Jurnal Sosial Sains
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

138
(FIVE YEARS 138)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By CV. Syntax Corporation Indonesia

2774-700x, 2774-7018

2021 ◽  
Vol 1 (12) ◽  
Author(s):  
Nurfatimah Aprilianda Simatupang ◽  
Indra Kusuma ◽  
Siti Nur Riani

Latar Belakang :  Vaksin MR merupakan salah satu vaksin yang wajib diberikan kepada anak 0 – 9 bulan. Produksi vaksin MR menggunakan Human Diploid Cell yang berasal dari janin yang sengaja di abortus menimbulkan kontroversi mengenai halal dan haram vaksin MR. Penggawa kesehatan masyarakat musti memahami dan memiliki dasar keilmuan untuk dapat menjawab kerisauan dan kontroversi mengenai kehalalan vaksin MR sehingga masyarakat menerima penggunaan vaksin MR sebagai bentuk preventif dari penyakit Measles. Menurut pandangan Islam, vaksin MR hukumnya mubah karena prinsip dharuriyah untuk menjaga hifdz nasb dan hifdz nafs. Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional menggunakan kuesioner. Populasi penelitian adalah mahasiswa fakultas kedokteran Universitas YARSI tahun pertama dan tahun ketiga yang memenuhi definisi operasional yang dipilih dengan teknik simple random sampling.  Hasil : Penelitian yang dilaksanakan menggunakan kuesioner didapatkan dari 100 responden. Persentase jumlah kuesioner Pengetahuan  mengenai Human Diploid Cell  berdasarkan Tingkat Pendidikan didapatkan pengetahuan baik sebanyak 13,51% pada tahun ketiga dan 11,11% pada tahun pertama. Pengetahuan cukup sebanyak 62,16% pada tingkat ketiga dan 44,44% pada tahun pertama. Pengetahuan kurang sebanyak 24,32% pada tingkat ketiga dan 44,44% pada tahun pertama . Persentase jumlah kuesioner Pengetahuan  mengenai Vaksin MR berdasarkan Tingkat Pendidikan didapatkan pengetahuan baik sebanyak 54,05% pada tahun ketiga dan 49,21% pada tahun pertama. Pengetahuan cukup sebanyak 43,24% pada tingkat ketiga dan 42,86% pada tahun pertama. Pengetahuan kurang sebanyak 2,70% pada tingkat ketiga dan 7,94% pada tahun pertama. Simpulan :  Tidak terdapat hubungan antara Tingkat Pendidikan dengan pengetahuan mengenai Penggunaan Human Diploid Cell dalam Proses Produksi Vaksin MR. Menurut Islam, penggunaan vaksin MR menjadi mubah sebagai upaya menegakkan prinsip dharuriyah dalam menjaga keturunan bagi orang tua (hifdz nasb) dan menjaga nyawa anak dari ancaman penyakit Measles (hifdz nafs).


2021 ◽  
Vol 1 (12) ◽  
Author(s):  
Alex Jeremy Situmeang ◽  
Lyna Hutapea

Latar belakang: Coronavirus Disease merupakan virus yang berbahaya yang hampir 2 tahun lamanya melanda seluruh dunia. Banyak kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah untuk menurunkan angka penyebaran. Vaksin Covid-19 merupakan langkah pemerintah yang mudah dan ekonomis untuk terhindar dari penyebaran Covid-19 yang bergejala berat. Namun, informasi yang diberikan kepada masyarakat membuat mereka enggan untuk melakukan vaksin Covid-19. Metode: The methods used in this activity are lectures, and question and answer discussions, and the media used is leaflet media to increase public knowledge about Covid-19 vaccination. Hasil: penelitian ini  menunjukkan pengetahuan masayarakat mengenai vaksin (85%), vaksin Covid-19 (100%), Tujuan dilakukan vaksin covid-19 (100%), manfaat Vaksin Covid-19 (95%), Bahaya Covid-19 (100%), pencegahan dan protokol kesehatan (90%), serta  antusiasme masyarakat untuk bersedia melakukan vaksinasi Covid-19 sebanyak 14 orang (70%). Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa dampak dari  upaya pendidikan kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat secara signifikan.


