menggunakan sampel 36 ekor tikus dengan jumlah replikasi setiap kelompok adalah 4 ekor. Objek dikelompokkan dalam 9 kelompok yang akan membandingkan efek ekstrak kulit delima mulai dari 100mg/KgBB hingga 600mg/KgBB dosis tunggal yang diberikan 3 jam sebelum tikus diinduksi CCL4 peroral . Indikator penghambatan kerusakan hati ditinjau dari kadar SGPT dan MDA plasma. Analisis data menggunakan uji Kruskal Wallis dilanjutkan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan kelompok perlakuan dengan ekstrak kulit dlima dosis 300 mg/kgBB hingga 600 mg/kgBB memiliki kadar SGPT dan MDA plasma lebih rendah secara bermakna (P<0,05) dibandingkan dengan kontrol positif yang diberi CCl4. Ekstrak kulit delima dosis 500 mg/kgBB paling efektif menghambat peningkatan kadar SGPT, sedangkan dosis 400 mg/kgBB dan 500 mg/kgBB mampu menghambat peningkatan kadar MDA plasma dengan efektivitas yang sama (p>0,05). Ekstrak etanol kulit delima menghambat peningkatan kadar SGPT dengan dosis paling efektif 500 mg/kgBB dan menghambat kadar MDA plasma dengan dosis paling efektif 400 mg/kgBB.


Author(s):  
Anastasia Yani Triningtyas ◽  
Lutfhi Nurlaela ◽  
Henny Juliastuti ◽  
Astri Pradini
Keyword(s):  

Pandemi COVID 19 sangat berdampak pada berbagai bidang kehidupan terutama di bidang kesehatan. COVID 19 sangat menular dari manusia ke manusia lainnya, sehingga proteksi amatlah penting. Membludaknya kasus ini tentu saja menimbulkan masalah terutama pengadaan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga kesehatan (nakes) yang sangat minim. Cara menggunakan APD yang benar sangat berpengaruh terhadap angka penularan COVID 19. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dan sikap tentang penggunaan APD pada nakes di puskesmas yang ada di wilayah Kota Cimahi. Penelitian ini melibatkan 72 nakes secara langsung dalam penanganan COVID 19 di 13 puskesmas Kota Cimahi dalam contact tracing, pengambilan sampel swab, dan penanganan pasien COVID 19 yang datang ke puskesmas. Pengetahuan nakes tentang APD menunjukkan bahwa sebagian besar memiliki pengetahuan cukup baik (75%) dan sikap positif (63%). Pengetahuan yang masih kurang dipahami terutama penggunaan APD saat tatap muka pelacakan kontak, indikasi pemakaian APD, prosedur pemakaian APD level 3, dan APD pada pemeriksaan pasien dengan ISPA. Sikap yang masih perlu ditingkatkan adalah dalam pentingnya penerapan protokol kesehatan saat istirahat kerja, efektivitas proteksi penggunaan penutup sepatu, kesadaran tidak menurunkan masker ke bawah dagu saat makan, dan tetap memprioritaskan penggunaan APD yang tepat dibanding kenyamanan. Pengetahuan dan sikap merupakan faktor predisposisi yang mendorong perilaku nakes dalam penggunaan APD. Pengetahuan dan sikap yang baik berpengaruh terhadap praktik penggunaan APD yang benar diharapkan dapat memberikan perlindungan yang optimal bagi nakes.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document