scholarly journals Evaluasi Penggunaan Obat Gangguan Saluran Cerna pada Pasien Rawat Inap berdasarkan Formularium Nasional di Faskes Tingkat Pertama

2021 ◽  
Vol 1 (10) ◽  
pp. 1262-1270
Author(s):  
Egi Maulana ◽  
Emylia Fiskasari

Gangguan pencernaan merupakan masalah yang terjadi pada salah satu organ sistem pencernaan, atau lebih dari satu organ pencernaan secara bersamaan. Gangguan saluran cerna yang sering dijumpai di sekitar masyarakat adalah gastroenteritis, dispepsia, gerd dan diare. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Peneliti menggunakan Indikator penggunaan obat yaitu tepat diagnosa, tepat indikasi, tepat dalam pemilihan obat, tepat dosis, efek samping, interval pemerian, dan tepat waktu. Penggunaan obat yang tepat harus disesuaikan dengan formularium yang disusun oleh petugas fasilitas kesehatan untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Hasil penelitian menunjukan bahwa Terdapat 52,5% tenaga medis yang merasa kurang paham terhadap formularium nasional karena berbagai faktor dari mulai rasa ingin tahu yang kurang atau petugas kefarmasian yang tidak melakukan sosialisasi kepada nakes lainya, dan 30% nakes menjawab paham terhadap formularium nasional dan 17,5% menjawab tidak paham. Pengawasan terhadap pasien rawat inap dengan gangguan saluran cerna di faskes tingkat pertama sangat baik, petugas kefarmasian menggunakan form ceklis untuk melihat tingkat kerasionalan penggunaan obat dan indikator peresapan fornas. Tersedianya obat golongan PPI (proton pump inhibitor) yaitu omeprazole 40mg cap dan golongan Histamin H2-receptor antagonist yaitu ranitidin tablet dan ranitidin sediaan injeksi juga antiemetika sediaan tablet dan sirup yaitu domperidon dan obat tersebut merupakan obat-obat yang harus ada di faskes tingkat pertama.

2007 ◽  
Vol 42 (4) ◽  
pp. 275-278 ◽  
Author(s):  
Hiroshi Hashimoto ◽  
Tetsuya Kushikata ◽  
Mihoko Kudo ◽  
Kazuyoshi Hirota

2014 ◽  
Vol 54 (4) ◽  
pp. 198
Author(s):  
Tien Budi Febriani ◽  
Titis Widowati ◽  
Mohammad Juffrie

Background Dyspepsia is known as a leading cause of uppergastrointestinal tract morbidity. If left untreated, dyspepsia maybecome chronic. Dyspeptic symptoms manifest as epigastricpain, heartburn, nausea, hematemesis, or melena. Experimentalstudies have shown that omeprazole is more effective at reducingheartburn than ranitidine in adults. However, there have beenfew studies comparing the effects of proton pump inhibitorsto Hz receptor antagonists for reducing dyspeptic symptoms inchildren.Objective To compare the effect of omeprazole with ranitidinefor reducing dyspeptic symptoms .Methods We performed a double-blind randomized controlledtrial (RCT) at Sardjito Hospital and three community h ealthcenters in the Sleman District from June to November 2012.We recruited children aged 3-18 years with dyspepsia. Subjectswere allocated into two groups using block randomization:the proton pump inhibitor (omeprazole) and the Hz receptorantagonist (ranitidine) groups. According to the groups, eitheromeprazole (0.4-0 .8 mg/kg/dose) or ranitidine (2-4 mg/kg/dose) ,respectively, were taken twice daily for 5 days. Dyspepsia wasclinically diagnosed using the new Rome III criteria. Both groupswere monitored for 5 days to assess for a reduction of dyspepticsymptoms.Results Significantly more subjects in the omeprazole grouprecovered from dyspeptic symptoms than in the ranitidine group(RR= 4.87; 95%CI 1.5 to 15.3; P=0.005).Conclusion Omeprazole was 4.87 (95% CI 1.5 to 15.3) timesbetter than ranitidine in reducing dyspeptic symptoms on childrenaged 3-18 years with dyspepsia.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document