2021 ◽  
Vol 1 (12) ◽  
Author(s):  
Vina Monica Robert ◽  
Wening Sari ◽  
Zuhroni Zuhroni

Latar belakang :  PMO adalah komponen DOTS (Directly Observed Treatment Short Course) yang bertugas untuk memantau pengobatan TBC (Tuberkulosis). Pasien TBC memiliki masalah terkait penyakit TBC dan efek samping obat anti tuberkulosis (ESOAT). Terdapat korelasi yang kuat antara tingkat pengetahuan dan sikap PMO tentang TBC dan pengobatannya dengan kepatuhan berobat pasien. Ilmu yang benar akan mendorong seorang muslim untuk beriman kepada Allah SWT, sedangkan sikap diturunkan dari pengetahuan. Seorang muslim yang memiliki pengetahuan baik akan memiliki sikap baik pula dan Allah akan meningkatkan derajatya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dan sikap PMO sebelum dan sesudah pelatihan tentang efek samping OAT. Metode : Dilakukan pelatihan tentang ESOAT pada 32 orang PMO. Sebelum dan sesudah pelatihan PMO diberikan kuisioner untuk menilai pengetahuan dan sikap. Hasil pre test dan post test dilakukan scoring. Setelah 2 bulan dilakukan FGD (Focus Group Discussion) untuk mengetahui ESOAT pada pasien dan bagaimana PMO mengatasinya. Analisis data dilakukan secara bivariat dan uji statistik yang digunakan adalah uji Chi Square dan T Test Paired Sample Correlations dengan tingkat kemaknaan 95%. Hasil : Pengetahuan PMO tentang ESOAT mengalami peningkatan yang bermakna (p = 0,003). Terdapat peningkatan sikap PMO tentang TBC dan ESOAT setelah pelatihan meski tidak bermakna (p = 0,187) karena scoring rerata sikap PMO sebelum pelatihan sudah baik. Hasil FGD menunjukkan bahwa PMO mampu mengenali efek samping OAT ringan dan berat dan mampu mengatasi beberapa efek samping ringan. Menuntut ilmu pengetahuan adalah wajib hukumnya. Pengetahuan yang baik akan menghasilkan sikap yang baik pula baik dalam menunaikan tugasnya sebagai PMO maupun sebagai umat muslim. Kesimpulan : Terdapat peningkatan pengetahuan dan sikap PMO mengenai efek samping OAT setelah pemberian pelatihan tentang tentang efek samping OAT.


2021 ◽  
Vol 1 (12) ◽  
Author(s):  
Waslen Naibaho ◽  
Untung Sudharmono

Latar belakang: COVID-19 adalah penyakit pernapasan (respiration) yang disebabkan oleh virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2. Angka kematian pada petugas kesehatan akibat COVID-19 baik dokter, perawat, apoteker dan petugas kesehatan lainnya terus meningkat. Rumah sakit memerlukan tambahan pekerja khususnya perawat untuk menangani kasus COVID-19. Hal ini menyebabkan semakin tingginya resiko perawat terpapar COVID-19. Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur tingkat kecemasan perawat ruang isolasi terhadap risiko paparan COVID-19 di Rumah Sakit Advent Medan. Metode : Metode penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif untuk menggambarkan tingkat kecemasan perawat yang bekerja di ruang isolasi COVID-19. Subjek dalam penelitian ini 21 orang yang dipilih dengan menggunakan teknik pengambilan sampel sampling jenuh. Instrumen untuk mengukur tanda kecemasan baik psikis maupun somatic menggunakan Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) yang terdiri dari 14 item pertanyaan. Hasil : Hasil penelitian ini didapati bahwa perawat yang bekerja di ruang isolasi COVID-19 dalam tingkat kecemasan berat sekali dengan nilai rata-rata 43.33 dan nilai Std. Deviation 31.261. Kesimpulan : Kesimpulan dari penelitian ini adalah perawat di ruang isolasi COVID-19 mempunyai kecemasan yang tinggi terhadap resiko paparan COVID-19. Saran yang dapat diberikan adalah mencoba Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) untuk menurunkan tingkat kecemasan yang dialami perawat yang bertugas di ruang isolasi.


