scholarly journals Creating and Mobilizing “Syonan” Youth: Youth and the Japanese Occupation of Singapore, 1942-1945

Archipel ◽  
2021 ◽  
pp. 65-97
Author(s):  
Edgar Bolun Liao
Keyword(s):  
Metahumaniora ◽  
2018 ◽  
Vol 8 (3) ◽  
pp. 389
Author(s):  
Widyo Nugrahanto

AbstrakPenelitian ini berjudul BKR (Badan Kemanan Rakyat):Cikal Bakal Tentara Indonesia?!. Penelitian ini merupakan interpretasi baru tentang cikal bakal TNI, yang umumnya banyak merujuk pada PETA (Pembela Tanah Air). Metode penelitian yang digunakan adalah Metode Sejarah.Metode Sejarah memiliki empat tahapan yaitu Heuristik, Kritik, Interpretasi dan Historiografi.Sumber-sumber penelitian ini menggunakan koran-koran sezaman, majalah sezaman, dan buku. BKR dianggap sebagai cikal bakal TNI didasarkan beberapa sebab. Pertama, atas dasar legalitas formal, PETA telah dibubarkan sehingga BKR adalah satuan militer yang pertama kali dibentuk setelah Indonesia merdeka. BKR selanjutnya melahirkan pembentukan TKR (Tentara Keamanan Rakyat), TKR (Tentara Keselamatan Rakyat), TRI (Tentara Republik Indonesia) dan TNI (Tentara Nasional Indonesia). Kedua, jika PETA dianggap sebagai cikal bakal TNI, maka KNIL dan beberapa satuan keprajuritan diabaikan. Padahal, beberapa bekas perwira KNIL memiliki peran penting di tubuh BKR hingga TNI.Kata kunci: BKR, Tentara, TNIAbstractThe main subject this study is BKR – Indonesian civil defense corps – as origin of Indonesian Military. This study is new interpretation about the origin of TNI (Indonesian National Armed Forces) now. Many opinion refer to PETA as civil defense corps in Japanese occupation era. Study emlpoys a Historical Method, which consists of four stage: Heuristic, Critic, Interpretation, Historiography. The study utilize some sources such as newspaper, magazine, and book. Main finding of this study is PETA had dispersed as legality and formally and BKR was formed as the firts corps after Independence of Indonesia. Futhermore, BKR changed to TKR (Tentara Keamanan Rakyat), TKR (Tentara Keselamatan Rakyat), TRI (Tentara Republik Indonesia) until TNI (Tentara Nasional Indonesia). If PETA is considered as origins of Indonesian Military, then it ignore KNIL – a colonial armed forces – and the other defence corps. Even though the eks KNIL’s officer have important role in military managenment of BKR until TNI.Keywords: BKR, Military, TNI


Metahumaniora ◽  
2018 ◽  
Vol 8 (3) ◽  
pp. 389
Author(s):  
Widyo Nugrahanto

AbstrakPenelitian ini berjudul BKR (Badan Kemanan Rakyat):Cikal Bakal Tentara Indonesia?!. Penelitian ini merupakan interpretasi baru tentang cikal bakal TNI, yang umumnya banyak merujuk pada PETA (Pembela Tanah Air). Metode penelitian yang digunakan adalah Metode Sejarah.Metode Sejarah memiliki empat tahapan yaitu Heuristik, Kritik, Interpretasi dan Historiografi.Sumber-sumber penelitian ini menggunakan koran-koran sezaman, majalah sezaman, dan buku. BKR dianggap sebagai cikal bakal TNI didasarkan beberapa sebab. Pertama, atas dasar legalitas formal, PETA telah dibubarkan sehingga BKR adalah satuan militer yang pertama kali dibentuk setelah Indonesia merdeka. BKR selanjutnya melahirkan pembentukan TKR (Tentara Keamanan Rakyat), TKR (Tentara Keselamatan Rakyat), TRI (Tentara Republik Indonesia) dan TNI (Tentara Nasional Indonesia). Kedua, jika PETA dianggap sebagai cikal bakal TNI, maka KNIL dan beberapa satuan keprajuritan diabaikan. Padahal, beberapa bekas perwira KNIL memiliki peran penting di tubuh BKR hingga TNI.Kata kunci: BKR, Tentara, TNIAbstractThe main subject this study is BKR – Indonesian civil defense corps – as origin of Indonesian Military. This study is new interpretation about the origin of TNI (Indonesian National Armed Forces) now. Many opinion refer to PETA as civil defense corps in Japanese occupation era. Study emlpoys a Historical Method, which consists of four stage: Heuristic, Critic, Interpretation, Historiography. The study utilize some sources such as newspaper, magazine, and book. Main finding of this study is PETA had dispersed as legality and formally and BKR was formed as the firts corps after Independence of Indonesia. Futhermore, BKR changed to TKR (Tentara Keamanan Rakyat), TKR (Tentara Keselamatan Rakyat), TRI (Tentara Republik Indonesia) until TNI (Tentara Nasional Indonesia). If PETA is considered as origins of Indonesian Military, then it ignore KNIL – a colonial armed forces – and the other defence corps. Even though the eks KNIL’s officer have important role in military managenment of BKR until TNI.Keywords: BKR, Military, TNI


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document