scholarly journals Pemanfaatan Augmented Reality Dalam Dunia Pendidikan Untuk Mengenal Spesies Burung di Indonesia Berbasis Android

2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 21-28
Author(s):  
Agung Kurniawan ◽  
Ali Mahmudi ◽  
Mira Orisa
Keyword(s):  

Setiap jenis hayati harus tetap dipertahankan fungsi dan keberadaannya, termasuk salah satunya yakni satwa burung. Di Indonesia sendiri memiliki 1.531 jenis burung dan 397 diantaranya endemik. Namun sayangnya, ada beberapa burung yang terancam punah, karena maraknya perburuan dan perdagangan liar. Sehingga generasi muda saat ini tidak memiliki pengetahuan terkait jenis burung. Berdasarkan masalah yang telah disebutkan maka penulis bermaksud untuk menggunakan teknologi yang telah dikembangkan saat ini yaitu Augmented Reality sebagai upaya untuk mengatasi masalah tersebut. Dengan memanfaatkan Teknologi Augmented Reality dalam memperkenalkan spesies burung di Indonesia menggunakan metode marker berbasis Android. Untuk pembuatan aplikasi digunakan Unity dengan Vuforia, untuk pembuatan objek 3D digunakan aplikasi Blender 3D sebagai pemodelan objek burung. Hasil akhir dari penelitian ini berupa aplikasi pemanfaatan Augmented Reality dalam pendidikan untuk mengenal spesies burung di Indonesia berbasis android, pada penelitian ini peneliti berhasil membuat memiliki rata-rata waktu load untuk memunculkan objek yaitu 2.5 detik. Sedangkan untuk minimal versi android untuk menggunakan aplikasi adalah Lollipop dengan RAM 4 GB. Untuk jarak deteksi dengan jarak yaitu 10 cm, 30 cm, dan  50 cm. Pengujian jarak terhadap marker, jarak ideal agar marker dapat ter-scan dengan baik adalah antara 10 cm, 30 cm, sedangkan pada jarak 50 cm marker tidak dapat terdeteksi. Dari hasil intensitas cahaya adalah pada nilai 2,7 Cd, 3,6 Cd, dan 6,4 Cd marker dapat terdeteksi dengan baik. Sedangkan nilai intensitas 65,6 Cd marker dapat terdeteksi namun load lama.

ASHA Leader ◽  
2013 ◽  
Vol 18 (9) ◽  
pp. 14-14 ◽  
Keyword(s):  

Amp Up Your Treatment With Augmented Reality


2003 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 141-156 ◽  
Author(s):  
eve Coste-Maniere ◽  
Louai Adhami ◽  
Fabien Mourgues ◽  
Alain Carpentier

2012 ◽  
Author(s):  
R. A. Grier ◽  
H. Thiruvengada ◽  
S. R. Ellis ◽  
P. Havig ◽  
K. S. Hale ◽  
...  

2020 ◽  
Vol 237 (10) ◽  
pp. 1225-1229
Author(s):  
Peter Szurman

ZusammenfassungEine der kontroversesten Diskussionen in der Netzhautchirurgie wird derzeit über den Stellenwert der intraoperativen optischen Kohärenztomografie (iOCT) geführt. Hintergrund ist der Wunsch, den 2-dimensionalen Fundusblick des Operateurs mit der geschichteten Tiefeninformation der OCT zu kombinieren, um eine Art 4-dimensionale „Augmented Reality“ (3-D plus Veränderung über die Zeit) zu erreichen. Dies soll feine Strukturen, die dem Blick des Operateurs bisher verborgen sind, sichtbar machen. Deshalb erscheint die Netzhautchirurgie prädestiniert für den Einsatz einer iOCT zu sein. Die große Hoffnung liegt darin, dass ein dynamisches Live-3-D-Bild mit Echtzeit-Feedback dem Operateur zusätzliche Informationen liefert und die Sicherheit verbessert. So faszinierend die iOCT-Technologie auf den ersten Blick ist, so enttäuscht sie doch im klinischen Alltag, gerade in der Makulachirurgie. Sie liefert nur selten Informationen, die ohne iOCT nicht erzielbar wären oder durch präoperative Diagnostik nicht in wesentlich besserer Qualität vorlägen. Hoffnungsvoll sind einige Sonderindikationen, die insbesondere die subretinale Chirurgie betreffen.


2016 ◽  
Vol 76 (04) ◽  
Author(s):  
J Pömer ◽  
L Angleitner Boubenizek ◽  
A Habelsberger ◽  
P Oppelt
Keyword(s):  

Author(s):  
K Lato ◽  
N Degregorio ◽  
C Lato ◽  
F Schochter ◽  
U Simon ◽  
...  
Keyword(s):  

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document