2021 ◽  
Vol 1 (12) ◽  
Author(s):  
Melianus Servinus Leki ◽  
Agus Arnold Nalle ◽  
Anthonius Anthonius

Latar belakang: Pembangunan merupakan proses gerak maju dalam lingkangaran kehidupan masyarakat. Pada sektor pertanian pembangunan bertujuan untuk kesejahteraan manusia. Proses pembangunan pertanian dengan berbagai metode kontkstual terjadi dalam lingkaran kehidupan manusia yang berhubungan dengan aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Ketiga aspek kehidupan yang melingkari perkembangan manusia tersebut mesti menjadi pertimbangan dalam pembangunan baik, nasional maupun lokal agar pembangunan yang dimaksud masuk dalam kategori berkelanjutan. Kabupaten Malaka sejak terbentuk menjadi DOB yang defenitif memberi perhatian pada pembangunan pertanian dengan program primadona yakni Revolusi Pertanian Malaka (RPM). RPM mengusung metode pembangunan pertanian sebagai sebuah proses menuju perubahan dalam pertanian. Metode: Metode pendampingan tim ahli, pemanfaatan teknologi pertanian, pemilihan bibit unggul dan subsidi lain sebagai input produksi khusus budidaya bawang merah merupakan senjata ampuh dalam menggapai tujuan akhir mencapai kesejahteraan. Hasil: Konteks pembanganunan ini dihadapankan pada asas keberlanjutan yang mesti meliputi aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa keberlanjutan dari usaha pertanain bawang merah Kabupaten Malaka dari aspek sosial, ekonomi dan lingkungan. Untuk dapat menggetahui dan menganalisi status keberlanjutan dari usaha pertanian bawang merah tersebut menggunakan alat analisis MDS. Kesimpulan: Alat analisis ini digunakan untuk mengetahui status keberlanjutan dari ketiga aspek dari usaha pertanian bawang merah yang dimaksud. Hasil analisis keberlanjutan dari usaha pertanian bawang merah Malaka tersebut termasuk dalam kategori atau status kurang berkelanjutan dengan nilai 45.78. Nilai tersebut menjadi acuan dalam menarapkan rencana tindaklanjut dari usaha pertanian bawang merah Kabupaten Malaka.


2021 ◽  
Vol 1 (12) ◽  
Author(s):  
Wahyu Fitrah Darwanto Nugroho ◽  
Indra Kusuma ◽  
Siti Nur Riani

Latar Belakang : Vaksin merupakan suspensi mikroorganisme yang dilemahkan atau dimatikan, atau protein antikgenik dari berbagai organisme tadi yang diberikan untuk mencegah, meringankan, atau mengobati penyakit-penyakit menular. Vaksin pertama kali tercatat pada tahun 1769, yang dipublikasikan oleh Edward Jenner, yaitu specimen yang berasal dari lesi lengan seseorang yang terinfeksi Cowpox. Human Diploid Cells (HDC) merupakan salah satu sel yang digunakan untuk mengkultur virus yang akan dijadikan vaksin. HDC yang berasal dari aborsi manusia ini banyak digunakan untuk mengkultur virus Polio IPV dan OPV, Rabies, Rubella, Measles, Varicella-Zooster, dan Hepatitis A. Tujuan : Vaksin polio merupakan vaksin yang diwajibkan pada anak yang dijadwalkan dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) yang dibagi menjadi dua jenis, IPV (Inactivated Polio Vaccine) dan OPV (Oral Polio Vaccine). Metode : Jenis Penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional menggunakan kuesioner. Populasi yang digunakan adalah mahasisa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI tahun pertama dan tahun ketiga yang memenuhi syarat. Cara pemilihan sampel dengan simple random sampling. Hasil : Penelitian yang dilaksanakan selama 3 hari dengan menggunakan kuesioner, dari 100 responden didapatkan persentase jumlah kuesioner Pengetahuan mengenai Human Diploid Cell berdasarkan Tingkat Pendidikan didapatkan pengetahuan baik sebanyak 5% pada tahun ketiga dan 7% pada tahun pertama. Pengetahuan cukup sebanyak 23% pada tingkat ketiga dan 28% pada tahun pertama. Pengetahuan kurang sebanyak 9% pada tingkat ketiga dan 28% pada tahun pertama. Persentase jumlah kuesioner Pengetahuan mengenai Polio berdasarkan Tingkat Pendidikan didapatkan pengetahuan baik sebanyak 15% pada tahun ketiga dan 19% pada tahun pertama. Pengetahuan cukup sebanyak 18% pada tingkat ketiga dan 31% pada tahun pertama. Pengetahuan kurang sebanyak 4% pada tingkat ketiga dan 13% pada tahun pertama. Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan pengetahuan mengenai Human Diploid Cell dalam vaksin Polio. Dalam pandangan Islam, penggunaan vaksin Polio hukumnya mubah karena prinsip Dharuriyat bertujuan untuk mempertahankan nyawa atau Hifdz an-nafs anak dari ancaman penyakit.


2021 ◽  
Vol 1 (12) ◽  
pp. 1693-1699
Author(s):  
Shirley Khumaidah ◽  
M. Andik Susanto ◽  
Muhammad Yuda ◽  
Mohammad Ilham ma'ruf

Latar belakang: Penanaman karakter merupakan bagian dari proses pembelajaran di satuan pendidikan itu sendiri, yangmana dimulai dari masa pra-sekolah, SD, SMP, SMA, sampai universitas. Tujuan : Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan karakter yang ada dalam film Cahaya Cinta Pesantren adopsi dari novel karya Ira Madan yang diproduksi oleh Fullframe Pictures dan menghubungkannya pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan budi pekerti tingkat Sekolah Menengah Atas Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil: Dalam film tersebut terdapat 17 nilai pendidikan karakter yang terdiri dari religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratif, rasa ingin tahu, cinta tanah air, menghargai prestasi, ramah / komunikatif, cinta damai, cinta membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab. Kesimpulan: Nilai-nilai tersebut tercermin dalam sikap dan tingkah laku para pemain di dalam film. Dan semua nilai tersebut berkaitan erat dengan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan budi pekerti yang ada di tingkat sekolah menengan atas (SMA), baik dalam tujuan dan fungsi pembelajaran Pendidikan Agama Islam, serta pada standart bahan kajian dan standart kompetensi dasar pembelajaran Pendidikan Agama Islam.


2021 ◽  
Vol 1 (12) ◽  
Author(s):  
Nurmasithah Nurmasithah ◽  
Indra Kusuma ◽  
Siti Nur Riani

Latar Belakang : Vaksin adalah suatu zat yang merupakan suatu bentuk produk biologi yang diketahui berasal dari virus, bakteri atau dari kombinasi antara keduanya yang dilemahkan. Dalam proses produksi vaksin terdapat bahan-bahan yang dapat memicu kontroversi dari berbagai sudut pandang. Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional menggunakan kuesioner. Populasi penelitian adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI tahun pertama dan tahun ketiga yang masuk dalam kriteria inklusi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah simple random sampling yang diambil dengan cara proporsional. Hasil : Penelitian yang dilaksanakan selama 3 hari dengan menggunakan kuesioner, dari 100 responden didapatkan responden pada tingkat Pendidikan tahun ketiga (2016) didominasi oleh pengetahuan tripsin yang cukup yaitu sebanyak 17 responden (45,95%) selanjutnya pada pengetahuan tripsin terkategori kurang sebanyak 14 responden (37,84%) dan pada pengetahuan tripsin yang baik hanya 6 responden (16,22%). Berbeda halnya dengan tahun pertama (2018), didominasi oleh kategori pengetahuan mengenai tripsin kurang dan cukup, dimana pada kedua kategori ini masing-masing sebanyak 28 responden (44,44%), sedangkan pada kategori baik hanya 7 responden (11,11%). Responden pada tingkat Pendidikan tahun ketiga (2016) didominasi oleh pengetahuan vaksin MR yang baik yaitu sebanyak 20 responden (54,05%) selanjutnya pada pengetahuan Vaksin MR terkategori cukup sebanyak 16 responden (43,24%) dan pada pengetahuan Vaksin MR yang kurang hanya 1 responden (10,81%). Simpulan : Tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan pengetahuan mengenai penggunaan tripsin dalam proses produksi vaksin MR. Dalam pandangan Islam, vaksinasi hukumnya halal sedangkan penggunaan vaksin MR dalam vaksinasi hukumnya mubah sebagai upaya dalam menegakkan maqashid asy-syariah yaitu hifdz an-nafs (menjaga nyawa) dan hifdz an-nasl (menjaga keturunan) serta prinsip dharuriyat hingga ditemukannya vaksin MR yang halal dan suci.


2021 ◽  
Vol 1 (12) ◽  
Author(s):  
Misi Doloksaribu ◽  
Novita verayanti manalu

Latar belakang: COVID-19 datang melanda seluruh dunia penyakit ini sangat di takuti  semua kalangan bahkan lansia juga jika seseorang telah positif terkena COVID-19 orang tersebut mampu menularkan kepada orang lain melalui orang tersebut batuk-batuk dan bersin-bersin dari cairan tubuh mereka dapan menularkan COVID-19 ini. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan tingkat pengetahuan dan kecemasan lansia tentang  COVID-19 dikecamatan uluan kabupaten toba,dan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara kedua variabel tersebut. Metode: Metode yang di gunakan dalam penelitian ini ialah deskriptif  korelatif jenis data didapatkan berdasarkan surve menggunakan kuesioner tingkat pengetahuan dan kecemasan. Populasinya lansia dengan sampel 76 orang. Hasil: Data yang dikumpulkan menggunakan kuesioner yang disebarkan secara langsung kepada lansia.analisis data menggunakan SPSS.Di dapati bahwa tingkat pengetahuan lansia Rata-Rata  pengetahuan secara keseluruhan (16,17% )(pengetahuan tinggi). Dan pada kecemasan Rata-Rata kecemasan secara keseluruhan (26,84 %) (kecemasan sedang). Kesimpulan: Tingkat pengetahuan dan kecemasaan lansia tentang COVID-19 dikecamatan uluan kabupaten toba dalam kategori keeratannya sangat lemah sehingga mengindikasikan Tidak terdapat hubungan yang siginifkan antara pengetahuan dan kecemasan lansia dikecamatan uluan kabupaten toba.


2021 ◽  
Vol 1 (12) ◽  
Author(s):  
Nurul A’fiyah Salsabila ◽  
Sri Utami ◽  
Arsyad Arsyad

Latar Belakang: Senyawa radikal bebas sering kita jumpai pada kehidupan sehari-hari yang dapat berdampak buruk terhadap kulit. Antioksidan dibutuhkan untuk meredam senyawa radikal bebas terhadap kulit. Buah delima merah merupakan buah yang terdapat dalam Al-Qur’an dengan antoksidan berupa flavonoida, asam fenolat dan tanin. Penuaan kulit dapat dicegah dengan menggunakan masker wajah yang mengandung antioksidan. Tujuan: Mengetahui aktivitas antioksidan pada kulit delima merah dalam bentuk masker wajah bubuk melalui reaksi antara ekstraknya dan mengetahui tinjauannya menurut pandangan Islam terhadap kulit buah delima merah yang diolah menjadi masker wajah dan diuji aktivitas antioksidannya dengan metode DPPH. Metode: Kulit delima merah dikeringkan, kemudian digerus dengan blender agar mendapatkan bubuk kulit delima merah. Bubuk kulit delima merah yang telah diperoleh direndam dengan etanol 70%, lalu disaring dan filtratnya dipekatkan menggunakan vacuum rotary evaporator sehingga didapatkan ekstrak kental yang selanjutnya dikeringkan dengan menggunakan oven sehingga didapatkan ekstrak bubuk kulit delima merah. Penetapan aktivitas antioksidan ini dilakukan melalui pendekatan pengukurannya terhadap ekstraknya karena masker wajah yang merupakan bubuk kulit delima merah tidak dapat ditetapkan dengan metode DPPH. Hasil: Aktivitas antioksidan dinyatakan dengan nilai IC50 pada kulit delima merah yang dijadikan masker wajah bubuk mempunyai nilai IC­­50 sebesar 8,33 ppm sedangkan asam askorbat sebagai kontrol positif memiliki nilai IC­­50 sebesar 2,98 ppm. Kesimpulan: Ekstrak kulit delima merah mempunyai aktivitas antioksidan dan termasuk kategori antioksidan yang sangat kuat dan penelitian ini sejalan dengan perintah Allah SWT yang menyarankan umatnya untuk menjaga kesehatan dan kecantikan diri.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document